Disusun oleh :
DINA SILATURRAHMI
HENRI FIANTARA
IDA KETUT WIRA S.
JUNIARTI
KADEK BAGUS WIRA
KADEK BUDI SURYANATA
KASYFUL FAHMI
LIANA WINARNI
M. HALIM SUHARTAWAN
MISBAHRUDDIN
MOH. RAMDANI
MUHAMMAD RUM
PAICE TAMPY
PRIATNA PUTRI MAHARANI
RAHMAT SANTOSA
RIA AYUNING KUSUMASARI
SYAIFIN NIZAR
WISNU WIDIANTORO
UNIVERSITAS MATARAM
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
AKUNTANSI
2015
KATA PENGANTAR
Pertama tama kami ucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan anugerah-Nyalah akhirnya kami dapat menyelasaikan tugas pembuatan makalah
Akuntansi Manajemen yang bertemakan mengenai Perencanaan dan Pengendalian Biaya
Kualitas dan produktivitas : Pengukuran dan Pengendalian Biaya
Tidak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak pihak yang
membantu kami dalam menyelesaikan tugas ini terutama dosen Akuntansi Manajemen itu sendiri
dikarenakan bimbingan para beliaulah kami akhirnya dapat menyelesaikan makalah kami ini.
Makalah ini dibuat oleh kami dengan tujuan diharapkan setelah membaca makalah ini
para pembaca setidaknya dapat mengerti dan memahami apa yang dimaksud dengan
Perencanaan dan Pengendalian Biaya Kualitas dan produktivitas : Pengukuran dan Pengendalian
Biaya
Kami sadar bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu
diharapkan setelah membaca makalah ini para pembaca dapat memberikan kritik dan saran
kepada kami mengenai penulisan makalah ini. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih.
Mataram
Mei 2015
Kelompok 5
DAFTAR ISI
Halaman Judul.............................................................................................................
Kata Pengantar............................................................................................................
ii
Daftar Isi.....................................................................................................................
BAB I : Pendahuluan................................................................................................. .
BAB II : Pembahasan.................................................................................................
10
10
11
12
12
12
12
13
13
13
14
14
15
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................
15
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
17
BAB I
PENDAHULUAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Metode ini digunakan untuk menilai dampak kualitas yang buruk terhadap penjualan dan
pangsa pasar. Servey pelanggan dan wawancara dengan anggota tim penjualan perusahaan dapat
memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap besarnya biaya tersembunyi perusahaan.hasil
penelitian pasar dapat digunakan untuk memproyeksi hilangnya laba di masa depan akibat
kualitas yang buruk.
2.3.3 Fungsi Kerugian Kualitas Taguchi
Fungsi kerugian Taguchi mengasumsikan setiap penyimpangan dari nilai target suatu
karakteristik kualitas dapat menimbulkan biaya kualitas yang tersembunyi. Fungsi kerugian
Taguchi dapat dijelaskan dalam persamaan berikut:
L(y) = k(y-T)
dimana:
k= konstanta proporsionalitas yang besarnya bergantung pada struktur biaya kegagalan
eksternal perusahaan
y = nilai katual dari karakteristik kualitas
T = nilai target dari karakteristik kualitas
L = kerugian kualitas
Untuk menggunakan fungsi kerugian Taguchi, nilai k harus diestimasi.Nilai k dihitung
dengan membagi estimasi biaya pada salah satu batas spesifikasi tertentu dengan deviasi kuadrat
dari batas nilai target.
k = cld2 dimana:
c = kerugian pada batas spesifikasi atas atau bawah
d = jarak batas dari nilai target
Hal ini berarti kita masih harus mengestimasi kerugian akibat deviasi dari nilai target.Salah
satu dari dua metode pertama, metode pengali atau metode penelitian pasar, dapat digunakan
untuk membantu estimasi ini (penilaian pada satu titik waktu diperlukan).Jika k diketahui, maka
biaya kualitas tersembunyi bisa diestimasi untuk setiap tingkat penyimpangan dari nilai target.
Laporan Biaya Kualitas
Sebuah system pelaporan biaya kualitas memiliki arti penting bagi perusahaan yang
menaruh perhatian serius terhadap perbaikan dan pengendalian biaya kualitas.Langkah perhatian
serius dan paling sederhana dalam menciptakan system semacam itu adalah menilai biaya
kualitas actual saat ini.Pencatatan biaya kualitas actual secara terperinci berdasarkan kategorinya
dapat memberikan dua masukan pandangan penting.Pertama, catatan tersebut mengungkapkan
7
besarnya biaya kualitas dalam setiap kategori yang memugkinkan para manajer menilai dampak
keuangannya.Kedua, catatan tersebut menunjukkan distribusi biaya kualitas menurut kategori
yang memungkinkan para manajer menilai kepentingan relative dari setiap kategori.
Electric).Jadi, model kualitas kokoh mempererat definisi dari unit cacat, menyempurnakan
pandangan kita terhadap biaya kualitas, dan mengintensifkan upaya perbaikan kualitas.
Sifat Dinamis Biaya Kualitas Penemuan bahwa terdapat pertukaran antara berbagai
kategori biaya kualitas bias dikelola secara berbeda dari implikasi hubungan yang digambarkan
pada Tampilan 15-5 sama dengan penemuan bahwa pertukaran biaya persediaan dapat dikelola
dengan cara yang berbeda dari model persediaan tradisional (EOQ). Intinya, ketika perusahaan
menambah biaya pencegahan dan penilaian serta menurunkan biaya kegagalan, mereka
selanjutnya dapat mengurangi biaya pencegahan dan penilaiannya.Sesuatu yang pada awalnya
tampak berbanding terbalik berubah menjadi pengurangan biaya permanen di semua kategori
biaya kualitas.
Strategi untuk menekankan biaya kualitas cukup sederhana: (1) lakukan serangan langsung
terhadap biaya kegagalan untuk memaksanya menuju titik nol, (2) lakukan investasi pada
kegiatan pencegahan yang tepat untuk menghasilkan perbaikan, (3) kurangi biaya penilaian
sesuai dengan hasil yang dicapai, dan (4) lakukan evaluasi secara berkelanjutan dan arahkan
kembali upaya pencegahan untuk mendapatkan perbaikan lebih lanjut.
pengendalian dan biaya kegagalan; biaya kegagalan adalah biaya yang tidak menghasilkan nilai
tambah sehingga harus dikurangi sampai nol. Kegiatan pengendalian lainnya menghasilkan nilai
tambah, tetapi mungkin dijalankan dengan tidak efisien.Biaya yang disebabkan oleh kegiatan
yang tidak efisien adalah tak bernilai tambah.Jadi, biaya untuk kategori-kategori tersebut juga
dapat dikurangi ke tingkat yang lebih rendah.
12
BAB III
14
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kualitas adalah ukuran relatif dari kebaikan.Mendefinisikan kualitas sebagai kebaikan
merupakan makna sangat umum yang tidak memiliki makna operasional.Secara operasional,
produk atau jasa yang berkualitas adalah yang memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.
Dengan kata lain, kualitas adalah kepuasan pelanggan.
Biaya kualitas adalah biaya-biaya yang timbul karena mungkin atau telah terdapat produk
yang kualitasnya buruk.
Pandangan kualitas dapat diterima mengamsumsikan terdapat perbandingan terbalik antara
biaya pengendalian dan biaya kegagalan.Ketika biaya pengendalian meningkat, biaya kegagalan
seharusnya menurun.Selama penurunan biaya kegagalan lebih besar daripada kenaikan biaya
pengendalian, perusahaan harus terus meningkatkan usahanya untuk mencegah atau mendeteksi
unit-unit yang tidak sesuai. Pada akhirnya, akan dicapai suatu titik di mana kenaikan tambahan
biaya dalam upaya tersebut menimbulkan biaya yang lebih besar daripada penurunan biaya
kegagalan. Titik ini mewakili tingkat minimum dari total biaya kualitas. Hal ini merupakan
perbandingan optimal antara biaya pengendalian dan biaya kegagalan, serta mendefinisikan apa
yang dikenal sebagai tingkat kualitas yang dapat diterima (acceptable quality level AQL).
Tujuan utama dari pelaporan biaya kualitas adalah untuk memperbaiki dan mem permudah
perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan manajerial. Sebagai contoh, dalam
memutuskan pengimplementasian program seleksi pema-sok guna memperbaiki kualitas bahan
baku, seorang manajer memerlukan penilaian terhadap biaya kualitas saat ini menurut bagian dan
kategori, penilaian biaya tambahan yang dibutuhkan berkaitan dengan program tersebut, dan
penilaian terhadap proyeksi penghematan menurut jenis dan kategori. Selain itu, perlu juga
dibuat proyeksi mengenai kapan biaya dan penghematan tersebut akan terjadi. Setelah dampak-dampak tunai ini diproyeksikan, maka analisis penganggaran modal dapat dilakukan untuk
menilai manfaat program yang diusulkan. Jika hasilnya menguntungkan dan program mulai
dijalankan, maka menjadi penting untuk me-mantau program dengan menggunakan pelaporan
kinerja standar.
Produktivitas berkaitan dengan memproduksi output secara efisien, dan secara spesifik
mengacu pada hubungan antara output dan input yang digunakan untuk memproduksi output.
Biasanya, kombinasi atau bauran dari input yang berbeda-beda dapat digunakan untuk
15
memproduksi suatu tingkat output tertentu. Efisiensi produktif total adalah suatu titik di mana
dua kondisi terpenuhi:
Pada setiap bauran input untuk memproduksi output tertentu, tidak satu input pun yang
diguna-kan lebih dari yang diperlukan untuk menghasilkan output, dan atas bauran bauran yang
memenuhi kondisi pertama, dipilih bauran dengan biaya terendah.
Kondisi pertama digerakkan oleh hubungan teknis dan, karena itu, disebut sebagai efisiensi
teknis (technical efficiency). Dengan melihat berbagai kegiatan sebagai input, maka kondisi
pertama mensyaratkan penghapusan seluruh kegiatan tak bernilai tambah dan pelaksanaan
kegiatan bernilai tambah dengan kuantitas minimal yang diperlukan untuk memproduksi
sejumlah output.
Kondisi kedua digerakkan oleh hubungan relatif dari harga input dan, karena itu, diseblit
efisiensi trade offinput (input trade off efficiency). Harga input menen-tukan proporsi relatif
masmg,masing input yang harus digunakan. Penyimpangan dari proporsi tetap tersebut
menciptakan trade-off input yang tidak efisien.
Program peningkatan produktivitas berupaya untuk mencapai efisiensi produktiftotal.
Peningkatan produktivitas teknis dapat dicapai dengan menggunakan lebih sedikit input untuk
menghasilkan output yang sama, atau memproduksi output lebih banyak dengan jumlah input
yang sama, atau memproduksi output lebih banyak dengan input relatif lebih sedikit.
Pengukuran produktivitas dari seluruh input disebut Pengukuran Produktivitas Total.
Dalam praktiknya, mengatur pengaruh dari seluruh input mungkin tidak diperlukan. Perusahaan
hanya mengukur produktivitas dari faktor-faktor yang dianggap sebagai indicator relevan bagi
keberhasilan dan kinerja perusahaan. Jadi, pengukuran produktivitas total dapat didefinisikan
sebagai pemfokusan perhatian pada beberapa input yang menunjukkan keberhasilan perusahaan
secara total.
DAFTAR PUSTAKA
16
Hansen, Don R.dan Marryane M. Mowen. 2006. Akuntansi Manajemen, Edisi tujuh. Salemba
Empat. Jakarta.
Hansen, DR., Mowen, M. 2004. Mangemen accounting, Terjemahan Dewi Fitria sari. Salemba
Empat. Jakarta.
Hansen, Don R.dan Marryane M. Mowen. 2009. Akuntansi Manajerial. Terjemahan Deny Arnos.
Salemba Empat. Jakarta
17