Anda di halaman 1dari 5

Diagnosis DM (ADA/perkeni 2011) :

- Keluhn klasik: poliuri, polidipsi, polifagi, penurunan bb + GDS >200 mg/dl


- Keluhan klasik + GDP 126 mg/dL
- Gd2j dgn TTGO 200 MG/DL -- LEBIH SPESIFIKdan sensitif tp sulit
- Hba1c > 6.5%
- Keluhan komplikasi : lemes, kesemutan, gatal, mata kabur, gastropati
Obat DM :
1. OHO
- Pemicu sekresi insulin : sulfonilurea (glibenclamid 2,5-5 mg tab 1/4-1/2 jam a.c) ,
glinid (repaglinid 1 mg tab; nateglinid 120 mg tab a.c)
- Peningkat sensitivitas insulin : metformin, tiazolidindion (pioglitazon 15-tigapuluh
mg tab)
- Penghambat glukoneogenesis : biguanid (metformin 500 mg tab a.c/p.c)
- Penghmbat absorpsi glukosa : penghambat glukosidase alfa /acarbose 50-100 mg
suapan pertama
- DPP-IV inhibitor :sitagliptin 25-100 mg tab
2. Insulin
- Rapid acting : novorapid, apidra, humalog
- Short acting : humulin R, actrapid
- Intermediat acting : humulin N
- Long acting : lantus, levemir
- Premixed : novomix
Indikasi pemberian insulin (perkeni 2011) :
- Penurunan Bb yg cepat
- Hiperglikemi berat disertai ketosis
- KAD
- Hiperglikemi hiperosmolar non ketotik
- Hiperglikemi dgn asidosis laktat
- Gagal dgn kombinasi OHO dosis optimal
- Stres berat (infeksi sistemik, op besar, IMA, stroke)
- DM gestational
- Gg. Fx hati/ginjal yg berat
- Kontraindikasi atau alergi OHO
Hipoglikemia : kadar glukosa plasma 63 mg% (3,5 mmol/L) I kadar glukosa darah turun
dibawah 65 mg% (3,5 mmol/L)
Respon pertama peningkatan akut sekresi hormon counter-regulatory (glukagonepinefrin). Lepasnya epinefrin menunjukkan aktivasi sistem simpatoadrenal. Jika gula darah
turun sampai 3,2 mmol/L, gejala aktivasi otonomik mulai tampak: berkeringat dingin,
palpitasi, tremor jika turun sampai 3 mmol/L, muncul gejala neuroglikopenik: akibat
kurangnya asupan glukosa pada sel saraf gg. Fx SSP bingung, mengantuk, sulit
berbicara, inkoordinasi, gg.visual, parestesi
Berdasarkan Kongres IDF (International Diabetes Federation) 2006, sindroma metabolik :
sekelompok kelainan metabolik yg terdiri atas obesitas sentral (kelainan yg diakibatkan
penimbunan jar. Lemak abdomen BMI > 25, lingkar pinggang 90 for man, 80 for
woman) + 2 dari kelainan tersebut:
- Peningkatan TD 130/85

Peningkatan TG 150 mg/dl


Peningkatan gula darah 100 mg/dL atau DM tipe 2
Pengurangan HDL < 40 mg/dL for man, < 50 mg/dL for woman

Pasien DM yang konsumsi OAT :


- Rifampisin dpt mengurangi efektivitas OAD ( sulfonilurea) dosis OAD ditingkatkan
- Insulin dapat digunakan setelah pengobatan TB selesai
- Hati2 pemberian etambutol dpt memperberat komplikasi retinopati diabetika
Resep OAT:
- Kategori 1: 2(HRZE)75/150/400/275 + 4(HR)3 150/150
R/ 4FDC tab No.XXX
] iter 1x
S 1 dd tab II-V 1 jam a.c pagi
R/ 2FDC tab No.XV
] iter 3x
S 1 dd tab II-V 1 jam a.c pagi
R/ vit.B6 100 mg tab no.XXX } iter 5x
S 1 dd tab I
- Kategori 2: 2(HRZE)S75/150/400/275/500-1000 + HRZE75/150/400/275 +
5(HR)3E3150/150/400
R/ 4FDC tab No.XXX
] iter 2x ---- OAT sisipan
S 1 dd tab II-V 1 jam a.c pagi
R/ Steptomisin 1 g inj. amp No.XXX }iter1x
S i.m.m
R/ aquabidest amp No.XXX }iter1x
S i.m.m
R/ spuit 5 cc No.XXX }iter1x
S i.m.m
R/ 2FDC tab No.XV
] iter 4x
S 1 dd tab II-V 1 jam a.c pagi
R/ etambutol 400 mg tab No.XV ] iter 4x
S 1 dd tab II-V 1 jam siang
BB : 30-37 2 tab, 38-54 tab, 55-70 4 tab, 71 5 tab
Pemeriksaan sputum BTA: mengumpulkan 3 spesimen dahak dlm wkt 2 hari yaitu SPS
pemeriksaan mikroskopis dengan pewarnaan Ziehl Neelsen ditemukan BTA/kuman TB
Hasil BTA:
- +3 / +2 TB
- +1 foto thorax
- - antibiotik non oat jika tdk ada perbaikan, cek ulang dahak min +1 TB. Klo
lagi foto thorax
Baca foto rontgen :
Posisi PA/AP, simetris/asimetris, kualitas kV cukup/rendah/tinggi
Soft tissue: kesan dalam batas normal
Tulang : fraktur (-), sklerotik (-), anomali (-)
Sela ICS : sela ICS destra = sinistra, pelebaran ICS (-)
Trakea : letak tengah

Sinus costophrenicus: dekstra tumpul, sinistra tajam


Cor : bentuk normal, CTR > 50%
Paru: corakan bronkovasikuler meningkat dekstra dan sinistra
Kesan : kardiomegali + efusi pleura dekstra

Tx asma eksaserbasi akut :


- Menilai beratnya serangan akut: ringan, sedang, berat
- O2 nasal kanul 2-4 L/m
- Bronkodilator : inhalasi SABA
Kriteria diagnosis DHF (WHO 1997):
- Demam 2-7 hari, biasanya bifasik
- Trdpt min.1 manifestasi perdarahan (rample leede +, petekie, ekimosis, purpura,
epistaksis, prdrhn gusi, hematemesis, melena)
- Trombositopenia
- Terdapat min. 1 tanda plasma leakage/kebocoran (peningkatan Hct 20%, penurunan
20% setelah terapi cairan, efusi pleura, asites, hipoproteinemia)
Hepatitis : proses peradangan jaringan hati yg disebabkan infeksi virus, bakteri, parasit,
maupun non infeksi (obat, hepatotoksik, alkohol, dll)
Hepatitis virus akut : A (yg paling sering) 4 tahap : inkubasi 15-45 hari,
prodormal/preikterik 3 -10 hari (flu like syndrom: lemah, lesu, mual, muntah, anoreksia,
demam, pegel linu), ikterik (urin coklat, sklera kuning, lalu seluruh tubuh, hepatomegali
ringan, nyeri tekan), penyembuhan 3-6 minggu. Lab : peningkatan sgot, sgpt, bilirubin
indirek, direk, igM anti HAV +. Tx: tirah baring, pembatasan aktivitas yg brlebihan,
pertahankn asupan kalori dan cairan yg adekuat, obat2 yg tdk perlu dihindari
Hepatitis virus kronik (>6bln):
- Hep B akut 5-10% hep B kronik virus marker: HBsAg, anti HBc, HbeAg, HBV
DNA. tx: imunomodulasi (interferon + timosin alfa), antiviral (lamivudin, adefovir
dipivoksil), 40-50% jadi CH, bisa jd HCC tnpa melalui sirosis
- Hep C akut 75% hep C kronik yg asimptomp virus marker : anti HCV, HCV RNA.
tx: interferon + ribavirin. 30-40% jd CH lalu jd HCC
Tanda chronic liver disease:
- Spider nevi (lesi vaskular yg dikelilingi bbrp dilatasi vena2 kecil) pd bahu, muka,
perut,
dada,
lengan
atas,
dikaitkn
dgn
peningkatan
rasio
estradiol/testosteron/perubahan metabolisme estrogen.
- Eritema palmaris perubahan metabolisme estrogen
- Leuconychia pita putih horizontal pd kuku
- Kontraktur dupuytren kontraktur fleksi jari-jari akibat fibrosis fasia palmaris
- Hepatomegali/mengecil
Kriteria diagnosa RA 4 dari 7 , 1-4 min 6 minggu (ACR) :
1. Kaku pagi min 1 jam
2. Artritis/pmbengkakan Min. Tiga sendi
3. Sendi pergelangan tgn, MCP, PIP
4. Simetris
5. Nodul rematoid

6. Faktor reumatoid serum +


7. Radiologi : spesifik erosi/dekalsifikasi pd tgn/pergelangn tgn
Kriteria OA :
- Oa lutut : Nyeri lutut + 1 dari (usia >50thn, kaku < tigapluh mnit, krepitus+ostefit)
- Oa panggul : nyri panggul + min. 2(LED < 20 mm/jam, osteofit, pnyempitan celah
sendi)
- Oa tgn : nyeri di tgn + kaku + tiga (pembesarn jar. > 2 dari 10 sendi tgn 2 dan tiga,
pembesarn pada > 2 sendi dip, < tiga pmbengkakan pada sendi mcp
- Deformitas pd min 1 dari 10 sendi tgn
CAD/PJK
A. Stable angina pectoris rawat jalan nitrat, antiplatelet, betabloker
B. SKA/ACS
1. Unstable angina chest pain, ekg normal (NSTE-ACS), troponin normal nitrat,
aspirin + heparin, betabloker
2. NSTEMI
acute chest pain > 20 menit, saat istirahat, new onset/ de novo
segmen ST depresi persistent/transient > 1mm pada 2 sadapan berdekatan / gel.T
inverted > 1mm dalam sadapan dimana trdpt predominan gel. R, gel.T mendatar,
gel. T pseudo-normalization, or no ECG changes (NSTE-ACS)
marker biokimia dari kerusakan miokard : troponin rise/fall, jika normal diulangi
6-12 jam kemudian.
Anti iskemik u/ menurunkan kebutuhan oksigen miokard dan meningkatkan suplai
oksigen beta bloker (bisoprolol 5 mg tab)/ nitrat (ISDN 5 mg tab)/ ccb
(amlodipin 1 x 5mg),
Anti thrombin : 1. Anti platelet aspirin (1x80 mg) / P2Y12 inhibitor: ticagrelor,
prasugrel, clopidogrel (1 x 75 mg), + 2. Anti koagulan : heparin dengan berat
molekul rendah
Revaskularisasi coroner : PCI, CABG
3. STEMI
Rupture plak ateroma thrombosis Oklusi total akut a.koroner injury
nekrosis pada jar. miokard
acute chest pain (rasa tumpul, menjalar, < 1 bulan,saat isirahat/brtmbh saat
aktifitas, >20 menit), tidak respon dgn nitrogliserin
- hiperakut: gel T tinggi, fase akut dini: segmen ST elevasi (STE-ACS), fase akut
lanjutan : + T inverted minimal 0.1 mm, fase akut evolusi : + q patologis ( min 2
sadapan)
- BBB sifat baru
- depresi segmen ST yg dalam VI-V3 (IMA posterior)
- OMI : gel. QR pd V1-V3 > 0.03 sec / gel.Q pd sadapan I,II, aVl, aVF, V4-V6
min.2 sadapan min. kedalaman 1 mm
Vaskularisasi jar. Miokard : trombolitik, PCI,CABG
Edukasi : modifikasi life style stop rokok, kontol tekanan darah, diet (kurangi
asupan garam)+ kontrol bb (BMI), olahraga teratur, stress management

Farmakologi : 02 2-4 L/m, antitrombotik aspirin 160-325mg 75mg-325mg


+ klopidrogel (ADP-receptor bloker) 300mg 75 mg, betabloker, statin u/
penurunan LDL, ace inhibitor terutama pd infark ant.,nitrat, antikoagulan
heparin dgn berat molekul rendah e.s perdarahan min., ccb verapamil, u/
fase kronik tanpa HF, utk pasien yg kontraindikasi betabloker
Komplikasi : HF, aritmia dan gangguan konduksi
Prognosis buruk jika salah satu / lebih : usia >65, wanita, pernah IMA sbelumnya,
IMA ant, IMA post + infark ventrikel kanan, DM,hipotensi, HF, AF stlh 48 jam
pasca IMA, iskemia menetap atau berulang. => segera angiografi coroner
diagnostik

HF

Sindroma klinis yg disebabkan disfungsi jantung memompa volume darah akibat


berkurangx aliran darah dan pasokan oksigen ke jaringan sehingga jantung tdk dpt lagi
memenuhi metabolic tubuh respon neurohormonal
Etio : akut, kronik
EF : sistolik/REF <, diastolic/PEF EF
Klasifikasi NYHA FC: class I (no limitation), class II (aktifitas fisik biasa menyebabkan
sesak), class III (aktifitas ringan menyebabkan sesak), class IV (tidak bisa melakukan
aktivitas fisik, timbul saat istirahat)
Anamnesis: sesak nafas, ortopnea, paroxysmal nocturnal dyspnea, edema tungkai, RPD
(HT, DM, hiperkolesterolemia, PJK, penyakit tiroid, dll), R.Keluarga
Pem.Fisik: takikardi, takipnea, JVP meningkat, tanda2 pembesaran jantung, murmur,
S3&S4 gallop, tanda-tanda edema paru akut (ronki/wheezing), hepatomegaly, asites,
edema tungkai
Pem.penunjang : EKG, Rontgen (kardiomegali, kongesti paru: efusi pleura / edema paru
[batwing appearance]), Lab (DL, KDL, elektrolit, AGD, TSH, BNP [brain natriuretic
peptide]), echocardiografi menilai disfungsi jantung
Non farmakologi : kontrol BB, diet rendah garam, pembatasan intake cairan, stop rokok
Terapi oksigen
Farmakologi : ACE inhibitor (captopril 25 mg) + betabloker atau Angitensin I bloker
(valsartan 80 mg), loop diuretic (furosemide 40 mg), aldosterone reseptor bloker
( spironolakton 25 mg)

Anda mungkin juga menyukai