Anda di halaman 1dari 89

KURIKULUM

SMA NEGERI 85 JAKARTA


TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SMA NEGERI 85 JAKARTA


ALAMAT

: JL. SRENGSENG RAYA


Telp/Fax : 021-5840921/5862348
Email
: sma85jkt@gmail.com
Website : www.sman85jkt.blogspot.com
KECAMATAN
: KEMBANGAN
KOTA . ADM
: JAKARTA BARAT
PROVINSI
: DKI JAKARTA
KODE POS
: 11630

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA


DINAS PENDIDIKAN
2014/2015

@sunaryosurya

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA


DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 85 JAKARTA

Jl. Srengseng Raya, Kec. Kembangan Kota Adm. Jakarta Barat, KodePos: 11630
Tel/Fax: (021) 5840921/5862348, Website: www.sman85jkt.blogspot.com, twitter: @sman85jkt

KEPUTUSAN
KEPALA SMA NEGERI 85 JAKARTA
Nomor : 2113/-1.851.6
TENTANG TIM PENGEMBANG KURIKULUM (TPK)
SMA NEGERI 85 JAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Menimbang

Bahwa dalam rangka penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran yang bermutu dan efektif, perlu
adanya dokumen yang dapat memberikan arahan kepada pendidik dan tenaga kependidikan, maka
SMA Negeri 85 Jakarta memandang perlu menyusun kurikulum operasional sekolah.

Mengingat

1. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.


2. Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 22, 23, dan 24 tentang Standar Isi, Standar
Kompetensi Lulusan, dan Pedoman Pelaksanaannya.
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 69 tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014,
Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah

Memperhatikan

1. Pedoman penyusunan KTSP dari Badan Standar Nasional Pendidikan.


2. Hasil rapat kerja Dewan Guru SMA Negeri 85 Jakarta.
MEMUTUSKAN

Menetapkan

1. Menetapkan dan mengesahkan Tim Penyusun Kurikulum (TPK) SMA Negeri 85 Jakarta Tahun
Pelajaran 2014/ 2015.
2. Kurikulum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mencakup Pendahuluan, Tujuan, Struktur dan
Muatan, Kalender Pendidikan, Penutup, Silabus, dan Analisis Kriteria Ketuntasan Minimal.
3. Sehubungan dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penyempurnaan kurikulum
dapat dilakukan sewaktu-waktu.
4. Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 dinyatakan berlaku sejak tanggal
ditetapkan.

Ditetapkan di
Pada tanggal

: Jakarta Barat
: 28 Juli 2014

Kepala Sekolah,
Dra. Iis Kurniasih
NIP. 195903031985032004

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA


DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 85 JAKARTA

Jl. Srengseng Raya, Kec. Kembangan Kota Adm. Jakarta Barat, KodePos: 11630
Tel/Fax: (021) 5840921/5862348, Website: www.sman85jkt.blogspot.com, twitter: @sman85jkt

Lampiran:
Keputusan Kepala SMA Negeri 85 Jakarta
Nomor : 2113/-1.851.6
TENTANG TIM PENGEMBANG KURIKULUM (TPK)
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
No
1
2
3
4
5
6
7
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

Jabatan
Pengarah
Penanggung Jawab
Ketua
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
NARA SUMBER:
Koord. MGMP Fisika
Koord. MGMP Kimia
Koord. MGMP Biologi
Koord. MGMP Ekonomi
Koord. MGMP Matematika
Koord. MGMP Geografi
Koord. MGMP PPKn
Koord. MGMP Bhs. Indonesia
Koord. MGMP Bhs. Inggris
Koord. MGMP Bhs. Perancis
Koord. MGMP Penjasorkes
Koord. MGMP Sejarah
Koord. MGMP Sosiologi
Koord. MGMP Seni Budaya
Koord. MGMP Prakarya & Kewirausahaan
Koord. MGMP Agama Islam
Koord. MGMP Agama Kristen
Koord. MGMP TIK
Koord. MGMP BK

Nama
Dra. Iis Kurniasih
Sunaryo, S.Pd, MM
Drs. Yoyo Sukarya
Dra. Resminingsih
Dra. Hj. Siti Darodjah, M.Pd
Dra. K. Ida Erika
Endah Susanti, M.Pd

Keterangan
Kepala Sekolah
Wkl. Kepala Sekolah
Staf. PKB
Wkl. Kepala Sekolah
Wkl. Kepala Sekolah
Staf. Kurikulum
Staf. Kurikulum

Dra. Ni Putu Lasmini


Sri Alam Dah Kuntari, S.Pd
Dra. Sri Sumaryani
Unik Susilowati, S.Pd
Ikhsan Hendrajaya, S.Pd
Dra. K. Ida Erika
Drs. A.M. Kurnianto
Drs. H. Catur M. Maladi
Ferawati Pohan, S.Pd
Dra. Yenni Muliani
Drs. Ahmad Agus
Tina Sumartina, S.Pd
Risa Ambarwati, SH
Dra. Yulieta
Mahmud Syukur, S.Pd
Yudi Kuntoro, S.Pd.I
Dra. K. Ida Erika
Erlina Yulia S, S.Kom
Hj. Indah Try Setyawati, S.Pd

Guru Fisika
Guru Kimia
Guru Biologi
Guru Ekonomi
Guru Matematika
Guru Geografi
Guru PPKn
Guru Bahasa Indonesia
Guru Bahasa Inggis
Guru Bahasa Perancis
Guru Penjasorkes
Guru Sejarah
Guru Sosiologi
Guru Seni Budaya
Guru Prakarya & Kewirausahaan
Guru Agama Islam
Guru Agama Kristen
Guru TIK
Guru BK

Jakarta, 28 Juli 2014


Kepala Sekolah,
Dra. Iis Kurniasih
NIP. 195903031985032004

INSTRUMEN VALIDASI/VERIFIKASI DOKUMEN KTSP


KOTA JAKARTA BARAT/PROVINSI DKI JAKARTA

NAMA SEKOLAH

: SMA NEGERI 85 JAKARTA

ALAMAT

: JL. SRENGSENG RAYA, KEC. KEMBANGAN

NAMA KEPALA SEKOLAH

: DRA. IIS KURNIASIH

TANGGAL VALIDASI/VERIFIKASI

: ..

PETUGAS VALIDASI/VERIFIKASI

: DR. H. MAHNURI, M.Si

JABATAN PETUGAS VALIDSI/VERIFIKASI

: KORWAS SMA JAKARTA BARAT

REKOMENDASI PENGAWAS:
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Jakarta, 2014
Petugas Validasi/Verifikasi,

Dr. H. Mahnuri, M.Si


NIP. 195806271983031006

www.sunaryosurya.blogspot.com - f: facebook.com/sunaryosurya - t: @sunaryosurya

KATA PENGANTAR
Seiring dengan komitmen pemerintah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan,
khususnya pendidikan menengah umum, dengan ini kami SMA Negeri 85 Jakarta
menyusun Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 yang merupakan
revisi dan pengembangan dari kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta tahun pelajaran
2013/204.
Sebagai sekolah pelaksana Kurikulum 2013, maka Kurikulum SMA Negeri 85
Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 mencakup dua kurikulum yaitu Kurikulum 2006
sebagai lanjutan untuk kelas XII dan Kurikulum 2013 untuk kelas X dan XI.
Kurikulum ini, dimaksudkan sebagai pedoman sekaligus acuan bagi tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan di SMA Negeri 85 Jakarta, dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya sesuai dengan hasil analisis konteks dan analisis kondisi riil terhadap
tenaga pendidik dan keadaan sarana-prasarana yang ada.
Kami menyadari bahwa dalam pengembangan kurikulum ini, masih jauh dari
kesempurnaan, namun demikian kami berusaha untuk menyampaikan kurikulum ini secara
realistis dan empiris, untuk dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, 15 Oktober 2014


Kepala Sekolah,
Dra. Iis Kurniasih
NIP. 195903031985032004

www.sunaryosurya.blogspot.com - f: facebook.com/sunaryosurya - t: @sunaryosurya

LEMBAR PENGESAHAN
KURIKULUM SMA NEGERI 85 JAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta


Telah diteliti dan disahkan penggunaannya pada:
Tanggal 15 Oktober 2014
Dan dinyatakan berlaku mulai Tahun Pelajaran 2014/2015

Jakarta, 15 Oktober 2014


Kepala Sekolah,

Ketua Komite Sekolah,

Uliyatih, S.Pd

Dra. Iis Kurniasih


NIP. 195903031985032004

Mengesahkan:
Kepala Bidang SMP/SMA
Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta

Drs. Andri Kunarso


NIP. 196202101988111001

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN...............................................................................................
A Latar Belakang..........................................................................................
1. Kondisi Nyata........................................................................................
2. Kondisi Ideal.........................................................................................
3. Potensi Dan Karakteristik......................................................................
4. Perbedaan Esensial Kurikulum 2006 dan 2013
B Dasar Hukum............................................................................................
1. Landasan Filosofis................................................................................
2. Landasan Yuridis..................................................................................
BAB II
TUJUAN SMA NEGERI 85 JAKARTA .............
A Visi Sekolah..............................................................................................
B Misi Sekolah.............................................................................................
C Tujuan.......................................................................................................
BAB III
KERANGKA DASAR, STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM..................
A Kerangka Dasar........................................................................................
1. Kelompok Mata Pelajaran.....................................................................
2. Prinsif Pelaksanaan Kurikulum ............................................................
B Struktur Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta..............................................
1. Struktur Kurikulum 2006...
2. Struktur Kurikulum 2013
C Muatan Kurikulum.....................................................................................
1. Mata Pelajaran .....................................................................................
2. MuatanLokal.........................................................................................
3. Pengaturan Alokasi Waktu ..................................................................
4. Program Muatan Lokal...........
5. Kegiatan Pengembangan Diri ............
6. Jenis Kegiatan Pengembangan Diri
A. Layanan Konseling...
B. Kegiatan Ekstrakurikuler..
7. Beban Belajar ......................................................................................
8. Ketuntasan Belajar ..............................................................................
A. Kurikulum 2013..
B. Kriteria Ketuntasan Minimal............
9. KenaikanKelas, Penjurusan, danKelulusan .........................................
10. Mutasi ................................................................................................
11. Pendidikan Kecakapan Hidup ............................................................
9. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global ............................
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN ..............................................................................
A PermulaanTahun Pelajaran .....................................................................
B Waktu Belajar ..........................................................................................
C Kegiatan Tengah Semester .....................................................................
D Libur Sekolah ...........................................................................................
E Jadwal Kegiatan ......................................................................................
LAMPIRAN..........................................................................................................................

i
ii
iii
1
1
1
2
3
6
7
7
8
13
14
14
15
18
18
18
21
25
26
27
31
31
32
32
34
35
36
36
39
44
46
46
55
58
63
64
74
76
76
76
77
77
79

www.sunaryosurya.blogspot.com - f: facebook.com/sunaryosurya - t: @sunaryosurya

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. Kondisi Nyata
Pendidikan

nasional

berfungsi

mengembangkan

kemampuan

dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka


mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pengembangan kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan
Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan 2006 yang
mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
Pengembangan kurrikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang
dihadapi, baik tantangan internal, maupun tantangan eksternal.
Di samping itu dalam menghadapi tuntutan jaman dirasa perlu adanya
penyempurnaan pola pikir dan penguatan tata kelola kurikulum, serta pendalaman dan
penguatan materi. Dalam hal pembelajaran yang tidak kalah pentingnya adalah
perlunya penguatan proses pembelajaran dan penyesuaian beban belajar agar dapat
menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan.
Dengan diterbitkannya peraturan pemerintah nomor 32 Tahun 2013 tentang
perubahan atas peraturan pemerintah nomor 19 Tahun 2005 tentang standar nasional
pendidikan dan peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 54, 64, 65, 66,
dan 69 Tahun 2013, maka SMA Negeri 85 Jakarta perlu segera menindak lanjuti
dengan menyusun kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta dengan mengacu kepada standar
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

2
isi, dan standar kompetensi lulusan, serta pedoman penyusunan kurikulum satuan
pendidikan yang dikeluarkan oleh BSNP.
Pada tahun pelajaran 2013/2014 tingkat kelulusan di SMA Negeri 85 Jakarta
mencapai 100 % yang terdiri yang terdiri dari peserta didik program IPA 119 orang dan
program IPS 114 orang.

2. Kondisi Ideal
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. KTSP adalah
kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan
muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.Silabus
adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema
tertentu

yang

mencakup

standar

kompetensi,

kompetensi

dasar,

materi

pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk


penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
Tujuan

Pendidikan

Menengah

adalah

meningkatkan

kecerdasan

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan, untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di SMA
Negeri 85 Jakarta dapat tercapai apabila kegiatan pembelajaran mampu membentuk
pola tingkah laku peserta didik sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan, serta dapat
dievaluasi melalui pengukuran dengan menggunakan tes dan non tes. Proses
pembelajaran akan efektif apabila dilakukan melalui persiapan yang cukup dan
terencana dengan baik supaya dapat memenuhi:

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

3
1.

Kegiatan peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi

2.

Kesiapan peserta didik dalam menghadapi perkembangan dunia global yang


kompetitif.
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta dikembangkan sesuai dengan relevansinya

dan diksetujui oleh komite sekolah, di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan
Propinsi DKI Jakarta. Penyusunan Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta berpedoman
pada standar isi danyang disusun oleh Standar Kompetensi Lulusan serta panduan
penyusunan kurikulum yang disusun Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 85 Jakarta apabila
kegiatan belajar mampu membentuk pola tingkah laku peserta didik sesuai dengan
tujuan pendidikan, serta dapat dievaluasi melalui pengukuran dengan menggunakan
tes dan non tes. Proses pembelajaran akan efektif apabila dilakukan melalui persiapan
yang cukup dan terencana dengan baik supaya dapat diterima untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat setempat dan masyarakat global, mempersiapkan peserta didik
dalam menghadapi perkembangan dunia global dan sebagai proses untuk melanjutkan
ke jenjang yang lebih tinggi.

3. Potensi Dan Karakteristik


SMA Negeri 85 Jakarta terletak di Jalan Srengseng Raya, Kecamatan
Kembangan Kota Administrasi Jakarta Barat, memiliki potensi mengembangkan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi. Pada tahun pelajaran 2014/2015, SMA Negeri 85 Jakarta
menerapkan 2 (dua) model kurikulum, yaitu (1) Kurikulum SMA Tahun 2006, untuk
kelas XII dan (2) Kurikulum SMA Tahun 2013 untuk kelas X dan XI.
Dalam pelaksanaan kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta menggunakan prinsipprinsip sebagai berikut:

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

4
a)

Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi


pesertadidik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal
ini pesertadidik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta
memperolehkesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara optimal, dinamis
danmenyenangkan.

b)

Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu:


1)

belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;

2)

belajar untuk memahami dan menghayati;

3)

belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif;

4)

belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain;

5)

belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses


pembelajaran

6)
c)

yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang


bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap
perkembangan,dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan
keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan,
keindividuan, kesosialan, dan moral.

d)

Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang
saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut
wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada.

e)

Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multi strategi


danmultimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan
lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip semua yang terjadi dan

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

5
berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitarserta lingkungan alam semesta
dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan.
f)

Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan


budaya sertakekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan
seluruh bahan kajiansecara optimal.

g)

Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan


local dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan,
dan kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang
pendidikan.
Melalui kurikulum ini SMA Negeri 85 Jakarta dapat melaksanakan program

pendidikannya sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik.Untuk


itu, dalam pengembangannya melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi
kepada pemangku kepentingan di lingkungan sekitar sekolah.
Dalam dokumen ini dipaparkan tentang Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta,
yang secara keseluruhan mencakup:
1)

visi misi, dan tujuan pendidikan

2)

struktur dan muatan kurikulum;

3)

beban belajar peserta didik;

4)

kalender pendidikan;

5)

silabus, dan

6)

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

4. Perbedaan Esensial
Kurikulum 2013

Kurikulum

2006

dan

Perbedaan pokok antara Kurikulum 2006 yang selama ini diterapkan dengan
Kurikulum 2013 yang dijalankan secara terbatas mulai Juli 2013 yaitu berkaitan dengan
perencanaan pembelajaran. Dalam Kurikulum 2006 kegiatan pengembangan silabus
merupakan kewenangan satuan pendidikan, namun dalam Kurikulum 2013 kegiatan
pengembangan silabus beralih menjadi kewenangan pemerintah, kecuali untuk mata
pelajaran tertentu yang secara khusus dikembangkan di satuan pendidikan yang
bersangkutan.
Meskipun silabus sudah di kembangkan oleh pemerintah pusat , namun guru
tetap dituntut untuk dapat memahami seluruh pesan dan makna yang terkandung
dalam silabus, terutama untuk kepentingan operasionalisasi pembelajaran. Oleh karena
itu, kajian silabus tampak menjadi penting, baik dilakukan secara mandiri maupun
kelompok sehingga diharapkan para guru dapat memperoleh perspektif yang lebih
tajam, utuh dan komprehensif dalam memahami seluruh isi silabus yang telah
disiapkan tersebut.
Adapun penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) masih
merupakan kewenangan guru yang bersangkutan, yaitu dengan berusaha
mengembangkan dari Buku induk (termasuk silabus) yang telah disiapkan pemerintah.
Perbedaan esensial dari Kurikulum 2006 dan kurikulum 2013 itu sendiri
ditampilkan pada tabel beikut:
No
Kurikulum 2006
1 Mata pelajaran tertentu mendukung
kompetensi tertentu
2

Mata pelajaran dirancang berdiri


sendiri dan memiliki kompetensi
dasar sendiri

Kurikulum 2013
Tiap mata pelajaran mendukung
semua
kompetensi
(Sikap,
Keteampilan, Pengetahuan)
Mata pelajaran dirancang terkait satu
dengan yang lain dan memiliki
kompetensi dasar yang diikat oleh

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

No

Kurikulum 2006

Bahasa Indonesia sejajar dengan


mapel lain

Tiap mata pelajaran diajarkan


dengan pendekatan berbeda

Tiap jenis konten pembelajaran


diajarkan terpisah

Tematik untuk kelas I-III (belum


integratif)
TIK mata pelajaran sendiri

8
9

Bahasa Indonesia sebagai


pengetahuan
Untuk SMA ada penjurusan sejak
kelas XI

10

SMA dan SMK tanpa kesamaan


kompetensi

11

Penjurusan di SMK sangat detil

Kurikulum 2013
kompetensi inti tiap kelas
Bahasa Indonesia sebagai penghela
mapel lain (sikap dan keterampilan
berbahasa)
Semua mata pelajaran diajarkan
dengan pendekatan yang sama
(saintifik)
melalui
mengamati,
menanya, mencoba, menalar
Bermacam
jenis
konten
pembelajaran diajarkan terkait dan
terpadu satu sama lainKonten ilmu
pengetahuan diintegrasikan dan
dijadikan
penggerak
konten
pembelajaran lainnya
Tematik integratif untuk kelas I-III
TIK
merupakan
sarana
pembelajaran, dipergunakan sebagai
media pembelajaran mata pelajaran
lain
Bahasa Indonesia sebagai alat
komunikasi dan carrier of knowledge
Tidak ada penjurusan SMA. Ada
mata pelajaran wajib, peminatan,
antar minat, dan pendalaman minat
SMA dan SMK memiliki mata
pelajaran wajib yang sama terkait
dasar-dasar
pengetahuan,
keterampilan dan sikap.
Penjurusan di SMK tidak terlalu detil
sampai bidang studi, didalamnya
terdapat
pengelompokkan
peminatan dan pendalaman

B. DASAR HUKUM
1. Landasan Filosofis
Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang amat
penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan
merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya
manusia.Masyarakat Indonesia dengan laju pembangunannya masih menghadapi

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

8
masalah pendidikan yang berat, terutama berkaitan dengan kualitas, relevansi, dan
efisiensi pendidikan.
Mentalitas sebagian besar masyarakat Indonesia, terutama pada masyarakat
agraris, dengan ketertinggalannya sebagai akibat penjajahan, belum mendukung
tercapainya cita-cita pembangunan nasional. Berbagai kekurangan dan kelemahan
mentalitas masyarakat Indonesia tersebut antara lain : suka melakukan terobosan
dengan mengabaikan mutu, kurang rasa percaya diri, tidak berdisiplin murni, tidak
berorientasi ke masa depan, dan suka mengabaikan tanggung jawab tanpa rasa malu.
Terdapat ciri-ciri manusia Indonesia yang menghambat, yaitu hipokrit atau munafik,
segan dan enggan bertanggungjawab atas perbuatannya, putusannya, kekuatannya,
pikirannya, berjiwa feodal, percaya pada takhayul, boros, lebih suka tidak bekerja keras
kecuali kalau terpaksa, ingin cepat kaya, berpangkat, cepat cemburu, dengki dan
tukang meniru. Di samping itu terdapat kelemahan lain yang kurang menunjang
pembangunan.
Menghadapi kondisi masyarakat Indonesia sebagaimana diuraikan di atas,
pembangunan pendidikan merupakan suatu keharusan dan amat penting untuk
dilakukan perubahan ke arah yang lebih baik lagi guna meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakat Indonesia.

2. Landasan Yuridis
A. Undang-Undang Dasar 1945
Ketentuan dalam UUD 45 Pasal 31 mengamanatkan bahwa :
1)

Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, setiap warga negara


wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya;

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

9
2)

Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan


nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dalam undangundang;

3)

Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari


anggaran pendapatan dan belanja negara serta APBD untuk memenuhi
kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional;

4)

Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menunjung


tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban
serta kesejahteraan umat manusia.

B. Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional.
Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur KTSP, adalah :
1)

Pasal 1 ayat (19); Kurikulum adalah seperangkat rencana dan


pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu;

2)

Pasal 35 ayat (2); Standar nasional pendidikan digunakan sebagai


acuan pengembangan kurikulum, tenaga kependidikan, sarana dan
prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan.

3)

Pasal 36 ayat (1), (2), dan (3): Yaitu (1) Pengembangan kurikulum
dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan; (2) Kurikulum pada semua jenjang dan
jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai
dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik; (3)

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

10
Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:

4)

a)

peningkatan iman dan takwa;

b)

peningkatan akhlak mulia;

c)

peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;

d)

keragaman potensi daerah dan lingkungan;

e)

tuntutan pembangunan daerah dan nasional;

f)

tuntutan dunia kerja;

g)

perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;

h)

agama;

i)

dinamika perkembangan global; dan

j)

persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

Pasal 37 ayat (1) dan (2):


Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat:
a)

pendidikan agama;

b)

pendidikan kewarganegaraan;

c)

bahasa;

d)

matematika;

e)

ilmu pengetahuan alam;

f)

ilmu pengetahuan sosial;

g)

seni dan budaya;

h)

pendidikan jasmani dan olahraga;

i)

keterampilan/kejuruan.

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

11
C. Peraturan Pemerintah, antara lain:
1)

Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar


Nasional Pendidikan

2)

Peraturan Pemerintah RI Nomor 10 Tahun 2010 tentang Pengelolaan


dan Penyelenggaraan Pendidikan.

3)

Peraturan Pemerintah RI Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas


Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.

D. Peraturan Menteri, antara lain:


Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta yang berbasis Kurikulum Tahun 2006
(KTSP), dasar hukumnya addalah peraturan menteri pendidikan nasional, antara
lain:
1)

Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan.

2)

Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Standar Isi dan


SKL pada Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

3)

Permendiknas Nomor 47 Tahun 2008 Tentang Standar Isi.

4)

Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan.

5)

Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian.

6)

Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses.


Sedangkan Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta yang berbasis Kurikulum

2013 dasar hukumnya antara lain:


1)

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54


Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan.

2)

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64


Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

12
3)

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65


Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

4)

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66


Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan Menengah.

5)

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 69


tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah.

6)

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81


A Tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum 2013.

7)

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61


Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan
Dasar dan Menengah.

8)

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63


Tahun

2014

Tentang

Pendidikan

Kepramukaan sebagai kegiatan

Ekstrakurikuler Wajib.

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

13

BAB II
TUJUAN SMA NEGERI 85 JAKARTA
A. VISI SEKOLAH
Visi merupakan cermin cita-cita SMA Negeri 85 Jakarta yang berorientasi ke
depan memperhatikan potensi kekinian sesuai dengan norma dan harapan
masyarakat, adanya keinginan yang kuat untuk mencapai keunggulan, mendorong
semangat dan komitmen warga sekolah, serta mendorong adanya perubahan yang
lebih baik.
Sebagai satuan pendidikan, SMA Negeri 85 Jakarta dalam menyusun visinya
selalu memperhatiakn perkembangan dan tantangan masa depan,seperti ilmu
pengetahuan dan teknologi, globalisasi, teknologi informasi, perubahan perilaku dan
moral manusia, tingkat kesadaran masyarakat terhadap pendidikan, dan era
perdagangan bebas.Visi SMA Negeri 85 Jakarta disusun dalam koridor kebijakan
pendidikan nasional dengan memperhatikan dan mempertimbangkan potensi yang
dimiliki sekolah, serta harapan masyarakat yang dilayani.

Visi SMA Negeri 85 Jakarta adalah:


Sekolah yang mengunggulkan Kebersihan, Disiplin,
Karya, dan Prestasi

Visi tersebut dikembangkan melalui indikator:


1)

Unggul dalam bidang kebersihan, yaitu bersih dan sehat dalam menjalankan
kehidupan baik jasmani maupun rohani, dan kepedulian sekolah dan peserta didik
dalam melaksanakan penghijauan sekolah.

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

14
2)

Unggul dalam bidang kedisiplinan, yaitu disiplin dalam ketepatan waktu kehadiran,
disiplin dalam kegiatan pembelajaran, disiplin dalam menjalankan ibadah, dan
disiplin dalam mengikuti aturan dan tata tertib sekolah.

3)

Unggul dalam bidang karya siswa, yaitu siswa yang dapat menghasilkan atau
menciptakan karya teknolgi sebagai implementasi hasil pembelajaran di kelas.

4)

Unggul dalam prestasi, yaitu unggul dalam prestasi akademik dan non akademik.

B. Misi Sekolah
Untuk mewujudkan visinya, SMA Negeri 85 Jakarta menentukan langkah-langkah
strategis yang dinyatakan dalam misi sekolah, sebagai berikut:
1)

Menanamkan kecintaan pada kebersihan, keindahan dan penghijauan.

2)

Melibatkan seluruh warga sekolah dalam melaksanakan kebersihan, keindahan


dan penghijauan.

3)

Meningkatkan kedisiplinan dalam pelaksanaan tugas-tugas kependidikan.

4)

Meningkatkan kedisiplinan dalam kegiatan pembelajaran.

5)

Menerapkan inovasi dan teknologi dalam pembelajaran dan administrasi.

6)

Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme seluruh sumber daya manusia


sekolah.

7)

Membiasakan siswa untuk menghasilkan karya.

8)

Meningkatkan prestasi siswa dalam kegiatan akademik dan non akademik.

9)

Melaksanakan kegiatan keagamaan secara teratur.

10) Meningkatkan kesejahteraan seluruh warga sekolah.

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

15

C. Tujuan
Secara umum tujuan SMA Negeri 85 Jakarta, sebagai bagian dari tujuan pendidikan
nasional adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi, meliputi:
1)

Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia.


Keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan
kepribadian peserta didik secara utuh.Kurikulum disusun yang memungkinkan
semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan takwa serta akhlak
mulia.

2)

Peningkatan potensi, kecerdasan dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan


dan kemampuan peserta didik.
Kurikulum disusun agar memungkinkan pengembangan keragaman potensi minat,
kecerdasan, intelektual, emosional,spiritual dan kinestetik peserta didik secara
optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya. .

3)

Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan.


Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan dan keragaman
karakteristik lingkungan.Oleh karena itu kurikulum harus memuat keragaman
tersebut untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberikan kontribusi bagi
pengembangan daerah.

4)

Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.


Kurikulum dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan
perkembangan ilmu pengetahuan , teknologi dan seni

5)

Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan toleransi dan kerukunan umat


beragama dan memperhatikan norma agama yang berlaku di lingkungan sekolah.

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

16
6)

Kurikulum dikembangkan agar peserta didik mempu bersaing secara global dan
dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain.

7)

Kurikulum dikembangkan sesuai dengan visi,misi,tujuan ,kondisi dan ciri khas


satuan pendidikan.
Secara khusus tujuan SMA Negeri 85 Jakarta ditetapkan untuk jangka pendek,

jangka menengah dan jangka panjang. Tujuan tersebut dijabarkan secara rinci dan dapat
terukur dalam tabel 2.1sebagai berikut:

Tabel. 2.1
Tujuan Jangka Pendek, Jangka Menegah, dan Jangka Panjang
SMA Negeri 85 Jakarta
Jangka Pendek
(Sasaran Program 1 tahun)
2012/2013
1. Kehadiran peserta didik,
guru dan karyawan 90%.
2. Target pencapaian ratarata Nilai UN 7,50.
3. 65% lulusan dapat diterima
di PTN.
4. 90% peserta didik yang
beragama Islam dapat
membaca Al Quran
dengan baik.
5. Memiliki ekskul unggulan
(Paskibra, Basket, Paduan
Suara, KIR, Fotografi dan
Tari Saman).
85 % guru memanfaatkan
media internet sebagai
sumber bahan ajar.
7. 50 % peserta didik dapat
berbahasa Inggris.
8. 90 % peserta didik mahir
mengoperasikan komputer
(Ms. Word dan Excel).
9. 80 % peserta didik dapat
mengakses informasi

Jangka Menengah
Jangka Panjang
(Sasaran Program 4 tahun) (Sasaran Program 8 tahun)
2012/2016
2012/2020
1. Kehadiran Peserta didik, 1. Kehadiran Peserta didik,
guru dan karywan
guru dan karywan 100%.
95.5%.
2. Target pencapaian rata- 2. Target pencapaian ratarata Nilai UN 8,00.
rata Nilai UN 9,00.
3. 75% Lulusan dapat
3. 85% Lulusan dapat
diterima di PTN.
diterima di PTN.
4. 95.5% peserta didik yang 4. 100% peserta didik yang
beragama Islam dapat
beragama Islam dapat
membaca Al Quran
membaca Al Quran
dengan baik.
dengan baik.
5. Ekskul unggulan
5. Ekskul unggulan
(Paskibra, Basket, KIR,
(Paskibra, Basket, KIR,
Paduan Suara, Fotografi
Paduan Suara, Fotografi
dan Tari Saman) dapat
dan Tari Saman) dapat
berprestasi di tingkat
berprestasi di tingkat
Provinsi/DKI.
Nasional.
6. 90 % guru dapat
6. 100 % guru dapat bahan
membuat bahan ajar
ajar membuat bahan ajar
bahan ajar online.
online.
7. 60 % peserta didik dapat 7. 70 % peserta didik dapat
berbahasa Inggris.
berbahasa Inggris.
8. 95 % peserta didik mahir 8. 100 % peserta didik mahir
mengoperasikan
mengoperasikan
komputer (Ms. Word,
komputer (Ms. Word,
Excel dan Powerpoint,
Excel dan Powerpoint,
web).
web).
10. 95 % peserta didik dapat 10. 100 % peserta didik dapat
mengakses informasi
mengakses informasi

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

17
Jangka Pendek
(Sasaran Program 1 tahun)
2012/2013
melalui internet.
11. 60 % peserta didik dapat
membuat karya inovatif.
12. 25 % guru berpendidikan
S2 (M.Pd, MM dll).

Jangka Menengah
(Sasaran Program 4 tahun)
2012/2016
melalui internet.
11. 70 % peserta didik dapat
membuat karya inovatif.
12. 45 % guru berpendidikan
S2 (M.Pd, MM dll).

Jangka Panjang
(Sasaran Program 8 tahun)
2012/2020
melalui internet.
11. 100 % peserta didik dapat
membuat karya inovatif.
12. 50 % guru berpendidikan
S2 (M.Pd, MM dll).

Tindak lanjut dari tujuan sekolah di atas, adalah dengan menentukan sasaran
program, yaitu:
1)

Melakukan pembinaan terhadap peserta didik, guru dan karyawan secara


berkelanjutan.

2)

Melaksanakan jam pelajaran tambahan pada mata pelajaran tertentu.

3)

Melaksanakan kerja sama dengan perguruan tinggi dan lembaga lainnya dalam
pelaksanaan dan pemanfaatan teknolgi informasi dan komunikasi.

4)

Pemanfaatan laboratorium fisika, kimia, biologi, bahasa, dan komputer.

5)

Peningkatan pembinaan kelompok Olimpiade Sains.

6)

Pemanfaatan ICT dalam pembelajaran.

7)

Penambahan perangkat media pembelajaran.

8)

Perluasan jaringan internet dan internet.

9)

Meningkatkan frekuensi kegiatan ekstrakurikuler.

10) Mendorong guru-guru untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2.

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

18

BAB III
KERANGKA DASAR, STRUKTUR DAN
MUATAN KURIKULUM
A. KERANGKA DASAR
1. Kelompok Mata Pelajaran
Struktur kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta memuat kelompok mata pelajaran
yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan dan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 69 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, serta Permendikbud Nomor 81 A tahun
2013 tentang Implementasi Kurikuum 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
Dalam PP Nomor 19 Tahun 2005, mata pelajaran dikelompokkan menjadi 5,
yaitu: (1) kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; (2) kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; (3) kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi; (4) kelompok mata pelajaran estetika; dan (5) kelompok
mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
Pada Kurikulum 2006, masing-masing kelompok mata pelajaran itu
diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran pada setiap mata pelajaran secara
menyeluruh. Dengan demikian cakupan dari masing-masing kelompok mata pelajaran
diwujudkan melalui mata pelajaran yang relevan. Cakupan mata pelejaran tersebut
seperti ditunjukkan pada table 3.1.

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

19
Tabel 3.1
Kelompok Mata Pelajaran Kurikulum 2006
No
1.

Kelompok Mata
Pelajaran
Agama dan Akhlak
Mulia

2.

Kewarganega-raan
dan Kepribadian

3.

Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi

4.

Estetika

5.

Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan

Cakupan
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup
etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari
pendidikan agama.
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan
peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan,
jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap
hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian
lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung
jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar
pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
pada SMA Negeri 85 Jakarta dimaksudkan untuk
memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan
teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis,
kreatif dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk
meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan
dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni.
Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan
keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi,
baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati
dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan
kemasyarakatan
sehingga
mampu
menciptakan
kebersamaan yang harmonis.
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
pada SMA Ngeri 85Jakarta dimaksudkan untuk
meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap
sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku
hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat
kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku
seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam
berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk
mewabah.

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

20
Sedangkan pada Kurikulum 2013, mata pelajaran dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu:
(1) Mata pelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) meliputi:
a.

Mata pelajaran kelompok wajib, dan

b.

Mata pelajaran kelompok peminatan akademik.

(2) Mata Pelajaran kelompok wajib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
meliputi:
a. Kelompok A
1.

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti;

2.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan;

3.

Bahasa Indonesia;

4.

Matematika

5.

Sejarah Indonesia;

6.

Bahasa Inggris.

b. Kelompok B
1.

Seni Budaya

2.

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

3.

Prakarya dan Kewirausahaan

(3) Mata pelajaran kelompok peminatan akademik sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf b disebut kelompok C, meliputi:
a. Peminatan Matematika dan Ilmu Alam (MIA)
1.

Matematika

2.

Biologi

3.

Fisika

4.

Kimia

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

21
b. Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial (IIS)
1.

Geografi

2.

Sejarah

3.

Sosiologi

4.

Ekonomi

c. Peminatan Ilmu Bahasa dn Budaya (IBB)

d.

1.

Bahasa dan Sastra Indonesia

2.

Bahasa dan Sastra Inggris

3.

Bahasa Asing lain (Arab, Mandarin, Jepang, Korea, Jerman, Perancis)

4.

Antropologi

Mata pelajaran pilihan lintas kelompok peminatan dan/atau pendalaman


minat

2. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum


Pelaksanaan pendidikan di SMA Negeri 85 Jakarta tahun pelajaran
2014/2015 menggunakan Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta yang didalamnya
mencakup dua model kurikulum, yaitu (1) Kurikulum 2006 untuk kelas XII IPA/IPS;
dan (2) Kurikulum 2013 untuk kelas X dan XI Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu
Alam (MIA) dan Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial (IIS), landasannya adalah sebagai
berikut:
2.1 Pelaksanaan Kurikulum 2006
Berdasarkan cakupan kelompok mata pelajaran pada tabel. 3.1, maka
dapat diimplementasi kelompok mata pelajaran ke dalam setiap mata pelajaran
adalah sebagai berikut:

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

22
a)

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dilaksanakanmelalui


muatan dan/atau kegiatan agama, kewarganegaraan,kepribadian, ilmu
pengetahuan dan tehnologi, estetika, jasmani,olah raga, dan kesehatan.

b)

Kelompok mata pelajaran kewarganegeraan dan kepribadiandilaksanakan


melalui muatan dan/atau kegiatan agama, akhlak muliakewarganegaraan,
bahasa, seni dan budaya, dan pendidikan jasmani.

c)

Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologidilaksanakan


melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa,matematika, ilmu pengetahuan
alam, ilmu pengetahuan sosial,keterampilan/kejuruan, teknologi informasi dan
komunikasi, sertamuatan lokal yang relevan.

d)

Kelompok mata pelajaran estetika dilaksanakan melalui muatandan/atau


kegiatan bahasa, seni dan budaya, keterampilan, danmuatan lokal yang
relevan.

e)

Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatandilaksanakan


melalui muatan dan/atau kegiatan pendidikan jasmani, olahraga, pendidikan
kesehatan, ilmu pengetahuan alam, danmuatan lokal yang relevan.

2.2 Pelaksanaan Kurikulum 2013


Kurikulum SMA Tahun 2013 dirancang untuk memberikan kesempatan
kepada peserta didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur kurikulum
memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan kelompok
peminatan, pilihan lintas minat, ddan/atau pilihan pendalaman minat.
Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan
kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan tersebut, dengan ketentuan
sebagai berikut:

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

23
a)

Mata pelajaran kelompok A dan C adalah kelompok mata pelajaran yang


kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran kelompok B adalah
kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan
dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.

b)

Mata pelajaran kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran (1) Seni Budaya;
(2) Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan; dan (3) Prakarya dan
Kewirausahaan, adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang
dikembangkan oleh pemerintah daerah.

c)

Kelompok peminatan terdiri atas (1) Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam; (2) IlmuIlmu Sosial; dan (3) Ilmu-Ilmu Bahasa dan Budaya.

d)

Sejak Kelas X peserta didik sudah harus memilih kelompok peminatan.


Pemilihan peminatan berdasarkan nilai rapor di SMP/MTs dan atau nilai UN
SMP/MTs dan atau rekomendasi guru BK di SMP/MTs dan atau hasil tes
penempatan ketika mendaftar di SMA/MA dan atau tes bakat dan minat oleh
psikolog dan atau rekomendasi guru BK di SMA/MA.

e)

Untuk mata pelajaran pilihan lintas minat dan atau pendalaman miat kelas X,
jumlah jam pelajaran per minggu berdurasi 6 jam pelajaran yang dapat
diambil dengan pilihan sebagai berikut:
1)

Dua mata pelajaran di luar kelompok peminatan yang dipilihnya tetapi


masih dalam satu kelompok peminatan lainnya, dan atau

2)

Satu mata pelajaran dari masing-masing kelompok peminatan yang


lainnya.

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

24
f)

Pada kelas XI dan XII, peserta didik mengambil pilihan lintas minat dan atau
pendalaman minat dengan jumlah jam pelajaran pilihan per minggu berdurasi
4 jam pelajaran yang dapay diambil dengan pilihan sebagai berikut:
1)

Satu mata pelajaran di luar kelompok peminatan yang dipilihnya tetapi


masih dalam kelompok peminatan lainnya, dan atau

2)

Mata pelajaran pendalaman minat kelompok peminatan yang dipilihnya.


Semua mata pelajaran yang terdapat dalam suatu kelompok peminatan

yang dipilih peserta didik harus diikuti. Setiap kelompok peminatan terdiri atas 4
(empat) mata pelajaran dan masing-masing mata pelajaran berdurasi 3 jam
pelajaran untuk kelas X, dan 4 jam pelajaran untuk kelas XI dan XII.
Setiap peserta didik memiliki beban belajar per semester selama 47 jam
per minggu untuk kelas X dan kelas XI, serta 45 jam per minggu untuk kelas XII.
Beban pelajaran ini terdiri atas kelompok mata pelajaran wajib A dan B dan
kelompok mata pelajaran peminatan untuk kelas X dan kelas XI.
Pada akhir minggu ke tiga semester pertama peserta didik masih
mungkin mengubah pilihan peminatannya berdasarkan rekomendasi para guru
dan ketersediaan tempat duduk. Untuk sekolah yang mampu menyediakan
layanan khusus maka setelah akhir semester pertama peserta didik masih
mungkin mengubah pilihan peminatannya.
Selain kegiatan intra kurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur
kurikulum di atas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler, antara lain pramuka
(wajib), organisasi siswa intera sekolah (OSIS), usaha kesehatan sekolah (UKS),
dan palang merah remaja (PMR).

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

25

B. STRUKTUR KURIKULUM
Struktur kurikulum meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam
satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas X sampai dengan Kelas XII.
Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar
kompetensi mata pelajaran.
Struktur kurikulum menggambarkan konseptual konten kurikulum dalam
bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi
konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran
dan beban belajar per minggu untuk setiap peserta didik. Struktur kurikulum merupakan
aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian
beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem
belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester
sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan
jam pelajaran per semester.
Struktur kurikulum juga menggambarkan mengenai penerapan prinsip
kurikulum mengenai posisi seorang peserta didik dalam menyelesaikan pembelajaran
di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam struktur kurikulum ide kurikulum
mengenai posisi belajar seorang peserta didik, yaitu apakah mereka harus
menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah
kurikulum memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan berbagai
pilihan. Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran dan beban belajar pada
setiap satuan pendidikan.

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

26

1. Struktur Kurikulum 2006


Berikut ini adalah Struktur Kurikulum Tahun 2006, berdasarkan Permendiknas No.
22 Tahun 2006, tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah. Tabel. 3.2 dan 3.3, sebagai berikut:
Tabel 3.2
Struktur Kurikulum (BSNP)
Kelas XII Jurusan IPA

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

KELAS XII IPA


SEMESTER
5
6

Komponen
A. Mata Pelajaran
Pendidikan Agama
PKn
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Matematika
Seni Budaya
Penjasorkes
TIK
Bhs.Perancis
Sejarah
Biologi
Fisika
Kimia
Jumlah (A)

14
15

B. Muatan Lokal
C. Pengembangan Diri / BK
Jumlah (A + B)

2
*) Ekuivalen dengan 2 jam pelajaran

2
2
4
4
4
2
2
2
2
1
4
4
4
37
2
2*)
39

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

2
2
4
4
4
2
2
2
2
1
5
6
5
37
2
2*)
39

27
Tabel 3.3
Struktur Kurikulum (BSNP)
Kelas XII Jurusan IPS
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

KELAS XII IPS


SEMESTER
5
6

Komponen
A. Mata Pelajaran
Pendidikan Agama
PKn
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Matematika
Seni Budaya
Penjasorkes
TIK
Bhs.Perancis
Sejarah
Geografi
Sosiologi
Ekonomi
Jumlah (A)

14
15

B. Muatan Lokal
D. Pengembangan Diri / BK
Jumlah (A + B)

2
*) Ekuivalen dengan 2 jam pelajaran

2
2
4
4
4
2
2
2
2
3
3
3
4
37
2
2*)
39

2
2
4
4
4
2
2
2
2
3
3
3
4
37
2
2*)
39

2. Struktur Kurikulum 2013


Berikut ini adalah Struktur Kurikulum Tahun 2013, berdasarkan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 69 tahun 2013 tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah
Aliyah, dan Permendikbud No. 6 Tahun 2013, tentang Standar Isi Pendidikan
Dasar dan Menengah. Tabel. 3.4 dan 3.5, sebagai berikut:
a)

Kelompok mata pelajaran wajib yang diikuti oleh seluruh peserta didik

b)

Kelompok mata pelajaran peminatan yang diikuti oleh peserta didik sesuai
dengan bakat, minat, dan kemampuannya.

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

28
Tabel. 3.4
Struktur Kurikulum Tahun 2013 (BSNP)
Kelompok Wajib (A dan B)
Mata Pelajaran
Kelompok A (Wajib)
1
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3
Bahasa Indonesia
4
Matematika
5
Sejarah Indonesia
6
Bahasa Inggris
Kelompok B (Wajib)
7
Seni Budaya
8
Pendidikan jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
9
Prakarya dan Kewirausahaan
Jumlah Jam Pelajaran Kel A dan B per Minggu
Kelompok C (Peminatan)
10
Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA)
Jumlah jam pelajaran yang harus ditempuh per minggu

Alokasi Waktu Belajar


Per Minggu
X
XI
XII
3
2
4
4
2
2

3
2
4
4
2
2

3
2
4
4
2
2

2
3
3
24

2
3
3
24

2
3
3
24

18
42

18
44

18
44

Tabel. 3.5
Struktur Kurikulum tahun 2013 (BSNP)
Kelompok Peminatan (C)
Mata Pelajaran
Kelompok A dan B (Wajib)
Kelompok C (Peminatan)
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam (MIA)
I
1 Matematika
2 Biologi
3 Fisika
4 Kimia
Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial (IIS)
II
1 Geografi
2 Sejarah
3 Sosiologi
4 Ekonomi
Peminatan Ilmu-Ilmu Bahasa dan Budaya (IBB)
III
1 Bahasa dan Sastra Indonesia
2 Bahasa dan Sastra Inggris
3 Bahasa dan Sastra Asing Lainnya
4 Antropologi
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat
Jumlah Jam Pelajaran yang teredia per minggu
Jumlah jam pelajaran yang harus ditempuh per minggu

Alokasi Waktu Belajar


Per Minggu
X
XI
XII
24
24
24
3
3
3
3

4
4
4
4

4
4
4
4

3
3
3
3

4
4
4
4

4
4
4
4

3
3
3
3

4
4
4
4

4
4
4
4

6
76
42

4
76
44

4
76
44

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

29
Mata pelajaran kelompok A dan C adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran kelompok B adalah kelompok
mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan
konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Beban belajar kelas X adalah 42 jam perminggu, sedangkan kelas XI dan XII
beban belajarnya 44 jam perminggu. Satu jam belajar adalah 45 menit. Kutikulum SMA
dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik melakukan pilihan
dalam bentuk pilihan kelompok peminatan, pilihan lintas minat, dan/atau pilihan
pendalaman minat. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu
sesuai dengan kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan tersebut.
Tabel 3.5 dan 3.6 menggambarkan Struktur Kurikulum SMA Negeri 85
Jakarta pada tahun pelajaran 2014/2015, sebagai berikut:
Tabel. 3.5
Struktur Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta
Kelas X MIA dan X IIS Tahun Pelajaran 2014/2015
No

Mata Pelajaran

A. KELOMPOK WAJIB
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 Sejarah Indonesia
6 Bahasa Inggris
7 Seni Budaya
8 Prakarya dan Kewirausahaan
9 Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
Jumlah
B. KELOMPOK PEMINATAN
I. MATEMATIKA DAN ILMU ALAM (MIA)
1 Matematika
2 Biologi
3 Fisika
4 Kimia
Jumlah

Kurikulum Tahun 2013


SMAN 85
BSNP
X MIA
X IIS
3
2
4
4
2
2
2
2
3
24

3
2
4
4
2
2
2
2
3
24

3
2
4
4
2
2
2
2
3
24

3
3
3
3
12

3
4
4
3
14

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

30

No
1
2
3
4
C.
1
2

D.
E.

Mata Pelajaran
II. ILMU-ILMU SOSIAL (IIS)
Sejarah
Geografi
Sosiologi dan Antropologi
Ekonomi
Jumlah
PENDALAMAN MINAT DAN LINTAS MINAT
PENDALAMAN MINAT
LINTAS MINAT
Bahasa Inggris
Bahasa Perancis
Geografi
Jumlah
BIMBINGAN KONSELING (BK)
KEPRAMUKAAN
Total Jam (A+B+C): IPA
Total Jam (A+B+C): IPS

Kurikulum Tahun 2013


SMAN 85
BSNP
X MIA
X IIS
3
3
3
3
13

3
4
3
4
14

6
42
42

3
3
6
1
2
47
-

3
3
6
1
2
47

Tabel. 3.6
Struktur Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta
Kelas XI MIA dan XI IIS Tahun Pelajaran 2014/2015
No

Mata Pelajaran

A. KELOMPOK WAJIB
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 Sejarah Indonesia
6 Bahasa Inggris
7 Seni Budaya
8 Prakarya dan Kewirausahaan
9 Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
Jumlah
B. KELOMPOK PEMINATAN
I. MATEMATIKA DAN ILMU ALAM (MIA)
1 Matematika
2 Biologi
3 Fisika
4 Kimia
Jumlah
II. ILMU-ILMU SOSIAL (IIS)

Kurikulum Tahun 2013


SMAN 85
BSNP
XI MIA
XI IIS
3
2
4
4
2
2
2
2
3
24

3
2
4
4
2
2
2
2
3
24

3
2
4
4
2
2
2
2
3
24

4
4
4
4
16

4
4
4
4
16

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

31

No

Mata Pelajaran

1
2
3
4

Sejarah
Geografi
Sosiologi dan Antropologi
Ekonomi
Jumlah
C. PENDALAMAN MINAT DAN LINTAS MINAT
1 PENDALAMAN MINAT
2 LINTAS MINAT
Bahasa Inggris
Bahasa Perancis
Geografi
Jumlah
D. BIMBINGAN KONSELING (BK)
E. KEPRAMUKAAN
Total Jam (A+B+C+D+E): IPA
Total Jam (A+B+C+D+E): IPS

Kurikulum Tahun 2013


SMAN 85
BSNP
XI MIA
XI IIS
4
4
4
4
4
4
4
4
16
16

4
44
44

4
4
1
2
47
-

4
4
1
2
47

C. MUATAN KURIKULUM
Muatan Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta berpedoman pada kurikulum 2006 dan
kurikulum 2013, meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya sesuai
dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang ditetapkan oleh BSNP.

1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang diajarkan di SMA Negeri 85 Jakarta mulai kelas X MIA/IIS
menggunakan Kurikulum 2013 sebanyak 15 mata pelajaran ditambah Bimbingan
Konseling (BK) dan Kepramukaan. Kelas XI MIA/IIS sebanyak 14 mata pelajaran
ditambah Bimningan Konseling (BK) dan Kepramukaan.
Mata pelajaran untuk kelas XII IPA/IPS sebanyak 13 mata pelajaran
menggunakan Kurikulum 2006 ditambah Bimbingan Konseling (BK), dan muatan lokal
(Mulok).

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

32

2. Muatan Lokal
Muatan lokal yang dikembangkan dan diajarkan di kelas XII IPA/IPS SMA
Negeri 85 Jakarta disusun berdasarkan analisis sumber daya sekolah dan kebutuhan
siswa, dengan alokasi jam pelajaran 2 (dua) jam per minggu. Muatan Lokal tersebut,
sebagai berikut:
a)

Kelas XII IPA

: Semester I: Kewirausahaan
Semester II: Desain Web

b)

Kelas XII IPS

: Semester I : Desain Web


Semester II: Kewirausahaan

3. Pengaturan Alokasi Waktu


Pembelajaran setiap mata pelajaran dilaksanakan dalam suasana yang saling
menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat antara peserta didik dan
pendidik.Metode pembelajaran diarahkan berpusat pada peserta didik. Guru sebagai
fasilitator mendorong peserta didik agar mampu belajar secara aktif, baik fisik maupun
mental. Selain itu, dalam pencapaian setiap kompetensi pada masing-masing mata
pelajaran diberikan secara kontekstual dengan memperhatikan perkembangan kekinian
dari berbagai aspek kehidupan.
Pengorganisasian kelas pada SMA Negeri 85 Jakarta dibagi ke dalam dua
kelompok, yaitu kelas X dan XI Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam (MIA) dan
Ilmu-Ilmu Sosial (IIS) dengan penerapan Kurikulum 2013 dan kelas XII dengan
penerapan Kurikulum 2006 merupakan program penjurusan yang terdiri atas dua
jurusan, yaitu: (1) Ilmu Pengetahuan Alam, dan (2) Ilmu Pengetahuan Sosial.

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

33
1) Kelas X (Sepuluh)
a)

Mata Pelajaran Kelas X terdiri dari 9 mata pelajaran wajib (MPW), 4 mata
pelajaran peminatan (MPP), 2 mata pelajaran lintas minat (LM),1
Pengembangan Diri (BK), dan 1 Kepramukaan.

b)

Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 45 menit.

c)

Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran adalah 38 minggu.

d)

Sekolah menambah 1 jam pelajaran Fisika dan Biologi (MIA) dan 1 jam
pelajaran Geografi dan Ekonomi (IIS).
Tabel 3.6
Penambahan Jam Pelajaran Kelas X

1.
2.
3.
4.

Mata Pelajaran
Fisika (MIA)
Biologi (MIA)
Geografi (IIS)
Ekonomi (IIS)

Kurikulum 2013
3
3
3
3

Kurikulum SMAN 85
4
4
4
4

2) Kelas XI (Sebelas)
a)

Mata Pelajaran Kelas XI terdiri dari 9 mata pelajaran wajib (MPW), 4 mata
pelajaran peminatan (MPP), 1 Pengembangan Diri (BK), dan 1 Kepramukaan.

b)

Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 45 menit.

c)

Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran adalah 38 minggu.

3) Kelas XII
a)

Mata Pelajaran Kelas XII IPA/IPS, terdiri atas 13 mata pelajaran, 1 muatan
lokal (Mulok), dan 1 pengembangan diri (BK).

b)

Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit.

c)

Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran adalah 38 minggu.

d)

Sekolah menambah jam pelajaran untuk jurusan IPA: Fisika dan Biologi. Dan
untuk jurusan IPS: Geografi dan Ekonomi.

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

34
Tabel 3.7
Penambahan Jam Pelajaran Kelas XII IPA/IPS
BSNP
Semester
5
6

SMAN 85
Semester
5
6

1. Biologi
2. Fisika
3. Kimia

4
4
4

4
4
4

5
6
5

5
6
5

1. Geografi
2. Sosiologi
3. Ekonomi

3
3
4

3
3
4

5
4
5

5
4
5

Mata Pelajaran
IPA

IPS

4. Program Muatan Lokal


Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi sekolah, termasuk keunggulan daerah,
yang materinya tidak dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. SMA Negeri 85
Jakarta dengan mengacu pada kebutuhan peserta didik dan kemampuan sekolah, maka
ditetapkan muatan lokal untuk kelas XII IPA/IPS adalah Web Desain dan Kewirausahaan.
Muatan lokal ini juga sekaligus unggulan lokal sekolah sesuai dengan program
Pemerintah Propinsi DKI Jakarta.
Tabel. 3.8
Program Muatan Lokal Web Desain
Kelas XII IPA/IPS
Standar Kompetensi
Mengetahui dan
memahami HTML Dasar

Prosedur pengguaan
editor yang tepat untuk
HTML dan Mengenal
HTML Format Teks

Kompetensi Dasar
Struktur dasar dokumen HTML(Tag, Element, Attribute)
Element HTML
Element HEAD
Element TITLE
Element BR(line break)
Element P(paragraph)
Element H1,H2,H3,H4,H5,H6(header)
Element B(bold), Element I(italic), Element U(underline)
Element PRE(preformated text), Element CENTER,
Element BASEFONT
5. Element FONT
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

35
Tabel. 3.8
Program Muatan Lokal Kewirausahaan
Kelas XII IPA/IPS
Standar Kompetensi
Siswa memahami
pengertian dan dasardasar kewirausahaan

Siswa memahami
pengertian pengusaha
kecil dan pengusaha
besar

1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Kompetensi Dasar
Teori Kewirausahaan
Teori Enterpreuner dari Perspektif Individu
Ciri-Ciri Enterpreneur
Keberanian Mengambil resiko
Jenis-Jenis Modal
Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan Kecil
Faktor-Faktor Keberhasilan Usaha
Unsur Utama Dalam Rencana Usaha
Kemampuan Manajemen
Solusi untuk Menghindari Kegagalan
Kepemimpinan

5. Kegiatan Pengembangan Diri


a) Tujuan Umum
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat,

minat, kondisi dan perkembangan peserta didik dengan

memperhatikan kondisi sekolah.


b) Tujuan Khusus
Pengembangan diri bertujuan menunjang pendidikan peserta didik dalam
mengembangkan: (a) Bakat; (b) Minat; (c) Kreativitas; (c) Kompetensi dan
kebiasaan dalam kehidupan; (d) Kemandirian; (e) Kemampuan kehidupan
keagamaan; (f) Kemampuan sosial; (g) Kemampuan belajar; (h) Wawasan dan
perencanaan karir; dan (i) Kemampuan pemecahan masalah.

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

36

6. Jenis Kegiatan Pengembangan Diri


Pelaksanaan pengembangan diri di SMA Negeri 85 Jakarta dilaksanakan
melalui Layanan Konseling dan Kegiatan Ekstrakurikuler:
A. LAYANAN KONSELING
1) Pengertian
Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara
perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara
optimal dalam pengembangan kehidupan prbadi, kehidupan sosial, kegiatan
belajar, dan perencanaan karier, melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan
pendukung berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Pelayanan konseling merupakan usaha membantu peserta didik
dalam pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar,
serta

perencanaan

dan

pengembangan

karir. Pelayanan

konseling

memfasilitasi pengembangan peserta didik, secara individual dan atau


kelompok, sesuai dengan kebutuhan, potensi bakat, minat, perkembangan,
serta peluang-peluang yang dimiliki.Pelayanan ini juga membantu mengatasi
kelemahan dan hambatan serta masalah yang dihadapi peserta didik.
2) Bidang Pelayanan
a)

Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang


membantu

peserta

didik

dalam

memahami,

menilai,

dan

mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, sesuai


dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara
realistik.
b)

Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang


membantu peserta didik dalam memahami dan menilai, dan

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

37
mengembangkaan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan
efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga
lingkungan sosial yang lebih luas.
c)

Pengembangan kegiatan belajar, yaitu bidang pelayanan yang


membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam
rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara
mandiri.

d)

Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu


peserta didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih
dan mengambil keputusan karir.

3) Pengaturan Pelayanan
a.

Klasikal yaitu guru BK memberikan pelayanan secara umum dengan


cara masuk kedalam kelas.

b.

Individual yaitu guru BK memberikan pelayanan secara individu


kepada siswa yang membutuhkan pelayanan khusus

4) Program Pelayanan
a. Jenis Program
1)

Program Tahunan, yaitu program kegiatan pelayanan konseling


meliput seluruh kegiatan selama satu tahun untuk masingmasing kelas.

2)

Program Semesteran, yaitu program kegiatan pelayanan


konseling meliputi seluruh kegiatan selama satu semester yang
merupakan jabaran program tahunan.

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

38
3)

Program Bulanan, yaitu program kegiatan palayan konseling


meliputi seluruh kegiatan selama satu bulan yang merupakan
jabaran program bulanan.

4)

Program Mingguan, yaitu program kegiatan pelayanan konseling


meliputi kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran
program bulanan.

5)

Program harian, yaitu program kegiatan pelayanan konseling


yang dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu.
Program harian merupakan jabaran dari program mingguan
dalam bentuk satuan layanan dan atau satuan kegiatan
pendukung konseling.

b. Penyusunan Program
1)

Program pelayanan konseling disusun berdasarkan kebutuhan


peserta didik (need assessment) yan diperoleh melalui aplikasi
instrumentasi.

2)

Substansi program pelayanan konseling meliputi keempat


bidang, jenis layanan dan kegiatan pendukung, format kegiatan,
sasaran pelayanan, dan volume/beban tugas konselor.

5) Penilaian Kegiatan
Penilaian hasil kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui:
a)

Penilaian segera, yaitu penilaian pada akhir setiap jenis layanan dan
kegiatan pendukung konseling untuk mengetahui perolehan peserta
didik yang dilayani.

b)

Penilaian jangka pendek, yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu


minggu sampai dengan satu bulan) setelah satu jenis layanan dan

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

39
kegiatan pendukung konseling diselenggarakan untuk mengetahui
dampak layanan terhadap peserta didik.
c)

Penilaian jangka panjang,yaitu penilaian dalam waktu tertentu (satu


bulan sampai dengan satu semester) setelah satu beberapa layanan
dan

kegiatan

pendukung

konseling

diselenggarakan

untuk

mengetahui lebih jauh dammpak layanan dan atau kegiatan


pendukung konseling terhadap peserta didik.
d)

Penilaian proses kegitan pelayanan konselinh dilakukan melalui


analisasi terhadap keterlibatan unsur-unsur sebagai mana tercantum
di dalam kegiatan layanan dan kegiatan pendukung, untuk
mengetahui efektifitas dan efesiensi pelaksanaan kegiatan.

e)

Hasil penilaian kegiatan pelayanan konseling dicantumkan dalam


laporan pelaksanaan program.

B. KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
1)

Pengertian Kegiatan Ekstra Kurikuler


Kegiatan Ekstra kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata
pelajaran untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai
dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat mereka melalui
kegiatan yang secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan
atau

tenaga

kependidikan

yang

berkemampuan

dan

berkewenangan di sekolah.
2)

Fungsi Kegiatan Ekstra Kurikuler


a.

Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk


mengembangkan potensi, bakat dan minat peserta didik.

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

40
b.

Sosial, yaitu kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan


kemmapuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik.

c.

Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk


mengembangkan

suasana

rileks,

mengembirakan

dan

menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses


perkembangan.
d.

Persiapan karier, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk


mengembangkan kesiapan karier peserta didik.

3)

Prinsip Kegiatan Ekstra Kurikuler


a.

Individual, yaitu prinsip kegiatan ektra kurikuler yang sesuai


dnegan potensi, bakat dan minatpeserta didik secara
individual.

b.

Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai


dengan keinginan dan diikuti secara sukarela peserta didik.

c.

Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang


menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh.

d.

Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler dalam


suasana yang menggembirakan dan menimbulkan kepuasan
peserta didik.

e. Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang


membangun semangat peserta didik untukbekerja dengan baik
dan berhasil.
f. Kemanfaatn sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang
dilaksanakan untuk kepentingan masyrakat.

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

41
4)

Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler


Pengembangan

diri

juga

dilaksanakan

melalui

kegiatan

ekstrakurikuler yang mewadahi berbagai kemampuan, minat dan


bakat siswa. Oleh karena itu kegiatan ekstrakurikuler di SMA Negeri
85 Jakarta dijabarkan dalam berbagai bidang kegiatan, yaitu:
1.

2.

3.

4.

Bidang Olah Raga:


a)

Basket

b)

Volley

c)

Tae Kwon Do

d)

Futsal

Bidang Seni dan Budaya:


a)

Paduan Suara

b)

Budaya Jepang

c)

Fotografi

d)

Jurnalistik

Bidang Seni Tari:


a)

Operrete

b)

Modern Dance

c)

Tari Saman

d)

Break dance

e)

Cheer Leader

Bidang Sains Dan Bela Negara:


a)

Kelompok Ilmiah Remaja

b)

Palang Merah Remaja

c)

Paskibra

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

42

5.

5)

d)

3 R (Green House)

e)

Pencinta Alam

Bidang Keagamaan:
a)

Kerohanian Islam

b)

Kerohanian Kristen

Uraian Kegiatan Ekstrakurikulker


a.

Krida, meliputi kepramukaan, Latihan Dasar Kepemimpinan


Siswa (LDKS), Palang Merah Remaja (PMR),PKS, Pasukan
Pengibar Bendera (PASKIBRA).

b.

Karya Ilmiah, meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan


penugasan keilmuan dan kemampuan akademik, penelirtian.

c.

Latihan/lomba keberbakatan/prestasi, meliputi Olimpiade sain,


Lomba Cerdas Cermat, pengembangan bakat olah raga, seni
dan budaya, cinta alam,English Club, dan keagamaan.

d.

Seminar, lokakarya, dan pameran, dengan substansi antara


lain karier, pendidikan, kesehatan, perlindungan HAM,
keagamaan, seni, budaya.

e.
6)

Pengembangan Ketrampilan dibidang ICT.

Format Kegiatan
a.

Individual, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti


peserta didik secara perorangan.

b.

Kelompok, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti


sekelompok peserta didik.

c.

Klasikal, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti


peserta didik dalam satu kelas.

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

43
d.

Lapangan, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti


seseorang atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar
sekolah atau kegiatan lapangan.

7)

Perencanaan Kegiatan
Perencanaan kegiatan ekstra kurikuler mengacu pada jenis-jenis
kegiatan yang memuat unsur-unsur :
1)

Sasaran kegiatan

2)

Substansi kegiatan

3)

Pelaksanaan kegiatan dan pihak-pihak yang terkait, serta


keorganisasiannya

8)

4)

waktu dan tempat

5)

Sarana dan pembiayaan

Pelaksanaan Kegiatan
1)

Kegiatan ekstra kurikuler yang bersifat rutin, spontan dan


keteladanan dilaksanakan secara langsung oleh Guru,
konselor dan tenaga kependidikan di sekolah.

2)

Kegiatan ekstra kurikuler yang terprogram dilaksanakan sesuai


dengan sasaran, substansi, jenis kegiatan, waktu, tempat, dan
pelaksana sebagaimana direncanakan.

3)

Pelaksana kegiatan ektra kurikuler adalah pendidik dan atau


tenaga

kependidikan

sesuai

dengan

kemampuan

da

kewenangan untuk kewenangan untuk kegiatan ekstra


kurikuler yang dimasud.

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

44
9)

Penilaian Kegiatan
Hasil dan proses kegiatan ekstra kurikuler dinilai secara kualitatif
dan dilaporkan kepada pimpinan sekolah/madrasah oleh pelaksana
kegiatan.

10) Pengawasan Kegiatan


1)

Kegiatan ekstra kurikuler di sekolah dipantau, dievaluasi, dan


dibina melalui kegiatan pengawasan.

2)

Pengawasan kegiatan ekstra kurikuler dilakukan secara :


a.

Interen, oleh kepala sekolah/madrasah.

b.

Eksteren, oleh pihak yang secara struktural/fungsional


memiliki kewenangan membina kegiatan ekstra kurikuler
yang dimaksud

11)

Hasil pengawasan didokumentasikan, dianalisis, dan ditindaklanjuti


utnuk peningkatan mutu perencanaan dan pelaksanaan kegiatan
ekstra kurikuler di sekolah/madrasah.

7. Beban Belajar
Beban belajar yang diatur di SMA Negeri 85 Jakarta dengan
menggunakan Sistem Paket yaitu sistem penyelenggaraan program pendidikan
yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan
beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur
kurikulum yang berlaku pada SMA Negeri 85 Jakarta.
Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam
satuan jam pembelajaran. Penambahan jam per minggu dijabarkan sebagai berikut:

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

45
Tabel. 3.9
Beban Belajar di SMA Negeri 85 Jakarta
No

Kelas

BSNP

X MIA

42

X IIS

42

3
4

XI MIA
XI IIS

44
44

XII IPA

39

XII IPS

39

Penambahan Jam
Fisika: (1), Biologi: (1), BK: (1), dan
Pramuka: (2).
Geografi: (1), Ekonomi: (1), BK (1),
dan Pramuka (2)
BK: (1) dan Pramuka: (2)
BK: (1) dan Pramuka: (2)
Biologi: (1), Fisika (2), dan Kimia: (1),
Pengembangan Diri (2).
Geografi: (2), Sosiologi: (1), Ekonomi:
(1), dan Pengembangan Diri: (2)

SMAN 85
47
47
47
47
45
45

Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan


oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap
muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu
dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan
tingkat perkembangan peserta didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses
interaksi antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka
per jam pembelajaran di SMA Negeri 85 Jakarta berlangsung selama 45 menit.
Jumlah Jam Tatap muka yang tercantum dalam struktur kurikulum SMA
Negeri 85 Jakarta adalah sebagai berikut:
Tabel. 3.10
Jumlah Jam Pelajaran Per Minggu
NO
1
2
3

Kelas
X
XI
XII

Jumlah Jam Pelajaran Per Minggu


47
47
45

Pemanfaatan alokasi waktu kegiatan terstruktur dan tidak terstruktur


sebanyak maksimum 60 % dari jumlah alokasi waktu tatap muka per mata pelajaran
disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing mata pelajaran. Alokasi waktu
Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

46
dimaksud, digunakan untuk pelaksanaan remedial dan pendalaman atau pengayaan
materi.

8. Ketuntasan Belajar
A. Kurikulum 2013
SMA Negeri 85 Jakarta menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas
kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran.

1) Peniaian Dan Penilaian Autententik


Penilaian (assesment) adalah proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur hasil belajar peserta didik. Penilaian autentik merupakan
peniaian yang dilakukan secara konfrehensif untuk menilai mulai dari masukan
(input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang meliputi ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik menilai kesiapan peserta didik,
serta proses dan hasil beajar secara utuh. Keterampilan penilaian ketiga komponen
(input-proses-output) tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil
belajar peserta didik, bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional
(instructional effects) dan dampak pengiring (nuturant effect) dari pembelajaran.
Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah
(scientific approach), karena penilaian semacam ini mampu menggambarkan
peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi,
menanya, menalar, mencoba, dan membangun jejaring.
Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau
kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

47
yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Karenanya penilaian autentik
sangat relevan dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SMA.
Penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrumen penilaian yang
memberikan kesempatan luas kepada peserta didik untuk menerapkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk tugastugas, membaca dan meringkasnya, eksperimen, mengamati, survey, projek,
makalah, membuat multimedia, membuat karangan, dan diskusi kelas.
Jenis penilaian autentik antara lain: penilaian kinerja, penilaian portofolio,
dan penilaian projek, termasuk penilaian diri peserta didik. Penilaian autentik
adakalanya disebut penilaian responsif, yaitu suatu metode untuk menilai proses
dan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang
mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius.
Penilaian autentik dapat dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu,
seperti seni, atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya
pada proses dan hasil pembelajaran.
Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk
merencanakan program perbaikan (remeial), pengayaan (enrichment), atau
pelayanan konseling. Selain itu hasil penialain autentik dapat digunakan sebagai
bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi standar penilaian
pendidik.

2) Prinsip Penilaian
Prinsif hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
a)

Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar (prosedur dan kriteria yang
jelas) dan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai.

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

48
b)

Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilaukan secara terencana, menyatu


dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.

c)

Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan,


pelaksanaan, dan pelaporannya.

d)

Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar


pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.

e)

Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggung jawabkan kepada pihak


internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.

f)

Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan


mengikuti langkah-langkah baku.

g)

Edukatif, berarti penilaian bersifat mendidik dan memotivasi peserta didik dan
guru.

3) Pendekatan Penilaian
Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria
(PAK) atau penilaian acuan patokan (PAP). PAK dan PAP merupakan penilaian
pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM).
KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan
pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik kompetensi dasar (KD) yang
akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik, dengan ketentuan
sebagai berikut:
a)

KKM tidak dicantumkan dalam rapor, melainkan pada buku penilaian guru.

b)

KKM maksimal 100 %, KKM minimal 75 %. Satuan pendidikan dapat


menentukan KKM di bawah KKM minimal dengan meningkatkannya secara
bertahap.

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

49
c)

Peserta didik yang belum mencapai KKM, diberi kesempatan mengikuti


program remedial sepanjang semester yang bersangkutan.

d)

Peserta didik yang sudah mencapai atau melampaui KKM, diberi program
pengayaan.

4) Ruang Lingkup, Teknik,


Penilaian

dan Instrumen

a) Ruang Lingkup Penilaian


Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang
sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta
didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk
pada ruang lingkup materi, kompetensi, mata pelajaran/kompetensi
muatan/kompetensi program, dan proses.
b) Teknik dan Instrumen Penilaian
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan memiliki karakteristik yang berbeda antara
yang satu dengan yang lainnya.
Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian
antar peserta didik adalah lembar pengamatan berupa daftar cek (checlist)
atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik. Sedangkan pada
jurnal berupa catatan pendidik. Selain itu instrumen penilaian harus
memenuhi persyaratan substansi/materi, konstruksi, dan bahasa.
Persyaratan substansi mempresentasikan kompetensi yang dinilai.
Persyaratan konstruksi memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

50
bentuk instrumen yang digunakan, dan persyaratan bahasa adalah
penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan
tingkat perkembangan peserta didik.

5) Prosedur Penilaian
a) Prosedur Penilaian Oleh Satuan
Pendidikan
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai
pencapaian kompetensi lulusan peserta didik yang meliputi kegiatan
sebagai berikut:
1) Tahap Persiapan
a)

Menentukan kriteria minimal perencanaan tingkat kompetensi


dengan mengacu pada indikator kompetensi dasar setiap mata
pelajaran.

b)

Mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan akhir


semester, ujian tingkat kompetensi, dan ujian sekolah.

c)

Menentukan kriteria kenaikan kelas.

d)

Menentukan kriteria kelulusan.

e)

Menentukan kriteria kelulusan peserta didik dari satuan


pendidikan.

2) Tahap Pelaksanaan
a)

Menyelenggarakan ulangan tengah semester dan ulangan akhir


semester.

b)

Menyelenggarakan ujian tingkat kompetensi untuk kelas XI.

c)

Menyelenggarakan ujian sekolah untuk kelas XII.

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

51
3) Tahap Analisis/Pengolahan Hasil Penilaian
dan Tindak Lanjut
a)

Melakukan penskoran hasil ulangan tengah semester dan


ulangan akhir semester.

b)

Menentukan kenaikan kelas peserta didik sesuai dengan kriteria


yang telah ditetapkan.

c)

Melakukan penskoran hasil uji tingkat kompetensi.

d)

Membuat peta kompetensi peserta didik kelas XI.

e)

Melakukan penskoran hasil ujian sekolah kelas XII.

f)

Menentukan kelulusan peserta didik dari ujian sekolah sesuai


dengan kriteria yang ditetapkan.

g)

Menerbitkan surat keterangan hasil ujian nasional (SKHUN)


setip peserta didik bagi satuan pendidikn penyelenggara Ujian
Nasional.

h)

Menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan


pendidikan bagi satuan pendidikan yang telah terakreditasi.

4) Tahap Pelaporan
a)

Melaporkan hasil pencapaian kompetensi dan/atau tingkat


kompetensi kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk
buku rapor.

b)

Melakukan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan


keada dinas pendidikan kabupaten/kota dan isntansi lain yang
terkait.

c)

Melaporkan hasil ujian tingkat kompetensi kepada orangtua/wali


peserta didik dan dinas pendidikan.

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

52

b) Prosedur

penilaian

oleh

pemerintah

dan/atau lembaga mandiri


Penilaian hasil belajar oleh pemerintah dilakukan melalui ujian mutu
tingkat kompetensi (UMTK) dan ujian nasional (UN) sesuai dengan
peraturan yang berlaku.

6) Pengolahan Nilai
Hasil penilaian oleh pendidik setiap semester perlu diolah untuk dimasukkan ke
dalam buku laporan hasil belajar (rapor). Nilai rapor merupakan gambaran
pencapaian kemampuan peserta didik dalam satu semester.
1. Penilaian Pengetahuan:
a)

Penilaian pengetahuan dilakukan oleh guru mata pelajaran


(pendidik). Penilaian pengetahuan terdiri atas: Nilai proses (Nilai
harian) (NH), Nilai ulangan tengah semester (UTS), dan nilai
ulangan akhir semester (UAS).

b)

Nilai harian diperoleh dari hasil tes tulis, tes lisan, dan tes
penugasan yang dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran satu
kompetensi dasar (KD).

c)

Penghitungan nilai pengetahuan diperolehdari rerata NH, UTS, dan


UAS.

d)

Penilaian rapor untuk pengetahuan menggunakan penilaian


kuantitatif dengan skala 1 4 (kelipatan 0,33), dengan 2 (dua)
desimal dan setiap aras (tingkatan) diberi predikat seperti pada
tabel. 3.11, sebagai berikut:

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

53
Tabel. 3.11
Predikat Nilai Pengetahuan

Predikat

Pengetahuan
4
3,66
3,33
3
2,66
2,33
2
1,66
1,33
1

A
AB+
B
BC+
C
CD+

e)

Nilai Kompetensi
Keterampilan
4
3,66
3,33
3
2,66
2,33
2
1,66
1,33
1

Sikap
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang

Penghitungan nilai pengetahuan adalah dengan cara:


1.

NH, UTS, dan UAS menggunakan skala nilai 0 s.d 100.

2.

Nilai Rapor merupakan hasil konversi dari rerata NH, UTS,


dan UAS, dengan perhitungan sebagai berikut:

4
100

2.

Penilaian Keterampilan:
a)

Penilaian keterampilan dilakukan oleh guru mata pelajaran.


Penilaian keterampilan teridiri atas: Nilai praktik, Nilai projek, dan nilai
portofolio.

b)

Penilaian keterampilan dilakuakn pada setiap akhir penyelesaian satu


KD.

c)

Penghitungan nilai keterampilan diperoleh dari rata-rata penilaian


praktik, penilaian projek, dan penilaian portofolio.

d)

Pengolahan nilai rapor (LHB) untuk keterampilan menggunakan


penilaian kuantitatif dengan skala 1 4.

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

54
3.

Nilai praktik, dan portofolio menggunakan menggunakan nili 0 s.d 100.

4.

Nilai rapor merupakan hasil konvensi dari rerata nilai praktik (NPr). Projek
(NPj), dan nilai portofolio (Npo) dengan perhitungan sebagai berikut:
(rerata NPr, NPj, dan Npo/100) x 4.

5.

Penilaian Sikap:
a)

Sikap (spiritual dan sosial) untuk LHB terdiri atas sikap dalam mata
pelajaran dan sikap antar mata pelajaran. Sikap dalam mata
pelajaran diisi oleh setiap guru mata pelajaran berdasarkan
rangkuman hasil pengmatan guru, penilaian diri, peilaian sejawat.,
dan jurnal, ditulis dengan predikat.
Sangat baik (SB), baik (B), cukup (C), dan kurangan (K).
Sikap antar mata pelajaran diisi oleh wali kelas setelah berdiskusi an
ditulis dengan semua guru mata pelajaran, disimpulkan secara utuh
dan ditulis dengan deskripsi koherensi.

b)

Penilaian sikap dalam mata pelajaran diperoleh dari hasil penilaian


observasi (penilaian proses), penilaian diri sendiri, penilaian antar
teman, dan jurnal catatan guru.

c)

Nilai observasi diperoleh dari hasil pengamatan terhadap proses


sikap tertentu sepanjang proses pembelajaran itu satu kompetensi
dasar.

d)

Untuk penilaian sikap spiritual dan sosial (KI-1 dan KI-2)


menggunakan nilai kualitatif, sebagai berikut:
1.

SB

= Sangat Baik = 80 100

2.

= Baik

= 70 79

3.

= Cukup

= 60 69

4.

= Kurang

= n < 60

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

55

B. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)


1) Kurikulum 2013
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) kurikulum 2013 untuk kelas X dan kelas
XI pada tabel 3.12 dan 3.13, sebagai berikut:
Tabel. 3.12
Kriteria Ketuntasan Minimal Mata Pelajaran (KKM)
Kelas X MIA/IIS
No

Mata Pelajaran

A. KELOMPOK WAJIB
1
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
2
Kewarganegaraan
3
Bahasa Indonesia
4
Matematika
5
Sejarah Indonesia
6
Bahasa Inggris
7
Seni Budaya
8
Prakarya dan Kewirausahaan
Pendidikan jasmani, olahraga, dan
9
kesehatan
B. KELOMPOK PEMINATAN
I. MATEMATIKA DAN ILMU ALAM (MIA)
1
Matematika
2
Biologi
3
Fisika
4
Kimia
II. ILMU-ILMU SOSIAL (IIS)
1
Sejarah
2
Geografi
3
Sosiologi dan Antropologi
4
Ekonomi
C. PENDALAMAN MINAT DAN LINTAS MINAT
1
PENDALAMAN MINAT
2
LINTAS MINAT
Bahasa Inggris
Bahasa Perancis
Geografi
D. BIMBINGAN KONSELING (BK)
E. KEPRAMUKAAN

Pengetahuan/
Keterampilan
Nilai
Kriteria

Sikap

2.67
2.67

BB-

Baik
Baik

2.67

B-

Baik

2.67
2.67
2.67
2.67
2.67
2.67

BBBBBB-

Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik

2.67

B-

Baik

2.67
2.67
2.67
2.67
2.67
2.67
2.67
2.67
2.67
2.67
2.67
-

BBBBBBBBBBB-

Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

56
Tabel. 3.13
Kriteria Ketuntasan Minimal Mata Pelajaran (KKM)
Kelas XI MIA/IIS
No

Mata Pelajaran

A. KELOMPOK WAJIB
1
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
2
Kewarganegaraan
3
Bahasa Indonesia
4
Matematika
5
Sejarah Indonesia
6
Bahasa Inggris
7
Seni Budaya
8
Prakarya dan Kewirausahaan
Pendidikan jasmani, olahraga, dan
9
kesehatan
B. KELOMPOK PEMINATAN
I. MATEMATIKA DAN ILMU ALAM (MIA)
1
Matematika
2
Biologi
3
Fisika
4
Kimia
II. ILMU-ILMU SOSIAL (IIS)
1
Sejarah
2
Geografi
3
Sosiologi dan Antropologi
4
Ekonomi
C. PENDALAMAN MINAT DAN LINTAS MINAT
1
PENDALAMAN MINAT
2
LINTAS MINAT
Bahasa Perancis
Geografi
D. BIMBINGAN KONSELING (BK)
E. KEPRAMUKAAN

Pengetahuan/
Keterampilan
Nilai
Kriteria

Sikap

2.67
2.67

BB-

Baik
Baik

2.67

B-

Baik

2.67
2.67
2.67
2.67
2.67
2.67

BBBBBB-

Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik

2.67

B-

Baik

2.67
2.67
2.67
2.67
2.67
2.67
2.67
2.67
2.67
2.67
-

BBBBBBBBBB-

Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

57

2) Kurikulum 2006
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) kurikulum 2013 untuk kelas XII Jurusan
IPA/IPS pada tabel 3.14 dan 3.15, sebagai berikut:
Tabel. 3.14
Kriteria Ketuntasan Minimal Mata Pelajaran (KKM)
Kelas XII IPA

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

Mata Pelajaran
Pendidikan Agama
PKn
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Matematika
Fisika
Kimia
Biologi
Sejarah
Seni Budaya
Penjasorkes
TIK
Bahasa Perancis
Muatan Lokal
Pengembangan Diri

Kriteria Ketuntasan Minimal


Semester 5
Semester 6
PPK dan
PPK dan
Sikap
Sikap
Praktik
Praktik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
-

Tabel. 3.15
Kriteria Ketuntasan Minimal Mata Pelajaran (KKM)
Kelas XII IPS

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Mata Pelajaran
Pendidikan Agama
PKn
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Matematika
Sejarah
Geografi
Ekonomi
Sosiologi
Seni Budaya

Kriteria ketuntasan minimal


Semester 5
Semester 6
PPK dan
PPK dan
Sikap
Sikap
Praktik
Praktik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

58

No

Mata Pelajaran

11
12
13
14
15

Penjasorkes
TIK
Bahasa Perancis
Muatan Lokal
Pengembangan Diri

Kriteria ketuntasan minimal


Semester 5
Semester 6
PPK dan
PPK dan
Sikap
Sikap
Praktik
Praktik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
75.00
Baik
-

Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu


kompetensi dasar (KD) berkisar antara 0 -100. Dari data yang ada SMA Negeri 85
Jakarta menetapkan kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75.00
dan secara bertahap dan terus menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan
maksimal yaitu 100.

9. Kenaikan Kelas, Penjurusan Dan Kelulusan


a) Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria
kenaikan kelas diatur sesuai dengan ketentuan yang berlaku, sebagai berikut:
1. Landasan
a)

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013


tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun
2013 tentang Stadar Nasional Pendidikan.

b)

Permendiknas Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian.

c)

Permendikbud RI Nomor 81A Tahun 2013 tentang Implementasi


Kurikulum 2013.

d)

Peraturan Dirjen Mandikdasmen No : 576/C/KEP/TU/2006.

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

59
e)

Keputusan Dirjen Dikmen Kemendikbud Nomor . 717/D/Kep/2013


tentang Bentuk dan Tata Cara Penyusunan laporan Capaian
Kompetensi Peserta Didik Sekolah Menengah Atas.

2. Ketentuan Umum
a)

Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran

b)

Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada


semester 2 (dua) dengan pertimbangan seluruh Kompetensi Inti (KI)
dan Kompetensi Dasar (KD).

c)

Nilai yang belum tuntas di semester 1 (satu) harus dituntaskan sesuai


KKM yang ditetapkan pada semester yang sedang berlangsung.

d)

Peserta didik dinyatakan naik atau tidak naik kelas oleh rapat pleno
Dewan Guru SMA Negeri 85 Jakarta.

e)

Keputusan naik atau tidak naik kelas bersifat mutlak dan tidak dapat
dibatalkan oleh siapa pun secara perorangan maupun kelompok.

3. Persyaratan
Kurikulum 2013
Penilian menggunakan pendekatan belajar sebagai berikut:
1)

Acuan Patokan
Semua kompetensi perlu dinilai dengan menggunakan acuan patokan
berdaarkan pada indikator hasil belajar. Sekolah menentukan acuan
patokan sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya.

2)

Kriteria Penilaian
Kriteria penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan seperti pada
tabel. 3.16, sebagi berikut:

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

60
Tabel. 3.16
Kriteria Penilaian Kompetensi Peserta Didik
Predikat
A
AB+
B
BC+
C
CD+

a)

Pengetahuan
4
3,66
3,33
3
2,67
2,33
2
1,66
1,33
1

Nilai Kompetensi
Keterampilan
4
3,66
3,33
3
2,67
2,33
2
1,66
1,33
1

Sikap
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang

Untuk KD pada KI-3 dan KI-4 diberikan remedial sesuai dengan


kebutuhan peserta didik yang memperoleh nilai kurang dari 2,67
atau kurang dari B-.

b)

Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan


optimal belajar untuk menguasai KD yang dipelajarainya apabila
menunjukkan indikator nilai 2,67.

c)

Untuk KD pada KI-1 atau KI-2, ketuntasan seorang peserta didik


dilakukan dengan memperhatikan aspek pada KI-1 dan KI-2
untuk seluruh mata pelajaran.

b) Kelulusan Dari SMA Negeri 85 Jakarta


Kelulusan peserta didik dari SMA Negeri 85 Jakarta berpedoman
pada pelaksanaan kurikulum 2006 dan ditentukan oleh rapat dewan guru SMA
Negeri 85 Jakarta dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
1)

Menyelesaikan seluruh program pembelajaran.

2)

Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

61
pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan
kesehatan.
3)

Lulus ujian sekolah (US) untuk kelompok mata pelajaran ilmu


pengetahuan dan teknologi;

4)

Lulus Ujian Nasional (UN).

c) Kelulusan Ujian Nasional


1) Ketentuan
a)

Peserta didik dinyatakan lulus Ujian Sekolah (US) apabila peserta


didik telah memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh SMA
Negeri 85 Jakarta berdasarkan perolehan Nilai Sekolah (NS).

b)

Nilai Sekolah sebagaimana dimaksud pada butir a diperoleh dari


gabungan antara nilai ujian sekolah (NUS) dan nilai rata-rata rapor
semester 3, 4, dan 5 (NR), dengan perbandingan sebagai berikut:
70 % Nilai US dan 30 % Nilai Raport Sem. 3-4-5..

c)

Kelulusan peserta didik dari Ujian Nasional (UN) ditentukan


berdasarkan Nilai Akhir (NA).

d)

Nilai Akhir (NA) sebagaimana dimaksud pada butir c diperoleh dari


gabungan nilai sekolah (NS) dari mata pelajaran yang diuji
nasionalkan dengan nilai ujian nasional (NUN), dengan pembobotan
40 % untuk NS dari mata pelajaran yang diuji nasionalkan dan 60 %
untuk NUN.

e)

Peserta didik dinyatakan lulus Ujian Nasional apabila nilai rata-rata


dari semua nilai akhir (NA) sebagaimana dimaksud pada butir nomor
d mencapai paling rendah 5,5 (lima koma lima) dan nilai setiap mata
pelajaran paling rendah 4,0 (empat koma nol).

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

62
f)

Kelulusan peserta didik dari SMA Negeri 85 Jakarta ditentukan oleh


rapat pleno dewan guru SMA Negeri 85 Jakarta.

2) Penilaian
a)

Nilai ujian tulis (NT) merupakan penggabungan antara nilai PG dan


Nilai Uraian dengan pembobotan 60 % nilai PG dan 40 % nilai
Uraian.
= . + (. )

b)

Penilaian ujian praktik (NP) dilakukan oleh guru/tim guru mata


pelajaran yang bersangkutan.

c)

Nilai Ujian Sekolah (NUS) merupakan penggabungan antara NT dan


NP dengan pembobotan 50 % NT dan 50 % NP.
= . + .

d)

Nilai sekolah (NS) merupakan penggabungan antara nilai ujian


sekolah (NUS) dan nilai rapor semester 3, 4 dan 5 (NR) dengan
pembobotan 70 % NUS dan 30 % NR.
= . + (. )

e)

Nilai sekolah (NS), nilai ujian sekolah (NUS), nilai ujian praktik (NP)
dan nilai ujian tulis (NT) dinyatakan dalam bentuk dua decimal,
apabila decimal ketiga 5 maka dibulatkan ke atas.

f)

Nilai Akhir (NA) diperoleh dari gabungan Nilai Sekolah (NS) dari mata
pelajaran yang diujinasionalkan dengan Nilai Ujian Nasional (NUN),
dengan pembobotan 40 % untuk NS dari mata pelajaran yang
diujinasionalkan dan 60 % untuk NUN.
= . + (. )

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

63
g)

Pembulatan nilai akhir (NA) dinyatakan dalam bentuk satu desimal,


apabila desimal kedua 5 maka dibulatkan ke atas.

10.

Mutasi
SMA Negeri 85 Jakarta menentukan persyaratan pindah / mutasi peserta

didik sesuai dengan prinsip managemen berbasis sekolah, melalui suatu


mekanisme yang obyektif dan transparan antara lain mencakup hal-hal sebagai
berikut :
a) Memenuhi persyaratan yang ditentukan
1)

Memperlihatkan Ijazah asli SMP atau sederajat

2)

Memperlihatkan SKHUN asli SMP atau sederajat

3)

Menyerahkan Rapor asli SMA

4)

Menyerahkan photo copy Ijazah SMP/sederajat (dilegalisir) 3 lembar

5)

Menyerahkan photo copy SKHUN SMP/sederajat (dilegalisir) 3 lembar

6)

Menyerahkan photo copy Rapor SMA (dilegalisir) 3 lembar

7)

Menyerahkan photo copy Kartu Keluarga 3 lembar

8)

Menyerahkan photo copy Akta kelahiran 3 lembar

9)

Menyerahkan Pas Photo ukiuran 2x3 cm sebanyak 2 lembar

10) Menyerahkan Surat keterangan Pindah dari sekolah asal yang


ditandatangani pejabat Sudin Dikmen setempat.
11) Menyerahkan daftar 8355 atau daftar kolektif siswa (dilegalisir)
12) Menyerahkan photo copy Sertifikat Akreditasi Sekolah asal (dilegalisir)
13) Menyerahkan kode validasi dan Nomor Induk Siswa Nasional dari Sudin
Dikmen setempat.
b)

Formasi kelas masih memungkinkan.

c)

Lulus tes tertulis.

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

64

11. Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill)


a) Kecakapan Dasar
Kecakapan dasar meliputi:
1)

Kecakapan belajar terus-menerus


Kecakapan belajar terus menerus (sepanjang hayat) adalah kecakapan
yang paling penting dibandingkan dengan semua kecakapan hidup
lainnya.Pengetahuan, ilmu pengetahuan dan teknologi, dan kehidupan
berubah makin cepat sehingga menuntut tamatan SMA Negeri 85
Jakarta memiliki kemampuan untuk belajar terus-menerus.
Kecakapan ini merupakan kunci yang dapat membuka kesuksesan masa
depan. Dengan kecakapan ini, tamatan SMA Negeri 85 Jakarta mudah
menguasai kecakapan-kecakapan lainnya.Karena itu, tamatan SMA
Negeri 85 Jakarta perlu diberi bekal dasar tentang strategi, metode, dan
teknik belajar untuk memperoleh dan menerapkan ilmu pengetahuan dan
teknologi baru dalam kehidupannya.

2)

Kecakapan membaca, menulis, menghitung


Tamatan SMA Negeri 85 Jakarta diharapkan memiliki kecakapan
membaca dan menulis secara fungsional, baik dalam bahasa Indonesia
maupun salah satu bahasa asing, yaitu Bahasa Perancis. Kecakapan
membaca- memahami dan menafsirkan informasi tertulis dalam surat
kabar, majalah, jurnal, dan dokumen.
Menulis,

mengkomunikasikan

pikiran,

kecakapan

menghitung,

kemampuan dasar menghitung dan memecahkan masalah-masalah


praktis, dengan memilih secara tepat dari teknik-teknik matematika yang
ada, dengan atau tanpa bantuan teknologi.

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

65
3)

Kecakapan berkomunikasi lisan, tertulis,tergambar,mendengar


Manusia berinteraksi dengan manusia lain melalui komunikasi langsung,
baik secara lisan, tertulis, tergambar, dan bahkan melalui kesan pun
bisa. Mengingat manusia menggunakan sebagian besar waktunya untuk
berkomunikasi dengan orang lain, maka kecakapan berkomunikasi
termasuk kecakapan mendengar harus dimiliki oleh tamatan SMA Negeri
85 Jakarta.
Suatu studi menyimpulkan bahwa kelemahan berkomunikasi akan
menghambat pengembangan personal dan professional seseorang.
Bahkan para pebisnis memperkirakan bahwa kelemahan berkomunikasi
akan menambah pembiayaan usahanya akibat kesalahan yang dibuat.
Mengingat era globalisasi telah bergulir, maka penguasaan salah satu
bahasa asing (Inggris dan Perancis) oleh peserta didik SMA Negeri 85
Jakarta.

4)

Kecakapan berpikir
Tingkat kecakapan berpikir seseorang akan berpengaruh terhadap
kesuksesan hidupnya. Mengingat kehidupan manusia sebagian besar
dipengaruhi oleh cara berpikir, maka peserta didik perlu diberi bekal
dasar dan latihan-latihan dengan cara yang benar tentang kecakapan
berpikir deduktif induktil ilmiah, kritis, nalar, rasional, lateral, sistem,
kreatif, eksploratif, discovery, inventory, reasoning, pengambilan
keputusan, dan pemecahan masalah.
Selain itu, peserta didik harus diberi bekal dasar tentang kecintaan
terhadap kebenaran, keterbukaan terhadap kritik dan saran, dan
berorientasi kedepan.

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

66
5)

Kecakapan kalbu: iman (spiritual), rasa dan emosi


Memiliki bangsa kecakapan kalbu yang baik merupakan asset kualitas
batiniyah yang sangat bermanfaat bagi kehidupan bangsa.Kecakapan
kalbu yang terdiri dari iman (spiritual), rasa, dan emosi merupakan
unsur-unsur pembetuk jiwa selain akal.Pada dasarnya jiwa merupakan
peleburan iman, rasa, emosi, dan akal.Jiwa merupakan sumber
kekuatan dan kendali bagi setiap manusia dalam menyelesaikan setiap
masalah yang dihadapi.Bahkan, baik buruknya suatu bangsa sangat
dipengaruhi oleh baik buruknya kalbu bangsa yang bersangkutan.
Erosi kalbu akan berpengaruh sangat dahsyat karena apapun tingginya
derajad berpikir seseorang, tetapi jika tidak dilandasi oleh moral, spiritual
dan emosional yang baik, hanya kehancuran yang terjadi. Untuk itu
peserta didik perlu diberi bekal dasar dan latihan-latihan dengan eara
yang benar tentang kecakapan moral, emosional dan spiritual.Integritas,
kejujuran, solidaritas, kasih sayang pada orang lain, kesopanan, disiplin
diri, menghargai orang lain, hak asasi, kepedulian, toleransi, dan
tanggung jawab adalah contoh-contoh kecakapan moral yang perlu
diajarkan kepada peserta didik.Iman dan Taqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa, kedamaian antar umat beragama, dan toleransi religius,
adalah contoh-contoh pendidikan kecakapan iman/spiritual yang
merupakan payung bagi pendidikan kecakapan hidup lainnya.
Bekerja keras, semangat yang membaja, pintar bergaul, rajin, memiliki
keinginan untuk maju, dan upaya-upaya secara konsisten untuk
mencapai keinginan untuk maju, adalah contoh-contoh kecakapan

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

67
emosional yang sangat signifikan kontribusinya terhadap kesuksesan
hidup seseorang.
6)

Kecakapan mengelola kesehatan badan


Di mana terdapat kesehatan badan, disitulah terdapat kesehatan
jiwa.Manusia diciptakan oleh-Nya dengan martabat tertinggi sehingga
yang bersangkutan harus memelihara kesehatan dirinya lebih baik dari
pada memelihara barang-barangnya.Oleh karena itu, peserta didik
sudah selayaknya diberi bekal dasar tentang pengelolaan kesehatan
badan agar yang bersangkutan memiliki kesehatan badan yang prima,
bebas penyakit, dan memiliki ketahanan badan yang kuat.
Berolahraga secara teratur, makan yang bergizi dan bervitamin, menjaga
kebersihan, dan beristirahat cukup merupakan pendidikan kecakapan
mengelola kesehatan badan yang harus diterapkan dalam kehidupan
peserta didik.

7)

Kecakapan merumuskan keinginan dan upaya-upaya untuk


mencapainya
Dua hal yang karakteristik sifatnya dalam kehidupan adalah: (l) adanya
keinginan baru, dan (2) upaya-upaya yang diperlukan untuk mencapai
keinginan baru tersebut. Kecakapan merumuskan dua hal yang
karakteristik

ini

merupakan

bagian

penting

bagi

kehidupan

seseorang.Dalam kehidupan banyak dijumpai orang-orang yang kurang


mampu merumuskan tujuan hidup yang realistik, dan kalaupun tujuan
yang dirumuskan cukup realistic, tidak jarang pula upaya-upaya yang
ditempuh kurang sesuai.Kecakapan semacam ini perlu diajarkan kepada

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

68
peserta didik agar yang bersangkutan mampu menjalani kehidupan
secara realistis.
Perumusan tujuan study tour dan upaya-upaya yang diperlukan untuk
mencapai tujuan study tour adalah contoh pendidikan kecakapan
merumuskan keinginan dan upaya-upaya untuk mencapainya.
8)

Kecakapan berkeluarga dan sosial


Peserta didik hidup dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat.Dalam keluarga, siswa tersebut berinteraksi dengan ayah,
ibu,

dan

saudara-saudaranya.Peserta

didik

harus

memahami,

menghayati, dan menerapkan nilai-nilai kasih sayang, kesopanan,


toleransi, kedamaian, keadilan, respek, kecintaan, solidaritas, dan
tatakrama sebagai anak terhadap kedua orang tuanya maupun sebagai
saudara terhadap saudara-saudaranya.Dalam sekolah, peserta didik
harus memahami, menghayati; dan menerapkan ketentuan-ketentuan
yang berlaku di sekolah.
Dalam masyarakat, peserta didik harus memahami, menghayati dan
menerapkan nilai-nilai sosial sebagai berikut: menjunjung tinggi hak
asasi manusia, peduli terhadap barang-barang milik publik, kerjasama,
tanggung jawab dan akuntabilitas sosial, keterbukaan dan apresiasi
terhadap keanekaragaman.
Peserta didik harus mampu berkomunikasi, baik secara verbal maupun
non-verbal.Kelancaran berkomunikasi, selain memperbanyak kawan,
juga untuk memupuk kesehatan mental.Karena peserta didik hidup
dalam masyarakat yang menjunjung tinggi nilai kebersamaan, maka dia
harus memiliki kemampuan untuk memimpin dan dipimpin.

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

69
b) Kecakapan Instrumental
Kecakapan instrumental meliputi:
1)

Kecakapan Memanfaatkan Teknologi Dalam Kehidupan


Teknologi telah merambah ke segala kehidupan dan merupakan alat
penggerak utama kehidupan.Bahkan keunggulan teknologi merupakan
salah satu faktor daya saing yang ampuh.Salah satu faktor yang
membuat negara berkembang tertinggal dengan negara maju adalah
ketertinggalan teknologi.
Generasi muda harus diberi bekal agar mengapresiasi pentingnya
teknologi bagi kehidupan dan mempersiapkannya untuk mempelajari dan
mengembangkan teknologi yang ada.Mereka harus dididik bagaimana
bekerja dengan jenis-jenis teknologi dan disiapkan agar mereka memiliki
kemampuan memanfaatkan teknologi dalam berbagai kehidupan
(pertanian,

perikanan,

peternakan,

kerajinan,

kerumahtanggan,

kesehatan, komunikasii, industry manufaktur, perdagangan, kesenian,


pertunujukan, olah raga, konstruksi, transportasi, dan perbankan).
Peserta didik di SMA Negeri 85 Jakarta perlu dibekali cara-cara memilih
teknologi, menggunakannya untuk tugas-tugas tertentu dan cara-cara
memeliharanya.
2)

Kecakapan Mengelola Sumber Daya


Peserta didik SMA Negeri 85 Jakarta perlu diberi bekal tentang arti,
tujuan dan cara-cara mengidentifikasi, mengorganisasi, merencanakan,
dan mengalokasikan sumber daya. Lebih spesifiknya, siswa perlu dilatih:
(1) mengelola sumber daya alam; (2) mengelola waktu; (3) mengelola
uang, dengan melatih mereka membuat rencana teknis dan anggaran,

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

70
penggunaannya,

dan

membuat

penyesuaian-penyasuaian

untuk

mencapai tujuan; (4) mengelola sumber daya ruang, (5) mengelola


sumber daya sosial budaya, (6) mengelola peralatan dan perlengkapan,
dan (7) mengelola lingkungan.
3)

Kecakapan Bekerjasama Dengan Orang Lain


Kehidupan, baik perusahaan, bank, pendidikan, maupun yang lain, yang
akan dimasuki oleh tamatan SMA Negeri 85 Jakarta kelak pada
umumnya bersifat kolektif. Tamatan SMA Negeri 85 Jakarta hanyalah
merupakan bagian dari kehidupan tersebut. Mereka nantinya harus bisa
bekerjasama secara harmonis dengan orang lain.
Karena itu, sejak dini mereka perlu diberi bekal dan latihan: latihan yang
dilakukan secara benar tentang cara-cara bekerja sama, menghargai
hak asasi orang lain, pentingnya kebersamaan, tanggung jawab dan
akuntabilitas perbuatan, keterbukaan, apresiasi keanekaragaman,
kemauan baik yang kreatif, kepemimpinan, manajemen negosiasi, dan
masih banyak hal-hal lain yang perlu diajarkan.

4)

Kecakapan memanfaatkan informasi


Saat ini dan lebih-lebih di masa mendatang, informasi akan mengalir
secara cepat dan deras dalam berbagai kehidupan. Siapa yang
tertinggal inforrnasi akan tertinggal pula dalam kehidupannya. Jadi,
informasi sudah merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh
pada kehidupan seseorang.Untuk itu, peserta didik di SMA Negeri 85
Jakarta perlu dibekali cara-cara mendapatkan dan memanfaatkan aneka
ragam informasi yang ada.

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

71
Mereka harus dididik cara-cara mendapatkan dan mengevaluasi
informasi, mengorganisasi dan memelihara informasi, menafsirkan dan
mengkomunikasikan informasi, dan menggunakan computer untuk
mengolah data agar menjadi informasi.
5)

Kecakapan menggunakan system dalam kehidupan


Kehidupan diciptakan oleh-Nya dalam serba sistem.Oleh karenanya, jika
ingin mengenali hakikat (kebenaran seutuhnya) segala yang ada dalam
kehidupan, harus mengenali sampai pada sistemnya.Mengenali sampai
pada sistemnya ditempuh melalui perbuatan berpikir sistem.Berpikir
system adalah berpikir membangun keberadaan hal menurut kriteria
sistem. Sistem adalah kumpulan proses berstruktur hirarkis yang terikat
pada tujuan.
Peserta didik perlu memahami, menghayati, dan menerapkan system
dalam kehidupannya. Lulusan SMA Negeri 85 Jakarta perlu diberi bekal
dasar tentang cara berpikir, cara mengelola, dan cara menganalisis
kehidupan sebagai sistem. Mereka harus memahami cara kerja systemsistem kehidupan seperti misalnya bank, perusahaan, sekolah,
pertanian, peternakan, dan keluarga. Bahkan dirinya sebagai system
harus dikenalinya secara baik.

6)

Kecakapan berwirausaha
Kecakapan berwirausaha adalah kecakapan memobilisasi sumber daya
yang ada di sekitarnya untuk mencapai tujuan organisasinya atau untuk
keuntungan ekonomi.Seringkali istilah kewirausahaan dikaitkan dengan
income generating activities (IGA).

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

72
Memang kewirausahaan terkait dengan IGA, tetapi kewirausahaan tidak
sama dengan IGA. Kewirausahaan memiliki ciri-ciri: (1) bersikap dan
berpikiran mandiri, (2) memiliki sikap berani menanggung resiko, (3)
tidak suka mencari kambing hitam, (4) selalu berusaha menciptakan dan
meningkatkan nilai sumber daya, (5) terbuka terhadap umpan balik, (6)
selalu ingin perubahan yang lebih baik, (7) tidak pernah merasa puas,
terus menerus melakukan inovasi dan improvisasi demi perbaikan
selanjutnya, dan (8) memiliki tanggung jawab moral yang baik.
7)

Ketrampilan, olah raga dan seni (cita rasa)


Tidak semua peserta didik di SMA Negeri 85 Jakarta menyukai
keterampilan berpikir, sebagian dari mereka menyukai keterampilanketerampilan kejuruan seperti misalnya kerajinan, bisnis, boga, busana,
pengolahan barang bekas, olah raga, dan kesenian (seni kriya, seni
music, seni tari, seni lukis, seni suara, dan seni pertunjukan dsb.
Juga tidak semua peserta didik melanjutkan kependidikan yang lebih
tinggi dan karenanya perlu diberi bekal keterampilan agar lulusan SMA
Negeri 85 Jakarta memiliki kemampuan untuk mencari nafkah. Lebihlebih bagi siswa SMA Negeri 85 Jakarta yang berasal dari kalangan
marginal secara ekonomi-sosial maka dapat dipastikan bahwa mereka
tidak akan melanjutkan kependidikan yang lebih tinggi dan mereka akan
terjun dalam kehidupan. Untuk itu, mereka jelas membutuhkan
keterampilan kejuruan yang secara praktis dapat digunakan untuk
mencari nafkah.

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

73
8)

Kecakapan memilih, menyiapkan dan mengembangkan karir


Setiap tamatan SMA Negeri 85 Jakarta kelak berharap memiliki karir
yang sesuai dengan potensi diirinya dan sesuai dengan peluang yang
ada.Selain itu, karir yang dimiliki diharapkan dapat memberikan
penghargaan yang layak. Untuk sampai pada harapan tersebut, siswa
SMA Negeri 85 Jakarta perlu dikenalkan tentang potensi diirinya, jenisjenis karir yang ada dalam kehidupan, persyaratan untuk memasuki jenis
karir tertentu dan disiapkan agar kelak setelah lulus siswa SMA Negeri
85 Jakarta mampu memilih, menyiapkan, dan mengembangkan karir
yang sesuai dengan potensi dirinya. Jangan sampai tamatan SMA
Negeri 85 Jakarta tidak mengenal potensi dirinya sendiri dan jenis-jenis
karir yang ada.
Karena itu tahap-tahap pendidikan karir yang dimulai dari career
awareness, career planning , sampai pada career development perlu
dikenalkan kepada semua peserta didik melalui kegiatan Konseling
karier.

9)

Kecakapan menjaga harmoni dengan lingkungan


Siswa SMA Negeri 85 Jakarta hidup dalam lingkungan nyata dan
lingkungan maya sekaligus.Lingkungan nyata berupa fisik yang dapat
dirasakan oleh panca indera seperti tanah, air dan udara.Terhadap
lingkungan fisik, peserta didik harus mampu menjaga kesehatan dirinya
(kebersihan, ketegaran badan) dan keharmonisan dengan alam
sekitarnya (memelihara lingkungan).
Lingkungan maya yang juga disebut nirpisik adalah suasana sosial yang
dapat ditangkap oleh otak dan dirasakan oleh hati.Terhadap lingkungan

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

74
maya (nirpisik), siswa SMA Negeri 85 Jakarta harus mampu menjaga
keharmonisan dengan masyarakat disekitarnya.
10) Kecakapan menyatukan bangsa berdasarkan nilai-nilai Pancasila
Negara Kesatuan Repuplik Indonesia terdiri dari keanekaragaman
kebhinekaan dalam suku, agama, ras, dan asal-usul, tetapi harus tetap
menjadi satu (bhineka tunggal ika).Untuk mencapai bhineka tunggal ika
diperlukan upaya-upaya nyata.Siswa SMA Negeri 85 Jakarta perlu diberi
bekal kemampuan mengintegrasikan kebhinekaan bangsa berdasarkan
nilai-nilai Pancasila.
Menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi hak asasi manusia,
menjaga kesatuan bangsa, demokrasi, keadilan sosial, kecintaan
terhadap negaranya, kepahlawanan dan apresiasi terhadap para
pahlawan, apresiasi terhadap peninggalan budaya, kebebasan dan
tanggung jawab, kesadaran sebagai warganegara, adalah contoh-contoh
kecakapan hidup untuk menyatukan bangsa berdasarkan nilai-nilai
Pancasila. di dalam Kurukulum SMA Negeri 85 Jakarta Pendidikan
kecakapan hidup merupakan bagian integral dari pendidikan semua
mata pelajaran , jadi tidak direncanakan secara khusus.

12. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal Dan


Global
Departemen Pendidikan Nasional hanya menentukan standar-standar
minimal yang harus dipenuhi oleh satuan pendidikan di tingkat daerah. Standar
minimal itu berupa standar kompetensi lulusan, standar isi, standar evaluasi, dan
standar sarana dan prasarana. Pengembangan lebih jauh terhadap standarstandar tersebut diserahkan kepada daerah masing-masing. Dengan adanya
desentralisasi kebijakan itu, maka daerah dapat mengembangkan potensi

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

75
wilayahnya sesuai dengan situasi dan kondisi setempat. Salah satu kebijakan
yang dapat dikembangkan adalah membuat kurikulum sekolah yang berbasis
keunggulan lokal dan global.
Masing-masing daerah mempunyai keunggulan potensi daerah yang
perlu dikembangkan yang lebih baik lagi. Keunggulan yang dimiliki oleh masingmasing daerah sangat bervariasi. SMA Negeri 85 Jakarta yang beralamatkan di
jalan Srengseng Raya yang bersebelahan dengan Kecamatan kebon Jeruk,
merupakan lingkungan yang berdekatan dengan pasar bunga terbesar di DKI
Jakarta yaitu Rawa belong dan budaya masyarakat setempat yang berwirausaha
dengan pelayanan/jasa rental tanaman hias untuk mempercantik kawasan
perkantoran dan kota, telah mengembangkan beberapa kecakapan yang berbasis
keunggulan local dengan memiliki mulok pertamanan (agribisnis) dalam hal
merangkai bunga dan pemeliharaan tanaman hias, disamping keunggulan local
tersebut didukung dengan muatan local yang lain yaitu merakit computer, bahasa
pemrograman dan pembuatan web design yang tentu saja menunjang dan
membekali hasil lulusan siswa SMA Negeri 85 Jakarta untuk mengembangkan
kemampuan berwirausaha dengan dukungan Tehnologi Informasi yang Global.

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

76

BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan
mengikuti Kalender Pendidikan pada setiap tahun ajaran.Kalender pendidikan adalah
pengaturanwaktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang
mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan
hari libur.

A. PERMULAAN TAHUN PELAJARAN


Permulaan Tahun Pelajaran 2014/2015 dimulai pada hari senin, minggu
ketiga bulan Juli tahun 2014, yaitu pada tanggal 14 Juli 2014.

B. WAKTU BELAJAR
Waktu belajar adalah hari belajar efektif yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran sesuai dengan kurikulum dan menggunakan sistem semester yang
membagi satu tahun menjadi 2 (dua) semester. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan
selama 5 (lima) hari, yaitu:
Tabel. 3.17
Waktu Belajar dan Kegiatan
No

Hari

Waktu Belajar

Senin

06.30 s.d 14.45

Selasa

06.30 s.d 14.45

Rabu

06.30 s.d 15.30

Kamis

06.30 s.d 14.45

Jumat

06.30 s.d 15.15

Keterangan
1. Setiap hari diawali dengan kegiatan
Tadarus
2. Khusus hari Senin, diawali Upacara
bendera setiap minggu I dan III.
3. Sholat berjamaah:

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

77
Jumlah jam belajar efektif setiap untuk kelas X dan XI masing-masing 47 jam
dan XII masing-masing 44 jam pelajaran, dengan alokasi waktu 45 menit per jam
pelajaran. Jumlah jam belajar efektif selama satu tahun untuk kelas X, XI dan XII
masing-masing 1301 jam pelajaran.

C. KEGIATAN TENGAH SEMESTER


Kegiatan tengah semester direncakan selama 7 (tujuh) hari dan digunakan
untuk kegiatan Ulangan Tengah Semester dan pembagian Rapor Tengah Semester.

D. LIBUR SEKOLAH
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapka oleh Sekolah, Pemerintah
Pusat, dan Pemerintah Provinsi untuk tidak diadakan kegiatan belajar di
sekolah.Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan, sebagai berikut:
1)

Keputusan menteri pendidikan nasional

2)

Peraturan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi.

Hari libur yang berpedoman kepada Pemerintah Provinsi adalah:


1)

Libur bulan Ramadhan

2)

Libur Semester Ganjil

3)

Libur Semester Genap

Hari-hari libur yang ditentukan oleh Pemerintah Pusat, antara lain:


1)

Hari Kemerdekaan RI

2)

Hari Raya Idul Fitri

3)

Libur Khusus setelah Idul Fitri

4)

Hari Raya Idul Adha

5)

Hari Libur Tahun Baru Hijriah 1432 H.

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

78
6)

Hari Raya Natal

7)

Tahun Baru Masehi

8)

Maulid Nabi

9)

Hari Raya Imlek

10) Hari Raya Nyepi


11) Wafatnya Isa Al Masih
12) Hari Raya Waisak
13) Kenaikan Isa Al Masih
14) Isra Miraj Nabi Muhammad SAW.

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

79

E. JADWAL KEGIATAN
Sesuai dengan acuan penetapan kalender pendidikan , maka ditetapkan Kegiatan SMA
Negeri 85 Jakarta tahun pelajaran 2014/2015, sebagai berikut:
Rencana Kegiatan Sekolah
Semester Ganjil
Tahun Pelajaran 2014/2015
NO

WAKTU

A
1
2
3
4
5
6

Juli 2014
16
16 s.d 31
16, 17, 18
16, 17, 18
19, 20, 21
19

27, 28, 30

B
1
2
3
4
5
6
7
C
1
2
3
4
D
1
2
3
4
5
6

Agustus 2014
1 s.d 10
10
11 s.d 12
13 s.d 27
17
19 s.d 20
28 s.d 31

28

8
E
1
2
3
4
5
6

29 s.d 31
November 2014
1 s.d 30
5 s.d 9
8 s.d 10
15
16 s.d 30
19 S.D 23

25

September 2014

3 s.d 31
3 s.d 7
10 s.d 14
15 s.d 30
Oktober 2014
1 s.d 31
8 s.d 15
16 s.d 19
20
22 s.d 25
26

URAIAN KEGIATAN
SEMESTER GANJIL TAHUN 2014
Hari Pertama Masuk Sekolah
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
MOPDB untuk kelas X
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Libur Awal Ramadhan
Hari pertama KBM kelas X
Rapat Awal tahun dengan orangtua
siswa
HBE = 10, LU = 1, DAN LR = 11
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Buka Puasa Bersama
Pesantren Ramadhan
Libur Ramadhan dan Idul Fitri
HUT Kemerdekaan RI
Hari Raya Idul Fitri 1433 H
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
HBE = 25, LU = 0
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
ULANGAN HARIAN (UH) / KBM
REMEDIAL / KBM
KBM
HBE = 22, LU = 0
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
UTS Ganjil
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Pembagian Rapor Tengah Semester
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Hari Raya Idul Adha 1433 H
Hari Pemuda 2012/HUT Sumpah
Pemuda
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
HBE = 25, LU = 1
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Pekan Remedial dan KBM
Lomba Bulan Bahasa
Tahun Baru Hijriah 1434 H
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Pekan Ulangan Harian ke-3
Hari Guru dan HUT PGRI

KETERANGAN
Awal Semester Ganjil
Rutin
Kelas X
Kelas XI dan XII

Sosialisai Kurikulum
Rutin
Rohkris
Libur Umum
Libur Umum

Rutin
Wali Kelas
Rutin

Rutin

Kesiswaan
Libur Umum
Guru Mata Pelajaran
Upacara/Pemilihan Gupres
85

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

80
NO

WAKTU

URAIAN KEGIATAN
SEMESTER GANJIL TAHUN 2014
HBE = 25, LU = 18, LS = 8
Kegiatan Belajar-Mengajar (KBM)

F
1

Desember 2014
1 s.d 30

5 s.d 13

Remedial Ulangan Harian ke-3

3
4
5
6

10 s.d 18
19 s.d 21
22
23 s.d 31

Ulangan Akhir Semester Ganjil


Pencetakan Rapor Semester Ganjil
Pembagian Rapor Semseter Ganjil
Libur Semester Ganjil

KETERANGAN
Rutin
Oleh setiap guru mata
pelajaran
Kepanitiaan
Wali Kelas
Wali Kelas

Rencana Kegiatan Sekolah


Semester Genap
Tahun Pelajaran 2014/2015
No
A
1
2
3
4

Waktu
Januari 2015
1
2 s.d 5
7 s.d 31
7

Uraian Kegiatan
HBE = 21, LU = 2, LS = 4
Tahun Baru Masehi 2013
Libur Semester Ganjil
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Rapat Dinas
Workshop analisis SKL/Kisi-kisi
UN/US

10

11

7
8
9

11
12
11 dan 12

10

14

11
12
13

15
15 s.d 17
18 s.d 21

Edit Soal Try Out UN ke-1


Penggandaan Naskah TO-1
TRY-OUT KE-1 UN

14

21 dan 26

Penyusunan Perangkat US Praktik

15

25 s.d 27

Retret Rohkris

16

28 s.d 30

Edit Soal US Praktik

17
18

30
31 Jan-2 Feb

19

31

B
1
2
3
4

Pebruari 2015
1 s.d 28
4 s.d 11
10
12 s.d 16

12 s.d 20

6
7

16
18

Rapat Dinas
Perayaan Natal
ESQ
Penyusunan soal Try Out UN KE-1
Sosialisasi UN/US kepada siswa

Rapat Sosialisai UN 2013


Penggandaan Soal US Praktik
Peringatan Maulid Nabi Muhammad
SAW
HBE = 23, LU = 1
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
UJIAN SEKOLAH (PRAKTIK)
Tahun Baru Imlek 2564
Pengolahan Nilai Ujian Praktik
Pekan Ulangan Harian Ke-1
Latihan dasar PMR
Batas Akhir Pengumpulan Nilai UP

Keterangan
Libur Umum
Rutin
Evaluasi Sem 1
Bid. Akademik/Panitia
UN/US
Persiapan Sem 2 TP.
2012/2013
Pelaksana Rohkris
Bid. Akademik
Panitia UN/US
Bid. Akademik/Panitia
UN/US
Bid. Akademik?Panitia TO-1
Panitia TO-1
Panitia TO-1
Soal dan Proposal US
Praktik
Kesiswaan
Bid. Akademik/Panitia
UN/US
Orangtua Siswa Kelas XII
Panitia UN
Rohis
Rutin
Panitia UN
Libur Umum
Guru Mata Pelajaran
Mandiri oleh guru kelas X
dan XII
Ekskul PMR/Kesiswaan
Bid. Akademik

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

81
No
8
9

Waktu
19 s.d 23
21 s.d 25

Uraian Kegiatan
Penyusunan Perangkat soal US
Remedial Ulangan Harian ke-1

10

20 s.d 26

UTS Genap/TRY-OUT KE-2 UN

11

25

12
13
C
1

25 s.d 27
26 s.d 28
Maret 2015
1 s.d 30

1 s.d 6

3
4
5
6
7

1 s.d 5
6 s.d 8
9
10
11 s.d 19

12

13 s.d 15

10
11
12

13 s.d 20
20 s.d 23
25 s.d 28

13

14

27 s.d 28

15
16

29
29 s.d 30

Batas akhir pengumpulan


Perangkat US
Latihan UN Tahap I
Editing Naskah soal US
HBE = 20, LU = 2
Kegiatan Belajar-Mengajar (KBM)
Penggandaan Soal Naskah Soal
US
UTS-GENAP
Pencetakan Rapor TS - Genap
Pembagian Rapor TS - Genap
LBB Paskibra
UJIAN SEKOLAH (TULIS)
Tahun Baru Saka 1935 / Hari Raya
Nyepi
Remedial dan Entry Nilai Tengah
Semester
Koreksi Lembar Jawab US
Latihan UN Tahap II
Pengolahan Nilai US
Rapat Koordinasi Panitia dan
Pengawas US
Perkiraan Try Out
Sudin/Gunadarma
Wafat Isa Almasih
Hunting Ekskul fotografi

17

29 s.d 31

Latsar Pasdela

D
1

April 2015
1 s.d 20

Kegiatan Belajar-Mengajar (KBM)

1 s.d 5

Pekan Ulangan Harian

3
4
5

1 s.d 3
11
11

12

7
8
E
1

15 s.d 18
28
Mei 2015
1 s.d 31

TRY-OUT KE-3 UN
Doa bersama kelas XII
Pengarahan Pengawas Ruang US
Rapat Koordinasi Panitia dan
Pengawas UN
UJIAN NASIONAL (UN)
Pentas Seni/Proteksi

1 s.d 8

3
4
5
F
1

20 s.d 27
25
25
Juni 2015
1 s.d 24

Kegiatan Belajar-Mengajar (KBM)

Keterangan
Bid. Akademik
Kelas X dan XI
UTS: Kelas X dan XI, TO-2:
Kelas XII
Bid. Akademik
Kelas XII
Bid. Akademik
Rutin
Panitia UN
Kelas X dan XI
Bid. Akademik/Wali Kelas
Bid. Akademik/Wali Kelas
Ekskul Paskibra/Kesiswaan
Panitia UN/US
Libur Umum
Panitia US/UN.
Guru/Panitia
Bid. Akademik
Bid. Akademik
Panitia UN/US
Panitia UN/US
Libur Umum
Ekskul Fotografi/Kesiswaan
Ekskul pencinta
Alam/Kesiswaan.
Rutin
Mandiri oleh guru kelas X, XI
dan XII
Bid. Akademik/Panitia TO-3

Bid. Kesiswaan/Rohis
Kepala Sekolah
Panitia UN/US
Panitia UN/US
Kesiswaan

Pekan Remedial
Hari Raya Waisak 2556
PENGUMUMAN KELULUSAN

Rutin
Bid. Akademik/Guru Mata
Pelajaran
Guru Mata Pelajaran
Kesiswaan
Bid. Akademik

Kegiatan Belajar-Mengajar (KBM)

Rutin

Pekan Ulangan Harian

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

82
No
2
3
4

Waktu
3
1 s.d 4
6

10 s.d 18

6
7
8
9
10
G
1

12 s.d 17
19 s.d 21
19 s.d 22
24
29
Juli 2015
1 s.d 13

15

Uraian Kegiatan
Penglepasan Siswa Kelas XII
Pekan Remedial
Isra Miraj Nabi Muhammad SAW
ULANGAN KENAIKAN KELAS
(UKK)
SMA 85 CUP
Class Meeting
Cetak Rapor
Rapat Kenaikan Kelas
Pembagian Rapor Kenaikan Kelas

Keterangan
Kesiswaan
Rutin
Libur Umum
Bid. Akademik/Kepanitiaan
Bid. Kesiswaan/Kepanitiaan
Bid. Kesiswaan/Kepanitiaan
Bidang Akademik/Wali Kelas
Bidang Akademik
Bidang Akademik/Wali Kelas

Libur Semester
Hari Pertama Tahun Pelajaran
2013/2014

Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 [@sunaryosurya]

Anda mungkin juga menyukai