@sunaryosurya
Jl. Srengseng Raya, Kec. Kembangan Kota Adm. Jakarta Barat, KodePos: 11630
Tel/Fax: (021) 5840921/5862348, Website: www.sman85jkt.blogspot.com, twitter: @sman85jkt
KEPUTUSAN
KEPALA SMA NEGERI 85 JAKARTA
Nomor : 2113/-1.851.6
TENTANG TIM PENGEMBANG KURIKULUM (TPK)
SMA NEGERI 85 JAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Menimbang
Bahwa dalam rangka penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran yang bermutu dan efektif, perlu
adanya dokumen yang dapat memberikan arahan kepada pendidik dan tenaga kependidikan, maka
SMA Negeri 85 Jakarta memandang perlu menyusun kurikulum operasional sekolah.
Mengingat
Memperhatikan
Menetapkan
1. Menetapkan dan mengesahkan Tim Penyusun Kurikulum (TPK) SMA Negeri 85 Jakarta Tahun
Pelajaran 2014/ 2015.
2. Kurikulum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) mencakup Pendahuluan, Tujuan, Struktur dan
Muatan, Kalender Pendidikan, Penutup, Silabus, dan Analisis Kriteria Ketuntasan Minimal.
3. Sehubungan dengan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), penyempurnaan kurikulum
dapat dilakukan sewaktu-waktu.
4. Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 dinyatakan berlaku sejak tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di
Pada tanggal
: Jakarta Barat
: 28 Juli 2014
Kepala Sekolah,
Dra. Iis Kurniasih
NIP. 195903031985032004
Jl. Srengseng Raya, Kec. Kembangan Kota Adm. Jakarta Barat, KodePos: 11630
Tel/Fax: (021) 5840921/5862348, Website: www.sman85jkt.blogspot.com, twitter: @sman85jkt
Lampiran:
Keputusan Kepala SMA Negeri 85 Jakarta
Nomor : 2113/-1.851.6
TENTANG TIM PENGEMBANG KURIKULUM (TPK)
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
No
1
2
3
4
5
6
7
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Jabatan
Pengarah
Penanggung Jawab
Ketua
Sekretaris
Anggota
Anggota
Anggota
NARA SUMBER:
Koord. MGMP Fisika
Koord. MGMP Kimia
Koord. MGMP Biologi
Koord. MGMP Ekonomi
Koord. MGMP Matematika
Koord. MGMP Geografi
Koord. MGMP PPKn
Koord. MGMP Bhs. Indonesia
Koord. MGMP Bhs. Inggris
Koord. MGMP Bhs. Perancis
Koord. MGMP Penjasorkes
Koord. MGMP Sejarah
Koord. MGMP Sosiologi
Koord. MGMP Seni Budaya
Koord. MGMP Prakarya & Kewirausahaan
Koord. MGMP Agama Islam
Koord. MGMP Agama Kristen
Koord. MGMP TIK
Koord. MGMP BK
Nama
Dra. Iis Kurniasih
Sunaryo, S.Pd, MM
Drs. Yoyo Sukarya
Dra. Resminingsih
Dra. Hj. Siti Darodjah, M.Pd
Dra. K. Ida Erika
Endah Susanti, M.Pd
Keterangan
Kepala Sekolah
Wkl. Kepala Sekolah
Staf. PKB
Wkl. Kepala Sekolah
Wkl. Kepala Sekolah
Staf. Kurikulum
Staf. Kurikulum
Guru Fisika
Guru Kimia
Guru Biologi
Guru Ekonomi
Guru Matematika
Guru Geografi
Guru PPKn
Guru Bahasa Indonesia
Guru Bahasa Inggis
Guru Bahasa Perancis
Guru Penjasorkes
Guru Sejarah
Guru Sosiologi
Guru Seni Budaya
Guru Prakarya & Kewirausahaan
Guru Agama Islam
Guru Agama Kristen
Guru TIK
Guru BK
NAMA SEKOLAH
ALAMAT
TANGGAL VALIDASI/VERIFIKASI
: ..
PETUGAS VALIDASI/VERIFIKASI
REKOMENDASI PENGAWAS:
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Jakarta, 2014
Petugas Validasi/Verifikasi,
KATA PENGANTAR
Seiring dengan komitmen pemerintah dalam rangka peningkatan mutu pendidikan,
khususnya pendidikan menengah umum, dengan ini kami SMA Negeri 85 Jakarta
menyusun Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 yang merupakan
revisi dan pengembangan dari kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta tahun pelajaran
2013/204.
Sebagai sekolah pelaksana Kurikulum 2013, maka Kurikulum SMA Negeri 85
Jakarta Tahun Pelajaran 2014/2015 mencakup dua kurikulum yaitu Kurikulum 2006
sebagai lanjutan untuk kelas XII dan Kurikulum 2013 untuk kelas X dan XI.
Kurikulum ini, dimaksudkan sebagai pedoman sekaligus acuan bagi tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan di SMA Negeri 85 Jakarta, dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya sesuai dengan hasil analisis konteks dan analisis kondisi riil terhadap
tenaga pendidik dan keadaan sarana-prasarana yang ada.
Kami menyadari bahwa dalam pengembangan kurikulum ini, masih jauh dari
kesempurnaan, namun demikian kami berusaha untuk menyampaikan kurikulum ini secara
realistis dan empiris, untuk dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.
LEMBAR PENGESAHAN
KURIKULUM SMA NEGERI 85 JAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Uliyatih, S.Pd
Mengesahkan:
Kepala Bidang SMP/SMA
Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................................
KATA PENGANTAR............................................................................................................
DAFTAR ISI.........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN...............................................................................................
A Latar Belakang..........................................................................................
1. Kondisi Nyata........................................................................................
2. Kondisi Ideal.........................................................................................
3. Potensi Dan Karakteristik......................................................................
4. Perbedaan Esensial Kurikulum 2006 dan 2013
B Dasar Hukum............................................................................................
1. Landasan Filosofis................................................................................
2. Landasan Yuridis..................................................................................
BAB II
TUJUAN SMA NEGERI 85 JAKARTA .............
A Visi Sekolah..............................................................................................
B Misi Sekolah.............................................................................................
C Tujuan.......................................................................................................
BAB III
KERANGKA DASAR, STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM..................
A Kerangka Dasar........................................................................................
1. Kelompok Mata Pelajaran.....................................................................
2. Prinsif Pelaksanaan Kurikulum ............................................................
B Struktur Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta..............................................
1. Struktur Kurikulum 2006...
2. Struktur Kurikulum 2013
C Muatan Kurikulum.....................................................................................
1. Mata Pelajaran .....................................................................................
2. MuatanLokal.........................................................................................
3. Pengaturan Alokasi Waktu ..................................................................
4. Program Muatan Lokal...........
5. Kegiatan Pengembangan Diri ............
6. Jenis Kegiatan Pengembangan Diri
A. Layanan Konseling...
B. Kegiatan Ekstrakurikuler..
7. Beban Belajar ......................................................................................
8. Ketuntasan Belajar ..............................................................................
A. Kurikulum 2013..
B. Kriteria Ketuntasan Minimal............
9. KenaikanKelas, Penjurusan, danKelulusan .........................................
10. Mutasi ................................................................................................
11. Pendidikan Kecakapan Hidup ............................................................
9. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global ............................
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN ..............................................................................
A PermulaanTahun Pelajaran .....................................................................
B Waktu Belajar ..........................................................................................
C Kegiatan Tengah Semester .....................................................................
D Libur Sekolah ...........................................................................................
E Jadwal Kegiatan ......................................................................................
LAMPIRAN..........................................................................................................................
i
ii
iii
1
1
1
2
3
6
7
7
8
13
14
14
15
18
18
18
21
25
26
27
31
31
32
32
34
35
36
36
39
44
46
46
55
58
63
64
74
76
76
76
77
77
79
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1. Kondisi Nyata
Pendidikan
nasional
berfungsi
mengembangkan
kemampuan
dan
2
isi, dan standar kompetensi lulusan, serta pedoman penyusunan kurikulum satuan
pendidikan yang dikeluarkan oleh BSNP.
Pada tahun pelajaran 2013/2014 tingkat kelulusan di SMA Negeri 85 Jakarta
mencapai 100 % yang terdiri yang terdiri dari peserta didik program IPA 119 orang dan
program IPS 114 orang.
2. Kondisi Ideal
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. KTSP adalah
kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan
muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.Silabus
adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema
tertentu
yang
mencakup
standar
kompetensi,
kompetensi
dasar,
materi
Pendidikan
Menengah
adalah
meningkatkan
kecerdasan
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan, untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut.Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di SMA
Negeri 85 Jakarta dapat tercapai apabila kegiatan pembelajaran mampu membentuk
pola tingkah laku peserta didik sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan, serta dapat
dievaluasi melalui pengukuran dengan menggunakan tes dan non tes. Proses
pembelajaran akan efektif apabila dilakukan melalui persiapan yang cukup dan
terencana dengan baik supaya dapat memenuhi:
3
1.
Kegiatan peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
2.
dan diksetujui oleh komite sekolah, di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan
Propinsi DKI Jakarta. Penyusunan Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta berpedoman
pada standar isi danyang disusun oleh Standar Kompetensi Lulusan serta panduan
penyusunan kurikulum yang disusun Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan di SMA Negeri 85 Jakarta apabila
kegiatan belajar mampu membentuk pola tingkah laku peserta didik sesuai dengan
tujuan pendidikan, serta dapat dievaluasi melalui pengukuran dengan menggunakan
tes dan non tes. Proses pembelajaran akan efektif apabila dilakukan melalui persiapan
yang cukup dan terencana dengan baik supaya dapat diterima untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat setempat dan masyarakat global, mempersiapkan peserta didik
dalam menghadapi perkembangan dunia global dan sebagai proses untuk melanjutkan
ke jenjang yang lebih tinggi.
4
a)
b)
belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2)
3)
4)
5)
6)
c)
d)
Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang
saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut
wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada.
e)
5
berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitarserta lingkungan alam semesta
dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan.
f)
g)
2)
3)
4)
kalender pendidikan;
5)
silabus, dan
6)
4. Perbedaan Esensial
Kurikulum 2013
Kurikulum
2006
dan
Perbedaan pokok antara Kurikulum 2006 yang selama ini diterapkan dengan
Kurikulum 2013 yang dijalankan secara terbatas mulai Juli 2013 yaitu berkaitan dengan
perencanaan pembelajaran. Dalam Kurikulum 2006 kegiatan pengembangan silabus
merupakan kewenangan satuan pendidikan, namun dalam Kurikulum 2013 kegiatan
pengembangan silabus beralih menjadi kewenangan pemerintah, kecuali untuk mata
pelajaran tertentu yang secara khusus dikembangkan di satuan pendidikan yang
bersangkutan.
Meskipun silabus sudah di kembangkan oleh pemerintah pusat , namun guru
tetap dituntut untuk dapat memahami seluruh pesan dan makna yang terkandung
dalam silabus, terutama untuk kepentingan operasionalisasi pembelajaran. Oleh karena
itu, kajian silabus tampak menjadi penting, baik dilakukan secara mandiri maupun
kelompok sehingga diharapkan para guru dapat memperoleh perspektif yang lebih
tajam, utuh dan komprehensif dalam memahami seluruh isi silabus yang telah
disiapkan tersebut.
Adapun penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) masih
merupakan kewenangan guru yang bersangkutan, yaitu dengan berusaha
mengembangkan dari Buku induk (termasuk silabus) yang telah disiapkan pemerintah.
Perbedaan esensial dari Kurikulum 2006 dan kurikulum 2013 itu sendiri
ditampilkan pada tabel beikut:
No
Kurikulum 2006
1 Mata pelajaran tertentu mendukung
kompetensi tertentu
2
Kurikulum 2013
Tiap mata pelajaran mendukung
semua
kompetensi
(Sikap,
Keteampilan, Pengetahuan)
Mata pelajaran dirancang terkait satu
dengan yang lain dan memiliki
kompetensi dasar yang diikat oleh
No
Kurikulum 2006
8
9
10
11
Kurikulum 2013
kompetensi inti tiap kelas
Bahasa Indonesia sebagai penghela
mapel lain (sikap dan keterampilan
berbahasa)
Semua mata pelajaran diajarkan
dengan pendekatan yang sama
(saintifik)
melalui
mengamati,
menanya, mencoba, menalar
Bermacam
jenis
konten
pembelajaran diajarkan terkait dan
terpadu satu sama lainKonten ilmu
pengetahuan diintegrasikan dan
dijadikan
penggerak
konten
pembelajaran lainnya
Tematik integratif untuk kelas I-III
TIK
merupakan
sarana
pembelajaran, dipergunakan sebagai
media pembelajaran mata pelajaran
lain
Bahasa Indonesia sebagai alat
komunikasi dan carrier of knowledge
Tidak ada penjurusan SMA. Ada
mata pelajaran wajib, peminatan,
antar minat, dan pendalaman minat
SMA dan SMK memiliki mata
pelajaran wajib yang sama terkait
dasar-dasar
pengetahuan,
keterampilan dan sikap.
Penjurusan di SMK tidak terlalu detil
sampai bidang studi, didalamnya
terdapat
pengelompokkan
peminatan dan pendalaman
B. DASAR HUKUM
1. Landasan Filosofis
Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memegang peranan yang amat
penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan
merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya
manusia.Masyarakat Indonesia dengan laju pembangunannya masih menghadapi
8
masalah pendidikan yang berat, terutama berkaitan dengan kualitas, relevansi, dan
efisiensi pendidikan.
Mentalitas sebagian besar masyarakat Indonesia, terutama pada masyarakat
agraris, dengan ketertinggalannya sebagai akibat penjajahan, belum mendukung
tercapainya cita-cita pembangunan nasional. Berbagai kekurangan dan kelemahan
mentalitas masyarakat Indonesia tersebut antara lain : suka melakukan terobosan
dengan mengabaikan mutu, kurang rasa percaya diri, tidak berdisiplin murni, tidak
berorientasi ke masa depan, dan suka mengabaikan tanggung jawab tanpa rasa malu.
Terdapat ciri-ciri manusia Indonesia yang menghambat, yaitu hipokrit atau munafik,
segan dan enggan bertanggungjawab atas perbuatannya, putusannya, kekuatannya,
pikirannya, berjiwa feodal, percaya pada takhayul, boros, lebih suka tidak bekerja keras
kecuali kalau terpaksa, ingin cepat kaya, berpangkat, cepat cemburu, dengki dan
tukang meniru. Di samping itu terdapat kelemahan lain yang kurang menunjang
pembangunan.
Menghadapi kondisi masyarakat Indonesia sebagaimana diuraikan di atas,
pembangunan pendidikan merupakan suatu keharusan dan amat penting untuk
dilakukan perubahan ke arah yang lebih baik lagi guna meningkatkan taraf hidup dan
kesejahteraan masyarakat Indonesia.
2. Landasan Yuridis
A. Undang-Undang Dasar 1945
Ketentuan dalam UUD 45 Pasal 31 mengamanatkan bahwa :
1)
9
2)
3)
4)
2)
3)
Pasal 36 ayat (1), (2), dan (3): Yaitu (1) Pengembangan kurikulum
dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan; (2) Kurikulum pada semua jenjang dan
jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai
dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik; (3)
10
Kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:
4)
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
agama;
i)
j)
pendidikan agama;
b)
pendidikan kewarganegaraan;
c)
bahasa;
d)
matematika;
e)
f)
g)
h)
i)
keterampilan/kejuruan.
11
C. Peraturan Pemerintah, antara lain:
1)
2)
3)
2)
3)
4)
5)
6)
2)
12
3)
4)
5)
6)
7)
8)
2014
Tentang
Pendidikan
Ekstrakurikuler Wajib.
13
BAB II
TUJUAN SMA NEGERI 85 JAKARTA
A. VISI SEKOLAH
Visi merupakan cermin cita-cita SMA Negeri 85 Jakarta yang berorientasi ke
depan memperhatikan potensi kekinian sesuai dengan norma dan harapan
masyarakat, adanya keinginan yang kuat untuk mencapai keunggulan, mendorong
semangat dan komitmen warga sekolah, serta mendorong adanya perubahan yang
lebih baik.
Sebagai satuan pendidikan, SMA Negeri 85 Jakarta dalam menyusun visinya
selalu memperhatiakn perkembangan dan tantangan masa depan,seperti ilmu
pengetahuan dan teknologi, globalisasi, teknologi informasi, perubahan perilaku dan
moral manusia, tingkat kesadaran masyarakat terhadap pendidikan, dan era
perdagangan bebas.Visi SMA Negeri 85 Jakarta disusun dalam koridor kebijakan
pendidikan nasional dengan memperhatikan dan mempertimbangkan potensi yang
dimiliki sekolah, serta harapan masyarakat yang dilayani.
Unggul dalam bidang kebersihan, yaitu bersih dan sehat dalam menjalankan
kehidupan baik jasmani maupun rohani, dan kepedulian sekolah dan peserta didik
dalam melaksanakan penghijauan sekolah.
14
2)
Unggul dalam bidang kedisiplinan, yaitu disiplin dalam ketepatan waktu kehadiran,
disiplin dalam kegiatan pembelajaran, disiplin dalam menjalankan ibadah, dan
disiplin dalam mengikuti aturan dan tata tertib sekolah.
3)
Unggul dalam bidang karya siswa, yaitu siswa yang dapat menghasilkan atau
menciptakan karya teknolgi sebagai implementasi hasil pembelajaran di kelas.
4)
Unggul dalam prestasi, yaitu unggul dalam prestasi akademik dan non akademik.
B. Misi Sekolah
Untuk mewujudkan visinya, SMA Negeri 85 Jakarta menentukan langkah-langkah
strategis yang dinyatakan dalam misi sekolah, sebagai berikut:
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
15
C. Tujuan
Secara umum tujuan SMA Negeri 85 Jakarta, sebagai bagian dari tujuan pendidikan
nasional adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi, meliputi:
1)
2)
3)
4)
5)
16
6)
Kurikulum dikembangkan agar peserta didik mempu bersaing secara global dan
dapat hidup berdampingan dengan bangsa lain.
7)
jangka menengah dan jangka panjang. Tujuan tersebut dijabarkan secara rinci dan dapat
terukur dalam tabel 2.1sebagai berikut:
Tabel. 2.1
Tujuan Jangka Pendek, Jangka Menegah, dan Jangka Panjang
SMA Negeri 85 Jakarta
Jangka Pendek
(Sasaran Program 1 tahun)
2012/2013
1. Kehadiran peserta didik,
guru dan karyawan 90%.
2. Target pencapaian ratarata Nilai UN 7,50.
3. 65% lulusan dapat diterima
di PTN.
4. 90% peserta didik yang
beragama Islam dapat
membaca Al Quran
dengan baik.
5. Memiliki ekskul unggulan
(Paskibra, Basket, Paduan
Suara, KIR, Fotografi dan
Tari Saman).
85 % guru memanfaatkan
media internet sebagai
sumber bahan ajar.
7. 50 % peserta didik dapat
berbahasa Inggris.
8. 90 % peserta didik mahir
mengoperasikan komputer
(Ms. Word dan Excel).
9. 80 % peserta didik dapat
mengakses informasi
Jangka Menengah
Jangka Panjang
(Sasaran Program 4 tahun) (Sasaran Program 8 tahun)
2012/2016
2012/2020
1. Kehadiran Peserta didik, 1. Kehadiran Peserta didik,
guru dan karywan
guru dan karywan 100%.
95.5%.
2. Target pencapaian rata- 2. Target pencapaian ratarata Nilai UN 8,00.
rata Nilai UN 9,00.
3. 75% Lulusan dapat
3. 85% Lulusan dapat
diterima di PTN.
diterima di PTN.
4. 95.5% peserta didik yang 4. 100% peserta didik yang
beragama Islam dapat
beragama Islam dapat
membaca Al Quran
membaca Al Quran
dengan baik.
dengan baik.
5. Ekskul unggulan
5. Ekskul unggulan
(Paskibra, Basket, KIR,
(Paskibra, Basket, KIR,
Paduan Suara, Fotografi
Paduan Suara, Fotografi
dan Tari Saman) dapat
dan Tari Saman) dapat
berprestasi di tingkat
berprestasi di tingkat
Provinsi/DKI.
Nasional.
6. 90 % guru dapat
6. 100 % guru dapat bahan
membuat bahan ajar
ajar membuat bahan ajar
bahan ajar online.
online.
7. 60 % peserta didik dapat 7. 70 % peserta didik dapat
berbahasa Inggris.
berbahasa Inggris.
8. 95 % peserta didik mahir 8. 100 % peserta didik mahir
mengoperasikan
mengoperasikan
komputer (Ms. Word,
komputer (Ms. Word,
Excel dan Powerpoint,
Excel dan Powerpoint,
web).
web).
10. 95 % peserta didik dapat 10. 100 % peserta didik dapat
mengakses informasi
mengakses informasi
17
Jangka Pendek
(Sasaran Program 1 tahun)
2012/2013
melalui internet.
11. 60 % peserta didik dapat
membuat karya inovatif.
12. 25 % guru berpendidikan
S2 (M.Pd, MM dll).
Jangka Menengah
(Sasaran Program 4 tahun)
2012/2016
melalui internet.
11. 70 % peserta didik dapat
membuat karya inovatif.
12. 45 % guru berpendidikan
S2 (M.Pd, MM dll).
Jangka Panjang
(Sasaran Program 8 tahun)
2012/2020
melalui internet.
11. 100 % peserta didik dapat
membuat karya inovatif.
12. 50 % guru berpendidikan
S2 (M.Pd, MM dll).
Tindak lanjut dari tujuan sekolah di atas, adalah dengan menentukan sasaran
program, yaitu:
1)
2)
3)
Melaksanakan kerja sama dengan perguruan tinggi dan lembaga lainnya dalam
pelaksanaan dan pemanfaatan teknolgi informasi dan komunikasi.
4)
5)
6)
7)
8)
9)
18
BAB III
KERANGKA DASAR, STRUKTUR DAN
MUATAN KURIKULUM
A. KERANGKA DASAR
1. Kelompok Mata Pelajaran
Struktur kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta memuat kelompok mata pelajaran
yang mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan dan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 69 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, serta Permendikbud Nomor 81 A tahun
2013 tentang Implementasi Kurikuum 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 Tentang Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
Dalam PP Nomor 19 Tahun 2005, mata pelajaran dikelompokkan menjadi 5,
yaitu: (1) kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; (2) kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; (3) kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi; (4) kelompok mata pelajaran estetika; dan (5) kelompok
mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
Pada Kurikulum 2006, masing-masing kelompok mata pelajaran itu
diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran pada setiap mata pelajaran secara
menyeluruh. Dengan demikian cakupan dari masing-masing kelompok mata pelajaran
diwujudkan melalui mata pelajaran yang relevan. Cakupan mata pelejaran tersebut
seperti ditunjukkan pada table 3.1.
19
Tabel 3.1
Kelompok Mata Pelajaran Kurikulum 2006
No
1.
Kelompok Mata
Pelajaran
Agama dan Akhlak
Mulia
2.
Kewarganega-raan
dan Kepribadian
3.
Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi
4.
Estetika
5.
Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan
Cakupan
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup
etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari
pendidikan agama.
Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan
peserta didik akan status, hak, dan kewajibannya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan,
jiwa dan patriotisme bela negara, penghargaan terhadap
hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian
lingkungan hidup, kesetaraan gender, demokrasi, tanggung
jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar
pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi
pada SMA Negeri 85 Jakarta dimaksudkan untuk
memperoleh kompetensi lanjut ilmu pengetahuan dan
teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis,
kreatif dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk
meningkatkan sensitivitas, kemampuan mengekspresikan
dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni.
Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan
keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi,
baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati
dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan
kemasyarakatan
sehingga
mampu
menciptakan
kebersamaan yang harmonis.
Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
pada SMA Ngeri 85Jakarta dimaksudkan untuk
meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap
sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan perilaku
hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat
kolektif kemasyarakatan seperti keterbebasan dari perilaku
seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam
berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang potensial untuk
mewabah.
20
Sedangkan pada Kurikulum 2013, mata pelajaran dikelompokkan menjadi
tiga, yaitu:
(1) Mata pelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) meliputi:
a.
b.
(2) Mata Pelajaran kelompok wajib sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
meliputi:
a. Kelompok A
1.
2.
3.
Bahasa Indonesia;
4.
Matematika
5.
Sejarah Indonesia;
6.
Bahasa Inggris.
b. Kelompok B
1.
Seni Budaya
2.
3.
(3) Mata pelajaran kelompok peminatan akademik sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) huruf b disebut kelompok C, meliputi:
a. Peminatan Matematika dan Ilmu Alam (MIA)
1.
Matematika
2.
Biologi
3.
Fisika
4.
Kimia
21
b. Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial (IIS)
1.
Geografi
2.
Sejarah
3.
Sosiologi
4.
Ekonomi
d.
1.
2.
3.
4.
Antropologi
22
a)
b)
c)
d)
e)
23
a)
b)
Mata pelajaran kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran (1) Seni Budaya;
(2) Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan; dan (3) Prakarya dan
Kewirausahaan, adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang
dikembangkan oleh pemerintah daerah.
c)
Kelompok peminatan terdiri atas (1) Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam; (2) IlmuIlmu Sosial; dan (3) Ilmu-Ilmu Bahasa dan Budaya.
d)
e)
Untuk mata pelajaran pilihan lintas minat dan atau pendalaman miat kelas X,
jumlah jam pelajaran per minggu berdurasi 6 jam pelajaran yang dapat
diambil dengan pilihan sebagai berikut:
1)
2)
24
f)
Pada kelas XI dan XII, peserta didik mengambil pilihan lintas minat dan atau
pendalaman minat dengan jumlah jam pelajaran pilihan per minggu berdurasi
4 jam pelajaran yang dapay diambil dengan pilihan sebagai berikut:
1)
2)
yang dipilih peserta didik harus diikuti. Setiap kelompok peminatan terdiri atas 4
(empat) mata pelajaran dan masing-masing mata pelajaran berdurasi 3 jam
pelajaran untuk kelas X, dan 4 jam pelajaran untuk kelas XI dan XII.
Setiap peserta didik memiliki beban belajar per semester selama 47 jam
per minggu untuk kelas X dan kelas XI, serta 45 jam per minggu untuk kelas XII.
Beban pelajaran ini terdiri atas kelompok mata pelajaran wajib A dan B dan
kelompok mata pelajaran peminatan untuk kelas X dan kelas XI.
Pada akhir minggu ke tiga semester pertama peserta didik masih
mungkin mengubah pilihan peminatannya berdasarkan rekomendasi para guru
dan ketersediaan tempat duduk. Untuk sekolah yang mampu menyediakan
layanan khusus maka setelah akhir semester pertama peserta didik masih
mungkin mengubah pilihan peminatannya.
Selain kegiatan intra kurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur
kurikulum di atas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler, antara lain pramuka
(wajib), organisasi siswa intera sekolah (OSIS), usaha kesehatan sekolah (UKS),
dan palang merah remaja (PMR).
25
B. STRUKTUR KURIKULUM
Struktur kurikulum meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam
satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas X sampai dengan Kelas XII.
Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar
kompetensi mata pelajaran.
Struktur kurikulum menggambarkan konseptual konten kurikulum dalam
bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi
konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran
dan beban belajar per minggu untuk setiap peserta didik. Struktur kurikulum merupakan
aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian
beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem
belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester
sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan
jam pelajaran per semester.
Struktur kurikulum juga menggambarkan mengenai penerapan prinsip
kurikulum mengenai posisi seorang peserta didik dalam menyelesaikan pembelajaran
di suatu satuan atau jenjang pendidikan. Dalam struktur kurikulum ide kurikulum
mengenai posisi belajar seorang peserta didik, yaitu apakah mereka harus
menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah
kurikulum memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menentukan berbagai
pilihan. Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran dan beban belajar pada
setiap satuan pendidikan.
26
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Komponen
A. Mata Pelajaran
Pendidikan Agama
PKn
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Matematika
Seni Budaya
Penjasorkes
TIK
Bhs.Perancis
Sejarah
Biologi
Fisika
Kimia
Jumlah (A)
14
15
B. Muatan Lokal
C. Pengembangan Diri / BK
Jumlah (A + B)
2
*) Ekuivalen dengan 2 jam pelajaran
2
2
4
4
4
2
2
2
2
1
4
4
4
37
2
2*)
39
2
2
4
4
4
2
2
2
2
1
5
6
5
37
2
2*)
39
27
Tabel 3.3
Struktur Kurikulum (BSNP)
Kelas XII Jurusan IPS
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Komponen
A. Mata Pelajaran
Pendidikan Agama
PKn
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Matematika
Seni Budaya
Penjasorkes
TIK
Bhs.Perancis
Sejarah
Geografi
Sosiologi
Ekonomi
Jumlah (A)
14
15
B. Muatan Lokal
D. Pengembangan Diri / BK
Jumlah (A + B)
2
*) Ekuivalen dengan 2 jam pelajaran
2
2
4
4
4
2
2
2
2
3
3
3
4
37
2
2*)
39
2
2
4
4
4
2
2
2
2
3
3
3
4
37
2
2*)
39
Kelompok mata pelajaran wajib yang diikuti oleh seluruh peserta didik
b)
Kelompok mata pelajaran peminatan yang diikuti oleh peserta didik sesuai
dengan bakat, minat, dan kemampuannya.
28
Tabel. 3.4
Struktur Kurikulum Tahun 2013 (BSNP)
Kelompok Wajib (A dan B)
Mata Pelajaran
Kelompok A (Wajib)
1
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3
Bahasa Indonesia
4
Matematika
5
Sejarah Indonesia
6
Bahasa Inggris
Kelompok B (Wajib)
7
Seni Budaya
8
Pendidikan jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
9
Prakarya dan Kewirausahaan
Jumlah Jam Pelajaran Kel A dan B per Minggu
Kelompok C (Peminatan)
10
Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA)
Jumlah jam pelajaran yang harus ditempuh per minggu
3
2
4
4
2
2
3
2
4
4
2
2
2
3
3
24
2
3
3
24
2
3
3
24
18
42
18
44
18
44
Tabel. 3.5
Struktur Kurikulum tahun 2013 (BSNP)
Kelompok Peminatan (C)
Mata Pelajaran
Kelompok A dan B (Wajib)
Kelompok C (Peminatan)
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam (MIA)
I
1 Matematika
2 Biologi
3 Fisika
4 Kimia
Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial (IIS)
II
1 Geografi
2 Sejarah
3 Sosiologi
4 Ekonomi
Peminatan Ilmu-Ilmu Bahasa dan Budaya (IBB)
III
1 Bahasa dan Sastra Indonesia
2 Bahasa dan Sastra Inggris
3 Bahasa dan Sastra Asing Lainnya
4 Antropologi
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat
Jumlah Jam Pelajaran yang teredia per minggu
Jumlah jam pelajaran yang harus ditempuh per minggu
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
6
76
42
4
76
44
4
76
44
29
Mata pelajaran kelompok A dan C adalah kelompok mata pelajaran yang
kontennya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran kelompok B adalah kelompok
mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan
konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Beban belajar kelas X adalah 42 jam perminggu, sedangkan kelas XI dan XII
beban belajarnya 44 jam perminggu. Satu jam belajar adalah 45 menit. Kutikulum SMA
dirancang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik melakukan pilihan
dalam bentuk pilihan kelompok peminatan, pilihan lintas minat, dan/atau pilihan
pendalaman minat. Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu
sesuai dengan kebutuhan peserta didik pada satuan pendidikan tersebut.
Tabel 3.5 dan 3.6 menggambarkan Struktur Kurikulum SMA Negeri 85
Jakarta pada tahun pelajaran 2014/2015, sebagai berikut:
Tabel. 3.5
Struktur Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta
Kelas X MIA dan X IIS Tahun Pelajaran 2014/2015
No
Mata Pelajaran
A. KELOMPOK WAJIB
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 Sejarah Indonesia
6 Bahasa Inggris
7 Seni Budaya
8 Prakarya dan Kewirausahaan
9 Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
Jumlah
B. KELOMPOK PEMINATAN
I. MATEMATIKA DAN ILMU ALAM (MIA)
1 Matematika
2 Biologi
3 Fisika
4 Kimia
Jumlah
3
2
4
4
2
2
2
2
3
24
3
2
4
4
2
2
2
2
3
24
3
3
3
3
12
3
4
4
3
14
30
No
1
2
3
4
C.
1
2
D.
E.
Mata Pelajaran
II. ILMU-ILMU SOSIAL (IIS)
Sejarah
Geografi
Sosiologi dan Antropologi
Ekonomi
Jumlah
PENDALAMAN MINAT DAN LINTAS MINAT
PENDALAMAN MINAT
LINTAS MINAT
Bahasa Inggris
Bahasa Perancis
Geografi
Jumlah
BIMBINGAN KONSELING (BK)
KEPRAMUKAAN
Total Jam (A+B+C): IPA
Total Jam (A+B+C): IPS
3
4
3
4
14
6
42
42
3
3
6
1
2
47
-
3
3
6
1
2
47
Tabel. 3.6
Struktur Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta
Kelas XI MIA dan XI IIS Tahun Pelajaran 2014/2015
No
Mata Pelajaran
A. KELOMPOK WAJIB
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3 Bahasa Indonesia
4 Matematika
5 Sejarah Indonesia
6 Bahasa Inggris
7 Seni Budaya
8 Prakarya dan Kewirausahaan
9 Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan
Jumlah
B. KELOMPOK PEMINATAN
I. MATEMATIKA DAN ILMU ALAM (MIA)
1 Matematika
2 Biologi
3 Fisika
4 Kimia
Jumlah
II. ILMU-ILMU SOSIAL (IIS)
3
2
4
4
2
2
2
2
3
24
3
2
4
4
2
2
2
2
3
24
4
4
4
4
16
4
4
4
4
16
31
No
Mata Pelajaran
1
2
3
4
Sejarah
Geografi
Sosiologi dan Antropologi
Ekonomi
Jumlah
C. PENDALAMAN MINAT DAN LINTAS MINAT
1 PENDALAMAN MINAT
2 LINTAS MINAT
Bahasa Inggris
Bahasa Perancis
Geografi
Jumlah
D. BIMBINGAN KONSELING (BK)
E. KEPRAMUKAAN
Total Jam (A+B+C+D+E): IPA
Total Jam (A+B+C+D+E): IPS
4
44
44
4
4
1
2
47
-
4
4
1
2
47
C. MUATAN KURIKULUM
Muatan Kurikulum SMA Negeri 85 Jakarta berpedoman pada kurikulum 2006 dan
kurikulum 2013, meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya sesuai
dengan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang ditetapkan oleh BSNP.
1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran yang diajarkan di SMA Negeri 85 Jakarta mulai kelas X MIA/IIS
menggunakan Kurikulum 2013 sebanyak 15 mata pelajaran ditambah Bimbingan
Konseling (BK) dan Kepramukaan. Kelas XI MIA/IIS sebanyak 14 mata pelajaran
ditambah Bimningan Konseling (BK) dan Kepramukaan.
Mata pelajaran untuk kelas XII IPA/IPS sebanyak 13 mata pelajaran
menggunakan Kurikulum 2006 ditambah Bimbingan Konseling (BK), dan muatan lokal
(Mulok).
32
2. Muatan Lokal
Muatan lokal yang dikembangkan dan diajarkan di kelas XII IPA/IPS SMA
Negeri 85 Jakarta disusun berdasarkan analisis sumber daya sekolah dan kebutuhan
siswa, dengan alokasi jam pelajaran 2 (dua) jam per minggu. Muatan Lokal tersebut,
sebagai berikut:
a)
: Semester I: Kewirausahaan
Semester II: Desain Web
b)
33
1) Kelas X (Sepuluh)
a)
Mata Pelajaran Kelas X terdiri dari 9 mata pelajaran wajib (MPW), 4 mata
pelajaran peminatan (MPP), 2 mata pelajaran lintas minat (LM),1
Pengembangan Diri (BK), dan 1 Kepramukaan.
b)
c)
d)
Sekolah menambah 1 jam pelajaran Fisika dan Biologi (MIA) dan 1 jam
pelajaran Geografi dan Ekonomi (IIS).
Tabel 3.6
Penambahan Jam Pelajaran Kelas X
1.
2.
3.
4.
Mata Pelajaran
Fisika (MIA)
Biologi (MIA)
Geografi (IIS)
Ekonomi (IIS)
Kurikulum 2013
3
3
3
3
Kurikulum SMAN 85
4
4
4
4
2) Kelas XI (Sebelas)
a)
Mata Pelajaran Kelas XI terdiri dari 9 mata pelajaran wajib (MPW), 4 mata
pelajaran peminatan (MPP), 1 Pengembangan Diri (BK), dan 1 Kepramukaan.
b)
c)
3) Kelas XII
a)
Mata Pelajaran Kelas XII IPA/IPS, terdiri atas 13 mata pelajaran, 1 muatan
lokal (Mulok), dan 1 pengembangan diri (BK).
b)
c)
d)
Sekolah menambah jam pelajaran untuk jurusan IPA: Fisika dan Biologi. Dan
untuk jurusan IPS: Geografi dan Ekonomi.
34
Tabel 3.7
Penambahan Jam Pelajaran Kelas XII IPA/IPS
BSNP
Semester
5
6
SMAN 85
Semester
5
6
1. Biologi
2. Fisika
3. Kimia
4
4
4
4
4
4
5
6
5
5
6
5
1. Geografi
2. Sosiologi
3. Ekonomi
3
3
4
3
3
4
5
4
5
5
4
5
Mata Pelajaran
IPA
IPS
Prosedur pengguaan
editor yang tepat untuk
HTML dan Mengenal
HTML Format Teks
Kompetensi Dasar
Struktur dasar dokumen HTML(Tag, Element, Attribute)
Element HTML
Element HEAD
Element TITLE
Element BR(line break)
Element P(paragraph)
Element H1,H2,H3,H4,H5,H6(header)
Element B(bold), Element I(italic), Element U(underline)
Element PRE(preformated text), Element CENTER,
Element BASEFONT
5. Element FONT
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
35
Tabel. 3.8
Program Muatan Lokal Kewirausahaan
Kelas XII IPA/IPS
Standar Kompetensi
Siswa memahami
pengertian dan dasardasar kewirausahaan
Siswa memahami
pengertian pengusaha
kecil dan pengusaha
besar
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kompetensi Dasar
Teori Kewirausahaan
Teori Enterpreuner dari Perspektif Individu
Ciri-Ciri Enterpreneur
Keberanian Mengambil resiko
Jenis-Jenis Modal
Kekuatan dan Kelemahan Perusahaan Kecil
Faktor-Faktor Keberhasilan Usaha
Unsur Utama Dalam Rencana Usaha
Kemampuan Manajemen
Solusi untuk Menghindari Kegagalan
Kepemimpinan
36
perencanaan
dan
pengembangan
karir. Pelayanan
konseling
peserta
didik
dalam
memahami,
menilai,
dan
37
mengembangkaan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan
efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga
lingkungan sosial yang lebih luas.
c)
d)
3) Pengaturan Pelayanan
a.
b.
4) Program Pelayanan
a. Jenis Program
1)
2)
38
3)
4)
5)
b. Penyusunan Program
1)
2)
5) Penilaian Kegiatan
Penilaian hasil kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui:
a)
Penilaian segera, yaitu penilaian pada akhir setiap jenis layanan dan
kegiatan pendukung konseling untuk mengetahui perolehan peserta
didik yang dilayani.
b)
39
kegiatan pendukung konseling diselenggarakan untuk mengetahui
dampak layanan terhadap peserta didik.
c)
kegiatan
pendukung
konseling
diselenggarakan
untuk
e)
B. KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
1)
tenaga
kependidikan
yang
berkemampuan
dan
berkewenangan di sekolah.
2)
40
b.
c.
suasana
rileks,
mengembirakan
dan
3)
b.
c.
d.
41
4)
diri
juga
dilaksanakan
melalui
kegiatan
2.
3.
4.
Basket
b)
Volley
c)
Tae Kwon Do
d)
Futsal
Paduan Suara
b)
Budaya Jepang
c)
Fotografi
d)
Jurnalistik
Operrete
b)
Modern Dance
c)
Tari Saman
d)
Break dance
e)
Cheer Leader
b)
c)
Paskibra
42
5.
5)
d)
3 R (Green House)
e)
Pencinta Alam
Bidang Keagamaan:
a)
Kerohanian Islam
b)
Kerohanian Kristen
b.
c.
d.
e.
6)
Format Kegiatan
a.
b.
c.
43
d.
7)
Perencanaan Kegiatan
Perencanaan kegiatan ekstra kurikuler mengacu pada jenis-jenis
kegiatan yang memuat unsur-unsur :
1)
Sasaran kegiatan
2)
Substansi kegiatan
3)
8)
4)
5)
Pelaksanaan Kegiatan
1)
2)
3)
kependidikan
sesuai
dengan
kemampuan
da
44
9)
Penilaian Kegiatan
Hasil dan proses kegiatan ekstra kurikuler dinilai secara kualitatif
dan dilaporkan kepada pimpinan sekolah/madrasah oleh pelaksana
kegiatan.
2)
b.
11)
7. Beban Belajar
Beban belajar yang diatur di SMA Negeri 85 Jakarta dengan
menggunakan Sistem Paket yaitu sistem penyelenggaraan program pendidikan
yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan
beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur
kurikulum yang berlaku pada SMA Negeri 85 Jakarta.
Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam
satuan jam pembelajaran. Penambahan jam per minggu dijabarkan sebagai berikut:
45
Tabel. 3.9
Beban Belajar di SMA Negeri 85 Jakarta
No
Kelas
BSNP
X MIA
42
X IIS
42
3
4
XI MIA
XI IIS
44
44
XII IPA
39
XII IPS
39
Penambahan Jam
Fisika: (1), Biologi: (1), BK: (1), dan
Pramuka: (2).
Geografi: (1), Ekonomi: (1), BK (1),
dan Pramuka (2)
BK: (1) dan Pramuka: (2)
BK: (1) dan Pramuka: (2)
Biologi: (1), Fisika (2), dan Kimia: (1),
Pengembangan Diri (2).
Geografi: (2), Sosiologi: (1), Ekonomi:
(1), dan Pengembangan Diri: (2)
SMAN 85
47
47
47
47
45
45
Kelas
X
XI
XII
46
dimaksud, digunakan untuk pelaksanaan remedial dan pendalaman atau pengayaan
materi.
8. Ketuntasan Belajar
A. Kurikulum 2013
SMA Negeri 85 Jakarta menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik, kompleksitas
kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran.
47
yang meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Karenanya penilaian autentik
sangat relevan dengan pendekatan saintifik dalam pembelajaran di SMA.
Penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrumen penilaian yang
memberikan kesempatan luas kepada peserta didik untuk menerapkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk tugastugas, membaca dan meringkasnya, eksperimen, mengamati, survey, projek,
makalah, membuat multimedia, membuat karangan, dan diskusi kelas.
Jenis penilaian autentik antara lain: penilaian kinerja, penilaian portofolio,
dan penilaian projek, termasuk penilaian diri peserta didik. Penilaian autentik
adakalanya disebut penilaian responsif, yaitu suatu metode untuk menilai proses
dan hasil belajar peserta didik yang memiliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang
mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius.
Penilaian autentik dapat dapat diterapkan dalam berbagai bidang ilmu,
seperti seni, atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya
pada proses dan hasil pembelajaran.
Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk
merencanakan program perbaikan (remeial), pengayaan (enrichment), atau
pelayanan konseling. Selain itu hasil penialain autentik dapat digunakan sebagai
bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi standar penilaian
pendidik.
2) Prinsip Penilaian
Prinsif hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
a)
Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar (prosedur dan kriteria yang
jelas) dan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai.
48
b)
c)
d)
e)
f)
g)
Edukatif, berarti penilaian bersifat mendidik dan memotivasi peserta didik dan
guru.
3) Pendekatan Penilaian
Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria
(PAK) atau penilaian acuan patokan (PAP). PAK dan PAP merupakan penilaian
pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM).
KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan
pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik kompetensi dasar (KD) yang
akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik, dengan ketentuan
sebagai berikut:
a)
KKM tidak dicantumkan dalam rapor, melainkan pada buku penilaian guru.
b)
49
c)
d)
Peserta didik yang sudah mencapai atau melampaui KKM, diberi program
pengayaan.
dan Instrumen
50
bentuk instrumen yang digunakan, dan persyaratan bahasa adalah
penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan
tingkat perkembangan peserta didik.
5) Prosedur Penilaian
a) Prosedur Penilaian Oleh Satuan
Pendidikan
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai
pencapaian kompetensi lulusan peserta didik yang meliputi kegiatan
sebagai berikut:
1) Tahap Persiapan
a)
b)
c)
d)
e)
2) Tahap Pelaksanaan
a)
b)
c)
51
3) Tahap Analisis/Pengolahan Hasil Penilaian
dan Tindak Lanjut
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
4) Tahap Pelaporan
a)
b)
c)
52
b) Prosedur
penilaian
oleh
pemerintah
6) Pengolahan Nilai
Hasil penilaian oleh pendidik setiap semester perlu diolah untuk dimasukkan ke
dalam buku laporan hasil belajar (rapor). Nilai rapor merupakan gambaran
pencapaian kemampuan peserta didik dalam satu semester.
1. Penilaian Pengetahuan:
a)
b)
Nilai harian diperoleh dari hasil tes tulis, tes lisan, dan tes
penugasan yang dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran satu
kompetensi dasar (KD).
c)
d)
53
Tabel. 3.11
Predikat Nilai Pengetahuan
Predikat
Pengetahuan
4
3,66
3,33
3
2,66
2,33
2
1,66
1,33
1
A
AB+
B
BC+
C
CD+
e)
Nilai Kompetensi
Keterampilan
4
3,66
3,33
3
2,66
2,33
2
1,66
1,33
1
Sikap
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
2.
4
100
2.
Penilaian Keterampilan:
a)
b)
c)
d)
54
3.
4.
Nilai rapor merupakan hasil konvensi dari rerata nilai praktik (NPr). Projek
(NPj), dan nilai portofolio (Npo) dengan perhitungan sebagai berikut:
(rerata NPr, NPj, dan Npo/100) x 4.
5.
Penilaian Sikap:
a)
Sikap (spiritual dan sosial) untuk LHB terdiri atas sikap dalam mata
pelajaran dan sikap antar mata pelajaran. Sikap dalam mata
pelajaran diisi oleh setiap guru mata pelajaran berdasarkan
rangkuman hasil pengmatan guru, penilaian diri, peilaian sejawat.,
dan jurnal, ditulis dengan predikat.
Sangat baik (SB), baik (B), cukup (C), dan kurangan (K).
Sikap antar mata pelajaran diisi oleh wali kelas setelah berdiskusi an
ditulis dengan semua guru mata pelajaran, disimpulkan secara utuh
dan ditulis dengan deskripsi koherensi.
b)
c)
d)
SB
2.
= Baik
= 70 79
3.
= Cukup
= 60 69
4.
= Kurang
= n < 60
55
Mata Pelajaran
A. KELOMPOK WAJIB
1
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
2
Kewarganegaraan
3
Bahasa Indonesia
4
Matematika
5
Sejarah Indonesia
6
Bahasa Inggris
7
Seni Budaya
8
Prakarya dan Kewirausahaan
Pendidikan jasmani, olahraga, dan
9
kesehatan
B. KELOMPOK PEMINATAN
I. MATEMATIKA DAN ILMU ALAM (MIA)
1
Matematika
2
Biologi
3
Fisika
4
Kimia
II. ILMU-ILMU SOSIAL (IIS)
1
Sejarah
2
Geografi
3
Sosiologi dan Antropologi
4
Ekonomi
C. PENDALAMAN MINAT DAN LINTAS MINAT
1
PENDALAMAN MINAT
2
LINTAS MINAT
Bahasa Inggris
Bahasa Perancis
Geografi
D. BIMBINGAN KONSELING (BK)
E. KEPRAMUKAAN
Pengetahuan/
Keterampilan
Nilai
Kriteria
Sikap
2.67
2.67
BB-
Baik
Baik
2.67
B-
Baik
2.67
2.67
2.67
2.67
2.67
2.67
BBBBBB-
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
2.67
B-
Baik
2.67
2.67
2.67
2.67
2.67
2.67
2.67
2.67
2.67
2.67
2.67
-
BBBBBBBBBBB-
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
56
Tabel. 3.13
Kriteria Ketuntasan Minimal Mata Pelajaran (KKM)
Kelas XI MIA/IIS
No
Mata Pelajaran
A. KELOMPOK WAJIB
1
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
2
Kewarganegaraan
3
Bahasa Indonesia
4
Matematika
5
Sejarah Indonesia
6
Bahasa Inggris
7
Seni Budaya
8
Prakarya dan Kewirausahaan
Pendidikan jasmani, olahraga, dan
9
kesehatan
B. KELOMPOK PEMINATAN
I. MATEMATIKA DAN ILMU ALAM (MIA)
1
Matematika
2
Biologi
3
Fisika
4
Kimia
II. ILMU-ILMU SOSIAL (IIS)
1
Sejarah
2
Geografi
3
Sosiologi dan Antropologi
4
Ekonomi
C. PENDALAMAN MINAT DAN LINTAS MINAT
1
PENDALAMAN MINAT
2
LINTAS MINAT
Bahasa Perancis
Geografi
D. BIMBINGAN KONSELING (BK)
E. KEPRAMUKAAN
Pengetahuan/
Keterampilan
Nilai
Kriteria
Sikap
2.67
2.67
BB-
Baik
Baik
2.67
B-
Baik
2.67
2.67
2.67
2.67
2.67
2.67
BBBBBB-
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
2.67
B-
Baik
2.67
2.67
2.67
2.67
2.67
2.67
2.67
2.67
2.67
2.67
-
BBBBBBBBBB-
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
57
2) Kurikulum 2006
Kriteria ketuntasan minimal (KKM) kurikulum 2013 untuk kelas XII Jurusan
IPA/IPS pada tabel 3.14 dan 3.15, sebagai berikut:
Tabel. 3.14
Kriteria Ketuntasan Minimal Mata Pelajaran (KKM)
Kelas XII IPA
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Mata Pelajaran
Pendidikan Agama
PKn
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Matematika
Fisika
Kimia
Biologi
Sejarah
Seni Budaya
Penjasorkes
TIK
Bahasa Perancis
Muatan Lokal
Pengembangan Diri
Tabel. 3.15
Kriteria Ketuntasan Minimal Mata Pelajaran (KKM)
Kelas XII IPS
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Mata Pelajaran
Pendidikan Agama
PKn
Bahasa Indonesia
Bahasa Inggris
Matematika
Sejarah
Geografi
Ekonomi
Sosiologi
Seni Budaya
58
No
Mata Pelajaran
11
12
13
14
15
Penjasorkes
TIK
Bahasa Perancis
Muatan Lokal
Pengembangan Diri
b)
c)
d)
59
e)
2. Ketentuan Umum
a)
b)
c)
d)
Peserta didik dinyatakan naik atau tidak naik kelas oleh rapat pleno
Dewan Guru SMA Negeri 85 Jakarta.
e)
Keputusan naik atau tidak naik kelas bersifat mutlak dan tidak dapat
dibatalkan oleh siapa pun secara perorangan maupun kelompok.
3. Persyaratan
Kurikulum 2013
Penilian menggunakan pendekatan belajar sebagai berikut:
1)
Acuan Patokan
Semua kompetensi perlu dinilai dengan menggunakan acuan patokan
berdaarkan pada indikator hasil belajar. Sekolah menentukan acuan
patokan sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya.
2)
Kriteria Penilaian
Kriteria penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan seperti pada
tabel. 3.16, sebagi berikut:
60
Tabel. 3.16
Kriteria Penilaian Kompetensi Peserta Didik
Predikat
A
AB+
B
BC+
C
CD+
a)
Pengetahuan
4
3,66
3,33
3
2,67
2,33
2
1,66
1,33
1
Nilai Kompetensi
Keterampilan
4
3,66
3,33
3
2,67
2,33
2
1,66
1,33
1
Sikap
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
b)
c)
2)
Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata
61
pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan
kesehatan.
3)
4)
b)
c)
d)
e)
62
f)
2) Penilaian
a)
b)
c)
d)
e)
Nilai sekolah (NS), nilai ujian sekolah (NUS), nilai ujian praktik (NP)
dan nilai ujian tulis (NT) dinyatakan dalam bentuk dua decimal,
apabila decimal ketiga 5 maka dibulatkan ke atas.
f)
Nilai Akhir (NA) diperoleh dari gabungan Nilai Sekolah (NS) dari mata
pelajaran yang diujinasionalkan dengan Nilai Ujian Nasional (NUN),
dengan pembobotan 40 % untuk NS dari mata pelajaran yang
diujinasionalkan dan 60 % untuk NUN.
= . + (. )
63
g)
10.
Mutasi
SMA Negeri 85 Jakarta menentukan persyaratan pindah / mutasi peserta
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
c)
64
2)
mengkomunikasikan
pikiran,
kecakapan
menghitung,
65
3)
4)
Kecakapan berpikir
Tingkat kecakapan berpikir seseorang akan berpengaruh terhadap
kesuksesan hidupnya. Mengingat kehidupan manusia sebagian besar
dipengaruhi oleh cara berpikir, maka peserta didik perlu diberi bekal
dasar dan latihan-latihan dengan cara yang benar tentang kecakapan
berpikir deduktif induktil ilmiah, kritis, nalar, rasional, lateral, sistem,
kreatif, eksploratif, discovery, inventory, reasoning, pengambilan
keputusan, dan pemecahan masalah.
Selain itu, peserta didik harus diberi bekal dasar tentang kecintaan
terhadap kebenaran, keterbukaan terhadap kritik dan saran, dan
berorientasi kedepan.
66
5)
67
emosional yang sangat signifikan kontribusinya terhadap kesuksesan
hidup seseorang.
6)
7)
ini
merupakan
bagian
penting
bagi
kehidupan
68
peserta didik agar yang bersangkutan mampu menjalani kehidupan
secara realistis.
Perumusan tujuan study tour dan upaya-upaya yang diperlukan untuk
mencapai tujuan study tour adalah contoh pendidikan kecakapan
merumuskan keinginan dan upaya-upaya untuk mencapainya.
8)
dan
saudara-saudaranya.Peserta
didik
harus
memahami,
69
b) Kecakapan Instrumental
Kecakapan instrumental meliputi:
1)
perikanan,
peternakan,
kerajinan,
kerumahtanggan,
70
penggunaannya,
dan
membuat
penyesuaian-penyasuaian
untuk
4)
71
Mereka harus dididik cara-cara mendapatkan dan mengevaluasi
informasi, mengorganisasi dan memelihara informasi, menafsirkan dan
mengkomunikasikan informasi, dan menggunakan computer untuk
mengolah data agar menjadi informasi.
5)
6)
Kecakapan berwirausaha
Kecakapan berwirausaha adalah kecakapan memobilisasi sumber daya
yang ada di sekitarnya untuk mencapai tujuan organisasinya atau untuk
keuntungan ekonomi.Seringkali istilah kewirausahaan dikaitkan dengan
income generating activities (IGA).
72
Memang kewirausahaan terkait dengan IGA, tetapi kewirausahaan tidak
sama dengan IGA. Kewirausahaan memiliki ciri-ciri: (1) bersikap dan
berpikiran mandiri, (2) memiliki sikap berani menanggung resiko, (3)
tidak suka mencari kambing hitam, (4) selalu berusaha menciptakan dan
meningkatkan nilai sumber daya, (5) terbuka terhadap umpan balik, (6)
selalu ingin perubahan yang lebih baik, (7) tidak pernah merasa puas,
terus menerus melakukan inovasi dan improvisasi demi perbaikan
selanjutnya, dan (8) memiliki tanggung jawab moral yang baik.
7)
73
8)
9)
74
maya (nirpisik), siswa SMA Negeri 85 Jakarta harus mampu menjaga
keharmonisan dengan masyarakat disekitarnya.
10) Kecakapan menyatukan bangsa berdasarkan nilai-nilai Pancasila
Negara Kesatuan Repuplik Indonesia terdiri dari keanekaragaman
kebhinekaan dalam suku, agama, ras, dan asal-usul, tetapi harus tetap
menjadi satu (bhineka tunggal ika).Untuk mencapai bhineka tunggal ika
diperlukan upaya-upaya nyata.Siswa SMA Negeri 85 Jakarta perlu diberi
bekal kemampuan mengintegrasikan kebhinekaan bangsa berdasarkan
nilai-nilai Pancasila.
Menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi hak asasi manusia,
menjaga kesatuan bangsa, demokrasi, keadilan sosial, kecintaan
terhadap negaranya, kepahlawanan dan apresiasi terhadap para
pahlawan, apresiasi terhadap peninggalan budaya, kebebasan dan
tanggung jawab, kesadaran sebagai warganegara, adalah contoh-contoh
kecakapan hidup untuk menyatukan bangsa berdasarkan nilai-nilai
Pancasila. di dalam Kurukulum SMA Negeri 85 Jakarta Pendidikan
kecakapan hidup merupakan bagian integral dari pendidikan semua
mata pelajaran , jadi tidak direncanakan secara khusus.
75
wilayahnya sesuai dengan situasi dan kondisi setempat. Salah satu kebijakan
yang dapat dikembangkan adalah membuat kurikulum sekolah yang berbasis
keunggulan lokal dan global.
Masing-masing daerah mempunyai keunggulan potensi daerah yang
perlu dikembangkan yang lebih baik lagi. Keunggulan yang dimiliki oleh masingmasing daerah sangat bervariasi. SMA Negeri 85 Jakarta yang beralamatkan di
jalan Srengseng Raya yang bersebelahan dengan Kecamatan kebon Jeruk,
merupakan lingkungan yang berdekatan dengan pasar bunga terbesar di DKI
Jakarta yaitu Rawa belong dan budaya masyarakat setempat yang berwirausaha
dengan pelayanan/jasa rental tanaman hias untuk mempercantik kawasan
perkantoran dan kota, telah mengembangkan beberapa kecakapan yang berbasis
keunggulan local dengan memiliki mulok pertamanan (agribisnis) dalam hal
merangkai bunga dan pemeliharaan tanaman hias, disamping keunggulan local
tersebut didukung dengan muatan local yang lain yaitu merakit computer, bahasa
pemrograman dan pembuatan web design yang tentu saja menunjang dan
membekali hasil lulusan siswa SMA Negeri 85 Jakarta untuk mengembangkan
kemampuan berwirausaha dengan dukungan Tehnologi Informasi yang Global.
76
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan
mengikuti Kalender Pendidikan pada setiap tahun ajaran.Kalender pendidikan adalah
pengaturanwaktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang
mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan
hari libur.
B. WAKTU BELAJAR
Waktu belajar adalah hari belajar efektif yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran sesuai dengan kurikulum dan menggunakan sistem semester yang
membagi satu tahun menjadi 2 (dua) semester. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan
selama 5 (lima) hari, yaitu:
Tabel. 3.17
Waktu Belajar dan Kegiatan
No
Hari
Waktu Belajar
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Keterangan
1. Setiap hari diawali dengan kegiatan
Tadarus
2. Khusus hari Senin, diawali Upacara
bendera setiap minggu I dan III.
3. Sholat berjamaah:
77
Jumlah jam belajar efektif setiap untuk kelas X dan XI masing-masing 47 jam
dan XII masing-masing 44 jam pelajaran, dengan alokasi waktu 45 menit per jam
pelajaran. Jumlah jam belajar efektif selama satu tahun untuk kelas X, XI dan XII
masing-masing 1301 jam pelajaran.
D. LIBUR SEKOLAH
Hari libur sekolah adalah hari yang ditetapka oleh Sekolah, Pemerintah
Pusat, dan Pemerintah Provinsi untuk tidak diadakan kegiatan belajar di
sekolah.Penentuan hari libur memperhatikan ketentuan, sebagai berikut:
1)
2)
2)
3)
Hari Kemerdekaan RI
2)
3)
4)
5)
78
6)
7)
8)
Maulid Nabi
9)
79
E. JADWAL KEGIATAN
Sesuai dengan acuan penetapan kalender pendidikan , maka ditetapkan Kegiatan SMA
Negeri 85 Jakarta tahun pelajaran 2014/2015, sebagai berikut:
Rencana Kegiatan Sekolah
Semester Ganjil
Tahun Pelajaran 2014/2015
NO
WAKTU
A
1
2
3
4
5
6
Juli 2014
16
16 s.d 31
16, 17, 18
16, 17, 18
19, 20, 21
19
27, 28, 30
B
1
2
3
4
5
6
7
C
1
2
3
4
D
1
2
3
4
5
6
Agustus 2014
1 s.d 10
10
11 s.d 12
13 s.d 27
17
19 s.d 20
28 s.d 31
28
8
E
1
2
3
4
5
6
29 s.d 31
November 2014
1 s.d 30
5 s.d 9
8 s.d 10
15
16 s.d 30
19 S.D 23
25
September 2014
3 s.d 31
3 s.d 7
10 s.d 14
15 s.d 30
Oktober 2014
1 s.d 31
8 s.d 15
16 s.d 19
20
22 s.d 25
26
URAIAN KEGIATAN
SEMESTER GANJIL TAHUN 2014
Hari Pertama Masuk Sekolah
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
MOPDB untuk kelas X
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Libur Awal Ramadhan
Hari pertama KBM kelas X
Rapat Awal tahun dengan orangtua
siswa
HBE = 10, LU = 1, DAN LR = 11
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Buka Puasa Bersama
Pesantren Ramadhan
Libur Ramadhan dan Idul Fitri
HUT Kemerdekaan RI
Hari Raya Idul Fitri 1433 H
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
HBE = 25, LU = 0
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
ULANGAN HARIAN (UH) / KBM
REMEDIAL / KBM
KBM
HBE = 22, LU = 0
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
UTS Ganjil
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Pembagian Rapor Tengah Semester
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Hari Raya Idul Adha 1433 H
Hari Pemuda 2012/HUT Sumpah
Pemuda
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
HBE = 25, LU = 1
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Pekan Remedial dan KBM
Lomba Bulan Bahasa
Tahun Baru Hijriah 1434 H
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Pekan Ulangan Harian ke-3
Hari Guru dan HUT PGRI
KETERANGAN
Awal Semester Ganjil
Rutin
Kelas X
Kelas XI dan XII
Sosialisai Kurikulum
Rutin
Rohkris
Libur Umum
Libur Umum
Rutin
Wali Kelas
Rutin
Rutin
Kesiswaan
Libur Umum
Guru Mata Pelajaran
Upacara/Pemilihan Gupres
85
80
NO
WAKTU
URAIAN KEGIATAN
SEMESTER GANJIL TAHUN 2014
HBE = 25, LU = 18, LS = 8
Kegiatan Belajar-Mengajar (KBM)
F
1
Desember 2014
1 s.d 30
5 s.d 13
3
4
5
6
10 s.d 18
19 s.d 21
22
23 s.d 31
KETERANGAN
Rutin
Oleh setiap guru mata
pelajaran
Kepanitiaan
Wali Kelas
Wali Kelas
Waktu
Januari 2015
1
2 s.d 5
7 s.d 31
7
Uraian Kegiatan
HBE = 21, LU = 2, LS = 4
Tahun Baru Masehi 2013
Libur Semester Ganjil
Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)
Rapat Dinas
Workshop analisis SKL/Kisi-kisi
UN/US
10
11
7
8
9
11
12
11 dan 12
10
14
11
12
13
15
15 s.d 17
18 s.d 21
14
21 dan 26
15
25 s.d 27
Retret Rohkris
16
28 s.d 30
17
18
30
31 Jan-2 Feb
19
31
B
1
2
3
4
Pebruari 2015
1 s.d 28
4 s.d 11
10
12 s.d 16
12 s.d 20
6
7
16
18
Rapat Dinas
Perayaan Natal
ESQ
Penyusunan soal Try Out UN KE-1
Sosialisasi UN/US kepada siswa
Keterangan
Libur Umum
Rutin
Evaluasi Sem 1
Bid. Akademik/Panitia
UN/US
Persiapan Sem 2 TP.
2012/2013
Pelaksana Rohkris
Bid. Akademik
Panitia UN/US
Bid. Akademik/Panitia
UN/US
Bid. Akademik?Panitia TO-1
Panitia TO-1
Panitia TO-1
Soal dan Proposal US
Praktik
Kesiswaan
Bid. Akademik/Panitia
UN/US
Orangtua Siswa Kelas XII
Panitia UN
Rohis
Rutin
Panitia UN
Libur Umum
Guru Mata Pelajaran
Mandiri oleh guru kelas X
dan XII
Ekskul PMR/Kesiswaan
Bid. Akademik
81
No
8
9
Waktu
19 s.d 23
21 s.d 25
Uraian Kegiatan
Penyusunan Perangkat soal US
Remedial Ulangan Harian ke-1
10
20 s.d 26
11
25
12
13
C
1
25 s.d 27
26 s.d 28
Maret 2015
1 s.d 30
1 s.d 6
3
4
5
6
7
1 s.d 5
6 s.d 8
9
10
11 s.d 19
12
13 s.d 15
10
11
12
13 s.d 20
20 s.d 23
25 s.d 28
13
14
27 s.d 28
15
16
29
29 s.d 30
17
29 s.d 31
Latsar Pasdela
D
1
April 2015
1 s.d 20
1 s.d 5
3
4
5
1 s.d 3
11
11
12
7
8
E
1
15 s.d 18
28
Mei 2015
1 s.d 31
TRY-OUT KE-3 UN
Doa bersama kelas XII
Pengarahan Pengawas Ruang US
Rapat Koordinasi Panitia dan
Pengawas UN
UJIAN NASIONAL (UN)
Pentas Seni/Proteksi
1 s.d 8
3
4
5
F
1
20 s.d 27
25
25
Juni 2015
1 s.d 24
Keterangan
Bid. Akademik
Kelas X dan XI
UTS: Kelas X dan XI, TO-2:
Kelas XII
Bid. Akademik
Kelas XII
Bid. Akademik
Rutin
Panitia UN
Kelas X dan XI
Bid. Akademik/Wali Kelas
Bid. Akademik/Wali Kelas
Ekskul Paskibra/Kesiswaan
Panitia UN/US
Libur Umum
Panitia US/UN.
Guru/Panitia
Bid. Akademik
Bid. Akademik
Panitia UN/US
Panitia UN/US
Libur Umum
Ekskul Fotografi/Kesiswaan
Ekskul pencinta
Alam/Kesiswaan.
Rutin
Mandiri oleh guru kelas X, XI
dan XII
Bid. Akademik/Panitia TO-3
Bid. Kesiswaan/Rohis
Kepala Sekolah
Panitia UN/US
Panitia UN/US
Kesiswaan
Pekan Remedial
Hari Raya Waisak 2556
PENGUMUMAN KELULUSAN
Rutin
Bid. Akademik/Guru Mata
Pelajaran
Guru Mata Pelajaran
Kesiswaan
Bid. Akademik
Rutin
82
No
2
3
4
Waktu
3
1 s.d 4
6
10 s.d 18
6
7
8
9
10
G
1
12 s.d 17
19 s.d 21
19 s.d 22
24
29
Juli 2015
1 s.d 13
15
Uraian Kegiatan
Penglepasan Siswa Kelas XII
Pekan Remedial
Isra Miraj Nabi Muhammad SAW
ULANGAN KENAIKAN KELAS
(UKK)
SMA 85 CUP
Class Meeting
Cetak Rapor
Rapat Kenaikan Kelas
Pembagian Rapor Kenaikan Kelas
Keterangan
Kesiswaan
Rutin
Libur Umum
Bid. Akademik/Kepanitiaan
Bid. Kesiswaan/Kepanitiaan
Bid. Kesiswaan/Kepanitiaan
Bidang Akademik/Wali Kelas
Bidang Akademik
Bidang Akademik/Wali Kelas
Libur Semester
Hari Pertama Tahun Pelajaran
2013/2014