1, desember 2022
Studi Ketepatan Terapi Pada Tn. SD, pasien dengan Diagnosis Tuberkulosis Paru (TB Paru) dan
Pneumonia serta diagnosis penyerta Anemia di RSUD Otanaha
Effi kurniasih*
*
Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Negeri Gorontalo, Jl. Jendral Sudirman No. 247 Gorontalo, 96211
*effikrn08@gmail.com:
1
Universitas Negeri Gorontalo; Jurnal kefarmasian, Vol. 1 No. 1, desember 2022
2
Universitas Negeri Gorontalo; Jurnal kefarmasian, Vol. 1 No. 1, desember 2022
3
Universitas Negeri Gorontalo; Jurnal kefarmasian, Vol. 1 No. 1, desember 2022
4
Universitas Negeri Gorontalo; Jurnal kefarmasian, Vol. 1 No. 1, desember 2022
Retrograde Cholangio Pancreatography (ERCP), suportif perlu diberikan untuk menjaga kondisi
dan Magnetic Resonance pasien (Dahlan,2009).
Cholangiopancreatography (MRCP). Pada Pasien diberikan azitromisin, karena hasil
umumnya, Ultrasonografi (USG) merupakan diagnosa bahwa mengidap penyakit pneumonia.
pencitraan pilihan pertama untuk mendiagnosis Azitromisin menjadi salah satu jenis yang paling
batu kandung empedu dengan sensitivitas tinggi banyak digunakan dari kelima jenis obat yang
melebihi 95%, sedangkan untuk deteksi batu berasal dari golongan makrolid tersebut (Kirst,
saluran empedu sensitivitasnya lebih rendah 2021). Azitromisin merupakan antibiotik
berkisar antara (Stinton, 2015). Pemeriksaan golongan makrolida yang berada dalam kelompok
Abdomen Lanjut. Mengidentifikasi hasil perkusi azalida. Mekanisme kerja dari azitromisin yaitu
abdomen abnormal (hipertimpani, hepatomegali, dengan menghambat sintesis dari protein bakteri,
splenomegali, nyeri ketok kostovertebra) (NHS, yaitu mencegah translokasi dari suatu rantai
2011). peptida bakteri dengan mengikat subunit dari
Berdasarkan keluhan yang dialami pasien dan ribosom 50s (MIMS, 2021). Azitromisin sering
pemeriksaan yang telah dilakukan oleh dokter, diberikan atas indikasi penyakit seperti pneumonia
keluhan yang dirasakan pasien seperti mual dan komunitas, brokitis kronik dengan eksaserbasi
muntah, batuk dan sesak diakibatkan oleh akut, sinusitis, urethritis, penyakit peradangan pada
penyakit cholelitiasis dan pneumonia. Hal ini panggul, dan infeksi bakteri lainnya. Pasien juga
menurut Pradhan (2009), Mual dan muntah diberikan azitromisin dengan dosis 1x500 mg
adalah tanda-tanda yang paling sering terjadi pada selama di rumah sakit. Penggunaan antibiotik
gangguan gastrointestinal. Selain itu, Keluhan mual azitromisin menurut standar yang sesuai anjuran
dan muntah juga menjadi gejala pada penyakit batu yaitu dosis dewasa 500 mg, dengan frekuensi
empedu yang dimana mual dan muntah ini pemberian obat sebanyak satu kali sehari, dan
dirangsang oleh adanya kolik biliaris melalui diberikan rata-rata lima hari tergantung jenis
serabut aferen nervus Vagus yang berasal dari bakteri penyebab dan keparahan penyakit pasien.
lapisan gastrointestinal. Oleh karena itu, Pasien Selain pemberian azitromisin, pasien juga
batu empedu juga mengeluhkan nyeri abdomen diberikan ceftriaxone untuk mengobati pneumonia.
disertai dengan keluhan lain seperti mual, muntah Ceftriaxone adalah antibiotik spektrum luas
perut kembung, bersendawa, atau susah buang air generasi ketiga sefalosporin untuk pemberian
besar. Selain itu pasien juga didiagnosis mengalami intravena atau intramuskular. Ceftriaxone adalah
pneumonia dimana menurut Mandan (2019) salah satu antibiotik yang paling umum digunakan
tanda gejala yang timbul pada pneumonia yaitu karena potensi antibakteri yang tinggi, spektrum
berupa demam menggigil yang merupakan sebuah yang luas dari aktivitas dan potensi yang rendah
tanda adanya peradangan atau inflamasi yang untuk toksisitas. Alasan yang paling mungkin
terjadi didalam tubuh sehingga hipotalamus untuk digunakan secara luas adalah efektivitas
bekerja dengan memberi respon dengan menaikan dalam organisme yang rentan pada infeksi saluran
suhu tubuh. Demam pada penyakit pneumoni kemih yang rumit dan tidak rumit, infeksi saluran
dapat mencapai 38,8 oC sampai 41,1 oC .Gejala pernapasan, kulit, jaringan lunak, infeksi tulang
mual dan tidak nafsu makan disebabkan oleh dan sendi, bakteremia/septikemia, pneumonia,
peningkatan produksi sekret dan timbulnya batuk, meningitis, infeksi di pasien imunosupresi, akut
sehingga dengan adanya batuk berdahak bakteri otitis media, infeksi genital, disebarluaskan
menimbulkan penekanan pada intra abdomen dan penyakit dan di profilaksis bedah infeksi (Tjay dan
saraf pusat menyebabkan timbulnya gejala tersebut. Rahardja, 2007).
Batuk dan sesak nafas pada pasien pneumonia Dari hasil diagnosa pasien juga mengalami
dapat terjadi karena penumpukan sekret atau anemia. Anemia adalah keadaan yang ditandai
dahak pada saluran pernapasan sehingga udara dengan berkurangnya hemoglobin dalam tubuh.
yang masuk dan keluar pada paru-paru mengalami Hemoglobin adalah suatu metaloprotein yaitu
hambatan. Pada prinsipnya penatalaksaan utama protein yang mengandung zat besi di dalam sel
pneumonia adalah memberikan antibiotik tertentu darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut
terhadap kuman tertentu infeksi pneumonia.
oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh (Julia
Pemberian antibitotik bertujuan untuk
memberikan terapi kausal terhadap kuman
Fitriany, 2018). Diketahui bahwa hemoglobin
penyebab infeksi, akan tetapi sebelum antibiotika pasien 8,8mg/dL. Nilai batas normal kadar Hb
definitif diberikan antibiotik empiris dan terapi menurut World Health Organization 2001 yaitu
5
Universitas Negeri Gorontalo; Jurnal kefarmasian, Vol. 1 No. 1, desember 2022
untuk umur 5-11 tahun < 11,5 g/dL, umur 12- Referensi
14 tahun ≤ 12,0 g/dL sedangkan diatas 15 tahun
Astuti, P. R. (2018) Pengaruh Pengobatan
untuk perempuan > 12,0 g/dL dan laki-laki >
Tuberkulosis Terhadap Jumlah Trombosit
13,0 g/dL (Valerie I. R. Gunadi, 2016). Selain
Pada Pasien Tuberkulosis Paru 2 dan 5 Bulan.
ditinjau dari nilai Hb, pemeriksaan Hb juga dapat
Thesis: Universitas Muhamadiyah Semarang
dilakukan dengan menggunakan beberapa metode
atau cara. Menurut Kiswari R (2014) yaitu Amin, Z., & Bahar, A. (2009). Tuberkulosis paru.
Metode Tallquist, dimana dengan membandingkan Dalam A. W. Sudoyo, B. Setiyohadi, A. Idrus,
darah asli dengan suatu skala warna yang M. S. K, & S. Setiati, Ilmu Penyakit Dalam
bergradasi mulai dari warna merah muda smpai (4th ed., hal 2230-2238). Jakarta:
InternaPublishing
warna merah tua (10-100%). Selanjutnya, metode
Cu-Sulfat. Pada metode ini digunakan untuk Bashir, A. B., S. A. Abdallah., and A. A.
menetapkan kadar hemoglobin, terkait untuk Mohamedani. 2015. Anemia Among Patients
mendapatkan donor yang cocok dan sehat. With Pulmonary Tuberculosis In Port Sudan,
Selanjutnya, metode Sahli. Pada metode Sahli Eastern Sudan. International Journal of Recent
merupakan penetapan hemoglobin secara visual. Scientific Research.
Untuk dapat menentukan kadar hemoglobin,
Dahlan Z. 2009. Pneumonia, dalam Sudoyo AW,
dilakukan dengan mengencerkan campuran larutan
dkk (editor). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
tersebut dengan aquadest sampai warnanya sama
Edisi V. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen
dengan warna standart di tabung gelas.
Ilmu Penyakit Dalam Universitas Indonesia.
Selanjutnya, metode Fotoelektrik Kolorimeter,
dengan cara ini kita mendapatkan hasil kadar Ennie S. Ariyanti, Ni kadek, Dhyanaputi, I Gusti
Hemoglobin dengan lebih teliti dibandingkan cara Ayu Sri dan Sundaari. 2020. Gambara kadar
visual. Kesalahannya berkisar 2%. Hemoglobin pada Penderita Tuberkulosis
Paru. Thesis: Politeknik Kesehatan Denpasar
Pada terapi farmakologi yang disarankan
yaiu pemberian asam folat dan vitamin B12. Karena Kalma, Rafika, A. R. Bachtiar. 2019. Trombosit
asam folat berperan dalam metabolisme asam dan Hemoglobin Pada Pasien Tuberkulosis
amino yang diperlukan dalam pembentukan sel Konsumsi Obat Anti Tuberkulosis (OAT).
darah merah dan sel darah putih dalam Jurnal Media Analis Kesehatan.
pematangannya dan pemberian vitamin B12
dibutuhkan untuk melepaskan folat sehingga Lee S.W., Kang Y.A., Yoon Y.S., Um S.W., Lee
membantu pembentukan sel - sel darah merah S.M., Yoo C.G., et all. 2006. ‘The Prevalence
(Almatsier, 2008). And Evolution of Anemia With Tuberculosis’.
Jurnal Med Sci
Simpulan
Berdasarkan hasil diatas dapat disimpulkan Mandell LA, Wunderink RG, Anzueto A, et al.
bahwa pada diagnosis awal pasien Tn. SD Infectious Diseases Society of
mengalami TB paru, pneumonia dengan beberapa America/American Thoracic Society consensus
penyakit penyerta salah satunya yaitu anemia. guidelines on the management of community-
Namun pasien tdak mendapatkan terapi OAT acquired pneumonia in adults. Clin Infect Dis
melainkan hanya diberikan terapi berupa antibiotik 2007; 44: Suppl. 2, S27–S72. Tersedia di :
untuk mengatasi pneumonia serta dilakukan www.thoracic.org/sections/publications/state
transfusi prc untuk menangani anemia pada Tn. ments/ pages/mtpi/idsaats-cap.html [Diakses
SH. Pada terapi farmakologi yang disarankan yaiu 3 Maret 2017].
pemberian asam folat dan vitamin B12.
Puspasari, S. F. A. (2019). Asuhan Keperawatan
Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem
Pernafasan. Yogyakarta: PT.Pustaka Baru.
Satrio Wahyu Sadewo., Abdul Salam., Ambar
Rialita. 2016. Gambaran Status Anemia pda
6
Universitas Negeri Gorontalo; Jurnal kefarmasian, Vol. 1 No. 1, desember 2022