Anda di halaman 1dari 9

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ................................................................................

ii

DAFTAR ISI ..............................................................................................

iii

BAB 1 PENDAHULUAN ...........................................................................

A. Latar Belakang ..................................................................................

B. Rumusan Masalah .............................................................................

C. Tujuan Penulisan ..............................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN ..............................................................................

A. p ........................................................................................................

B. p ..........................................................................................................

BAB 3 PENUTUP .......................................................................................


A. Simpulan ..........................................................................................

B. Saran .................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam mata kuliah dasar dasar neurologi kita harus mengetahui segala sesuatu
yang berhubungan dengan neurologi atau ilmu yang mempelajari saraf, pengetahuan ini
nantinya juga sangat berguna bagi para calon pendidik,terutama untuk pendidikan luar
biasa.Karna anak yang terlahir dengan kebutuhan khusus sangat di pengaruhi oleh
keaadan neurologi mereka,dan hal tersebutlah yang melatarbelakangi kenapa materi ini
wajib untuk di pahami dan di mengerti.Karna nantinya kita akan melihat fakta fakta di
lapangan mengenai anak anak yang mengalami kebutuhan khusus tersebut,dan kita
nantinya juga dapat mengetahui saraf apa terganggu pada tubuh mereka.Untuk
mengetahui itu kita perlu mempelajari dan memahami sistem saraf itu sendiri,dan juga
bagian bagian dari saraf itu sendiri serta fungsi masing masing dari bagian saraf
tersebut.Sehingga nantinya ketika kita sebagai pendidik turun kelapangan dan melihat
fakta yang terjadi mengenai anak anak yag mengalami khusus kita tahu,apa yang
menyebabkan mereka seperni ini, dan bagian saraf apa yag terganggu pada peserta didik
kita nantinya.

B. Rumusan Masalah
1. Anatomi fisiologi sistem syaraf?
C. Tujuan Penulisan

BAB 2
PEMBAHASAN

A. Anatomi Fisiologi Sistem Saraf


Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem koordinasi yang
bertugas menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan ke seluruh bagian tubuh,
serta memberikan respons terhadap rangsangan tersebut. Pengaturan penerima
rangsangan dilakukan oleh alat indera, pengolah rangsangan dilakukan oleh saraf pusat
yang kemudian meneruskan untuk menanggapi rangsangan yang datang dilakukan oleh
sistem saraf dan alat indera.
Rangsangan dapat berasal dari luar tubuh (eksternal) misalnya suara, cahaya, bau,
panas, dingin, manis, pahit dan sebagainya. Sedangkan rangsangan yang berasal dari
dalam tubuh disebut juga rangsangan internal, misalnya rasa haus, lapar dan nyeri. Sensor
yang diterima melalui reseptor masuk melaui Sistem saraf perifer, saraf perifer adalah
bagian dari sistem saraf yang terdiri dari sel sel yang membawa informasi ke (sel
saraf sensorik) dan dari (sel saraf motorik) sistem saraf pusat (SSP). Sel sel sistem saraf
sensorik mengirim informasi ke SSP dari organ-organ internal atau dari rangsangan
eksternal. Sel-sel sistem saraf motorik membawa informasi dari SSP ke organ, otot, dan
kelenjar. Saraf perifer meliputi 12 saraf kranial, saraf tulang belakang, dan saraf otonom
yang mengatur otot jantung, otot-otot di dinding pembuluh darah, dan kelenjar. Kemudian
di olah didalam sistem saraf pusat yang terdiri dari otak dan sum sum tulang belakang .

B. Sel Saraf (Neuron)


Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron. Neuron bergabung
membentuk suatu jaringan untuk mengantarkan impuls (rangsang).
1. Bagian-bagian sel saraf
Satu sel saraf tersusun dari badan sel, dendrit, dan akson.

Gambar 1. Bagian-bagian Sel Saraf


a. Badan sel

Badan sel saraf merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf Badan sel
berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
Pada badan sel saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria, sentrosom, badan
golgi, lisosom, dan badan sel.
b. Dendrit
Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang- cabang. Dendrit
merupakan perluasan dari badan sel. Dendrit berfungsi untuk menerima dan
mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Akson
Akson disebut juga neurit. Neurit adalah serabut sel saraf panjang yang
merupakan penjuluran sitoplasma badan sel. Benang-benang halus yang terdapat
di dalam neurit disebut neurofibril. Neurofibril dibungkus oleh beberapa lapis
selaput mielin yang banyak mengandung zat lemak dan berfungsi untuk
mempercepat jalannya rangsangan. Pada bagian luar akson terdapat lapisan lemak
disebut mielin yang merupakan kumpulan sel Schwann yang menempel pada
akson. Sel Schwann adalah sel glia yang membentuk selubung lemak di seluruh
serabut saraf mielin. Membran plasma sel Schwann disebut neurilemma. Fungsi
mielin adalah melindungi akson dan memberi nutrisi. Bagian dari akson yang
tidak terbungkus mielin disebut nodus Ranvier, yang berfungsi mempercepat
penghantaran impuls. Ada tiga macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan
struktur dan fungsinya, yaitu:
1) Sel saraf sensorik, adalah sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari
reseptor yaitu alat indera.
2) Sel saraf motorik, adalah sel saraf yang berfungsi mengantarkan rangsangan
ke efektor yaitu otot dan kelenjar. Rangsangan yang diantarkan berasal atau
diterima dari otak dan sumsum tulang belakang.
3) Sel saraf penghubung, adalah sel saraf yang berfungsi menghubungkan sel
saraf satu dengan sel saraf lainnya. Sel saraf ini banyak ditemukan di otak dan
sumsum tulang belakang. Sel saraf yang dihubungkan adalah sel saraf sensorik
dan sel saraf motorik. Saraf yang satu dengan saraf lainnya saling
berhubungan. Hubungan antara saraf tersebut disebut sinapsis. Sinapsis ini
terletak antara dendrit dan neurit. Bentuk sinapsis seperti benjolan dengan
kantung-kantung yang berisi zat kimia seperti asetilkolin (Ach) dan enzim

kolinesterase. Zat-zat tersebut berperan dalam mentransfer impuls pada


sinapsis.
2. Pembagian sel neuron
a. Pembagian sel neuron berdasarkan fungsinya dibedakan menjadi tiga, yaitu saraf
sensorik/aferen, saraf motorik/eferen dan saraf asosiasi/interneuron.
1) Saraf sensorik/aferen yaitu neuron yang berfungsi untuk menghantarkan
impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat (SSP).
2) Saraf motorik/eferen yaitu neuron yang berfungsi untuk menghantarkan
impuls dari SSP ke efektor.
3) Saraf asosiasi/interneuron yaitu neuron yang menghubungkan saraf sensorik
dengan sarf motorik di dalam SSP.
b. Pembagian sel neuron berdasarkan strukturnya dibedakan menjadi tiga, yaitu
neuron unipolar, neuron bipolar, dan neuron multipolar.
1) Neuron unipolar yaitu neuron yang memiliki satu buah akson yang bercabang.
2) Neuron bipolar yaitu neuron yang memiliki satu akson dan satu dendrit.
3) Neuron multipolar yaitu neuron yang memiliki satu akson dan sejumlah
dendrit.

Gambar 2. Pembagian sel neuron


a) Sinapsis
Sinapsis merupakan hubungan penyampaian impuls dari satu neuron ke neuron yang
lain. Peristiwa ini terjadi dari ujung percabangan akson dengan ujung dendrit neuron
yang lain. Celah antara satu neuron dengan neuron yang lain disebut dengan celah
sinapsis. Loncatan-loncatan listrik yang bermuatan ion terjadi di dalam celah
sinapsis,baik ion positif dan ion negatif. Di dalam sitoplasma sinapsis, terdapat

vesikula sinapsis.. Ketika impuls mencapai ujung neuron, vesikula akan bergerak, lalu
melebur dengan membran pra
pra-sinapsis dan melepaskan asetilkolin.
asetilkolin Asetilkolin
berdifusi melalui celah sinapsis, lalu menempel pada reseptor di membran post
postsinapsis.

Gambar 3. Sinapsis
Penempelan
empelan asetilkolin pada reseptor menimbulkan impuls pada sel saraf berikutnya.
Enzim asetilkolinesterase
nesterase16 sinapsis (10 quadrillion).
). Jumlah ini berkurang seiring
bertambahnya usia. Orang dewasa memiliki 1015 sampai 5 1015 (1-55 quadrillion)
sinapsis. menguraikan asetilkolin yang tugasnya sudah selesai. Pada setiap bagian
otak, terdapat jutaan neuron yang saling terhubung lewat sinapsis. Anak
Anak-anak
memiliki sekitar 10
b) Muatan listrik dalam neuron
euron
Muatan listrik yang terjadi dalam satu akson akan memiliki muatan listrik yang
berbeda antara lapisan luar dan lapisan dalam akson. Muatan listrik tersebut terjadi
pada peristiwa polarisasi dan depolarosasi. Polarisasi yaitu keadaan istirahat pada ssel
neuron yang memperlihatkan muatan listrik positif dibagian luar dan muatan listrik
negatif di bagian dalam. Depolarisasi yaitu keadaan bekerjanya sel neuron yang
memperlihatkan muatan listrik positif di bagian dalam dan muatan listrik negatif di
bagian luar.
c) Impuls
Impuls adalah rangsang atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan
luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan sebagai serangkaian
pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf. Contoh rangsangan adalah sebagai
berikut:
1) Perubahan dari dingin menjadi panas.

2) Perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit menjadi ada tekanan.
3) Berbagai macam aroma yang tercium oleh hidung.
4) Suatu benda yang menarik perhatian.
5) Suara bising.
6) Rasa asam, manis, asin dan pahit pada makanan.
Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan
menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor. Gerakan tersebut
adalah sebagai berikut:
1) Gerak sadar
Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau
disadari. Impuls yang menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang
panjang. Bagannya adalah sebagai berikut.

Gambar 4. Gerak Sadar

2) Gerak refleks
Gerak refleks adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Impuls yang
menyebabkan gerakan ini disampaikan melalui jalan yang sangat singkat dan tidak
melewati otak. Bagannya sebagai berikut.

Gambar 6. Gerak Refleks


Contoh gerak refleks adalah sebagai berikut:
1) Terangkatnya kaki jika terinjak sesuatu tanpa disengaja.
2) Gerakan menutup kelopak mata dengan cepat jika ada benda asing yang masuk ke
mata.
3) Menutup hidung pada waktu mencium bau yang sangat busuk.

4) Gerakan tangan menangkap benda yang tiba-tiba terjatuh.


5) Gerakan tangan melepaskan benda yang bersuhu tinggi

Anda mungkin juga menyukai

  • Pathway
    Pathway
    Dokumen3 halaman
    Pathway
    latisyha
    Belum ada peringkat
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Dokumen15 halaman
    Presentation 1
    latisyha
    Belum ada peringkat
  • DISPEPSIA
    DISPEPSIA
    Dokumen36 halaman
    DISPEPSIA
    latisyha
    Belum ada peringkat
  • Sirosis Hepatis
    Sirosis Hepatis
    Dokumen44 halaman
    Sirosis Hepatis
    latisyha
    Belum ada peringkat
  • Bab 1,2,4
    Bab 1,2,4
    Dokumen58 halaman
    Bab 1,2,4
    latisyha
    Belum ada peringkat
  • Guru PENGGERAK
    Guru PENGGERAK
    Dokumen10 halaman
    Guru PENGGERAK
    latisyha
    Belum ada peringkat
  • DISPEPSIA
    DISPEPSIA
    Dokumen16 halaman
    DISPEPSIA
    latisyha
    Belum ada peringkat
  • Konsep Caring
    Konsep Caring
    Dokumen3 halaman
    Konsep Caring
    latisyha
    Belum ada peringkat
  • LK Bronkiektasis
    LK Bronkiektasis
    Dokumen11 halaman
    LK Bronkiektasis
    Isnaini Amaliah
    Belum ada peringkat
  • Askep Klien Dengan Gout
    Askep Klien Dengan Gout
    Dokumen8 halaman
    Askep Klien Dengan Gout
    Budifarma
    Belum ada peringkat
  • Konsep Caring
    Konsep Caring
    Dokumen53 halaman
    Konsep Caring
    latisyha
    Belum ada peringkat
  • LP Bronkiektasis
    LP Bronkiektasis
    Dokumen10 halaman
    LP Bronkiektasis
    Naomi FawWaz Rustandi
    Belum ada peringkat
  • CA Prostat Referat
    CA Prostat Referat
    Dokumen17 halaman
    CA Prostat Referat
    Fransiscus Ronaldo
    Belum ada peringkat
  • Tiroiditis
    Tiroiditis
    Dokumen5 halaman
    Tiroiditis
    latisyha
    Belum ada peringkat
  • Askep Empiema
    Askep Empiema
    Dokumen11 halaman
    Askep Empiema
    latisyha
    Belum ada peringkat
  • Format Pengkajian Keluarga
    Format Pengkajian Keluarga
    Dokumen10 halaman
    Format Pengkajian Keluarga
    asriatun
    Belum ada peringkat
  • Tugas
    Tugas
    Dokumen13 halaman
    Tugas
    latisyha
    Belum ada peringkat
  • Pengkajian
    Pengkajian
    Dokumen6 halaman
    Pengkajian
    latisyha
    Belum ada peringkat
  • Edit
    Edit
    Dokumen41 halaman
    Edit
    Suci Hendra Lestari
    Belum ada peringkat
  • Etika
    Etika
    Dokumen2 halaman
    Etika
    Rara Gndutzz
    Belum ada peringkat
  • MATERI
    MATERI
    Dokumen5 halaman
    MATERI
    latisyha
    Belum ada peringkat
  • Leukimia
    Leukimia
    Dokumen1 halaman
    Leukimia
    latisyha
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen7 halaman
    Bab Ii
    latisyha
    Belum ada peringkat
  • Vertigo
    Vertigo
    Dokumen41 halaman
    Vertigo
    Eva Putri Harjito
    100% (1)
  • Vertigo+144 14+Aspek+Neurologi
    Vertigo+144 14+Aspek+Neurologi
    Dokumen6 halaman
    Vertigo+144 14+Aspek+Neurologi
    Sri Juliana Nasution
    Belum ada peringkat
  • Asuhan Keperawatan
    Asuhan Keperawatan
    Dokumen13 halaman
    Asuhan Keperawatan
    latisyha
    Belum ada peringkat
  • Cel Saraf
    Cel Saraf
    Dokumen4 halaman
    Cel Saraf
    latisyha
    Belum ada peringkat
  • Kul. Hormon
    Kul. Hormon
    Dokumen0 halaman
    Kul. Hormon
    andi1108
    Belum ada peringkat