BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1.
Kajian Pustaka
2.1.1. Karir
Secara khusus dalam pengembangan sumber daya manusia yang
menyangkut peningkatan segala potensi internal kemampuan diri manusia ini
adalah didasarkan fakta bahwa seseorang karyawan akan membutuhkan
serangkaian pengetahuan, keahlian dan kemampuan yang berkembang untuk
bekerja dengan baik dalam suksesi posisi yang ditemui selama karier. Dalam hal
ini merupakan persiapan karier jangka panjang seseorang. Sehingga cakupan
pengembangan sumber daya manusia selanjutnya adalah terkait dengan sistem
karier yang diterapkan oleh organisasi dan bagaimana sumber daya manusia yang
ada dapat mengakses sistem yang ada dalam rangka mendukung harapan-harapan
kerjanya.
2.1.1.1. Pengertian Karir
Karir dalam konsep baru merupakan rangkaian pekerjaan atau tugas yang
disesuaikan dengan kepentingan dan tujuan individu. Berikut ini beberapa definisi
dari karir. Menurut Dessler (2007:24), karir seseorang lebih mungkin
disetir
(di-drive)
oleh
orang
yang
bersangkutan,
bukan
oleh
10
2.1.1.2.Pengembangan Karir
Pengembangan karir merupakan pendekatan formal yang dilakukan
organisasi untuk menjamin orang-orang dalam organisasi mempunyai kualifikasi
dan kemampuan serta pengalaman yang cocok ketika dibutuhkan. Oleh karena itu,
perusahaan perlu mengelola karir dan mengembangkannya dengan baik supaya
produktivitas karyawan tertap terjaga dan mampu mendorong karyawan untuk
selalu melakukan hal yang terbaik dan menghindari frustasi kerja yang berakibat
penurunan kinerja perusahaan.
11
12
13
14
pekerjaan yang
mengidentifikasikan
kepribadian,
keahlian
15
16
orang, tanggung jawab dan pekerjaan yang penuh tantangan mempunyai nilai
netral atau bahkan negatif. Untuk orang lain menganggap hasil kerja semacam
itu mempunyai nilai positif yang tinggi. Manusia berbeda dalam hal
kepentingan yang mereka lekatkan pada hasil kerja. Perbedaan itu sendiri akan
menjelaskan tingkat kepuasan kerja yang berbeda untuk tugas kerja yang pada
dasarnya sama. Perbedaan individu yang penting adalah keterlibatan kerja,
antara lain :
a) Pekerjaan merupakan pusat perhatian hidup
b) Mereka secara aktif turut serta dalam pekerjaan
c) Mereka memandang pekerjaan sebagai pusat harga diri
d) Mereka memandang pekerjaan sesuai dengan konsep pribadi
Perbedaan individu lainnya ialah ekuitas hasil yang sesuai dengan apa
yang dianggap penghargaan sepantasnya bagi sipemegang pekerjaan. Jika
penghargaan dianggap kurang adil dibandingkan dengan mereka yang
melakukan tugas yang sama dengan persyaratan yang sama, maka sipemegang
pekerjaan aakan merasa tidak puas dan berupaya memulihkan rasa
keadilannya, yaitu dengan berusaha memperoleh penghargaan yang lebih
besar (secara primer ekstrinsik) atau dengan memperkecil usaha kerja. Dengan
demikian, terlihat bahwa dalam prestasi kerja juga terdapat banyak hasil yang
potensial. Beberapa diantaranya mempunyai nilai primer bagi organisasi,
contohnya hasil obyektif dan perluasan kerja.
Realisasi hubungan sikap karyawan terhadap organisasi/ perusahaan
dalam manajemen sumber daya manusia diperlukan kondisi sebagai berikut :
17
18
19
20
21
Pimpinan harus memberi contoh yang baik, berdisiplin, baik jujur, adil serta
sesuai kata dengan perbuatan.
3. Balas Jasa
Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut mempengaruhi kedisiplinan karyawan,
karena balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan karyawan
terhadap perusahaan / pekerjaannya.
4. Keadilan
Keadilan ikut mendorong terwujudnya kedisiplinan karyawan, karena ego dan
sifat manusia yang selalu merasa dirinya penting dan minta diperlakukan sama
dengan manusia lainnya.
5. Waskat
Waskat (pengawasan melekat) adalah tindakan nyata dan efektif untuk
mencegah/mengetahui
kesalahan,
membetulkan
kesalahan,
memelihara
22
7. Ketegasan
Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan mempengaruhi
karyawan perusahaan. Pimpinan harus berani dan tegas bertindak untuk
menghukum setiap karyawan yang indisipliner sesuai dengan sanksi hukuman
yang telah ditetapkan.
8. Hubungan Kemanusiaan
Hubungan kemanusiaan yang harmonis diantara sesama karyawan ikut
menciptakan kedisiplinan yang baik pada suatu perusahaan. Hubungan ini
baik bersifat vertikal maupun horizontal. Jadi, kedisiplinan karyawan akan
tercipta apabila hubungan kemanusiaan dalam perusahaan tersebut baik.
2.1.2.3.Indikator-Indikator Disiplin
Disiplin juga merupakan salah satu fungsi manajemen sumber daya
manusia yang penting dan merupakan kunci terwujudnya tujuan, karena tanpa
adanya disiplin maka sulit mewujudkan tujuan yang maksimal (Sedarmayanti,
2007, 221:10). Melalui disiplin pula timbul keinginan dan kesadaran untuk
menaati peraturan organisasi dan norma sosial. Namun tetap pengawasan terhadap
pelaksanaan disiplin tersebut perlu dilakukan.
Berdasarkan uraian di atas maka disiplin kerja yang perlu diperhatikan
adalah :
a.
23
24
25
penilaian
prestasi
kerja
sistematik
formal,
biasanya
diselenggarakan setengah tahun atau satu tahun sekali. Penilaian ini dibuat secara
formal untuk memberi nilai prestasi kerja, mengetahui karyawan yang pantas
26
mendapat kenaikan gaji atau promosi serta mengenal karyawan yang memerlukan
pelatihan lebih lanjut.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penilaian
prestasi kerja merupakan suatu kegiatan evaluasi yang dilakukan perusahaan
terhadap perilaku dan prestasi kerja karyawan dalam periode tertentu sebagai
upaya untuk mengetahui dan memperbaiki kelemahan karyawan serta
mempertahankan kelebihan karyawan.
Tujuan penilaian prestasi kerja karyawan adalah untuk mengevaluasi
perilaku karyawan yang tercemin dari hasil kerja baik secara kualitas maupun
kuantitas, sehingga akan menghasilkan informasi untuk selanjutnya digunakan
dalam pengambilan keputusan dan menentukan kebijakan.
a. Ketepatan
b.
Keterampilan
c. Ketelitian
27
d.
Kerapihan
a. Keluaran
b.
Kecepatan
a. Mengikuti perintah
b.
Ketepatan waktu
a. Tanggung jawab
b.
Kerjasama
Mutu kerja, menunjukkan hasil kerja yang dicapai dari segi ketepatan,
28
1.
2.
29
yang diterima seperti dalam bentuk upah dan gaji. Selain itu, prestasi kerja
karyawan yang tinggi berpengaruh terhadap kinerja organisasi secara keseluruhan.
Prestasi kerja pegawai pada dasarnya dipengaruhi oleh banyak faktor,
salah satu diantaranya adalah pengembangan karir dan disiplin kerja. Hubungan
antara pengembangan karir dan prestasi kerja mengacu pada pendapat Veithzal
Rivai (2009 : 286) yang menyatakan bahwa perencanaan karir dan pengembangan
karir merupakan perangkat kritis dimana manajemen bisa meningkatkan
produktivitas,
meningkatkan
sikap
karyawan
terhadap
pekerjaan
dan
30
dan
disiplin
secara
bersama-sama
berpengaruh
: 286)
Disiplin
Keke T. Aritonang
(2005), Jurnal
Pendidikan Penabu
r - No.04/ Th.IV /
Juli 2005
Prestasi Kerja
31
Gambar 2.1
Paradigma Penelitian
2.3
Hipotesis penelitian
Berdasarkan uraian kerangka pemikiran tersebut di atas, maka hipotesis