BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah
a.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
2.2
a. Faktor kuman
Staphylococcus aereus ada dimana-mana dan didapat pada masa awal kehidupan hampir
semua bayi, saat lahir atau selama masa perawatan. Biasanya Staphylococcus aereus sering
dijumpai pada kulit, saluran pernafasan, dan saluran cerna terkolonisasi. Untuk pencegahan
terjadinya infeksi tali pusat sebaiknya tali pusat tetap dijaga kebersihannya, upayakan tali pusat
agar tetap kering dan bersih, pada saat memandikan di minggu pertama sebaiknya jangan
merendam bayi langsung ke dalam air mandinya karena akan menyebabkan basahnya tali pusat
dan memperlambat proses pengeringan tali pusat. Dan masih banyak penyebab lain yang dapat
memperbesar peluang terjadinya infeksi pada tali pusat seperti penolong persalinan yang kurang
menjaga kebersihan terutama pada alat-alat yang digunakan pada saat menolong persalinan dan
khususnya pada saat pemotongan tali pusat. Biasakan mencuci tangan untuk pencegahan
terjadinya infeksi (Danuatmadja, 2008).
b.Proses persalinan
Persalinan yang tidak sehat atau yang dibantu oleh tenaga non medis, terjadi
pada saat memotong tali pusat menggunakan alat yang tidak steril dan tidak diberikan obat
antiseptik. Untuk perawatan tali pusat juga tidak lepas dari masih adanya tradisi
yang
berlaku di masyarakat.
c. Faktor tradisi
Untuk perawatan tali pusat juga tidak lepas dari masih adanya tradisi yang berlaku di
sebagian masyarakat misalnya dengan memberikan berbagai ramuan-ramuan atau serbuk-serbuk
yang dipercaya membantu mempercepat kering dan lepasnya potongan tali pusat. Ada yang
mengatakan tali pusat bayi itu harus diberi abu-abu pandangan seperti inilah yang seharusnya
tidak boleh dilakukan karena justru dengan diberikannya berbagai ramuan tersebut kemungkinan
terjangkitnya tetanus lebih besar biasanya penyakit tetanus neonatorum ini cepat menyerang
bayi, pada keadaan infeksi berat hanya beberapa hari setelah persalinan jika tidak ditangani biasa
mengakibatkan meninggal dunia (Mieke, 2006).
2.3 Klasifikasi
a. Infeksi tali pusat lokal atau terbatas
Jika tali pusat bengkak, mengeluarkan nanah, atau berbau busuk, dan di sekitar tali pusat
kemerahan dan pembengkakan terbatas pada daerah kurang dari 1 cm di sekitar pangkal tali
pusat lokal atau terbatas.
b. Infeksi tali pusat berat atau meluas
Jika kemerahan atau bengkak pada tali pusat meluas melebihi area 1 cm atau kulit di sekitar
tali pusat bayi mengeras dan memerah serta bayi mengalami pembengkakan perut, disebut
sebagai infeksi tali pusat berat atau meluas.
Sulit tidur
Demam tinggi
Abses hepar
Syok septic
Tetanus neomatorum
Kematian
Pencegahan pada infeksi tali pusat dapat dilakukan dengan perawatan tali pusat yang baik.
Jika di tempat perawatan bayi banyak penyebab infeksi dengan staphylococcus aereus maka
perawatan tali pusat dapat dilakukan sebagai berikut :
1) Setelah tali pusat dipotong, ujung tali pusat diolesi dengan tincture jodii.
2)
Tangkai tali pusat / pangkal tali pusat dan kulit di sekeliling tali pusat dapat diolesi dengan
triple-dye (triple dye ini adalah campuran brilliant green 2,29 g, prylapine bemisulfate 1,14 g,
dan crystal violet 2,29 g yang dilarutkan dalam satu liter air), jika obat-obat ini tidak ada dapat
pula digantikan dengan merkurokrom.
3) Atau tali pusat cukup ditutupi dengan kasa steril dan diganti setiap hari (Prawirohardjo, 2007).
b. Penanganan
Infeksi pada bayi dapat merupakan penyakit yang berat dan sangat sulit diobati. Jika tali pusat
bayi terinfeksi oleh Staphylococcus aereus, sebagai pengobatan local dapat diberikan salep yang
mengandung neomisin dan basitrasin. Selain itu juga dapat diberikan salep gentamisin. Jika
terdapat granuloma, dapat pula dioleskan dengan larutan nitras argenti 3% (Prawirohardjo,
2007).
1)
a.
Biasakan untuk selalu mencuci tangan sebelum memegang atau membersihkan tali pusat, untuk
mencegah berpindahnya kuman dari tangan.
b. Bersihkan tali pusat menggunakan larutan antiseptik (misalnya klorheksidin atau iodium povidon
2,5%) dengan kain kassa yang bersih.
c.
Olesi tali pusat pada daerah sekitarnya dengan larutan antiseptik (misalnya gentian violet 0,5%
atau iodium povidon 2,5%) delapan kali sehari sampai tidak ada nanah lagi pada tali pusat.
Anjurkan bayi melakukan ini kapan saja bila memungkinkan.
d. Jika kemerahan atau bengkak pada tali pusat meluas melebihi area 1 cm, obati seperti infeksi tali
pusat berat atau meluas.
2)
Ambil sampel darah dan kirim ke laboratorium untuk pemeriksaan kultur dan sensivitasi.
mat
3.1
Data Subjektif
1. Identitas Pasien
Nama bayi
Umur
:-
Jenis Kelamin
:-
Anak ke
:-
Agama
:-
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
pengaruh lingkungan
2.Keluhan Utama
Ibu mengatakan bahwa bayinya panas sudah 2 hari, dan pada sekitar tali pusat tampak
kemerahan dan tali pusat tampak basah, serta bayi rewel.
Pada bayi dengan infeksi tali pusat mengalami gangguan istirahat akibat nyeri atau peningkatan
suhu tubuh. (N : 16-18 jam / hari)
d.Pola aktivitas
Bayi mengalami penurunan pola aktivitas karena adanya gangguan pada tubuh bayi
e.Riwayat psikologi
Ibu merasa khawatir dengan keadaan bayinya.
3.2 Data Obyektif
1.
Pemeriksaan umum
Keadaan umum
: lemah
Kesadaran
: composmentis
Kemampuan menghisap :
lemah
BB
Suhu
Nadi
2.
Pemeriksaan Fisik
a.
Kepala
Inspeksi
Simetris, tidak ada kaput, tidak ada chepal Hematoma dan tidak ada kelainan
pada kepala.
Muka
Mata
Simetris, tidak ada perdarahan, konjungtiva tidaj pucat, dan tidak ada kelainan
pada mata.
Telinga
Simetris, sedikit ada secret, tidak ada pengeluaran cairan, tidak ada kelainan lain
pada telinga.
Bibir & mulut
: Bentuk simetris, warna bibir tidak pucat, tidak ada stomatitis, tidak ada
Simetris, tidak terdapat pembesran tyroid, vena jugularis, serta tidak ada
benjolan.
Dada&payudara
: Bentuk simetris antara kanan dan kiri, dan tidak ada benjolan pada payudara.
Perut
Sekitar tali pusat berwarna kemerahan, tali pusat tampak basah, bentuk abdomen
Ekstremitas
Palpasi
Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, vena jugularis, dan kelenjar limfe.
Dada
Abdomen
Ekstremitas
Dada
c.
Auskultasi
ronkhi ( - ), Whezing ( - )
d.Perkusi
tidak dilakukan.
3.3 Assesment
Bayi Ny... usia ..... hari dengan infeksi tali pusat.
3.4 Planning
a.
R/
Ibu dan keluarga lebih kooperatif dalam tindakan dan menambah pengetahuan ibu dan
R/
c.
R/
d.
R/
Antibiotic yang diberikan yaitu tingtura jodi, Triple- dye campuran dan brilliant green 2.29 gr ,
provaline bemisulfat 1.14gr Crystal violet 2.29 gr dalam satu liter air
e.
R/
g. Mengajarkan perawatan tali pusat secara benar dengan cara inspeksi keadaan tali pusat terlebih
dahulu sebelum dimandikan,apakah ada tanda-tanda infeksi dan dikeringkan serta diberi kasa
steril kering
R/ Perawatan tali pusat yang benar akan mencegah infeksi tali pusat pada bayi
i.
Merujuk
BAB IV
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Tali pusat adalah bagian yang sangat penting bagi kehidupan janin, oleh karena melalui
alat ini janin dengan mudah mendapatkan oksigen dan makanan yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan perkembangannya serta mengeluarkan karbondioksida dan bahan yang
diperlukan.
3.2 Saran
a. Bagi Tenaga Kesehatan
Diharapkan tenaga kesehatan yaitu bidan maupun dokter diharapkandapat meningkatkan
taraf kesehatan masyarakat khususnya pada bayi, halyang dapat dilakukan adalah meningkatkan
pelayanan kesehatankhususnya dalam mengembangkan pendidikan kesehatan (penyuluhan)bagi
masyarakat sebagai upaya menurunkan angka kematian bayi (AKB).
b.
Bagi Ibu
Diharapkan ibu post partum dapat meningkatkan motivasi untukmencegah terjadinya infeksi
tali pusat pada bayi yang baru lahir, hal yangdapat dilakukan adalah dengan mencari informasi
yang sebanyakbanyaknyamengenai cara perawatan tali pusat yang benar, khususnyakepada
dokter, bidan ataupun tenaga kesehatan yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Behrman, Richard. Vaughan, Victor. 1992. Ilmu Kesehatan Anak jilid 3. Jakarta ; Penerbit buku
kedokteran EGC.
Danuatmaja. 2008. Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit. Jakarta ; Puspaswara.
Prawiroharjo, Sarwono. 2001. Ilmu Kebidanan. Jakarta ;Penerbit buku kedokteran EGC.
Saiffudin, Abdul Bari. 2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal.
Jakarta. YBPSP
Markum. 1991. IKA Jilid :1. Jakarta. FKUI
Mochtar, Rustam. 1998. Synopsis Obstetric. Jakarta. EGC
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana
Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta. EGC
Jumiarni. 1995. Asuhan Keperawatan Perinatal. Jakarta. EGC Farrer, Helen. 2001 Perawatan
Maternal- Jakarta. EGC
Diposkan oleh Ulfah Luksitasari di 04.02
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: ASKEB NEONATUS BAYI BALITA