Anda di halaman 1dari 18

A.

Pengertian Manajemen Kesehatan


Manajemen adalah suatu kegiatan untuk mengatur orang lain guna
mencapai tujuan atau menyelesaikan pekerjaan. Seorang manajer dalam
mencapai tujuan adalah secara bersama-sama dengan orang lain atau
bawahannya. Apabila batasan ini diterapkan dalam bidang kesehatan
masyarakat dapat dikatakan sebagai berikut, " Manajemen kesehatan adalah
suatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur para petugas kesehatan dan
non-petugas kesehatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat melalui
program kesehatan".
Manajemen kesehatan masyarakat adalah penerapan manajemen
umum dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat sehingga yang
menjadi objek atau sasaran manajemen adalah sistem pelayanan kesehatan
masyarakat. Sistem adalah suatu kesatuan yang utuh, terpadu yang terdiri
dari berbagai elemen (sub-sistem) yang saling berhubungan dalam suatu
proses atau struktur dalam upaya menghasilkan sesuatu atau mencapai
suatu tujuan tertentu. Sistem pelayanan kesehatan mencakup preventif,
kuratif, promotif maupun rehabilitatif.
Fungsi Manajemen
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Penyusunan personalia (Staffing)
4. Pengkoordinasian (Coordinating)
5. Penyusunan anggaran (Budgeting)
B. Perencanaan Kesehatan
Perencanaan adalah suatu kegiatan atau proses penganalisisan dan
pemahaman

sistem,

penyusunan

konsep

dan

kegiatan

yang

akan

dilaksanakan untuk mencapai tujuan-tujuan demi masa depan yang baik.


1. Dilihat dari jangka waktu berlakunya rencana

- Rencana jangka pendek


- Rencana jangka menengah
- Rencana jangka panjang
2. Dilihat dari tingkatannya
- Rencana induk (masterplan)
- Rencana operasional
- Rencana harian
3. Ditinjau dari ruang lingkupnya
- Rencana Strategis
- Rencana taktis
- Rencana menyeluruh
- Rencana terintregasi
Perencanaan dalam suatu organisasi adalah suatu proses, yang
dimulai dari identifikasi masalah, penentuan prioritas masalah, perencanaan
pemecahan masalah, implementasi (pelaksanaan pemecahan masalah) dan
evaluasi. Dari hasil evaluasi tersebut akan muncul masalah-masalah baru,
kemudian dari masalah-masalah tersebut dipilih prioritas masalah, dan
selanjutnya kembali ke siklus semula.
C. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah mengatur personel atau staf yang ada
dalam institusi tersebut agar semua kegiatan yang telah ditetapkan dalam
rencana tersebut dapat berjalan dengan baik, yang akhirnya semua tujuan
tercapai. Hal-hal yang diorganisasikan adalah pengorganisasian kegiatan dan
tenaga pelaksana. Proses pengorganisasian adalah langkah-langkah yang
dilakukan sedemikian rupa sehingga semua kegiatan dan tenaga pelaksana
dapat berjalan sebaik-baiknya. Hasil pengorganisasian adalah terbentuknya
wadah atau yang sering disebut struktur organisasi yang merupakan
perpaduan antara kegiatan dan tenaga
pembagian

kegiatan

dan

pelaksanaan

organisasi dibedakan atas tiga jenis yaitu:

pelaksana. Dilihat dari segi

tugas,

fungsi

dan

wewenang,

1.
2.
3.

Organisasi lini
Organisasi staf
Organisasi lini dan staf
D. Pengawasan dan Pengarahan
Tujuan pokok dan fungsi pengawasan dan pengarahan adalah
kegiatan-kegiatan dan orang-orang yang melakukan kegiatan yang telah
direncanakan tersebut dapat dilaksanakan dengan baik, dan tidak terjadi
penyimpangan yang kemungkinan tidak akan tercapainya tujuan yang telah
ditetapkan. Pengarahan dan pengawasan adalah suatu proses untuk
mengukur penampilan kegiatan atau pelaksanaan suatu program yang
selanjutnya memberikan pengarahan-pengarahan sehingga tujuan yang
telah ditetapkan dapat tercapai.
E. Sistem Pelayanan Kesehatan Masyarakat
Sistem terbentuk dari elemen atau bagian yang salaing berhubungan
dan saling mempengaruhi. Apabila salah satu bagian atau sub-sistem tidak
berjalan dengan baik, maka akan mempengaruhi bagian lain. Secara garis

1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.

besarnya elemen-elemen dalam sistem adalah sebagai berikut:


Masukan (input)
Proses
Keluaran (output)
Dampak (impact)
Umpan balik (feedback)
Lingkungan (enviroment)
F. Sistem Rujukan
Pelayanan kesehatan tingkat pertama (primary health care)
Diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan masyarkat yang sehat
untuk meningkatkan kesehatan mereka atau promosi kesehatan. Bentuk
pelayanan ini di Indonesia adalah Puskesmas, Puskesmas pembantu,

Puskesmas keliling, Balkesmas.


2. Pelayanan kesehatan tingkat kedua (secondary health services)
Diperlukan oleh kelompok masyarakat yang memerlukan perawatan inap,
yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan primer. Bentuk
pelayanan ini misalnya RS tipe C dan D, dan memerlukan tersedianya
tenaga-tenaga spesialis.
3. Pelayanan tingkat ketiga

Diperlukan oleh kelompok masyarakat atau pasien yang sudah tidak dapat
ditangani pelayanan kesehatan sekunder. Pelayanan sudah kompleks, dan
memerlukan tenaga-tenaga super spesialis. Contoh di Indonesia: RS tipe A
dan B.
G. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring adalah kegiatan untuk memantau proses atau jalannya
suatu program atau kegiatan. Sedangkan evaluasi adalah kegiatan untuk
menilai hasil suatu program atau kegiatan. Monitoring dilakukan sejalan
dengan evaluasi, dengan tujuan agar kegiatan-kegiatan yang dilakukan
dalam rangka mencapai tujuan program tersebut berjalan sesuai dengan
yang direncanakan, baik waktunya maupun jenis kegiatannya.
Sumber: Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni.
Jakarta: Rineka Cipta.

PENGANTAR MANAJEMEN KESEHATAN


Ragil Setiyabudi, SKM
A. Konsep dasar dalam manajemen kesehatan
1. Pengertian manajemen
a. Manajemen adalah pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan dengan
menggunakan orang lain (Robert D. Terry)
b. Manajemen adalah proses dimana pelaksanaan dari suatu tujuan diselenggarakan dan
diawasi (Encyclopaedia of sosial sciences)

c. Manajemen membuat tujuan tercapai melalui kegiatan-kegiatan orang lain dan fungsifungsinya dapat dipecahkan sekurang-kurangnya 2 tanggung jawab utama
(perencanaan dan pengawasan)
d. Manajemen adalah suatu proses yang dilakukan oleh satu orang /lebih untuk
mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain guna mencapai hasil (tujuan) yang
tidak dapat dicapai oleh hanya satu orang saja. (Evancevich)
Dari batasan-batasan tersebut di atas dapat diambil suatu kesimpulan umum bahwa
Manajemen adalah suatu kegiatan untuk mengatur orang lain guna mencapai suatu
tujuan atau menyelesaikan pekerjaan. Apabila batasan ini diterapkan dalam bidang
kesehatan masyarakat dapat dikatakan sebagai berikut :
Manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur para
petugas kesehatan dan nonpetugas kesehatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat
melalui program kesehatan. Dengan kata lain manajemen kesehatan masyarakat adalah
penerapan manajemen umum dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat sehingga
yang menjadi objek dan sasaran manajemen adalah sistem pelayanan kesehatan
masyarakat. (Notoatmodjo, 2003)
2. Fungsi manajemen
Perbandingan beberapa fungsi manajemen menurut 4 pakar manajemen ilmiah
Tokoh
George Terry
L. Gullick

Fungsi manajemen
Planning, Organizing, Actuating, Controlling
Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating,

H. Fayol

Reporting, Budgetting
Planning, Organizing,

Koonzt O Donnel

Controlling
Planning, Organizing, Staffing, Directing, Controlling

Planning

(perencanaan)

adalah

sebuah

Commanding,

proses

yang

Coordinating,

dimulai

dengan

merumuskan tujuan organisasi sampai dengan menetapkan alternative kegiatan


untuk pencapaiannya.

Organizing (pengorganisasian) adalah rangkaian kegiatan menajemen untuk


menghimpun semua sumber daya (potensi) yang dimiliki oleh organisasi dan
memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi.
Actuating (directing, commanding, motivating, staffing, coordinating) atau fungsi
penggerakan pelaksanaan adalah proses bimbingan kepada staff agar mereka mampu
bekerja secara optimal menjalankan tugas-tugas pokoknya sesuai dengan ketrampilan
yang telah dimiliki, dan dukungan sumber daya yang tersedia.
Controlling (monitoring) atau pengawasan dan pengendalian (wasdal) adalah
proses untuk mengamati secara terus menerus pelaksanaan kegiatan sesuai dengan
rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi jika terjadi penyimpangan.
3. Siklus fungsi manajemen
Organizing

Planning Actuating
Controlling
B. Penerapan manajemen di bidang kesehatan
Sehat adalah suatu keadaan yang optimal, baik fisik, mental
maupun sosial, dan tidak hanya terbatas pada keadaan bebas dari penyakit atau kelemahan
saja. Tujuan sehat yang ingin dicapai oleh sistem kesehatan adalah peningkatan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Sesuai dengan tujuan sistem kesehatan
tersebut, administrasi (manajemen) kesehatan tidak dapat disamakan dengan administrasi
niaga (business adminstration) yang lebih banyak berorientasi pada upaya untuk mencari
keuntungan finansial (profit oriented). Administrasi kesehatan lebih tepat digolongkan ke
dalam administrasi umum/publik (public administration) oleh karena organisasi kesehatan
lebih mementingkan pencapaian kesejahteraan masyarakat umum.

Manajemen kesehatan harus dikembangkan di tiap-tiap organisasi kesehatan di Indonesia


seperti Kantor Depkes, Dinas Kesehatan di daerah, Rumah Sakit dan Puskesmas dan
jajarannya. Untuk memahami penerapan manajemen kesehatan di RS, Dinas Kesehatan dan
Puskesmas perlu dilakukan kajian proses penyusunan rencana tahunan Depkes dan Dinas
Kesehatan di daerah. Khusus untuk tingkat Puskesmas, penerapan manajemen dapat
dipelajari melalui perencanaan yang disusun setiap lima tahun (micro planning), pembagian
dan uraian tugas staf Puskesmas sesuai dengan masing-masing tugas pokoknya.
C. Ruang lingkup manajemen kesehatan
1. manajemen personalia (mengurusi SDM)
2. manajemen keuangan
3. manajemen logistik (mengurusi logistik-obat dan peralatan)
4. manajemen pelayanan kesehatan dan sistem informasi manajemen (mengurusi pelayanan
kesehatan )
D. Ekonomi layanan kesehatan
Masyarakat Indonesia sejak awal tahun 1998 kembali dilanda krisis ekonomi seperti
yang terjadi pada tahun 1965. Bom Bali tanggal 12 Oktober 2002 juga memperburuk krisis
ekonomi yang berkepanjangan juga berdampak pada bidang kesehatan. Kemampuan pusatpusat pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta yang menyediakan jasa
pelayanan kesehatan bermutu dan harga obat yang terjangkau oleh masyarakat umum
semakin menurun. Di sisi lain, kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan semakin
meningkat sejalan dengan meningkatnya kesadaran mereka akan arti hidup sehat. Namun,
daya beli masyarakat untuk memanfaatkan jasa pelayanan kesehatan semakin menurun
akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan, terutama harga obat-obatan yang hampir semua
komponennya masih diimpor.
Depkes sudah mengantisipasi dampak krisis ekonomi di bidang kesehatan dengan
menyesuaikan terus kebijakan pelayanannya terutama di tingkat operasional. Peningkatan

mutu pelayanan kesehatan primer, baik di Puskesmas maupun di RS Kabupaten harus


dijadikan indikator penerapan kebijakan baru di bidang pelayanan kesehatan. Realokasi dana
DAU dan DAK juga perlu terus dikembangkan oleh Pemda untuk membantu penduduk
miskin. Beberapa kebijakan operasional yang sudah mendapat perhatian dalam menghadapi
krisis kesehatan ini adalah :
1. Meletakkan landasan kebijakan kesehatan yang lebih bersifat pencegahan (preventif)
2. Kebijakan obat nasional harus diarahkan untuk pemasyarakatan obat-obatan esensial
yang terjangkau oleh masyarakat. Meskipun dengan dalih untuk membuka peluang bagi
penanaman modal asing (PMA), pembatasan jumlah industri farmasi harus dilaksanakan
secara ketat.
3. Etika kedokteran dan tanggung jawab profesi seharusnya mendapat porsi yang lebih
besar dalam pendidikan dokter agar dokter yang ditamatkan oleh Fakultas Kedokteran di
Indonesia juga dapat berfungsi sebagai cendikiawan di bidang kesehatan.
4. Kesehatan merupakan hak masyarakat yang perlu terus diperjuangkan terutama penduduk
miskin karena sudah merupakan komitmen global pemerintah. Oleh karena itu, LSM
kesehatan perlu terus diberdayakan (bagian dari reformasi kesehatan) agar mereka
mampu menjadi pendamping kelompok-kelompok masyarakat yang membutuhkan
perlindungan.
Pembiayaan kesehatan
Sumber utama pembiayaan kesehatan
1. Pemerintah
2. Swasta
3. Masyarakat dalam bentuk pembiayaan langsung (fee for service) dan asuransi
4. Sumber-sumber lain dalam bentuk hibah atau pinjaman dari luar negeri
Pembiayaan kesehatan di masa depan akan semakin mahal karena :

1. Pertumbuhan ekonomi nasional yang juga mengakibatkan meningkatnya tuntutan


(demand) masyarakat akan pelayanan kesehatan yang lebih bermutu.
2. Perkembangan teknologi kedokteran dan pertumbuhan industri kedokteran. Hampir
semua teknologi kedokteran masih diimpor sehingga harganya relatif mahal karena
nilai rupiah kita jatuh dibandingkan dolar Amerika.
3. Subsidi Pemerintah semakin menurun akibat krisis ekonomi tahun 1998. Biaya
pelayanan kesehatan di Indonesia sebelum krisis adalah 18 US dlar/kapita/tahun,
tapi kondisi ini menurun lagi setelah krisis yaitu 12 US dlar/kapita/tahun pada tahun
2000. Seiring dengan turunnya kemampuan pemerintah, daya beli masyarakat juga
menurun untuk mengakses pelayanan kesehatan.
Sumber kegiatan sektor kesehatan
1. Pemerintah, yaitu APBN yang disalurkan ke daerah dalam bentuk Dana Alokasi Umum
dan Dana Alokasi Khusus. Dengan diberlakukannya otonomi daerah, porsi dana sektor
kesehatan yang bersumber dari APBN menurun. Pemerintah pusat juga masih tetap
membantu pelaksanaan program kesehatan di daerah melalui bantuan dana dekonsentrasi
khususnya untuk pemberantasan penyakit menular.
2. APBD yang bersumber dari PAD (pendapatan asli daerah) baik yang bersumber dari
pajak, atau penghasilan Badan Usaha Milik Pemda. Mobilisasi dana kesehatan juga bisa
bersumber dari masyarakat dalam bentuk asuransi kesehatan, investasi pembangunan
sarana pelayanan kesehatan oleh pihak swasta dan biaya langsung yang dikeluarkan oleh
masyarakat untuk perawatan kesehatan. Dana pembangunan kesehatan yang diserap oleh
berbagai sektor harus dibedakan dengan dana sektor kesehatan yang diserap oleh Dinas
kesehatan.
3. Bantuan luar negeri, dapat dalam bentuk hibah (grant) atau pinjaman (loan) untuk
investasi atau pengembangan pelayanan kesehatan.
Asuransi kesehatan

Pembiayaan kesehatan yang bersumber dari asuransi kesehatan merupakan salah satu
cara yang terbaik untuk mengantisipasi mahalnya biaya pelayanan kesehatan. Alasannya
antara lain :
1. Pemerintah dapat mendiversifikasi sumber-sumber pendapatan dari sektor kesehatan.
2. Meningkatkan efisiensi dengan cara memberikan peran kepada masyarakat dalam
pembiayaan pelayanan kesehatan.
3. Memeratakan beban biaya kesehatan menurut waktu dan populasi yang lebih luas
sehingga dapat mengurangi resiko secara individu.
Asuransi kesehatan adalah suatu mekanisme pengalihan resiko (sakit) dari resiko
perorangan menjadi resiko kelompok. Dengan cara mengalihkan resiko individu menjadi
resiko kelompok, beban ekonomi yang harus dipikul oleh masing-masing peserta asuransi
akan lebih ringan tetapi mengandung kepastian karena memperoleh jaminan.
Unsur-unsur asuransi kesehatan :
1. Ada perjanjian
2. Ada pemberian perlindungan
3. Ada pembayaran premi oleh masyarakat
Jenis asuransi kesehatan yang berkembang di Indonesia
1. Asuransi kesehatan sosial (Sosial Health Insurance)
Contoh : PT Askes untuk PNS dan penerima pensiun dan PT Jamsostek untuk tenaga
kerja swasta.
2. Asuransi kesehatan komersial perorangan (Private Voluntary Health Insurance)
Contoh : Lippo Life, BNI Life, Tugu Mandiri, Takaful, dll.
3. Asuransi kesehatan komersial kelompok (Regulated Private Health Insurance)

Contoh : produk Asuransi Kesehatan Sukarela oleh PT Askes.


E. Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat
1. Pengorganisasian masyarakat
a. Pengertian
Pengorganisasian masyarakat adalah suatu proses dimana masyarakat dapat
mengidentifikasikan kebutuhan-kebutuhannya dan menentukan prioritas dari
kebutuhan-kebutuhan tersebut, dan mengembangkan keyakinan untuk berusaha
memenuhi kebutuhan-kebutuhan sesuai dengan skala prioritas tadi berdasarkan atas
sumber-sumber yang ada di masyarakat sendiri maupun yang berasal dari luar,
dengan usaha secara gotong-royong.
b. Tiga aspek dalam pengorganisasian masyarakat
1) Proses
Pengorganisasian masyarakat merupakan proses yang dapat terjadi secara sadar
tetapi mungkin pula merupakan proses yang tidak disadari oleh masyarakat.
2) Masyarakat
Bisa diartikan sebagai suatu kelompok besar yang mempunyai batas-batas
geografis, bisa pula diartikan sebagai suatu kelompok dari mereka yang
mempunyai kebutuhan bersama dan berada dalam kelompok yang besar tadi.
3) Berfungsinya masyarakat (functional community)
a) Menarik orang-orang yang mempunyai inisiatif dan dapat bekerja.
b) Membuat rencana kerja yang dapat diterima dan dilaksanakan oleh seluruh
masyarakat.

c) Melakukan usaha-usaha/kampanye untuk menggolkan rencana tersebut


c. Perencanaan dalam pengorganisasian masyarakat
Dilihat dari segi perencanaannya, maka terdapat 2 (dua) bentuk, yaitu :
1) Bentuk yang langsung (direct), langkah-langkahnya adalah :
a) Identifikasi masalah/kebutuhan
b) Perumusan masalah
c) Menggunakan nilai-nilai sosial yang sama dalam mengekspresikan hal-hal
tersebut di atas.
2) Bentuk yang tidak langsung (indirect)
Di sini harus ada orang-orang yang benar-benar yakin akan adanya
kebutuhan/masalah dalam m yang jika diambil tindakan-tindakan untuk
mengatasinya maka akan timbu manfaat bagi masyarakat.
Hal ini dapat berupa badan perencanaan yang mempunyai dua fungsi, yaitu :
a) Untuk menampung apa yang direncanakan secara tidak formal oleh para
petugas.
b) Mempunyai efek samping terhadap mereka yang belum termotivasi dalam
kegiatan ini.
d. Pendekatan dalam pengorganisasian masyarakat.
1) Spesific content objective approach
Seseorang atau badan/lembaga yang telah merasakan adanya kepentingan nagi
masyarakat dapat mengajukan suatu program untuk memenuhi kebutuhan yang
dirasakan.

2) General content objective approach


Tujuan pendekatan ini adalah untuk mengkoordinir berbagai usaha dalam wadah
tertentu.
3) Proses objective approach
Penggunaannya agar timbul prakarsa dari masyarakat, timbul kerjasama dari
anggota masyarakat untuk akhirnya masyarakat sendiri mengembangkan
kemampuannya sesuai dengan kapasitas mereka dalam melakukan usaha
mengatasi masalah.
Secara sederhana ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Tahapan Petugas Masyarakat
Pengenalan masyarakat ++++ +
Pengenalan masalah +++ ++
Penyadaran ++ +++
Pelaksanaan + ++++
Evaluasi + ++++
Perluasan + ++++
Murray G-Ross membagi peranan petugas dalam beberapa jenis, antara lain
sebagai : pembimbing, enabler dan ahli.
Sebagai pembimbing (guide) maka petugas berperan untuk membantu masyarakat
mencari jalan untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan oleh masyarakat sendiri
dengan cara yang efektif. Tetapi pilihan cara dan penentuan tujuan dilakukan sendiri
oleh masyarakat dan bukan oleh petugas.

Sebagai enabler, maka petugas berperan untuk memunculkan dan mengarahkan


keresahan yang ada dalam masyarakat untuk diperbaiki.
Sebagai ahli (expert), menjadi tugasnya untuk memberikan keterangan dalam
bidang-bidang yang dikuasainya.
e. Persyaratan petugas
1. Mampu mendekati masyarakat dan merebut kepercayaan mereka dan mengajaknya
untuk kerjasama serta membangun rasa saling percaya antara petugas dan
masyarakat.
2. Mengetahui dengan baik sumber-sumber daya maupun sumber-sumber alam yang
ada di masyarakat dan juga mengetahui dinas-dinas dan tenaga ahli yang dapat
dimintakan bantuan.
3. Mampu berkomunikasi dengan masyarakat, dengan menggunakan metode dan
teknik khusus sedemikian rupa sehingga informasi dapat dipindahkan, dimengerti
dan diamalkan oleh masyarakat.
4. Mempunyai kemampuan profesional tertentu untuk berhubungan dengan
masyarakat melalui kelompok-kelompok tertentu.
5. Mempunyai pengetahuan tentang masyarakat dan keadaan lingkungannya.
6. Mempunyai pengetahuan dasar mengenai ketrampilan (skills) tertentu yang dapat
segera diajarkan kepada masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat
secara menyeluruh.
7. Mengetahui keterbatasan pengetahuannya sendiri.
2. Pengembangan masyarakat
a. Dasar pemikiran

Di dalam negara yang sedang berkembang terdapat siklus keadaan yang


merupakan suatu lingkaran yang tak berujung yang menghambat perkembangan
masyarakat secara keseluruhan. Maksudnya, keadaan sosial ekonomi rendah yang
mengakibatkan

ketidakmampuan

dan

ketidaktahuan,

ketidakmampuan

dan

ketidaktahuan ini selanjutnya mengakibatkan produktivitas secara umum juga


rendah, produktivitas yang rendah selanjutnya membuat keadaan sosial ekonomi
semakin rendah dan seterusnya.
Skema :
Sosial ekonomi rendah ketidakmampuan dan

ketidaktahuan
Produktivitas rendah
Langkah-langkah untuk mengembangkan dan meningkatkan dinamika masyarakat,
hendaknya menempuh langkah-langkah sebagai berikut :
1) Ciptakan kondisi agar potensi setempat dapat dikembangkan dan dimanfaatkan
2) Pertinggi mutu potensi yang ada
3) Usahakan kelangsungan kegiatan yang sudah ada
4) Tingkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan
b. Perbedaan antara pembangunan ekonomi dan pengembangan masyarakat
Menurut Bhattacarya, pengembangan masyarakat membantu manusia mengubah
sikapnya terhadap masyarakat, membantu menumbuhkan kemampuan untuk
berorganisasi, berkomunikasi dan menguasai lingkungan fisiknya. Pembangunan
ekonomi terjadi bila masyarakat melaksanakan program-program pembangunan fisik
tanpa mengembangkan kapasitas manusianya.

c. Unsur-unsur program pengembangan masyarakat


1) Program terencana yang terfokus kepada kebutuhan-kebutuhan menyeluruh (total
needs) dari masyarakat yang bersangkutan.
2) Mendorong swadaya masyarakat (ini merupakan unsur paling utama)
3) Adanya bantuan teknis dari pemerintah maupun badan-badan swasta atau
organisasi-organisasi sukarela, yang meliputi tenaga personil, peralatan, bahan
ataupun dana
4) Mempersatukan berbagai spesialisasi seperti pertanian, peternakan, kesehatan
masyarakat, pendidikan, kesejahteraan keluarga, kewanitaan, kepemudaan, dll
untuk membantu masyarakat.
d. Bentuk-bentuk program pengembangan masyarakat
Menurut Mezirow, ada 3 (tiga) jenis program dalam usaha pengembangan
masyarakat, yaitu :
1) Program integratif
Memerlukan pemgembangan melalui koordinasi dinas-dinas teknis
2) Program adaptis
Fungsi pengembangan masyarakat cukup ditugaskan pada salah satu kementrian.
3) Program proyek
Dalam bentuk usaha-usaha terbatas pada wilayah tertentu dan program
disesuaikan khusus kepada daerah yang bersangkutan
e. Penjabaran secara operasional

1) Biarkan agar masyarakat sendiri yang menentukan masalah, baik yang dihadapi
secara perorangan atau kelompok.
2) Biarkan agar masyarakat sendiri yang membuat analisis untuk selanjutnya
menyusun rencana usaha perbaikan yang akan dilakukan.
3) Biarkan agar masyarakat sendiri yang mengorganisir diri untuk melaksanakan
usaha perbaikan tersebut.
4) Sedapat mungkin digali dari sumber-sumber yang ada dalam masyarakat sendiri
dan kalau betul-betul diperlukan dimintakan bantuan dari luar.
f. Tujuan yang ingin dicapai dalam pengembangan masyarakat
1) Menumbuhkan rasa percaya kepada diri sendiri
2) Menimbulkan rasa bangga dan semangat gairah kerja
3) Mengingatkan dinamika masyarakat untuk membangun
4) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Kepustakaan
Notoatmojo, Soekidjo. 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta.
Muninjaya, Gde AA, 2004. Manajemen Kesehatan,ed.2. Jakarta : EGC
Prasetyo, Eko, 2005. Orang Miskin Dilarang Sakit. Yogyakarta : Resist Book.
Azwar Azrul, 1998. Pengantar administrasi Kesehatan. Jakarta : Binarupa Aksara
Soal Latihan :
1. Sebutkan salah satu pengertian manajemen !
2. Sebutkan dan jelaskan fungsi manajemen menurut George Terry !
3. Sebutkan ruang lingkup manajemen kesehatan !
4. Sebutkan dan sumber kegiatan sektor kesehatan !

5. Mengapa asuransi kesehatan merupakan salah satu cara yang terbaik untuk
mengantisipasi mahalnya biaya pelayanan kesehatan ?
6. Sebutkan dan jelaskan 3 aspek pengorganisasian masyarakat !
7. Sebutkan tujuan yang ingin dicapai dalam pengembangan masyarakat

Anda mungkin juga menyukai

  • Formulir Permohonan Sip
    Formulir Permohonan Sip
    Dokumen1 halaman
    Formulir Permohonan Sip
    Donny Heykel Madjido
    Belum ada peringkat
  • SIP DOKTER FORM
    SIP DOKTER FORM
    Dokumen1 halaman
    SIP DOKTER FORM
    Donny Heykel Madjido
    Belum ada peringkat
  • MR
    MR
    Dokumen3 halaman
    MR
    Donny Heykel Madjido
    Belum ada peringkat
  • Presentasi & Publikasi
    Presentasi & Publikasi
    Dokumen3 halaman
    Presentasi & Publikasi
    Donny Heykel Madjido
    Belum ada peringkat
  • Akreditas 2018 Mifta
    Akreditas 2018 Mifta
    Dokumen4 halaman
    Akreditas 2018 Mifta
    Donny Heykel Madjido
    Belum ada peringkat
  • Survey Lapangan
    Survey Lapangan
    Dokumen7 halaman
    Survey Lapangan
    Donny Heykel Madjido
    Belum ada peringkat
  • Akreditas 2018 Mifta
    Akreditas 2018 Mifta
    Dokumen4 halaman
    Akreditas 2018 Mifta
    Donny Heykel Madjido
    Belum ada peringkat
  • Jadwal Dokter
    Jadwal Dokter
    Dokumen1 halaman
    Jadwal Dokter
    Donny Heykel Madjido
    Belum ada peringkat
  • Akreditas 2018 Mifta
    Akreditas 2018 Mifta
    Dokumen4 halaman
    Akreditas 2018 Mifta
    Donny Heykel Madjido
    Belum ada peringkat
  • MR
    MR
    Dokumen3 halaman
    MR
    Donny Heykel Madjido
    Belum ada peringkat
  • 7.1.1.ac SOP PENDAFTARAN PASIEN
    7.1.1.ac SOP PENDAFTARAN PASIEN
    Dokumen7 halaman
    7.1.1.ac SOP PENDAFTARAN PASIEN
    Desak Made Budi Indrawati
    Belum ada peringkat
  • 7.1.1.ac Sop Pendaftaran Pasien
    7.1.1.ac Sop Pendaftaran Pasien
    Dokumen12 halaman
    7.1.1.ac Sop Pendaftaran Pasien
    Donny Heykel Madjido
    Belum ada peringkat
  • RM Donny
    RM Donny
    Dokumen28 halaman
    RM Donny
    Donny Heykel Madjido
    Belum ada peringkat
  • He - Ikkom
    He - Ikkom
    Dokumen2 halaman
    He - Ikkom
    Donny Heykel Madjido
    Belum ada peringkat
  • Lembar Pengesahan
    Lembar Pengesahan
    Dokumen1 halaman
    Lembar Pengesahan
    Donny Heykel Madjido
    Belum ada peringkat
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Dokumen34 halaman
    Bab I Pendahuluan
    Donny Heykel Madjido
    Belum ada peringkat
  • Lembar Pengesahan
    Lembar Pengesahan
    Dokumen1 halaman
    Lembar Pengesahan
    Donny Heykel Madjido
    Belum ada peringkat
  • Lapkas Rehab
    Lapkas Rehab
    Dokumen24 halaman
    Lapkas Rehab
    Donny Heykel Madjido
    Belum ada peringkat
  • Absen
    Absen
    Dokumen2 halaman
    Absen
    Donny Heykel Madjido
    Belum ada peringkat
  • 346-348 Edit
    346-348 Edit
    Dokumen4 halaman
    346-348 Edit
    Donny Heykel Madjido
    Belum ada peringkat
  • Lembar Pengesahan
    Lembar Pengesahan
    Dokumen1 halaman
    Lembar Pengesahan
    Donny Heykel Madjido
    Belum ada peringkat
  • Translate Bedah Anak 355-356
    Translate Bedah Anak 355-356
    Dokumen2 halaman
    Translate Bedah Anak 355-356
    Donny Heykel Madjido
    Belum ada peringkat
  • Bab III Lapkas RM Ebby
    Bab III Lapkas RM Ebby
    Dokumen8 halaman
    Bab III Lapkas RM Ebby
    Donny Heykel Madjido
    Belum ada peringkat
  • BEDAH
    BEDAH
    Dokumen18 halaman
    BEDAH
    Donny Heykel Madjido
    Belum ada peringkat
  • Translate Ka Leon
    Translate Ka Leon
    Dokumen4 halaman
    Translate Ka Leon
    Donny Heykel Madjido
    Belum ada peringkat
  • Diet Lambung
    Diet Lambung
    Dokumen1 halaman
    Diet Lambung
    Donny Heykel Madjido
    Belum ada peringkat
  • Leaflet
    Leaflet
    Dokumen1 halaman
    Leaflet
    Donny Heykel Madjido
    Belum ada peringkat
  • Kurva Kehadiran Terebinth Tree
    Kurva Kehadiran Terebinth Tree
    Dokumen2 halaman
    Kurva Kehadiran Terebinth Tree
    Donny Heykel Madjido
    Belum ada peringkat
  • COver
    COver
    Dokumen1 halaman
    COver
    Donny Heykel Madjido
    Belum ada peringkat