BAB III
URAIAN KHUSUS
a. Waktu dan tempat pelaksanaan PKL
Praktek Kerja Lapangan Apotek AKJA FARMA dilaksanakan pada
tanggal 5 Juni sampai dengan 12 Juni 2023, dengan waktu pelaksanaan dimulai
pukul 09.00 sampai dengan 21.00 WITA di Apotek AKJA FARMA.
b. Kondisi Apotek AKJA FARMA
Apotek AKJA FARMA terletak di Jln. Ahmad A. Wahab, Ulapato A, Kec.
Telaga Biru, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo. Ditinjau dari lokasinya Apotek
AKJA FARMA merupakan tempat yang sangat strategis, sehingga lebih mudah
dijangkau oleh konsumen.
c. Struktur Organisasi
APOTEKER PENDAMPING
Apt. Juliyanty Akuba, M.Sc
20
21
6. Meja racik yang dilengkapi dengan mortir, stamper yang digunakan untuk
meracik obat, kertas puyer dan cangkang kapsul
7. Ruang kerja apoteker
8. Toilet
e. Uraian Khusus
1. Personalia
Tenaga kefarmasian di Apotek Akja Farma meliputi apoteker penanggung
jawab, dan apoteker pendamping. Personalia di Apotek Akja Farma sudah sejalan
mengikuti Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 73 tahun 2016 yaitu pelayanan
kefarmasian di apotek diselenggarakan oleh Apoteker, dapat dibantu oleh
Apoteker pendamping dan/atau Tenaga Teknis Kefarmasian yang memiliki surat
tanda registrasi dan surat izin praktek.
2. Perencanaan
Perencanaan obat ialah hal penting dalam kegiatan operasional apotek.
Dengan perencanaan ini kita bisa memilih jenis obat apa saja yang akan dijual,
jumlahnya hingga harga yang diperlukan. Perencanaan persediaan obat-obatan di
apotek juga berfungsi untuk memprediksi kebutuhan persediaan obat untuk jangka
waktu tertentu. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No.
1121/Menkes/SK/XII/2008 tentang Pedoman Teknis Pengadaan Obat Publik dan
Perbekalan Kesehatan untuk Pelayanan Kesehatan Dasar.
Perencanaan obat di Apotek Akja Farma dilakukan dengan menyeleksi
obat-obat berdasarkan tingkat kebutuhan masyarakat dikarenakan Apotek akja
farma masih baru beroprasi sehingga perencanaan yang dilakukan yaitu dengan
memilih obat-obat yang sering digunakan oleh masyarakat serta masih mengikuti
apotek yang sudah lama beroperasi terkait obat apa saja yang dibutuhkan.
Sedangkan untuk obat-obatan OTC (Over The Counter) adalah obat yang dapat
dibeli tanpa resep dokter, seperti obat bebas, obat bebas terbatas, herbal, suplemen
makanan.
22
Berikut dibawah ini merupakan alur pemesanan obat di Apotek Akja Farma meliputi:
Surat pesanan
Penerimaan
Barang datang
Pemeriksaan
Gambar 3.2 Alur Mulai Dari Pemesanan Obat Sampai Penerimaan Obat
5. Distribusi Obat
Distribusi obat merupakan suatu proses yang penting dalam menjaga
efikasi, keamanan, dan kualitas suatu obat, pedoman Cara Distribusi Obat yang
Baik (CDOB) perlu diterapkan pada fasilitas Apotek agar mutu obat dapat
terjamin sampai ke tangan pasien. CDOB adalah cara distribusi atau penyaluran
24
obat dan atau bahan obat yang bertujuan memastikan mutu sepanjang jalur
distribusi atau penyaluran sesuai persyaratan dan tujuan penggunaannya.
Pada tahap pembuatan obat, pemerintah sudah membuat suatu pedoman
yaitu Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) agar obat dapat memenuhi kriteria
efficacy, safety dan quality. Sedangkan pada proses distribusinya pun pemerintah
telah membuat suatu peraturan mengenai Cara Distribusi Obat yang Baik
(CDOB), peraturan tersebut tercantum dalam Peraturan Kepala Badan Pengawas
Obat Dan Makanan Republik Indonesia Tahun 2012 tentang Pedoman Teknis
Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). Kegiatan yang menyangkut distribusi
obat meliputi pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran obat dari produsen hingga
ketangan konsumen. Penerapan CDOB ini diharapkan dapat mempertahankan dan
memastikan bahwa mutu obat yang diterima oleh pasien sama dengan mutu obat
yang dikeluarkan oleh industri farmasi (Hartini, 2016).
a. Alur pelayanan farmasi di Apotek Akja Farma
1. Pengkajian Resep
Kegiatan pengkajian resep/skrining resep meliputi administrasi, kesesuaian
farmasetik dan pertimbangan klinis. Pelayanan resep didahului dengan proses
kelengkapan resep yang mencakup persyaratan administrasi yaitu nama pasien,
nama dokter, alamat, paraf dokter, umur, berat badan dan jenis kelamin.
Sedangkan untuk kesesuaian farmasetik meliputi bentuk sediaan, kekuatan
sediaan, stabilitas dan kompatibilitas. Serta persyaratan klinis meliputi ketepatan
indikasi dan dosis obat, aturan pakai, cara dan lama penggunaan obat, duplikasi
dan polifarmasi, reaksi obat yang tidak diinginkan (alergi, efek samping obat,
manifestasi klinis lain), kontraindikasi dan interaksi obat (Peraturan Menteri
Kesehatan No. 35 tahun 2014).
Pada pengkajian resep administrasi, terdiri dari berbagai macam bagian,
meliputi:
1. Inscriptio : Nama dokter, no. SIP, alamat/telepon/HP/kota/tempat, tanggal
penulisan resep. Untuk obat narkotika hanya berlaku untuk satu kota
provinsi. Sebagai identitas dokter penulis resep, format inscription suatu
resep dari rumah sakit sedikit berbeda dengan resep pada praktik pribadi.
25
Identitas Dokter:
1. Nama Dokter √
2. SIP Dokter √
3. Alamat Dokter √
4. Nomor Telepon √
5. Tempat dan Tanggal Penulisan √
Resep
Invocatio
6. Tanda resep diawal penulisan √
resep (R/)
Prescriptio/Ordonatio
7. Nama Obat √
8. Kekuatan Obat √
9. Jumlah Obat √
Signature
10. Nama Pasien √
2. Skrining Farmasetik
No. Kriteria Permasalahan Pengatasan
3. Inkompatibilitas - Sesuai
6. Kontraindikasi √
7. Interaksi obat √
Gambar 3.5 tentang salah satu contoh etiket di Apotek Akja Farma :
(a) (b)
pabrik. Dalam hal pengecualian atau darurat dimana isi dipindahkan pada wadah
lain, maka harus dicegah terjadinya kontaminasi dan harus ditulis informasi yang
jelas pada wadah baru. Wadah sekurang-kurangnya memuat nama sediaan
farmasi, nomor batch dan tanggal kedaluwarsa. Sediaan farmasi yang mendekati
kedaluarsa (3-6 bulan) sebelum tanggal kadaluarsa disimpan terpisah dan
diberikan penandaan khusus serta Tempat penyimpanan obat (ruangan dan lemari
pendingin) harus selalu dipantau suhunya menggunakan termometer yang
terkalibrasi.
Penyimpanan obat yang dilakukan di Apotek Akja Farma meliputi,
bentuk sediaan dan farmakologi obat serta di susun secara alfabet, FIFO-FEFO.
Penyimpanan obat dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
b. Pelaporan
Pelaporan obat di Apotek menggunakan aplikasi SIPNAP. Apotek Akja
Farma sendiri masih tergolong apotek baru sehingga penggunaan aplikasi sipnap
masih belum terverifikasi atau belum terkonfirmasi pada sistem. Di apotik akja
farma tidak menyediakan obat-obat narkotika maupun psikotropika sehingga tidak
menyediakan resep narkotik dan psikotropik maka sistem pelaporannya langsung
terintegrasi ke Dinas Kesehatan Kota Gorontalo dan BPOM. Hal ini dapat
dilihat pada gambar berikut :
Resep Datang
Skrining Resep
Jika Ada
Di hitung harga obat Pasien Tidak Setuju Obat bisa di tebus setengah
Pasien Setuju
Pasien datang
Bertanya obat apa yang ingin di beli Bertanya tentang keluhan yang di alami pasien
Melihat stok obat & Memberikan saran obat yang akan digunakan ole
Jika ada
Jika tidak ada stok Menyiapkan obat Jika tidak ada stok
Obat di Apotek obat di Apotek
Pembayaran (KASIR)