Anda di halaman 1dari 16

STOK KOSONG INSTALASI FARMASI RSU

ANANDA
Nomor Dokumen

Nomor Revisi

Jumlah Halaman

Ditetapkan

SPO
Pengertian
Tujuan

Kebijakan
Prosedur

Unit Terkait

Tanggal Terbit

Dr. H. Zaenal Arifin


Jumlah stok akhir obat sama dengan nol.
1. Sebagai pedoman dalam pengendalian stok kosong di Farmasi.
2. Agar obat yang diperlukan selalu tersedia setiap saat.
3. Mengedukasi staf tentang prosedur yang harus di jalankan bila
peristiwa tersebut terjadi.
Digunakan dalam ruang lingkup Apotek Ananda Pratama di RSU Ananda.
1. Pengecekan obat & perbekalan kesehatan(alkes) yang dilakukan setiap
minggu.
2. Jika obat sudah menyentuh batas minimum stok, maka ditulis di buku
defekta dan di entry ke dalam komputer dalam bentuk BPBA ( Bon
Permintaan Barang Apotek).
3. Divalidasi dan di koreksi oleh MAP/ Manajer Apotek Pelayanan.
4. Dilakukan pemesanan ke distributor yang ditunnjuk.
5. Pemilihan rekanan distributor, yang terpercaya sehingga mendukung
tersedianya perbekalan farmasi yang bermutu dan tepat waktu.
Instalasi Farmasi RSU Ananda

PERMINTAAN OBAT DILUAR


FORMULARIUM
Nomor Dokumen

Nomor Revisi

Jumlah Halaman

Ditetapkan

SPO
Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur

Unit Terkait

Tanggal Terbit

Dr. H. Zaenal Arifin


Permintaan obat di luar daftar obat yang digunakan oleh RS, yang disusun
oleh Panitia Farmasi dan Terapi yang anggota nya terdiri dari beberapa
dokter dan apoteker.
1. Sebagai pedoman dalam pengendalian obat diluar formularium.
2. Untuk meningkatkan efektivitas terapi pasien dan mengurangi
resiko yang tidak diharapkan.
Digunakan dalam ruang lingkup RSU Ananda.
1. Kebijakan pengelolaan RS melalui instalasi farmasi, biasanya akan
menyodorkan kepada dokter yang meminta obat di luar formularium
berupa formulir permintaan obat khusus non formularium
2. Pemberian alternatif obat lain dengan fungsi sama yang masuk dalam
formularium.
3. Jika tidak ada, maka formulir permintaan obat khusus non formularium
harus di tandatangani oleh ketua panitia farmasi & Terapi RS.
Semua unit RSU Ananda

BILA RESEP TIDAK TERBACA


Nomor Dokumen

Nomor Revisi

Jumlah Halaman

Ditetapkan

SPO
Pengertian
Tujuan

Kebijakan
Prosedur

Unit Terkait

Tanggal Terbit

Dr. H. Zaenal Arifin


Resep obat adalah permintaan tertulis oleh dokter,drg,drh kepada Apoteker
untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi penderita sesuai peraturan
perundang- undangan yang berlaku.
Supaya tidak terjadi Medication Error yaitu kejadian yang dapat
menyebabkan pengobatan tidak sesuai/ yang dapat mencelakakan
pasien dimana prosedur pengobatan tersebut masih berada di bawah
kontrol praktisi kesehatan.
Digunakan dalam ruang lingkup Apotek Ananda di RSU Ananda.
1. Resep diterima
2. Memeriksa kebenaran dokter yang tertera dalam resep
3. Memeriksa kebenaran pasien yang tertera dalam resep (cek nama,
umur dan alamat), jika tidak sesuai dengan pasien dimaksud,
konfirmasi pada penulis resep
4. Memastikan sediaan farmasi-alkes sesuai dengan tujuan terapi
pasien, jika kurang sesuai konfirmasikan pada penulis resep
5. Jika resep tidak dapat dibaca dengan jelas/ tidak lengkap,
Apoteker (petugas farmasi) harus menanyakan kepada dokter
penulis resep.
6. Segera hubungi dokter untuk klarifikasi, rekomendasi sehingga
petugas farmasi(Apotek) harus punya nomor hp semua dokter
yang meresepi.
7. Apoteker/Asisten Apoteker wajib mengecek kembali nama, umur
dan alamat pasien
8. Apoteker/Asisten Apoteker menyerahkan obat disertai dengan
KIE
1. Instalasi Farmasi RSU Ananda
2. Administrasi
3. IGD
4. OK & ROI
5. UNIT RAWAT INAP

TELAAH REKONSILIASI OBAT


Nomor Dokumen

Nomor Revisi

Jumlah Halaman

Ditetapkan

SPO

Tanggal Terbit

Dr. H. Zaenal Arifin


Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur

Unit Terkait

Prosedur ini dibuat untuk mendokumentasikan setiap kesalahan yang


terjadi saat peracikan maupun pemberian sediaan farmasi.
1. SK direktur.
1. Menangani masalah kesalahan meracik, penyiapan sediaan farmasi,
pengemasan dan penyerahan sediaan farmasi, dengan cara yang
sesuai.
2. Memberitahukan kepada pasien untuk menunggu selama anda
memperkirakan/ memeriksa kesalahan.
3. Memberitahukan kepada Apoteker tentang adanya kesalahan yang
terjadi untuk segera ditangani. Meminta maaf kepada pasien atas
kesalahan dan berikan penjelasan yang sesuai atas kesalahan yang
terjadi.
4. Mencatat perincian dalam buku penanganan kesalahan, khususnya
untuk tujuan tersebut.
5. Mencatat status yang bertugas 9misal tingkat senioritas siswa
pelatihan/ pegawai yang baru direkrut)
6. Mengidentifikasi dan mencatat tahap dimana kesalahan ditemukan
seperti apakah kesalahan ditemukan ketika meracik/ ditemukan
oleh pasien.(misal kesalahan terjadi saat di apotek atau setelah obat
diserahkan kepda pasien.
7. Mencatat perincian 2 hal berikut. Orang yang melakukan kesalahan
dan identifikasi/ pelaporan kesalahan.
8. Mencatat jenis, sifat dan kemungkinan penyebab kesalahan.
9. Mencatat tindakan koreksi yang di ambil untuk meralat kesalahan.
1. Instalasi Farmasi RSU Ananda

PENYIAPAN OBAT PUYER


Nomor Dokumen

Nomor Revisi

Jumlah Halaman

Ditetapkan

SPO

Tanggal Terbit

Dr. H. Zaenal Arifin


Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur

Unit Terkait

Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan penyiapan obat


yang harus dipuyer
SK direktur.
1. Petugas farmasi memastikan bahwa semua obat bisa diracik
(digerus)
2. Untuk obat-obat yang tidak bisa digerus seperti lepas lambat, obat
salut dll tidak boleh digerus, dilakukan konfirmasi pada dokter
penulis resep
3. Menyiapkan obat-obat yang akan diracik berdasarkan resep yang
diterima
4. Menulis etiket meliputi nama, tanggal dan aturan penggunaan obat
5. Etiket langsung ditempatkan di wadah pengemas (plastik klip) agar
tidak tertukar dengan resep lain
6. Sebelum dipakai, mortir dan stemper, blender harus dicuci terlebih
dahulu dan dikeringkan
7. Obat-obat yang akan diracik dikeluarkan dari kemasanya, setelah
semua obat terbuka dari kemasanya digerus sesuai dengan prosedur
yang baik sampai halus dan homogen
8. Kemudian membagi serbuk-serbuk tersebut sama banyak sesuai
dengan jumlah puyer yang akan dibuat
9. Mengemas puyer dengan menggunakan kertas puyer kemudian
dipress dengan menggunakan sealing machine
10. Menghiung kembali jumlah puyer yang dibuat berdasarkan resep
11. Masukan pada plastik klip yang sudah diberi etiket
Instalasi Farmasi RSU Ananda

PERACIKAN OBAT MENJADI KAPSUL


Nomor Dokumen

Nomor Revisi

Jumlah Halaman

Ditetapkan

SPO

Tanggal Terbit

Dr. H. Zaenal Arifin


Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur

Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan obat racikan


yang dimasukan kapsul
SK direktur.
1. Petugas farmasi memastikan bahwa semua obat bisa diracik
(digerus)
2. Untuk obat-obat yang tidak bisa digerus seperti lepas lambat,
obat salut dll tidak boleh digerus, dilakukan konfirmasi pada
dokter penulis resep
3. Menyiapkan obat-obat yang akan diracik berdasarkan resep
yang diterima
4. Menulis etiket meliputi nama, tanggal dan aturan penggunaan
obat
5. Etiket langsung ditempatkan di wadah pengemas (plastik klip)
agar tidak tertukar dengan resep lain
6. Sebelum dipakai, mortir dan stemper atau blender harus dicuci
terlebih dahulu dan dikeringkan
7. Obat-obat yang akan diracik dikeluarkan dari kemasanya,
setelah semua obat terbuka dari kemasanya digerus sesuai
dengan prosedur yang baik sampai halus dan homogen
8. Kemudian membagi serbuk-serbuk tersebut sama banyak sesuai
dengan jumlah puyer yang akan dibuat
9. Kemudian serbuk tersebut dimasukan pada cangkang kapsul
sama banyak
10. Setelah semua serbuk masuk pada cangkang kapsul tutup
kembali dengan tutup kapsul bagian atasnya sambil ditekantekan agar kapsul tertutup dengan rapat kemudian dibersihkan
dengan tisu
11. Menghiung kembali jumlah kapsul yang dibuat berdasarkan
resep
12. Masukan pada plastik klip yang sudah diberi etiket

Unit Terkait

Instalasi Farmasi RSU Ananda

PENYIAPAN DAN PENYERAHAN SIRUP


KERING
Nomor Dokumen

Nomor Revisi

Jumlah Halaman

Ditetapkan

SPO

Tanggal Terbit

Dr. H. Zaenal Arifin


Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur

Unit Terkait

Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap permintaan


tertulis dari dokter, dokter gigi dan dokter hewan.
SK direktur.
1. Menyiapkan sirup kering sesuai dengan permintaan pada resep
2. Mencatat pengeluaran obat pada kartu stok
3. Menawarkan kepada pasien apakah mau melakukan
pengenceran sendiri atau dibantu Apoteker/Asisten Apoteker
4. Membuka botol obat, apabila pengenceran dilakukan oleh
Apoteker/Asisten Apoteker
5. Mengencerkan sirup kering dengan air layak minum sesuai
takaran
6. Menyiapkan label putih (khusus sirup)
7. Menulis nama pasien, tanggal pembuatan resep dan aturan
minum sesuai dengan resep serta petunjuk dan informasi lain
Instalasi Farmasi RSU Ananda

PELAYANAN RESEP NARKOTIKA


Nomor Dokumen

Nomor Revisi

Jumlah Halaman

Ditetapkan

SPO

Tanggal Terbit

Dr. H. Zaenal Arifin


Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur

Unit Terkait

Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan pelayanan terhadap permintaan


tertulis dari dokter, dokter gigi dan dokter hewan.
SK direktur.
1. Menyiapkan obat sesuai dengan permintaan pada resep
2. Untuk obat racikan, Apoteker/Asisten Apoteker menyiapkan
obat jadi yang mengandung narkotika
3. Mencatat pengeluaran obat pada kartu stok
4. Menyiapkan etiket yang sesuai
5. Menulis nama pasien, tanggal pembuatan resep dan aturan
minum sesuai dengan resep serta petunjuk dan informasi lain
6. Obat diberi wadah yang sesuai dan diperiksa kembali
kesesuaian jenis dan jumlah obat dengan permintaan dalam
resep
Instalasi Farmasi RSU Ananda

PENYERAHAN OBAT PADA PASIEN


Nomor Dokumen

Nomor Revisi

Jumlah Halaman

Ditetapkan

SPO

Tanggal Terbit

Dr. H. Zaenal Arifin


Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur

Unit Terkait

Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengwasan penyerahan


sediaan farmasi-alat kesehatan pada pasien
SK direktur.
1. Memanggil nama pasien dan alamat sesuai dengan yang tertulis
pada resep
2. Meminta nota pembayaran asli/copy yang diberikan oleh kasir
3. Mencocokan nama, nomor pasien dan alamat dengan resep,
apabila telah sama maka sediaan farmasi-alat kesehatan
diserahkan pada pasien
4. Menyerahkan sediaan farmasi/alat kesehatan pada pasien
dengan pemberian informasi tentang cara pemakaian, aturan
pakai, waktu penggunaan dan cara penyimpanan (KIE)
5. Pastikan bahwa sediaan farmasi/alat kesehatan yang diterima
oleh pasien digunakan secara benar, informasi yang diberikan
oleh Apoteker/Asisten Apoteker dipahami pasien. Jika terlihat
ragu ragu, ulangi penjelasan pada pasien (asuhan kefarmasian)
Instalasi Farmasi RSU Ananda

PELAYANAN INFORMASI OBAT


Nomor Dokumen

Nomor Revisi

Jumlah Halaman

Ditetapkan

SPO

Tanggal Terbit

Dr. H. Zaenal Arifin


Pengertian
Tujuan

Kebijakan
Prosedur

Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan yang


dilakukan oleh Apoteker untuk memberikan informasi dan konsultasi
secara akurat, tidak bias, faktual, terkini, mudah dimengerti, etis dan
bijaksana
SK direktur.
1. Memberikan informasi kepada pasien berdasarkan resep atau
Rekam Medis atau kondisi kesehatan pasien baik lisan maupun
tertulis
2. Melakukan penelusuran literatur bila diperlukan, secara
sistemis untuk memberikan informasi
3. Menjawab pertanyaan pasien dengan jelas dan mudah
dimengerti, tidak bias, etis dan bijaksana baik secara lisan
maupun tertulis
4. Informasi yang perlu disampaikan kepada pasien :
a. Jumlah, jenis dan kegunaan masing-masing obat
b. Bagaimana cara pemakaian masing-masing obat yang
meliputi : bagaimana cara memakai obat, kapan harus
mengkonsumsi/ memakai obat, seberapa banyak/dosis
dikonsumsi sebelumnya, waktu sebelum atau sesudah
makan, frekuensi penggunaan obat/ rentang jam
penggunaan
c. Bagaimana cara menggunakan peralatan kesehatan
d. Peringatan atau efek samping obat
e. Bagaimana mengatasi jika terjadi masalah efek samping
obat
f. Tata cara penyimpanan obat (sediaan farmasi/alkes)
g. Pentingnya kepatuhan penggunaan obat
5. Menyediakan informasi aktif (brosur, leaflet dll)
6. Mendokumentasikan setiap kegiatan pelayanan informasi obat

Unit Terkait

Instalasi Farmasi RSU Ananda

KOSELING
Nomor Dokumen

Nomor Revisi

Jumlah Halaman

Ditetapkan

SPO

Tanggal Terbit

Dr. H. Zaenal Arifin


Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur

Unit Terkait

Prosedur ini dibuat untuk melakukan kegiatan konseling pasien dengan


resep, sesuai dengan kondisi pasien
SK direktur.
1. Membuka komunikasi antara Apoteker/ Asisten Apoteker dengan
pasien
2. Menanyakan 3 (tiga) pertanyaan kunci menyangkut obat (sediaan
farmasi/alkes) yang dikatakan oleh dokter kepada pasien dengan
metode opun-ended question. Untuk resep baru bisa dengan three
prime question :
a. Apa yang telah dokter katakan mengenai obat ini?
b. Bagaimana dokter menerangkan cara pemakaian?
c. Apa hasil yang diharapkan dokter dari pengobatan ini?
Untuk resep ulang :
a. Apa gejala atau keluhan yang dirasakan pasien?
b. Bagaimana cara pemakaian obat?
c. Apakah ada keluhan selama penggunaan obat?
3. Memperagakan dan menjelaskan mengenai pemakaian obat-obat
tertentu (inhaler, suppositoria, obat tetes dll)
4. Melakukan verifikasi akhir meliputi :
a. Mengecek pemahaman pasien
b. Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang
berhubungan dengan cara penggunaan obat untuk
mengoptimalkan terapi
Instalasi Farmasi RSU Ananda

OBAT RETUR DARI PASIEN


Nomor Dokumen

Nomor Revisi

Jumlah Halaman

Ditetapkan

SPO

Tanggal Terbit

Dr. H. Zaenal Arifin


Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur

Unit Terkait

Prosedur ini dibuat untuk meminimalkan jumlah sediaan farmasi-alat


kesehatan kadaluarsa
SK direktur.
1. Memastikan sediaan farmasi yang dikembalikan berasal dari
Instalasi Farmasi RSU Ananda dengan menunjukan struk
pembelian
2. Memeriksa apakah sediaan farmasi-alat kesehatan masih layak
untuk dijual kembali
3. Menginput retur ke komputer
4. Penggantian atas pengembalian obat diserahkan ke administrasi
Instalasi Farmasi RSU Ananda

PENGADAAN SEDIAAN FARMASI ALAT


KESEHATAN
Nomor Dokumen

Nomor Revisi

Jumlah Halaman

Ditetapkan

SPO

Tanggal Terbit

Dr. H. Zaenal Arifin


Pengertian
Tujuan
Kebijakan
Prosedur

Unit Terkait

Prosedur ini dibuat untuk pelaksanaan dan pengawasan pengadaan


sediaan farmasi alat kesehatan
SK direktur.
1. Memeriksa sediaan farmasi-alat kesehatan yang habis atau hampir
habis (diketahui melalui komputer) dicatat di buku defecta
2. Pemesanan sediaan farmasi-alat kesehatan ke PBF dilakukan sesuai
jadwal
3. Menentukan pesanan sediaan farmasi-alat kesehatan yang meliputi
jenis (termasuk didalamnya bentuk sediaan dan kekuatan), jumlah
dan PBF yang dipilih
4. Menulis di blangko Surat Pesanan (SP) :
a. Surat Pesanan obat dan alat kesehatan
(1) Dibuat rangkap dua (masing-masing untuk PBF dan arsip
apotek)
(2) Ditulis nomor urut lembar SP, nama PBF, jenis dan jumlah
obat yang dipesan
b. Surat Pesanan Narkotika
(1) Ditujukan kepada PBF Kimia Farma, dibuat rangkap empat
(tiga untuk PBF Kimia Farma dan satu arsip apotek)
(2) Ditulis nomor urut lembar SP, nama, alamat dan jabatan
APA
c. Surat Pesanan Psikotropika
Instalasi Farmasi RSU Ananda

N
O

TELAAH RESEP

KEJELASAN TULISAN RESEP

TEPAT OBAT

3
4

TEPAT DOSIS
TEPAT RUTE

TEPAT WAKTU

DUPLIKASI

7
8

ALERGI
INTERAKSI OBAT

9
10

BERAT BADAN(PASIN ANAK)


KONTRA INDIKASI LAINNYA

YA

TIDA
K

KETERANGAN/
TINDAK LANJUT

Anda mungkin juga menyukai