ISI
A.
B.
a.
1.
Pertukaran panas tubuh oleh proses konduksi dan konveksi yang bergantung pada suhu udara.
2.
Pertukaran panas tubuh oleh proses konveksi yang bergantung pada pergerakan udara.
3.
Pertukaran panas tubuh oleh proses radiasi yang bergantung pada suhu benda-benda yang
terdapat di sekeliling permukaan tubuh.
4.
Kehilangan panas tubuh oleh proses evaporasi yang bergantung pada kelembapan relatif
udara.
a.
Konduksi,
sekitar
akan
merupakan
dengan
melalui
menghilangkan
sekitar
lebih
dingin
kepada
tubuh
apabila
tubuh manusia.
pertukaran
diantara
sentuhan
panas
dari
suhunya,
benda-benda
tubuh
atau
tubuh
dan
akan
sekitar
dan
bendabenda
kontak.
Konduksi
apabila
benda-benda
menambah
lebih
panas
panas
dari
b.
Konveksi,
adalah
lingkungan
petukaran
melalui
kontak
panas
udara
dari
dengan
badan
tubuh.
dengan
Pada
proses
Radiasi,
merupakan
dengan
tenaga
panjang
gelombang
dari
gelombang
lebih
panjang
elektromagnetik
dari
sinar
matahari.
d.
Evaporasi,
adalah
cepat
menguap
aliran
angin
kulit,
maka
badan
bisa
secara
keringat
bila
udara
sehingga
cepat
menurun.
maksimal,
keluar
melalui
diluar
badan
kering
terjadi
terjadi
fisiologis
dengan
yang
penguapan
Terhadap
tubuh
dan
pelepasan
bila
akan
usaha
cuaca
berusaha
tersebut
dan
panas
yang
paparan
kulit
tidak
akan
terdapat
dipermukan
akhirnya
kerja
suhu
panas,
menghadapinya
berhasil
akan
sendiri, orang
menambah
atau
membuang
lapisan
pakaian
sesuai
dengan perasaan kenyamanannya. Lama pemajanan dapat beragam sesuai dengan jadwal
kerjaatau istirahat, lebih baik dengan masa istirahat yang diambil dalam lingkungan
yang kurang ekstrem (Harrington, 2005). Orang-orang Indonesia pada umumnya beraklimatisasi
dengan iklim tropis yang suhunya sekitar 29C-30C dengan kelembapan sekitar 85%-95%.
Aklimitisasi terhadap panas berarti suatu proses penyesuaian yang terjadi pada seseorang selama
seminggu pertama berada di tempat panas, sehingga setelah itu ia mampu bekerja tanpa pengaruh
tekanan panas.
b.
Iklim Dingin
Pajanan suhu lingkungan yang terlalu dingin disebut cold stress. Pengaruh suhu dingin
dapat mengurangi efisiensi dengan keluhan kaku atau kurangnya koordinasi otot. Sedangkan
pengaruh suhu ruangan sangat rendah terhadap kesehatan dapat mengakibatkan penyakit terkenal
yang disebut dengan chilblains, trench foot dan frostbite.
Pencegahan terhadap gangguan kesehatan akibat iklim kerja suhu dingin dilakukan
melalui seleksi pekerja yang fit dan penggunaan pakaian pelindung yang baik. Disamping itu,
pemeriksaan kesehatan perlu juga dilakukan secara periodik (budiono, 2008).
C.
1.
2.
keselamatan
diukur
dengan
menanyakan
dimana
isu-isu
keselamatan
dikomunikasikan.
3.
4.
5.
D.
suhu basah, suhu kering, suhu bola, kelembaban udara dan kecepatan angin disebut dengan iklim
kerja (Haryutiet al.,1987).
Alat yang dapat digunakan adalah Arsmann psychrometer untuk mengukur suhu basa,
termometer kata untuk mengukur kecepatan kecepatan udara dan termometer bola untuk
mengukur suhu radiasi. Selain itu pengukuran iklim kerja dapat menggunakan Questemp yaitu
suatu alat digital untuk mengukur tekanan panas dengan parameter Indek Suhu Bola Basah
(ISBB). Alat ini dapat mengukur suhu basah, suhukering dan suhu radiasi.Pengukuran
tekanan panas di lingkungan kerja dilakukan dengan meletakkan alat pada ketinggian 1,2m
(3,3 kaki) bagi tenaga kerja yang berdiri dan 0,6m (2kaki) bila tenaga kerja duduk dalam
melakukan pekerjaan. Pada saat pengukuran reservoir (tandon) termometer suhu basah diisi
dengan aquadest dan waktu adaptasi alat 10menit (Tim Hiperkes, 2006)
Pengukuran suhu basah dan suhu kering menggunakan peralatan yang sama yaitu
thermometer suhu udara, perbedaannya terletak pada pemasangan kain katun pada bola (bulb)
thermometer tersebut. Suhu basah menunjukkan keadaan uap air dan angin di udara. Suhu bola
atau suhu radiasi merupakan pengukuran suhu akibat adanya radiasi panas di lingkungan.
Radiasi panas bisa berasal dari sinar matahari, proses produksi ataupun proses metabolisme
tubuh. Kelembaban udara mengukur banyaknyanya uap air yang berada di udara sedangkan
kecepatan gerakan udara atau angin merupakan pengukuran terhadap gerakan udara.
Suhu Kering (Dry bulb temperature) adalah suhu yangditunjukkan oleh termometer suhu
kering.
Suhu
basah
alami(Natural
Wet
bulb
temperature)
adalah
suhu
yang
ayat 9 berbunyi :Indeks suhu Basah dan Bola (Wet Bulb Globe Temperature Index) yang
disingkat ISBB adalah parameter untuk menilai tingkat iklim kerja yang merupakan hasil
perhitungan antara suhu udara kering, suhu basah alami dan suhu bola.
Pada lampiran 1 dari Kepmenaker tersebut tentang NilaiAmbang Batas untuk iklim kerja
tersaji pada tabel 1.
Tabel 1. Nilai Ambang Batas Iklim Kerja Indeks Suhu Basah Dan Bola
(ISBB) yang Diperkenankan
Pengaturan waktu kerja setiap ISBB (0C)
jam
Beban Kerja
Waktu kerja
Waktu
Ringan
Sedang
Berat
30,0
26,7
25,0
75% kerja
25% istirahat
30,6
28,0
25,9
50% kerja
50% istirahat
31,4
29,4
27,9
25% kerja
75% istirahat
32,2
31,1
30,0
istirahat
Bekerja terus
menerus
(8jam/hari)
a.
b.
Beban kerja sedang membutuhkan kalori > 200 350 kilo kalori/jam.
c.
Beban kerja berat membutuhkan kalori > 350 500 kilo kalori/jam.
Adapun formula yang digunakan adalah :
1.
Indeks Suhu Basah dan Bola untuk luar ruangan dengan panas radiasi :
Indeks Suhu Basah dan Bola untuk di dalam atau di luar ruangan tanpa
panas radiasi :
permasalahan
tinggi.
E.
1.
Kelelahan
Orang bekerja maksimal 40 jam/minggu atau 8 jamsehari. Setelah 4 jam kerja seseorang
harus istirahat, karenaterjadi penurunan kadar gula dalam darah. Tenaga kerja akan merasa cepat
lelah karena pengaruh lingkungan kerja yang tidak nyaman akibat tekanan panas.
Kelelahan adalah suatu keadaan yang disertai penurunan efisiensi dan ketahanan dalam
bekerja, yang dapat disebabkan oleh :
Kelelahan syaraf
Kelelahan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu berdasarkan proses, waktu, dan
penyebab terjadinya kelelahan.
Berdasarkan proses, meliputi:
1.
2.
Kelelahan Umum
Pendapat Grandjean (1993) yang dikutip oleh Tarwaka, dkk (2004), biasanya kelelahan umum
ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk bekerja,yang sebabnya adalah pekerjaan yang
monoton, intensitas dan lamanya kerja fisik, keadaan lingkungan, sebab-sebab mental, status
kesehatan dan keadaan gizi. Secara umum gejala kelelahan dapat dimulai dari yang sangat ringan
sampai perasaan yang sangat melelahkan. Kelelahan subyektif biasanya terjadi pada akhir jam
kerja, apabila beban kerja melebihi 30-40% dari tenaga aerobik. Pengaruhpengaruh ini seperti
berkumpul didalam tubuh dan mengakibatkan perasaan lelah.
Menurut AM. Sugeng Budiono (2003), gejala umum kelelahan adalah suatu perasaan letih yang
luar biasa dan terasa aneh. Semua aktivitas menjadi terganggu dan terhambat karena munculnya
gejala kelelahan terebut. Tidak adanya gairah untuk bekerja baik secara fisik maupun psikis,
segalanya
terasa
berat
dan
merasa
mengantuk.
Kelelahan akut
Disebabkan
oleh
kerja
suatu
organ
atau
seluruh
organ
2.
Kelelahan kronis
Merupakan
kelelahan
yang
terjadi
sepanjang
hari
dalam
jangka waktu yang lama dan kadang-kadang terjadi sebelum melakukan pekerjaan, seperti
perasaan kebencian yang bersumber dari terganggunya emosi. Selain itu timbulnya keluhan
psikosomatis seperti meningkatnya ketidakstabilan jiwa, kelesuan umum, meningkatnya
sejumlah penyakit fisik seperti sakit kepala, perasaan pusing, sulit tidur, masalah pencernaan,
detak jantung yang tidak normal, dan lain-lain.
Berdasar penyebab kelelahan, meliputi:
1.
Kelelahan fisiologis
Merupakan kelelahan yang disebabkan karena adanya faktor lingkungaan fisik, seperti
penerangan, kebisingan, panas dan suhu.
2.
Kelelahan psikologis
Terjadi apabila adanya pengaruh hal-hal diluar diri yang berwujud pada tingkah laku atau
perbuatan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti suasana kerja, interaksi dengan sesama
pekerja maupun dengan atasan.
2.
Heat
yang
cramps,
dapat
menyebabkan
terjadi
sebagai
hilangnya
akibat
garam
bertambahnya
natrium
dari
dalam
keringat
tubuh,
Heat
terutama
exhaustion, biasanya
bagi
panas.
Penderita
badan
normal
mereka
biasanya
atau
terjadi
karena
yang
belum
keluar
subnormal,
cuaca
beradaptasi
keringat
tekanan
yang
banyak
darah
sangat
tehadap
tetapi
menurun,
panas
udara
suhu
denyut
Heat syncope. Kesadaran menurun secara mendadak akibat kehilangan cairan yang berlebihan
oleh pengeluaran keringan dan terjadinya hipotensi serebri, yaitu insufisiensi aliran darah ke otak
untuk sementara pada saat berdiri., akibat terjadinya vasodilatasi pembuluh darah kulit secara
serentak sehingga darah menumpuk ditungkai.
5.
Kelainan kulit
a.
Heat edema, biasanya terjadi pada pekerja yang baru bekerja dilingkungan yang panas tanpa
melaksanakan periode aklimatisasi. Paling sering terlihat dipergelangan kaki. Kembali menjadi
normal secara spontan setelah 1 atau 2 hari berada di lingkungan yang lebih dingin.
b.
c.
Intertrigo rash. Eritema disekitar ketiak, liputan siku, lutut, dan leher akibat keringat yang
berlebihan.
d.
Heat rash (miliaria). Obstruksi saluran kelenjar keringat, sehingga terjadi retensi keringat yang
mengakibatkan timbulnya warna kemerahan dan papel-papel kecil di permukaan kulit.
6.
Heat stroke dan hiperpireksia, terjadi karena pengaruh suhu panas yang sangat hebat, sehingga
suhu badan naik, kulit kering dan panas. Gejalanya yaitu kulit memerah, kering karena tubuh
tidak mampu lagi menghasilkan keringat, suhu tubuh mungkin lebih dari 41C, lemah, sakit
kepala, rasa berputar, nadi cepat, kadang-kadang timbul kejang, kesadaran menurun sampai
koma. Gejala hiperpireksia hampir sama dengan heat stroke, tetapi pada hipereksia, kulit masih
terasa lebih basah.
b.
Aklimitasi
Setiap calon tenaga kerja yang akan bekerja di lingkungan tempat kerja panas harus melaakukan
penyesuaian fisiologis terhadap pajanan panas secara bertahap. Proses aklimitasi sebaiknya
dilakukan secara bertahap sebagai berikut: pada hari pertama selama 2 jam. Pada hari kedua
tenaga kerja bekerja di lingkungan tempat kerja yang panas selama 4 jam. Sedangkan pada hari
ketiga tenaga kerja bekerja selama 6 jam. Demikian seterusnya, sehingga akhirnya pada hari ke
lima, aklimitasi telah mencapai 100% atau 8 jam ataua 1 shift kerja.
c.
Self Determination
Diartikan sebagai pembatasan terhadap pajanan panas dimana tenaga xkerja menghindari
tehadap cuaca panas apabila ia sudah merasakan terpapar suhu panas secara berlebihan.
d.
Diet
Diet makanan seimbang dan mempunyai nilai gizi yang baik adalah sangat penting untuk
mempertahankan kesehatan yang prima. Makanan harus mengandung garam yang cukup bagi
tenaga kerja yang bekerja dibawah tekanan panas.
e.
f.
Pakaian Kerja
Pakaian kerja untuk lingkungan tempat kerja panas sebaiknya dari bahan yang mudah menyerap
keringat sepert i: bahan yang terbuat dari katun, sehingga penguapan mudah terjadi.
2.
a.
b.
Engineering Control
b.1 Menurunkan Suhu Udara
Suhu udara dapat diturunkan dengan memasang ventilasi denga cara pengenceran dan dengan
pendinginan secara aktif. Ventilasi dengan cara pengenceran maksudnya memasukkan udara
yang lebih dingin dari tempat lain (dari luar gedung) ke dalam lingkungan tempat kerja panas.
Cara ini dapat dilaksanakan untuk mendinginkan seluruh ruangan atau hanya pendinginan
setempat. Pendinginan secara aktif diartikan sebagai pendinginan dengan mesin atau penguapan
dengan pendinginan udara yang akan digunakan didinginkan lebih dulu dengan mesin pendingin,
selanjutnya baru dimasukkan ke lingkungan tempat kerja untuk mengencerkan udara lingkungan
kerja panas.
b.2 Menurunkan Kelembaban Udara
Dengan menggunakan ruangan yang dingin akan menurunkan tekanan panas, hal ini
disebabkan oleh karena suhu udara dan kelembaban udara yang lebih rendah, sehingga
meningkatkan kecepatan penguapan dengan pendinginan.
b.3 Menurunkan Panas Radiasi
Panas radiasi dapat datang dari sumber dengan suhu permukaan yang tinggi (dari dapur
peleburan). Bila suatu sumber panas dapat ditentukan atau dilokalisir, maka panas radiasi dapat
dikembalikan secara efektif dengan memasang lembaran logam alumunium sebagai perisai di
sekeliling sumber tanpa menyentuh dinding dapur. Permukaan logam aluminium yang
menghadap ke sumber dibuat mengkilap. Ternyata dengan cara demikian 95% energi panas
radiasi yang dipancarkan dari sumber akan dipantulkan kembali, sedangkan yang 5% lainnya
akan diabsorbsi oleh logam aluminium. Dengan cara demikian udara dibelakang logam
aluminium akan tetap terasa dingin.
c.
Administratif Control
1.
Training
Pendidikan atau pelatihan bagi calon tenaga kerja sebelum ditempatkan dan setelah ditempatkan
yang dilaksanakan secara berkala. Pendidikan yang demikian dilaksanakan baik untuk para calon
tenaga kerja yang akan bekerja di lingkungan tempat kerja panas atau para tenaga kerja yang
bekerja di lingkungan kerja panas maupun untuk supervisornya. Informasi yang menguntungkan
yang dapat diperoleh dari pendidikan ini adalah cara-cara mengendalikan tekanan panas dan
cara-cara untuk mengendalikan resiko yang berhubungan dengan panas.
2.
Membagi Pekerjaan
Untuk mengurangi pajanan panas, pekerjaan dapat dibagi atau dikerjakan oleh beberapa orang
dengan cara bergantian. Dengan demikian pemaparan terhadap panas bagi pekerja
turun/berkurang atau hanya berlangsung dalam waktu yang singkat.
d.
Perlindungan Perorangan
Perlindungan perorangan dalah suatau cara pengendalian yang diselenggarakan untuk
perorangan. Untuk tekanan panas, perlindungan perorangan terutama berupa suatu pakaian
pendingin, namun juga dapat termasuk pakaian yang dapat memantulkan panas radiasi yang
tinggi dalam lingkungan tempat kerja panas. Jenis pakaian yang ada:
1.
2.
Pakaian yang dapat memantulkan panas radiasi yang datang dari suatu sumber panas.
F.
1.
Chilblains, merupakan penyakit akibat pajanan lingkungan dingin atau basah pada suhu 016C selama beberapa jam. Pada daerah kulit yang terpajan tampak pembengkakan, kemerahan,
terasa nyeri, dan kesemutan.
2.
Immersion foot, terjadi pada pekerja yang kaki atau tangannya terendam air untuk beberapa
hari atau minggu pada suhu >10C. Cedera terutama mengenai jaringan saraf perifer dan otot,
sehingga timbul gejala seperti rasa kesemutan, baal, gatal, nyeri, pembengkakan pada kaki atau
tangan yang terpajan. Bila progresi berlanjut, kulit yang tadinya kemerahan akan berubah
menjadi kebiruan atau ungu, dapat timbul vesikel atau bahkan dapat berkembang menjadi
gangren.
3.
Trench foot, gejalanya sama seperti Immersion foot.Terjadi pada suhu <10C, tetapi umumnya
gejala timbul lebih cepat (beberapa jam atau hari).
4.
Frostnip, merupakan cedera pembekuan yang paling ringan. Biasanya terjadi akibat bagian
akral dari tubuh (cuping telinga, hidung, pipi, jari-jari tangan atau kaki) terpajan oleh cuaca yang
dingin. Bagian kulit yang terpajan berubah warna menjadi putih, biasanya terasa baal. Lapisan
kulit ditempat ini menjadi keras, sedangkan lapisan jaringan bagian dalam tetap lunak.
Frostnip, dapat dicegah dengan menggunakan penutup kepala, sarung tangan atau kaki, atau
sepatu kerja. dapat diatasi dengan pemanasan ringan. Jangan digosok dan jangan dihangatkan
dengan botol air panas karena kulit akan mengelupas.
5.
Frosbite, merupakan pembekuan bagian tubuh tertentu seperti jari tangan, jari kaki, hidung
atau telinga. Sinyal radang dingin meliputi- kurangnya rasa di daerah bencana; kulit yang muncul
lilin, dingin untuk disentuh, atau berubah warna (memerah, putih atau abu-abu, kuning atau
biru). Frostbite umumnya terjadi pada suhu 0C (32F).
Macam-macam frosbite
a.
Frosbite Permukaan
Anggota tubuh yang terkena forstbite : Kulit dan sebagian lapisan bawahnya.
Indikasi : Kulit terasa keras dan berwarna abu-abu putih, terasa sakit dan lama kelamaan
menghilang.
b.
Frosbite Dalam
Anggota tubuh yang terkena forstbite : kulit, otot, bahkan tulang.
Indikasi : Seluruh bagian yang terkena menjadi keras dan kaku seperti papan, mati rasa.
Pengendalian
1.
Hindari paparan lebih lanjut terhadap dingin, cepat pindahkan ke area yang lebih hangat.
2.
Jika kondisi memungkinkan, hangatkan organ yang terkena penyakit forstbite di dalam wadah
yang berisi air hangat. Hangatkan secara perlahan sampai kulitnya berubah menjadi memerah
kurang lebih 45 menit.
3.
Jika tidak tersedia air hangat, balut daerah yang mengalami frostbite dengan kain atau jika
tangan yang terkena, selipkan saja tangan di bawah ketiak atau di perut untuk menghangatkan
organ yang terkena forstbite.
4.
Jangan pernah menggosok atau menggaruk daerah yang mengalami frostbite karena dapat
menyebabkan infeksi bahkan cidera jaringan lebih lanjut.
5.
Jika mati rasa tetap berlanjut selama proses penghangatan segera pergi ke rumah sakit.
6.
Hipotermia
Hipotermia adalah suatu keadaan dimana kondisi tubuh tidak dapat menghasilkan panas
disertai menurunnya suhu inti tubuh secara berangsur angsur tetapi pasti dibawah 350C.
Suhu normal manusia yang berkisar antara 37 derajat turun sampai 25 derajat.
Hipotermia diawali dengan badan menggigil, depresi pada pernapasan dan tekanan jantung.
hipotermia terbagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu :
I.
Hipotermia ringan
Suhu inti tubuh berkisar 35-36C. Perasaan dingin yang diikuti rasa nyeri pada bagian tubuh
yang terpajan adalah gejala dininya. Biasanya tubuh menggigil untuk menambah panas tubuh,
bila pajanan dingin berlanjut, rasa dingin dan nyeri berkurang berganti dengan rasa baal.
II.
Hipotermia sedang
Suhu inti tubuh berkisar 33-35C. Gejalanya mirip dengan hipotermia ringan, tetapi biasanya
menggigil berkurang atau tidak menggigil sama sekali, dan kesadaran mulai menurun.
2.
3.
Daftar Pustaka
Ardyanto, Denny. Jurnal kesehatan lingkungan. Potret Iklim Kerja Dan Upaya
Lingkungan Pada Perusahaan Peleburan Baja Di Sidoarjo vol.1,
Pengendalian
tanggal
15 November 2013.
Admin._____.
Heat
Stress. http://www.hse.gov.uk/temperature/heatstress/index.htm.
S,
Ikhram
Hardi.
2011.
Bahaya
Potensial
Tekanan
Panas
Di
Lingkungan
Kerja.
http://makalahkesehatankerja.info/artikel-kesehatan-kerja-bahaya-
potensial-