Anda di halaman 1dari 16

Kram pada Kaki

Nastalia Sindy
10-2010-321
F2
Mahasiswa Kedokteran Semester 1 Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara no.6 Jakarta Barat 11470
Email:nastaliasindy@yahoo.co.id

Pendahuluan
Sistem otot adalah suatu jalinan jaringan otot yang kompleks, sangat khusus dan
saling berhubungan dengan yang lainnya.Otot merupakan sebuah jaringan konektif
dalam tubuh yang tugas utamanya berkontraksi. Sebuah otot dapat memiliki beberapa ratus
atau ribuan serat. Eksitasi serat otot rangka oleh neuron motoriknya menimbulkan kontraksi
melalui serangkaian proses yang menyebabkan filamen-filamen tipis bergeser saling mendekat
satu sama lain di antara filamen tebal.Kontraksi otot digunakan

untuk memindahkan

bagian-bagian tubuh dan substansi dalam tubuh.Hampir semua gerakan oleh tubuh makhluk
vertebrata hasil dari otot yang berkontraksi.Kontraksi otot tertentu yang berlebihan, terjadi secara
mendadak tanpa disadari itu menimbulkan kram. Kram kaki adalah nyeri akibat spasme otot di
kaki yang timbul karena otot berkontraksi terlalu keras .Kram paling sering terjadi pada otot betis
ataupun kaki.Otot yang mengalami kram sulit untuk menjadi rileks kembali. Bisa dalam hitungan
menit bahkan jam untuk meregangkan otot yang kram itu. Kontraksi dari kram otot sendiri dapat
terjadi dalam waktu beberapa detik sampai beberapa menit. Selain itu, kram otot dapat
menimbulkan keluhan nyeri.

Anatomi Tulang Tungkai Bawah


1.Femur,bahasa latin yang berarti paha,adalah tulang terpanjang,terkuat,dan terberat dari
semua tulang pada rangka tubuh.
a. Ujung proksimal femur memiliki kepala yang membuat untuk berartikulasi dengan
asetabulum.Permukaan lembut dari bagian kepala mengalami depresi,fovea kapitis,untuk
tempat perlekatan ligamen yang menyangga kepala tulang agar tetap di tempatnya dan
membawa pembuluh darah ke kepala tersebut.
1. Femur tidak berada pada garis vertical tubuh.Kepala femur masuk dengan pas ke
asetabulum untuk membentuk sudut sekitar 125o dari bagian leher femur;dengan
demikian,batang tulang paha dapat bergerak bebas tanpa terhalang pelvis saat
paha bergerak.
2. Sudut femoral pada wanita biasanya lebih miring (kurang dari 125 o) karena
pelvis lebih lebar dan femur lebih pendek.
b. Di bawah bagian kepala yang tirus adalah bagian leher yang tebal,yang terus memanjang
sebagai batang.Garis intertrokanter pada permukaan anterior dan Krista intertrokanter di
permukaan posterior tulang membatasi bagian leher dan bagian batang.
c. Ujung atas batang memiliki dua prosesus yang menonjol,trokanter besar dan trokanter
kecil,sebagai tempat perlekatan otot untuk menggerakan persendiaan panggul.
d. Bagian batang permukannya halus dan memiliki satu tanda saja.Linea aspera,yaitu lekuk
besar kasar untuk perlekatan beberapa otot.
e. Ujung bawah batang melebar ke dalam kondilus medial dan kondilus lateral.
1. Pada permukaan posterior,dua kondilus tersebut membesar dengan fosa
interkondilar yang terletak diantara keduanya.Area triangular di atas fosa
interkondilar disebut permukaan popliteal.
2. Pada permukaan anterior,epikondilus medial dan lateral berada di atas dua
kondilus besar.Permukaan artikular halus yang terdapat di antara kedua kondilus
adalah permukaan patellar,yang berbentuk konkaf untuk menerima patella
(tempurung lutut).1

Gambar 1.Struktur Femur


2.Tulang tungkai adalah tulang tibia medial dan tulang fibula lateral.
a. Tibia adalah tulang medial yang besar;tulang ini membagi berat tubuh dari femur ke
bagian kaki.
1. Bagian kepala tulang tibia melebar ke kondilus medial dan lateral,yang berbentuk
konkaf untuk berartikulasi dengan kondilus femoral.
2. Kartilago pipih berbentuk baji,kartilago semilunar (meniskus) medial dan lateral
(meniskus),berada di pinggir kondilus untuk memeperdalam permukaan articular.
3. Tonjolan interkondilar terletak di anatara dua kondilus.
4. Kondilus lateral menonjol untuk membentuk fase fibular,yang menerima bagian
kepala fibula.
5. Tuberositas tibial,yang

berfungsi

untuk

tempat

perlekatan

ligament

patella,menonjol pada permukaan anterior di antara dua kondilus.


6. Krista tibial (anterior),lebih umum disebut tulang kering,adalah punggung batang
tulang dengan permukaan anterior yang tajam dan melengkung ke bawah.
3

7. Ujung bawah tibia melebar untuk beratikulasi dengan tulang talus pergelangan
kaki.Maleolus medial adalah tonjolan yang membentuk benjolan (mata kaki) pada
sisi medial pergelangan kaki.1
b. Fibula adalah tulang yang paling ramping dalam tubuh,panjangnya proporsional,dan
tidak turut menopang berat tubuh.Kegunaan tulang ini adalah untuk menambah area yang
tersedia sebagai tempat perlekatan otot pada tungkai.
1. Bagian kepala fibula berartikulasi dengan fase fibular di bawah kondilus lateral
tulang tibia.
2. Ujung bawah tulang berartikulasi secara medial dengan takik fibular pada tulang
fibia,dan memanjang ke arah lateral menjadi maleolus lateral yang seperti
maleolus tibia lateral,dapat diraba di pergelangan kaki.1

Gambar 2.Struktur Tibia dan Fibula


3.Pergelangan kaki tersusun dari 26 tulang yang di atur dalam tiga rangkaian.Tulang tarsal
menyerupai tulang karpal pergelangan tangan,tetapi berukuran lebih besar;tulang metatarsal juga
menyerupai tulang metacarpal tangan,dan falang pada jari kaki juga menyerupai falang jari
tangan.

a. Ada tujuh tulang tarsal.


1. Tulang talus berartikulasi dengan maleolus medial tibia dan dengan maleolus
lateral fibula untuk membentuk persendiaan pergelangan kaki.Oleh karena
itu,bagian ini menopang seluruh berat tungkai,yang tersebar setengah ke bawah ke
arah tumit dan setengah lagi ke depan pada tulang-tulang pembentuk lengkung
kaki.
4

2. Tulang kalkaneus terletak di bawah talus dan menonjol di belakang talus menjadi
tulang tumit.Tulang ini menopang talus dan meredam goncangan saat tumit
menginjak tanah.
3. Tulang navikular memiliki permukaan posterior berbentuk konkaf untuk
berartikulasi dengan talus dan permukaan anterior berbentuk konveks untuk
berartikulasi dengan tiga tulang tarsal.
4. Tulang kuneiform yang berbentuk baji,diberi nomor dari sisi medial ke sisi
lateral,sebagai

kuneiform

pertama,kedua,dan

ketiga.Masing-masing

tulang

berartikulasi dengan tulang tarsal bernomor sama;tulang kuneiform ketiga juga


berartikulasi dengan tulang tarsal ke tujuh,yaitu tulang kuboid.Tulang kuneiform
ini membentuk arkus transversa yang terdapat di bawah permukaan kaki.
5. Tulang kuboid berartikulasi di sisi anterior dengan tulang metatarsal keempat dan
kelima;di sisi posterior,tulang ini berartikulasi dengan kalkaneus.1
b. Telapak kaki dan arkus longitudinalis terbentuk dari lima tulang metatarsal yang
ramping.Setiap metatarsal memmiliki bagian dasar,batang,dan bagian kepala.
1. Tulang- tulang metatarsal dikenali dengan urutan nomor dari satu sampai
lima,mulai dari sisi medial ibu jari kaki.
2. Bagian dasar metatarsal berartikulasi dengan tarsal.Bagian kepalanya berartikulasi
dengan falang.
3. Bagian kepala dari dua metatarsal pertama membentuk tumit kaki.1
Jaringan Ikat pada Tulang
Tulang juga merupakan bentuk khusus jaringan ikat.Seperti jaringan ikat lain,tulang
terdiri atas sel,serat,dan matriks.Karena deposisi mineral di dalam matriks,tulang dapat menahan
beban,berfungsi sebagai kerangka kaku bagi tubuh,dan menyediakan tempat penambat bagi otot
dan organ.Tulang juga melindungi otak di dalam tengkorak,jantung,dan paru dalam toraks,dan
organ urinaria dan reproduksi di antara tulang pelvis.Selain itu,tulang berfungsi untuk
hemopoises (pembentukan sel darah0 dan sebagai reservoir kalsium fosfat,dan mineral
lain.Hampir seluruh (99%) kalsium tubuh tertimbun dalam tulang,dan kebutuhan tubuh akan
kalsium diambil dari tulang.2
Matriks Tulang
Karena matriks tulang yang bermineral jauh lebih keras daripada matriks tulang
rawan,maka nutrient dan metabolit tidak leluasa berdifusi melalui matriks untuk mencapai sel-sel
5

tulang.Oleh karena itu,tulang sangat vascular,dan menampakkan system saluran atau kanal unik
yang disebut kanalikuli.Cabang-cabang sitoplasma dari osteosit yang terdapat di dalam lakuna
masing-masing terjulur ke dalam kanalikuli dan memancar ke segala arah dari setiap
lacuna.Kanalikuli berisi cairan ekstrasel,dan cabang-cabang sitoplasma memungkinkan
hubungan antarosteosit dan hubungan osteosit dengan materi yang terdapat di dalam pembuluh
darah yang memasok matriks tulang.Dengan cara ini,kanalikuli memungkinkan mekanisme
pertukaran yang sangat efisien:nutrient dibawa ke osteosit,terjadi pertukaran gas antara darah dan
sel,dan limbah metabolisme dikeluarkan dari osteosit.2
Sel Tulang
Tulang dewasa dan yang sedang berkembang mengandung empat jenis sel
berbeda :sel osteogenik (osteoprogenitor),osteoblas,osteosit,dan osteoklas.2
Sel osteogenik adalah sel induk pluripoten yang belum berdiferensi,berasal dari
jaringan ikat mesenkim.Selama perkembangan tulang,sel osteogenik berproliferasi melalui
mitosis dan berdiferensiasi menjadi osteoblas.Pada tulang dewasa,sel osteogenik dijumpai
diluar (pada jaringan ikat periosteum dan di dalam lapisan tunggal endosteum
internal).Periosteum

dan

endosteum

menghasilkan

osteoblas

baru

untuk

pertumbuhan,remodeling,dan perbaikan tulang).2


Osteoblas terdapat pada permukaan jaringan tulang.Fungsinya adalah untuk
membuat,menyekresikan,dan mengendapkan unsur organic matriks tulang baru yang di
sebut osteoid.Osteoid adalah matriks tulang belum mengapur yang baru dibentuk yang
tidak mengandung mineral;namun,tidak lama setelah deposisi,osteoid segera mengalami
mineralisasi dan menjadi tulang.2
Osteosit adalah sel tulang utama.Seperti kondrosit pada tulang rawan,osteosit ini
pun terperangkap di dalam matriks tulang di sekitarnya dan berada di dalam
lakuna.Tetapi,berbeda dengan tulang rawan,hanya terdapat satu osteosit dalam satu
lakuna.Fungsi utama osteosit adalah mempertahankan matriks tulang.2
Osteoklas adalah sel multinuclear besar yang terdapat di sepanjang permukaan
tulang tempat terjadinya resorpsi,remodeling,dan perbaikan tulang.Fungsi utamanya
6

adalah meresorpsi tulang selama remodeling.Osteoklas ini sering terdapat di dalam sebuah
lekuk dangkal pada tulang yang teresorpsi atau terkikis secara enzimatik yang disebut
lakuna Howship.Osteoklas mula-mula berada di dalam tulang berasal dari prekursor
mirip monosit.2
Struktur Otot Rangka
Setiap otot rangka tersusun dari banyak sel otot,yang disebut serat-serat otot.Sebuah otot
dapat memiliki beberapa ratus atau ribuan serat.3
Otot rangka juga disebut otot serat lintang karena adanya garis-garis lintang yang dapat
dilihat di seluruh otot melalui mikroskop cahaya.Garis-garis lintang tersebut adalah subunit dari
masing-masing serat otot:myofibril.Sebuah sel otot di bentuk dari banyak myofibril.Miofibril
terdiri dari subunit-subunit yang lebih kecil:mikrofilamen.Mikrofilamen adalah unit fungsional
sel otot.Unit ini terdiri dari protein-protein kontraktil yang tebal dan tipis,yang berkelompok
bersama ke dalam suatu pola berulang yang disebut sarkomer.3

Gambar 3.Miofibril
Sarkomer
Setiap sarkomer mengandung filament tebal dan tipis.Filamen tebal terletak di daerah
sentral sarkomer,dan terdiri dari beberapa ratus salinan protein kontraktil myosin.Filamen tipis
melekat ke bagian tepi sarkomer.Filamen tipis ini terdiri dari protein tropomiosin,troponin,dan
aktin.3

Daerah sarkomer dimana hanya terdapat filament tebal disebut zona H.Daerah dimana
hanya terdapat filament tipis disebut zona I.Pita A adalah tempat filament tipis dan tebal saling
tumpang tindih.Garis Z adalah tepi sarkomer tempat aktin melekat.Setiap sarkomer terentang
dari suatu garis Z ke garis berikutnya.3

Gambar 4.Sarkomer
Aktin dan Miosin merupakan Protein Utama Otot
Massa otot terbentuk 75% dari air dan lebih dari 20% protein.Dua protein utama adalah
aktin dan miosin.4
Monomer G-aktin (43 kDa;G,globular)membentuk 25% protein otot berdasarkan
berat.Pada kekuatan ionic fisiologis dan dengan keberadaan Mg2+,G-aktin mengalami
polimerasi secara nonkovalen untuk membentuk filamen heliks-ganda tak larut yang disebut Faktin.Serabut F-aktin memiliki tebal 6-7 nm dan memiliki puncak atau struktur berulang setiap
35,5 nm.4
Miosin adalah suatu family protein,dengan paling sedikit 12 kelas yang telah berhasil
diindetinfikasikan dalam genom manusia.Miosin I dalah suatu spesies monomer yang berikatan
dengan membrane sel.Miosin I dapat berfungsi sebagai penghubung antara mikrofilamen dan
membran sel di lokasi tertentu.4
Miosin membentuk 55% protein otot berdasarkan berat dan membentuk filamen
tebal.Miosin adalah heksamer asimetris dengan massa molekul sekitar 460 kDa.Miosin memiliki
8

sebuah ekor fibrosa yang terdiri dari dua heliks yang saling menggulung.Masing-masing heliks
memiliki sebuah bagian kepala globular yang melekat pada suatu sisi.Heksamer terdiri dari satu
pasang rantai panjang (heavy [H]) yang masing-masing memiliki massa molekul 200 kDa,dan
dua pasang rantai pendek (light [L]) masing-masing memiliki massa molekul 200 kDa,dan dua
pasang rantai pendek ( light[L]) masing-masing dengan massa molekul 20 kDa.Rantai L
dibedakan lagi,yakni satu rantai disebut rantai ringan esensial dan yang lain rantai ringan
regulatorik.Miosin otot rangka mengikat aktin untuk membentuk aktomiosin (aktin-miosin),dan
aktivitas ATPase intrinsiknya sangat meningkat dalam kompleks ini.Terdapat isoform-isoform
miosin yang jumlahnya bervariasi pada keadaan patologis,fisiologis,dan anatomis yang berbeda.4
Serabut Kedut Lambat dan Cepat
Di otot rangka dideteksi jenis-jenis serabut yang berbeda.Salah satu klasifikasi membagi
jenis serabut menjadi type 1 (kedut lambat,slow twitch),type II A(kedut cepat-oksidatif),dan type
II B (kedut cepat-glikolitik).Serabut type 1 tampak merah karena mengandung mioglobin dan
mitokondria;metabolisme serabut ini bersifat aerobic,dan serabut-serabut ini mempertahankan
kontraksi yang relative menetap.Serabut type II,karena tidak memiliki mioglobin dan
mengandung sedikit mitokondria,terlihat putih;serabut ini memperoleh energi dari glikolisis
anaerob dan memperlihatkan durasi kontraksi yang relative singkat.Proporsi kedua type serabut
bervariasi di antara otot tubuh,bergantung pada fungsi.Proporsi juga bervariasi sesuai latihan.4
Persendian
A. Klasifikasi structural persendian :
1. Persendian fibrosa tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan jaringan
ikat fibrosa.
2. Persendian kartilago tidak memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan jaringan
kartilago.
3. Persendian synovial memiliki rongga sendi dan diperkokoh dengan kapsul dan
ligamen artikular yang membungkusnya.1
B. Klasifikasi fungsional persendian
1. Sendi sinarthrosis atau sendi mati.Secara structural,persendian ini dibungkus
dengna jaringan ikat fibrosa atau kartilago.

a. Sutura adalah sendi yang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa rapat dan
hanya ditemukan pada tulang tengkorak.Contoh sutura adalah sutura sagital
dan sutura parietal.
b. Sinkondrosis adalah sendi yang tulang-tulangnya dihubungkan dengan
kartilago hialin.Salah satu contohnya adalah lempeng epifisis.Sementara
anatara epifisis dan diafisis pada tulang panjang seorang anak.Saat
sinkondrosis

sementara

berosifikasi,maka

bagian

tersebut

dinamakan

sinostosis.
2. Amfiartrosis adalah sendi dengan pergerakan terbatas yang memungkinkan
terjadinya sedikit gerakan sebagai respons terhadap torsi dan kompresi.
a. Simfisis adalah sendi yang kedua tulangnya dihubungkan dengan

diskus

kartilago,yang menjadi bantalan sendi dan memungkinkan terjadinya sedikit


gerakan.Contoh simfisis adalah simfisis pubis antara tulang-tulang pubis dan
diskus intervertebralis antar badan vertebrae yang berdekatan.
b. Sindesmosis terbentuk saat tulang-tulang yang berdekatan dihubungkan
dengan membrane interseus,seperti pada tulang radius dan ulna,serta tibia dan
fibula.
c. Gomposis adalah sendi dimana tulang berbentuk kerucut masuk dengan pas
dalam kantong tulang,seperti pada gigi yang tertanam pada alveoli (kantong)
tulang rahang.
3. Diarthrosis adalah sendi yang dapat bergerak bebas,disebut juga sendi
synovial(berasal dari kata yunani yang berarti dengan telor).Sendi ini memiliki
rongga sendi yang berisi cairan synovial,suatu kapsul sendi (artikular) yang
menyambung kedua tulang,dan ujung tulang pada sendi synovial dilapisi kartilago
artikular.1
Jaringan Saraf
Jaringan saraf dibagi dalam dua bagian besar,susunan saraf pusat (SSP) dan susunan saraf
tepi (SST).SSP terdiri dari neuron dan akson yang terdapat pada otak dan medulla spinalis,yaitu
pusat pengintegrasi dan komunikasi tubuh.SST terdiri atas neuron dan akson yang terletak di luar
SSP,yaitu nervus kranialis dari otak,nervus spinalis dari medulla spinalis,dan ganglia terkait.Otak
dan medulla spnilais terdiri atas substansi putih (alba) dan substansi kelabu (grisea).Substansi
alba

terutama

terdiri

atas

akson

bermielin,beberapa

akson

tanpa

mielin,dan

sel
10

penyokong.Selubung mielin pada akson memberikan warna putih (alba).Substansi grisea terdiri
atas neuron,dendrite,dan sel neuroglia.Tidak adanya selubung mielin memberikan warna kelabu
(grisea) pada daerah SSP ini.2
Anatomi Fungsional Saraf
Struktur anatomic sinapsis dari berbagai tempat pada system saraf mamalia,sangat
beragam.Ujung-ujung serat presinaptik umunya melebar membentuk tonjolan akhir(tonjolan
sinaptik).Ujung-ujung serat presinaptik itu biasanya berakhir pada dendrit atau kadang berakhir
pada spina dendritik,yaitu tonjolan-tonjolan kecil yang keluar dari dendrit.Di beberapa
tempat,cabang-cabang akhir akson dari neuron presinaptik membentuk keranjang atau jala
sekeliling soma sel presinaptik (sel-sel keranjang sereblum dan ganglion otonom).Di tempattempat lain,cabang-cabang akhir tersebut saling menjalin dengan dendrit sel postsinaptik (seratserat climbing sereblum) atau berakhir langsung pada dendrite (dendrite apical dari piramida
kortikal) atau pada akson (akhiran akso-aksonal).5

Gambar 6.Sistem Saraf


Neuron
Jaringan saraf terdiri atas dua jenis sel utama :neuroin (sel saraf) dan neuroglia (sel
penyokong).Sel structural dan fungsional jaringan saraf adalah neuron.Neuron-neuron
membentuk jaringan penghubung yang sangat rumit,terdiri atas sel yang menerima dan
menghantar

impuls

sepanjang

jalur

neural

atau

akson

ke

SSP

untuk

11

dianalisis,diintegrasi,diinterpretasi,dan direspons.Respons terhadap stimulus dari SSP adalah


aktivasi otot dan/atau kelenjar tertentu.2
Tiga

kelompok

utama

neuron

adalah

multipolar,bipolar,dan

unipolar.Klsifikasi

anatomiknya di dasarkan pada jumlah dendrite dan akson yang keluar dari badan sel.Neuron
multipolar adalah jenis yang paling banyak terdapat di dalam SSP dan mencakup neuron motoris
dan interneuron otak dan medulla spinalis.Banyak dendrite bercabang terjulur dari badan sel
neuron mulripolar.Pada sisi lain yang berlawanan dari neuron,terdapat satu cabang,yaitu
akson.Neuron bipolar,yang lebih sedikit,merupakan neuron sensoris murni.Pada neuron ini,satu
dendrite dan satu akson keluar dari badan sel.Neuron bipolar adalah sel reseptor sensoris pada
retina mata,telinga dalam,dan epitel olfaktoris di bagian atap rongga hidung.2
Serat Saraf
Saraf terdiri dari akson dengan berbagai ukuran dan selubung yang mengelilinginya.Di
SST,semua akson dikelilingi oleh sel Schwann (neurilema).Sel ini meluas ke sepanjang akson
perifer,dari asalnya sampai berakhir di dalam otot atau kelenjar.Sel Schwann membentuk
selubung mielin yang kaya lipid di sekitar akson yang lebih besar.Di SSP,pembentukan dan
mielinisasi selubung mielin dilakukan oleh oligodendrosit.2
Akson yang lebih kecil,seperti pada susunan saraf otonom (SSO),hanya dikelilingi
sitooplasma sel Schwann.Akson seperti itu tidak memiliki selubung mielin dan dikatakan tanpa
mielin.Akson lebih besar dibungkus berlapis-lapis membran plasma sel Schwann yang
membentuk selubung mielin;akson yang dibungkus selubung mielin dikatakan bermielin.Di
sepanjang akson bermielin,terdapat celah-celah kecil dalam selubung mielin di anatara sel
Schwann sehingga di situ akson terpajan oleh lingkungan ekstrasel.2
Pengertian Pembuluh Darah
Pembuluh darah merupakan system saluran tertutup yang membawa darah dari jantung
ke jaringan dan kembali ke jantung.Sejumlah cairan interstisial masuk ke pembuluh limfe dan
berjalan melalui pembuluh ini ke system vascular.Aliran darah melalui pembuluh terutama
gerakan maju yang diberikan kepadanya oleh pompa jantung,meskipun pada kasus sirkulasi
sistematik,recoil diastolic dinding arteri,tekanan pada vena oleh otot rangka selama
12

berolahraga,dan tekanan negative dalam rongga dada selama inspirasi juga menggerakan darah
ke depan.5
Anatomi Pembuluh Darah
1. Arteri dan arteriol
Dinding aorta dan arteri yang berdiameter besar relative mengandung banyak jaringan
elastic.Arteriol adalah tempat utama tahanan terhadap aliran darah dan sedikit perubahan
pada garis tengahnya membuat perubahan besar dalam tahanan perifer total.5
2. Kapiler
Arteriol dibagi menjadi pembuluh berdinding otot lebih kecil ,kadang-kadang disebut
metateriol,dan ini selanjutnya memberikan ke kapiler.5
3. Pembuluh limfe
Aliran sistem limfatik dari paru dan dari bagian lain jaringan tubuh melalui sistem
pembuluh yang bersama-sama dan akhirnya masuk ke dalam vena subklavia kanan dan
kiri pada sambungannya dengan vena jugularis interna masing-masing.Pembuluh limfe
mengandung katup dan secara teratur melintasi nodus limfatikus sepanjang
perjalannnya.Ultrastruktur pembuluh limfe kecil berbeda dengan kapiler dalam beberapa
pokok:Tidak ada fenestrasi yang dapat dilihat dalam endotel pembuluh limfe;jika ada
terdapat sedikit sekali lamina basalis di bawah endotel;dan hubungan antara sel-sel
endotel terbuka;,dengan hubungan antar sel yang tidak ketat.5
Mekanisme Umum Kontraksi Otot
Timbul dan berakhirnya kontraksi otot terjadi dalam urutan tahap-tahap berikut :
1. Suatu potensial aksi berjalan di sepanjang sebuah saraf motorik sampai ke ujungnya pada
serabut otot.
2. Di setiap ujung,saraf menyekresi substansi neurotransmitter,yaitu asetilkolin,dalam
jumlah sedikit.
3. Asetilkolin bekerja pada area setempat pada membran serabut otot untuk membuka
banyak kanal bergerbang asetilkolinmelalui molekul-molekul protein yang terapung
pada membran.

13

4. Terbukanya kanal bergerbang asetilkolin memungkinkan sejumlah besar ion natrium


untuk berdifusi ke bagian dalam membran serabut otot.Peristiwa ini akan menimbulkan
suatu potensial aksi pada membran.
5. Potensial aksi akan berjalan di sepanjang membran serabut otot dengan cara yang sama
seperti potensial aksi berjalan di sepanjang membran serabut saraf.
6. Potensial aksi akan menimbulkan depolarisasi membran otot,dan banyak aliran listrik
potensial aksi mengalir melalui pusat serabut otot.Di sini,potensial aksi menyebabkan
reticulum sarkoplasma melepaskan sejumlah besar ion kalsium,yang telah tersimpan di
dalam reticulum ini.
7. Ion-ion kalsium menimbulkan kekuatan menarik antara filamen aktin dan miosin,yang
menyebabkan kedua filamen tersebut bergeser satu sama lain,dan menghasilkan proses
kontraksi.
8. Setelah kurang dari satu detik,ion kalsium dipompa kembali ke dalam reticulum
sarkoplasma oleh pompa membrane Ca++ ,dan ion-ion ini tetap disimpan dalam reticulum
sampai potensial aksi otot yang baru datang lagi;pengeluaran ion kalsium dari miofibril
akan menyebabkan kontraksi otot terhenti.6
Dasar Molekuler Kontraksi Otot rangka
Eksitasi serat otot rangka oleh neuron motoriknya menimbulkan kontraksi melalui
serangkaian proses yang menyebabkan filamen-filamen tipis bergeser saling mendekat satu sama
lain di antara filamen tebal.Mekanisme penggelinciran filamen pada kontraksi otot ini diaktifkan
oleh pengaturan Ca++ dari kantung lateral retikulum sarkoplasma.Pengeluaran Ca++ terjadi sebagai
respons terhadap penyebaran potensial aksi serat otot ke bagian tengah serat melalui tubulus
T.Kalsium yang dikeluarkan berikatan dengan kompleks troponin-tropomiosin filamen
tipis,menyebabkan reposisi kompleks tersebut,sehingga tempat pengikatan jembatan silang aktin
terbuka.Setelah aktin berikatan dengan jembatan silang miosin,interaksi molekuler antara aktin
dan miosin membebaskan energi di dalam kepala miosin yang disimpan dari penguraian ATP
sebelumnya oleh ATPase miosin.Energi yang dibebaskan ini menggerakkan jembatan
silang.Selama gerakan mengayun,jembatan silang yang telah aktif melengkung ke arah bagian
tengah fialmen tebal,mendayung ke arah dalam filamen tipis tempat jembatan silang tersebut
melekat.Dengan penambahan sebuah molekul ATP segar ke jembatan silang miosin,miosin dan
aktin terlepas,jembatan silang kembali ke bentuknya semula,dan siklus kembali diulangi.Siklus
aktivitas jembatan sialng yang berulang-ulang menyebabkan filamen tipis bergeser ke arah dalam
14

selangkah demi selangkah.Apabila tidak terdapat lagi potensial aksi local,kantung lateral secara
aktif menyerap Ca++,troponin dan tropomiosin bergeser kembali ke posisi mengahambatnya,dan
terjadi relaksasi otot.Keseluruhan respons kontraktil berlangsung sekitar seratus kali lebih lama
daripada potensial aksi.7
Mekanisme Kontraksi Otot Rangka
Unit motorik.Setiap motoneuron yang meninggalkan medulla spinalis akan mempersarafi
beragam serabut otot,dan jumlahnya bergantung pada jenis otot.Semua serabut otot yang
dipersarafi oleh satu serabut saraf disebut unit motorik.Pada umunya,otot-otot kecil yang
bereaksi dengan cepat dan yang pengaturannya harus tepat mempunyai lebih banyak serabut
saraf untuk serabut otot yang lebih sedikit jumlahnya (misalnya,hanya ada dua sampai tiga
serabut otot per unit motorik pada beberapa otot laring).Sebaliknya,otot besar yang tidak
memerlukan pengaturan halus,seperti otot soleus,mungkin mempunyai beberapa ratus serabut
otot dalam satu unit motorik.6
Serabut-serabut otot dalam setiap unit motorik tidak seluruhnya terkumpul bersama-sama
dalam satu otot tetapi menumpang tindih unit motorik lain dalam satu berkas mikro yang terdiri
dari 3 sampai 15 serabut.Pertautan ini menyebabkan unit motorik yang terpisah akan
berkontraksi untuk membantu unit yang lain dan bukan secara keseluruhan sebagai segmen
tersediri.6
Kesimpulan
Hipotesis bener,yaitu kram terjadi akibat gangguan fungsi otot. Apabila metabolisme
tubuh yang kurang akan menyebabkan asam lakatat tidak secara sempurna diolah kembali
sehingga menyebabkan penumpukkan pada aliran darah yang mengalir melalui pembuluh darah
Hal tersebut menyebabkan timbulnya kontraksi secara terus-menerus karena aliran darah yang
membawa O2 dan CO2 terhambat oleh asam laktat.
Daftar Pustaka
1. Sloane Ethel.Anatomi dan Fisiologi untuk pemula.Jakarta:EGC;2003.h.110-113.
2. Eroschenko Victor P.Atlas histologi di fiore dengan korelasi fungsional.Edisi
9.Jakarta:EGC;2009.h.44-109.
15

3. J Elizabeth.Handbook of pathophysiologi.Jakarta:EGC;2001.h.280-281.
4. Murray Robert K,Granner Daryl K,Rodwell Victor W.Biokimia harper.Edisi
27.Jakarta:EGC;2009.h.582-585.
5. Ganong William F.Fisiologi kedokteran.Edisi 22.Jakarta:EGC;2008.h.81-560.
6. Guyton Arthur C,Hall John E.Buku ajar fisiologi kedokteran.Edisi
11.Jakarta:EGC;2007.h.100-105.
7. Sherwood Lauralee.Fisiologi manusia: Dari sel ke sistem.Edisi 2.Jakarta :
EGC;2001.h.253.

16

Anda mungkin juga menyukai