sangka
rerata
60
persen
penduduk
Indonesia
hidup
dan
tinggal
waktu
lama
bangsa
Indonesia
akan
mengalami
pembangunan
dan
meningkatnya
nilai
nilai
mempunyai 35
Ekstrim di 13
Pemerintah
(PP)
Nomor
21
tahun
2008
terkait
dengan
penanggulangan
bencana
seperti
bukan
penanggulangan
bencana.Ini
artinya
bahwa
upaya
aspek
Penanggulangan
kelembagaan
Bencana
kita
BNPB
punya
)
Badan
yang
Nasional
berdiri
setelah
Di
ini
dipimpin
daerahdaerah
oleh
juga
seorang
sudah
pejabat
setingkat
terbentuk
Badan
pemerintah
yang
berkecimpung
dalam
penanggulangan
bencana bahkan lembaga ini jauh telah ada jauh jauh hari
sebelum BNPB / BPBD di bentuk .Mereka mengikatkan diri dalam
berbagai forum maupun komunitas.Di Pusat terdapat Platform
Nasional (Planas) Penanggulangan Bencana sedangkan di Jawa
Tengah terdapat Forum Pengurangan Risiko Bencana ( FPRB),
Wartawan Peduli Bencana ( Wapena ), Forum Bengawan Solo,
Forum Slamet, Sabuk Merapi dan sebabagainya.
Strategi
yang
dituangkan
dalam
regulasi
maupun
pelaku
penanggulangan
bencana
seperti
terdapatmya
Kepala
BNPB
Prof.Dr
Samsul
Maarif.
yakni
jauhkan
selaras
dan
berdampingan
dengan
bencana
serta
bencana).
Demikian
juga
dengan
berbagai
produk
Kegagalan strategi
Sungguh ternyata kita punyai strategi yang sudah relatip
lengkap
untuk
melindungi
bangsa
Indonesia
dari
ancaman
contoh
data
Longsor
Badan
Nasional
bencana
tanah
longsor.
Penanggulangan
Bencana
oleh
para
pengampu
kebijakan
dan
pelaksana
Rencana
Penanggulangan
Bencana,
KRB
juga
dari
kita
yakin
bahwa
penduduk
Kecamatan
pengurangan
risiko
juga
sudah
dilakukan
oleh
BPBD
setempat.
Namun juga perlu mempertimbangkan akan sikap sejumlah
masyarakat terkait dengan keberandaan mereka di area rawan
longsor. Assesment singkat yang dilakukan oleh penulis sebelum
kejadian
bencana
tanah
longsor
kepada
sejumlah
warga
dengan
memahami
sebagian
dari
femomena
ini
para
Herman Suryosardjono
Unsur Pengarah BPBD Provinsi Jawa Tengah