Produksi cerumen adalah proses fisiologis yang normal. Oleh karena itu, tindakan
pencegahan harus difokuskan terhadap orang-orang yang berada pada risiko terbesar untuk
mengembangkan
oklusi dan mereka dengan riwayat impaksi. Individu yang sangat rentan terhadap impaksi
serumen adalah orang tua, dengan gangguan kognitif, mereka yang menyempit atau cacat
anatomis telinga kanal, dan mereka dengan tertentu kondisi dermatologi ( Peter S. Roland,
2008 ).
Perubahan anatomi tertentu seperti stenosis pada meatus auditorius eksternal dapat
sebagai faktor resiko cerumen prop. Selain itu, keratosis obturans (penyakit yang ditandai
dengan
peningkatan
produksi keratin) dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk erosi tulang rawan dari
tulang dinding, infeksi dan gangguan pendengaran (Robinson AC, et al., 1990 ).
Selanjutnya, membersihkan auditori eksternal meatus bisa berbahaya. Literatur
menunjukkan bahwa antara 10 dan 20% dari timpani traumatis perforasi membran timbul dari
mekanik kerusakan dan sangat sering dengan tidak profesional upaya membersihkan meatus
(Srensen VZ & Bonding P, 1995 ).
Faktor-faktor perilaku yang dapat berkontribusi terhadap dampak cerumen. Misalnya,
dengan menggunakan cotton buds untuk membersihkan kanal dapat menyebabkan cerumen
prop.
Dalam sebuah penelitian, kapas-tipped swab dikaitkan dengan 75% dari cerumen oklusi pada
sisi kiri, tapi tidak di sisi kanan pada pasien anak. Namun, studi ini tidak menunjukkan
hubungan sebab akibat antara penggunaan kapas-tipped swab dan cerumen (Macknin ML, et
al., 1994 ).
Pendapat ahli merekomendasikan terhadap penggunaan kapas-tip penyeka untuk
menghapus serumen dari liang telinga, meskipun bukti terhadap hal itu sangat jarang. Label
produk dari salah satu manufaktur terkemuka kapas penyeka-tip khusus catatan bahwa
produk tidak harus ditempatkan ke dalam saluran telinga. Kapas pada ujung aplikator bisa
terpisah ( Peter S. Roland, et al., 2008 ). Beberapa tindakan yang bermanfaat dalam
mengurangi serumen meliputi :
1) menanamkan preparat topikal profilaksis.
2) mengairi telinga kanal.
3) rutin membersihkan saluran telinga dengan dokter.