insulin ini dapat diibaratkan sebagai lubang kunci pintu masuk ke dalam sel. Pada
keadaan DM tipe 2, jumlah lubang kuncinya kurang, sehingga meskipun anak kuncinya
(insulin) banyak, tetapi karena lubang kuncinya (reseptor) kurang, maka glukosa yang
masuk ke dalam sel sedikit, sehingga sel kekurangan bahan bakar (glukosa) dan kadar
glukosa dalam darah meningkat. Dengan demikian keadaan ini sama dengan keadaan
DM tipe 1, bdanya adalah pada DM tipe 2 disamping kadar glukosa tinggi, kadar insulin
juga tinggi atau normal. Pada DM tipe 2 juga bisa ditemukan jumlah insulin cukup atau
lebih tetapi kualitasnya kurang baik, sehingga gagal membawa glukosa masuk ke dalam
sel. Di samping penyebab di atas, DM juga bisa terjadi akibat gangguan transport
glukosa di dalam sel sehingga gagal digunakan sebagai bahan bakar untuk metabolisme
energi.
C. PATHWAY
D. ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakseimbangan volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan dehidrasi.
Intervensi :
a. Pantau perubahan berat badan secara rutin
b. Jelaskan kepada keluarga dan klien tentang diit Diabetes Melitus.
c. Motivasi keluarga dan klien untuk melakukan diit Diabetes Melitus.
d. Kaji adanya tanda malnutrisi.
e. Monitor status hidrasi (kelembaban membran mukosa, tanda-tanda vital, tanda
dehidrasi)
4. Dx 4 : Resiko injuri berhubungan dengan gangguan penglihatan, retinopati diabetik.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan, klien mampu meminimalisir
resiko injuri.
KH : Klien bebas dari cedera, klien mampu memodifikasi lingkungan untuk
mencegah injuri, klien mampu menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.
Intervensi :
a. Identifikasi kebutuhan keamanan klien sesuai dengan kondisi fisik.
b. Anjurkan untuk menghindari lingkungan yang berbahaya (misalnya
memindahkan perabotan).
c. Anjurkan modifikasi lingkungan jika memungkinkan (misalnya memasang pagar
tempat tidur).
d. Anjurkan keluarga untuk menemani klien.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah., edisi 8. Jakarta : Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Price & Wilson. 2003. Patofisiologi: Konsep klinis proses-proses penyakit, edisi 6. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Nurarif, A. H., Kusuma, H. (2013). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosis
Medis dan Nanda NIC-NOC. Jakarta : Mediaction Publishing.
(..........................................)
Pembimbing
(...................................................)