KASUS
PEMBIMBING :
dr. Rizki Drajat,
Sp.P
Oleh :
T.Erica Yunita
Septiani
(110.2006.259)
Identitas Pasien
Nama
: Tn. N
Usia
: 49 tahun
Pekerjaan
: Wiraswasta
Agama
: Islam
Alamat
: Link. Cikausa
No. CM
: -- -- - Pembiayaan
: JPS
Tanggal Berobat : 03-09-2012
Ruangan
: Nusa Indah RSUD Cilegon
Anamnesa
Dilakukan secara auto-anamnesa
pada tanggal 07 september 2012 pukul
14.00 WIB di UGD RSUD Cilegon dan di
Ruangan Nusa Indah RSUD Cilegon.
Keluhan Utama :
Batuk berdahak dan tidak berdarah
sejak 1 bulan SMRS disertai sesak napas.
Riwayat
Pada tanggal
penyakit
03 september
2012 datang seorang laki-laki
sekarang
Pemeriksaan Fisik
STATUS GENERALIS
Kulit
Kepala
ekspresi
Rambut
Alis
STATUS GENERALIS
STATUS GENERALIS
Mulut
STATUS GENERALIS
STATUS GENERALIS
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan
Nilai Normal
Hb
15,1 g/dl
14 - 18 g/dl
Ht
45,6 %
40 48 %
Leukosit
11.520 /ul
5000-10.000 /ul
Trombosit
458.ooo
/ul
Laju endap
darah
0 10 mm/jam
Pemeriksaan
Nilai Normal
Kimia darah
GDS
326 mg/dl
SGOT
12 u/l
< 31 u/I
SGPT
31 u/l
< 31 u/I
Ureum Darah
27 mg/dl
17 43 mg/dl
Creatinin Darah
0,6 mg/dl
Natrium
137,4 mmol/l
Kalium
4,61 mmol/l
Chlorida
97,9
95 - 105
Fungsi Hati
Fungsi Ginjal
Elektrolit
Follow Up
04 sept 2012
05 sept 2012
TD 10/60 mmHg
Suhu 370C
HR 80 x/mnt
RR 24 x/mnt
PF : ekspirasi memanjang +/+, rh-/GDS 191 mg/dl
TD 100/60 mmHg
Suhu 360C
HR 80 x/mnt
RR 26 x/mnt
PF : ekspirasi memanjang +/+, rh-/GDS 230 mg/dl, kolesterol tottal 209,
kolesterol HDL 40, kolseterol LDL
128,trigliserilida 209, asam urat 2,5
DM tipe II
TB paru
- DM tipe II
Dislipidemia
- TB paru
O2 3 lpm
IVFD RL 20 tpm
Ceftriaxone 1 x 2 gr drip dlm NaCl
100 cc
Ranitidin 2 x 1 amp
Sleeding scale GDS/24 jam
OAT kategori I (R450, H300,
O2 3 lpm
IVFD RL 20 tpm
Cefotaxime 2x1 gr
Ranitidin 2 x 1 amp
Neurodex 3x1 tab
Simvastatin 1x10 mg
Actrapid 8-8-8
Diagnosis
Pemeriksaan yang
Dianjurkan
Pemeriksaan sputum BTA ( sediaan
langsung mikroskopis biasa, dengan
mikroskop florensens, kultur kuman, uji
resistensi)
3 lpm
Tirah baring
IVFD RL 20 tpm
Farmakologis :
inj
Cefotaxim 2x1
Ranitidin 2 x 1
Oral
OAT kategori I
IX. Prognosis
Quo
ad vitam
: ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
PEMBAHASAN
Tuberkulosis adalah penyakit menular
langsung yang disebabkan oleh kuman TB
(Mycobacterium Tuberculosis).
Sebagian besar kuman TB menyerang
paru, tetapi dapat juga mengenai organ
tubuh lainnya.
Cara penularan :
Sumber penularan adalah pasien TB BTA
positif.
Pada waktu batuk atau bersin.
Umumnya penularan terjadi dalam ruangan
dimana percikan dahak berada dalam waktu
yang lama.
Makin
tinggi
derajat
kepositifan
hasil
pemeriksaan dahak, makin menular pasien
tersebut.
Faktor
yang
memungkinkan
seseorang
terpajan
kuman
TB
ditentukan
oleh
konsentrasi percikan dalam udara dan
lamanya menghirup udara tersebut.
Gejala
atau
penyembuhan
membutuhkan
pengobatan baik setelah perbaikan gejala
klinis,
perpanjangan
lama
pengobatan
diperlukan untuk mengeliminasi basil yang
persisten.
Untuk
tahap
intensif
(awal)
pasien
mendapat obat setiap hari dan perlu
diawasi secara langsung untuk mencegah
terjadinya resistensi obat.
Bila
Tahap Lanjutan
Pada tahap lanjutan pasien mendapat
jenis obat lebih sedikit, namun dalam
jangka waktu yang lebih lama
Tahap
lanjutan
penting
untuk
membunuh kuman persisten sehingga
mencegah terjadinya kekambuhan
Kategori 1 : 2HRZE/4H3R3
Selama 2 bulan minum obat INH, rifampisin,
pirazinamid, dan etambutol setiap hari (tahap intensif),
dan 4 bulan selanjutnya minum obat INH dan rifampisin
tiga kali dalam seminggu (tahap lanjutan).
Diberikan kepada:
Penderita baru TBC paru BTA positif.
Penderita TBC ekstra paru (TBC di luar paru-paru)
berat.
Kategori 3 : 2HRZ/4H3R3
Diberikan kepada:
Penderita BTA (+) dan rontgen paru mendukung
aktif
Obat sisipan
Obat ini diberikan apabila pada akhir tahap intensif dari
pengobatan dengan kategori 1 atau kategori 2, hasil
pemeriksaan sputum masih BTA positif
Ilmu
Penyakit
dalam,2006
Nama obat
Dosis harian
Dosis berkala
3x seminggu
BB < 50 kg
BB > 50 kg
Isoniazid
300 mg
400 mg
600 mg
Rifampisin
450 mg
600 mg
600 mg
Pirazinamid
1000 mg
2000 mg
2-3g
Streptomisin
750 mg
1000 mg
1000 mg
Etambutol
750 mg
1000 mg
1 1,5 g
Etionamid
500 mg
750 mg
PAS
99
10 g
Efek samping
Kontra indikasi
Rifampisin
Hipersensitif
INH
Hipersensitif
Pirazinamid
Etambutol
Ggn ginjal
Streptomisin
Ggn vestibuler,
menurunkan fungsi
ginjal, hipersensitif
Ggn ginjal
Hamil
Pemantauan
EVALUASI HASIL
dengan beberapa
cara, yaitu
evaluasi
klinis,
evaluasi radiologis,
dan pemeriksaan LED.
Evaluasi
yaitu
menghilang
Evaluasi
Laju
PROGNOSIS
Jika
Jika
DIABETES MELITUS
TB
TERIMA KASIH