Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Definisi
Benda asing di hidung adalah benda yang berasal dari luar atau dalam
tubuh yang dalam keadaan normal tidak ada pada hidung.
Epidemiologi
Kasus benda asing di hidung paling sering terjadi pada anak, terutama
pada usia 1 - 4 tahun. Pada usia ini anak cenderung mengeksplorasi tubuhnya,
terutama daerah yang berlubang, termasuk hidung. Mereka dapat pula
memasukkan benda asing sebagai upaya mengeluarkan sekret atau benda asing
yang sebelumnya ada di hidung, atau untuk mengurangi rasa gatal atau perih
akibat iritasi yang sebelumnya sudah terjadi. Benda asing yang tersering
ditemukan yaitu sisa makanan, permen, manik-manik dan kertas
Faktor Predisposisi
Faktor yang mempermudah terjadinya aspirasi benda asing di hidung
antara lain faktor personal (umur, jenis kelamin, pekerjaan, kondisi sosial dan
tempat tinggal), kegagalan mekanisme proteksi normal (keadaan tidur, kesadaran
menurun, alkoholisme dan epilepsi), ukuran, bentuk serta sifat benda asing serta
faktor kecerobohan.
Klasifikasi Benda Asing
Berdasarkan asalnya, benda asing digolongkan menjadi dua golongan :
1.
Benda asing eksogen, yaitu yang berasal dari luar tubuh, biasanya masuk
melalui hidung atau mulut. Benda asing eksogen terdiri dari benda padat,
cair atau gas. Benda asing eksogen padat terdiri dari zat organik seperti
kacang-kacangan (yang berasal dari tumbuhan-tumbuhan), tulang (yang
berasal dari kerangka binatang) dan zat anorganik seperti paku, jarum,
peniti, batu, kapur barus (naftalen) dan lain-lain. Benda asing eksogen cair
dibagi dalam benda cair yang bersifat iritatif, seperti zat kimia, dan benda
cair noniritatif, yaitu cairan dengan pH 7,4.
2.
Benda asing endogen, yaitu yang berasal dari dalam tubuh. Benda asing
endogen dapat berupa sekret kental, darah atau bekuan darah, nanah, krusta,
perkijuan, membran difteri. Cairan amnion, mekonium dapat masuk ke
dalam saluran napas bayi pada saat proses persalinan.
2
Benda asing hidup, yang pernah ditemukan yaitu larva lalat, lintah, dan
cacing.
2.
Patofisiologi
Benda asing hidung lebih sering terjadi pada anak-anak, karena anak yang
rongga hidung dapat dengan mudah dikeluarkan dari hidung. Benda asing yang
berada di rongga hidung dalam waktu yang cukup lama serta benda hidup dapat
menimbulkan berbagai kesulitan dalam mengeluarkan benda asing.
Gambar. Lokasi benda asing yang masuk ke rongga hidung (IT= inferior
turbinate, MT= middle turbinate, SS= sphenoid sinus, ST=
superior turbinate).
Sebuah benda asing dapat menjadi inti peradangan yang nyata bila
terbenam di jaringan granulasi dengan menerima lapisan kalsium, magnesium
fosfat dan karbonat yang demikian akan menjadi sebuah rhinolith. Terkadang
proses ini dapat terjadi di area mukopus bahkan bekuan darah yang sering disebut
nidus. Rhinolith endogen yang terbentuk dari inti darah atau mukus jarang terjadi
pasa usia dibawah 4 tahun, sedangkan rhinolith eksogen yang terbentuk dari
benda asing yang diselimuti oleh garam dapat terjadi pada usia berapapun.
Rhinolith umumnya terletak di dasar hidung bersifat radioopak, single, sferis
ireguler namun dapat menunjukkan pemanjangan sesuai dengan arah tumbuh di
rongga hidung.
Benda-benda erosif seperti baterai dapat mengakibatkan kerusakan parah dari
septum hidung. Hal ini dapat terjadi karena benda erosif ini mengandung berbagai
jenis logam berat seperti merkuri, seng, perak, nikel, kadmium, dan lithium.
Pembebasan zat ini menyebabkan berbagai jenis lesi tergantung pada lokalisasi
dengan reaksi jaringan lokal serta nekrosis. Sebagai hasilnya terbentuk perforasi
septum, sinekia, penyempitan dan stenosis dari rongga hidung.
Benda asing hidup dapat menginisiasi proses inflamasi dari infeksi lokal ringan
sampai kerusakan tulang hidung.
Manifestasi klinis
Benda asing di hidung pada anak sering luput dari perhatian orang tua
karena tidak ada gejala dan bertahan untuk waktu yang lama. Dapat timbul rinolit
di sekitar benda asing. Gangguan umumnya terjadi pada sisi rongga hidung yang
terdapat benda asing. Gejala yang paling sering adalah hidung tersumbat, rinore
unilateral dengan cairan kental dan berbau. Kadang-kadang terdapat rasa nyeri,
demam, epistaksis dan bersin. Pada pemeriksaan, tampak edema dengan inflamasi
mukosa hidung unilateral dan dapat terjadi ulserasi. Benda asing biasanya tertutup
oleh mukopus, sehingga sering disangka sinusitis. Benda asing seperti karet busa,
sangat cepat menimbulkan sekret yang berbau busuk.
Diagnosis banding
Diagnosis banding untuk obstruksi hidung unilateral antara lain:
1.
Sinusitis
2.
Polip
3.
Tumor
4.
5.
6.
Tumor hidung
7.
Abses
8.
Hematoma septum
Keluhan hidung bau dapat ditemukan juga pada rhinitis atrofi, sinusitis
dan tumor. Perlu juga dipertimbangkan adanya masalah psikis bila ternyata tidak
ditemukan kelainan pada hidung pasien.
Sinusitis
Selulitis periorbital
Meningitis,
Epiglotitis akut
Difteria
Tetanus
10