SKRIPSI
Oleh :
DAVID HARI SAPUTRA
04550001
SKRIPSI
Diajukan Kepada:
Jurusan Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Malang
Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Strata Satu (S-I)
Oleh :
David Hari Saputra
04550001
LEMBAR PERSETUJUAN
Nama
Nim
Jurusan
Fakultas
Dosen Pembimbing II
Fatchurrochman, M.Kom.
NIP.150 368 774
Mengetahui,
Ketua JurusanTeknik Informatika
Fakultas Sains Dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Malang
Suhartono, M.Kom.
NIP. 150 327 241
HALAMAN PENGESAHAN
Tanda Tangan
1. Penguji Utama
2. Ketua Penguji
4. Anggota Penguji
Suhartono, M.Kom.
NIP. 150 327 241
Fatchurrochman, M.Kom.
Dosen Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Malang
NOTA DINAS PEMBIMBING
Hal
: Skripsi David Hari Saputra
Lamp : 6 (enam) Eksemplar
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Sains Dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Malang
Fatchurrochman, M.Kom.
NIP.150 368 774
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Sains Dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Malang
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini saya:
Nama
Nim
: 04550001
Alamat
KELAYAKAN PEMBERIAN
Lembar Persembahan
Yang utama dari segalanya...
segalanya...
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta kasih dan sayang-Mu telah
memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkanku dengan cinta.
Atas Karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini
dapat terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasulullah
Muhammad SAW.
Keluarga Besarku...
Yang memiliki rasa kasih dan sayang yang begitu besar untuk Kel.Pakde Kukuh,
Kel.Bulek Kuten, Kel.Bulek Heti, Kel.Om Aziz, Kel. Mamang Hoho, dan Kel.Bibi Ila.
Teruntukmu Kasih...
Kasih
Teruntuk nurul hidayati seseorang pengisi kehidupanku,
Terima kasih untuk setiap hiasan dalam hidupku, Atas cita dan cinta yang kau tulis dalam
hatiku, Atas asa yang sempat membeku, Terima kasih atas suka dan duka yang kau
tumbuhkan di hidupku, Atas kerumitan dan masalah yang mendewasakanku,
Atas kasih sayang yang kau balutkan di jiwa, Atas tangis dan tawa yang masuk ke rasa,
Semoga aku bisa semakin dewasa dan bijak menyikapi kehidupan
My Friends
Al--Farobi
Keluarga Besar Kontrakan Paradise dan My Roommate aT Al
Farobi 7 :
Kang_Ali, Om Horno, Umar Chan, Mich ganteng, Sukrie, Papa_Ismail, Miftah, Nasih, dan
sahabat-sahabatku di Mahad Al-Aly Yang selalu memberikan keceriaan, dan memberikan
solusi disaat penulis kesulitan. Terima kasih atas keceriaan, dukungan dan diskusi informal
untuk menyelesaikan skripsi ini. Canda tawa kalian membuatku bahagia.
SahabatSahabat-sahabatku :
Adhie, Afdal, Kang Ajib, Gus zainal, Andrew, Alphie, Azwar, Kang Arief, Mas Mujib,
Tuhil, Ayoung, Catur, Ulphe, Ana, Anief, Ema, Mbak Ivana, Terima kasih telah memberikan
bantuan dan motivasi serta pengetahuan dalam menyelesaikan skripsi ini.
Temen2ku Boyanisty :
Ashuri, Sulbi, Mas rahman, Mas Ipung, Jiran, Syamsiyah, Ending, Opang, Azmi, Ulhaq,
Ojhek, Amel, Dimuth, Nita, Noer, Majid, Ika, Andika, n sahabat2ku yang tak mungkin
disebutkan satu persatu. Terima kasih telah memberikan doa dan masukan serta mau
menemaniku walaupun hanya melalui telepon, sms, friendster. Maju terus pulau qta
tercinta...salam boyanisty...sukses selalu sahabat2ku...
MOTTO
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahaigiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah
janganlah
kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang
orang-orang
yang berbuat kerusakan.
(Al-Qashash 28:77)
10
KATA PENGANTAR
Bissmillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang melimpahkan
segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang menjadi salah satu syarat mutlak untuk menyelesaikan program studi Teknik
Informatika jenjang Strata-1 Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.
Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa dalam
menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari peran berbagai pihak yang telah banyak
memberikan bantuan, bimbingan dan dorongan. Dalam kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga khususnya kepada:
1. Bapak Prof. DR. H. Imam Suprayogo, selaku Rektor Universitas Islam Negeri
Malang beserta seluruh staf.
2. Bapak Prof. Drs. Sutiman Bambang Sumitro, SU., DSc, selaku Dekan Fakults
Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Malang beserta staf. Bapak dan
ibu sekalian sangat berjasa memupuk dan menumbuhkan semangat untuk
maju kepada penulis.
3. Bapak Suhartono, M.Kom selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika yang
telah memotivasi, membantu dan memberikan penulis arahan yang baik dan
benar dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini .
4. Bapak Fatchurrochman, M.Kom selaku dosen pembimbing yang selalu
memberikan peluang waktu, arahan dan kontribusi dalam penyelesaian skripsi
ini
11
5. Bapak Ainul Yaqin, S.Si., M.Kom selaku dosen pembimbing agama yang
bersedia meluangkan waktu untuk memberikan masukan dan arahan terhadap
permasalahan integrasi dalam skripsi ini.
6. Bapak Abdul Rohim selaku direktur utama PT. BPRS Bumi Rinjani Batu.
7. Seluruh Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, khususnya Dosen
Teknik Informatika dan staf yang telah memberikan ilmu kepada penulis
selama empat tahun lamanya, dan dukungan untuk menyelesaikan penulisan
skripsi ini.
8. Ayahanda dan Ibunda tercinta semoga Allah membalas dengan rahman dan
rahim-Nya yang tiada tara, dan saudara saudariku semoga dalam perjalanan
hidupku bisa memberikan setetes embun kebahagian kepada kalian.
9. Keluarga besar kontrakan paradise dan teman-teman Teknik Informatika
khususnya angkatan 2004 serta sahabat-sahabat semuanya.
10. Semua pihak yang ikut memberikan bantuan dan motivasi serta pengetahuan
dalam menyelesaikan skripsi ini.
Teriring do'a dan harapan semoga apa yang mereka berikan kepada
penulis, mendapat pahala dan balasan yang lebih baik dari Allah SWT. Akhirnya
atas segala kekurangan dan ketidak sempurnaan skripsi ini, penulis mengharapkan
saran dan kritik yang bersifat konstruktif dari semua pihak. Semoga skripsi ini
dapat memberikan kontribusi positif serta bermanfaat bagi kita semua, Amin...
12
DAFTAR ISI
BAB I
: PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................... 8
1.3 Batasan Penelitian...................................................................... 8
1.4 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian .................................. 8
1.4.1 Tujuan Penelitian ........................................................... 8
1.4.2 Manfaat Penelitian ......................................................... 9
1.5 Metodologi Penelitian.............................................................. 10
1.6 Sistematika Penulisan .............................................................. 12
13
14
15
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Komponen DSS Yang Berupa Alat Analisis .............................. 43
Gambar 2.2 Tahap Pembuatan Keputusan ..................................................... 44
Gambar 2.3 Model Pengembangan Sistem .................................................... 52
Gambar 2.4 Proses ........................................................................................ 66
Gambar 2.5 Aliran ........................................................................................ 66
Gambar 2.6 Simpanan Data........................................................................... 66
Gambar 2.7 Kesatuan Luar............................................................................ 67
Gambar 3.1 Skema Proses Pembiayaan......................................................... 88
Gambar 3.2 Dependency Diagram .............................................................. 104
Gambar 3.3 Context Diagram ..................................................................... 122
Gambar 3.4 DFD Level 1 SPK Kredit ......................................................... 123
Gambar 3.5 DFD Level 2 Proses 1 : Evaluasi Persyaratan Kelayakan Kredit123
Gambar 3.6 DFD Level 2 Proses 2 : Pengolahan Manager .......................... 124
Gambar 3.7 DFD Level 2 Proses 3 : Menyajikan Informasi Keputusan ....... 124
Gambar 3.8 ERD SPK Kredit...................................................................... 126
Gambar 3.9 Diagram Alir Sistem Pendukung Keputusan Utama ................. 132
Gambar 3.10 Diagram Alir DSS Kelayakan Pemberian Kredit ...................... 133
Gambar 3.11 Diagram Alir Perhitungan AHP ............................................... 134
Gambar 3.12 Rancangan Form Menu Utama................................................. 135
Gambar 3.13 Rancangan Form Matrik Perbandingan Berpasangan ............... 136
Gambar 3.14 Rancangan Form Nilai Kriteria ................................................ 136
Gambar 3.15 Rancangan Form Penjumlahan Tiap Baris................................ 137
Gambar 3.16 Rancangan Form Rasio Konsistensi ......................................... 137
Gambar 3.17 Rancangan Form Matrik Hasil ................................................. 138
Gambar 3.18 Rancangan Form Penilaian kredit Character............................ 139
Gambar 3.19 Rancangan Form Penilaian kredit Capital ................................ 139
Gambar 3.20 Rancangan Form Penilaian kredit Capacity.............................. 140
Gambar 3.21 Rancangan Form Penilaian kredit Collateral............................ 140
Gambar 3.22 Rancangan Form Penilaian kredit Condition of Economy ......... 141
Gambar 3.23 Rancangan Form Analisa Kelayakan Kredit............................. 141
16
17
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Hubungan antara struktur masalah, tingkatan manajemen, dan
contoh system informasi yang relevan ........................................ 41
Tabel 2.2 Analisis Skala perbandingan........................................................ 55
Tabel 2.3 Daftar indeks random konsistensi ................................................ 58
Tabel 3.1 Matriks Perbandingan Berpasangan........................................... 105
Tabel 3.2 Matriks Nilai Kriteria ................................................................ 106
Tabel 3.3 Matriks Penjumlahan Setiap Baris ............................................. 107
Tabel 3.4 Perhitungan Rasio Konsistensi................................................... 108
Tabel 3.5 Matriks Perbandingan Berpasangan Kriteria Condition Of
Economy................................................................................... 109
Tabel 3.6 Matriks Nilai Kriteria Condition of Economy............................. 109
Tabel 3.7
Tabel 3.8
Tabel 3.9
18
19
ABSTRAK
Saputra, David Hari. 2009. Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan
Pemberian Kredit Nasabah dengan Metode AHP (Analytical
Hierarchy Process) di PT. BPRS BUMI RINJANI BATU. Skripsi.
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Islam Negeri (UIN) Malang.
Pembimbing : (I) Fatchurrochman, M. Kom. (II) M. Ainul Yaqin, M. Kom.
Kata Kunci : Sistem Pendukung Keputusan, Kredit, Metode AHP
20
BAB I
PENDAHULUAN
21
Jadi dalam surat ini Allah melarang kaum muslimin memakan harta
sesamanya dengan jalan bathil, artinya Allah menghalalkan jual beli dan
mengharamkan riba, dan Allah memerintahkan kaum muslimin
untuk
bermuamalah dengan jalan suka sama suka dan rela sama rela. (Abdullah,
2003: 555-556)
Perkembangan perekonomian yang semakin kompleks tentunya
membutuhkan ketersediaan dan peran serta lembaga keuangan. Kebijakan
moneter dan perbankan merupakan bagian dari kebijakan ekonomi yang
diarahkan untuk mencapai sasaran pembangunan. Oleh sebab itu peranan
perbankan dalam suatu negara sangat penting. Tidak ada suatu negarapun
yang hidup tanpa memanfaatkan lembaga keuangan (Siamat, 1999: 47).
Lembaga keuangan perbankan merupakan lembaga keuangan yang
bertugas menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke
masyarakat guna memenuhi kebutuhan dana bagi pihak yang membutuhkan,
baik untuk kegiatan produktif maupun konsumtif. Lembaga perbankan di
Indonesia telah terbagi menjadi dua jenis yaitu, bank yang bersifat
konvensional dan bank yang bersifat syariah. Bank yang bersifat
konvensional adalah bank yang pelaksanaan operasionalnya menjalankan
sistem bunga (interest fee), sedangkan bank yang bersifat syariah adalah bank
yang dalam pelaksanaan operasionalnya menggunakan prinsip-prinsip syariah
Islam.
Pengertian BPR menurut Undang-undang nomor 10 tahun 1998 adalah
bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan
22
prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran.
BPRS adalah BPR yang pola operasionalnya mengikuti prinsip-prinsip
muamalah Islam. (perwataatmadja, 1992: 95)
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Quran :
Artinya: Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka
ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan
jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok
hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya. (QS.
Al-Baqarah: 279)
23
Dalam ayat ini dijelaskan barang siapa yang masih tetap melakukan
praktek riba dan tidak melepaskan diri darinya, maka wajib atas imam kaum
muslimin untuk memintanya bertaubat, jika ia mau melepaskan diri darinya,
maka keselamatan baginya, dan jika menolak, maka ia harus dipenggal
lehernya.
Dan ayat ini merupakan peringatan keras dan ancaman yang sangat
tegas bagi orang-orang yang masih tetap mempraktekkan riba setelah adanya
peringatan tersebut. (Abdullah, 2003: 555-557)
PT BRRS Bumi Rinjani Batu sebagai salah satu lembaga keuangan di
Indonesia yang berbentuk bank yang memberikan jasa keuangan dengan
menggunakan prinsip-prinsip perbankan syariah. PT BRRS Bumi Rinjani
Batu memberikan bantuan pembiayaan dalam bentuk pembayaran secara
kredit/cicilan dan mempunyai beberapa sistem, prosedur dan persyaratan yang
harus dipenuhi oleh calon debitur. Adapun ruang lingkup kegiatan PT. BPRS
Bumi Rinjani Batu adalah mencakup tabungan, deposito, dan pembiayaan
diantaranya:
pembiayaan
murabahah,
pembiayaan
mudharabah
dan
pembiayaan musyarakah.
Pada PT. BPRS Bumi Rinjani sebelum menyalurkan dana melalui
pembiayaan pada nasabah, pihak Bank terlebih dahulu melakukan penilaian
nasabah (analisis pembiayaan) untuk mengetahui layak atau tidaknya nasabah
tersebut menerima pembiayaan. Perusahaan menetapkan kebijakan dalam
pemberian kredit antara lain menetapkan standard untuk menerima atau
menolak resiko kredit yaitu menentukan siapa yang berhak menerima kredit
24
25
26
27
28
dan membangun
Bagi peneliti
Menambah khazanah keilmuan, pemikiran dan pengalaman
dalam bidang Teknik Informatika, serta sebagai salah satu syarat
untuk meraih gelar Sarjana Strata Satu (S-1) di Universitas Islam
Negeri (UIN) Malang.
Bagi lembaga
Hasil dari penelitian ini kiranya dapat digunakan sebagai
tambahan informasi dalam meningkatkan output pendidikan
khususnya di perguruan tinggi, yakni Universitas Islam Negeri
(UIN) Malang.
pendukung
keputusan
diharapkan
dapat
29
30
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari bahan
bacaan buku-buku yang berhubungan dengan permasalahan yang
dihadapi lembaga.
4. Metode Pengumpulan Data
Salah satu masalah yang terpenting dalam penelitian adalah
melalui metode tertentu untuk memecahkan suatu masalah yang diperoleh
dengan tujuan agar mendapat hasil yang dapat dipertanggung jawabkan.
Adapun langkah-langkah dalam teknik pengumpulan data suatu penelitian
adalah sebagai berikut :
a. Observasi
Dengan mengadakan penelitian dan menganalisa secara langsung
terhadap kondisi BPRS, sehingga dapat dilihat kebutuhan aplikasi yang
dirancang, dimana observasi ini meliputi pengamatan terhadap perangkat
lunak, perangkat keras dan sebagainya. Observasi juga mencakup
pencarian dan pengambilan data.
b. Studi Literatur
Dalam mempelajari data manual dan referensi yang berhubungan dengan
masalah yang dihadapi akan digunakan dalam perencanaan dan
perancangan aplikasi yang akan dibuat.
c. Teknik wawancara yang dilakukan secara langsung guna memperoleh
informasi tentang spesifikasi SPK Kredit yang akan dikembangkan.
31
tahapan
perancangan
pembangunan
sistem
pendukung
32
sistem
pendukung
keputusan
kelayakan
33
BAB II
LANDASAN TEORI
34
Hadits Nabi riwayat al-Baihaqi dan Ibnu Majah dan dishahihkan oleh
Ibnu Hibban :
untuk
bermuamalah dengan jalan suka sama suka dan rela sama rela. (Abdullah,
2003: 556)
Diriwayatkan dari Qatadah bahwa Anas r.a membawa roti gandum
yang diolesi lemak kepada Nabi SAW. Nabi SAW menggadaikan baju besinya
kepada seorang Yahudi di Madinah, kemudian uang hasil gadai tersebut
dipergunakan untuk membeli gandum untuk makanan keluarganya. Saya
pernah mendengar Anas r.a mengatakan: pada malam hari keluarga
Muhammad SAW tidak memiliki satu sha tepung atau sha biji-bijian (untuk
dimakan) padahal beliau mempunyai sembilan orang istri. Berdasarkan
penjelasan hadist tersebut, bahwa Nabi SAW membeli bahan makanan dengan
cicilan/kredit. (Imam Az-Zabidi, 2001:452)
Dalam bahasa sehari-hari kata kredit sering diartikan memperoleh
barang dengan membayar dengan cicilan atau angsuran dikemudian hari atau
35
36
Artinya: Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka
berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan
(sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu
Mengetahui. (QS: Al-Baqarah: 280)
37
38
39
tidak dapat diselamatkan kembali maka tindakan terakhir bagi bank adalah
menyita jaminan yang telah dijaminkan oleh nasabah. (Kasmir, 2000: 73-74)
2.2 Unsur-unsur Kredit
Setiap pemberian kredit sebenarnya jika dijabarkan secara mendalam
mengandung beberapa arti. Jadi dengan menyebutkan kata kredit sudah
terkandung beberapa arti. Atau dengan kata lain pengertian kata kredit jika
dilihat secara utuh mengandung beberapa makna, sehingga jika kita bicara
kredit maka termasuk membicarakan unsur-unsur yang terkandung di
dalamnya.
Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas
kredit adalah sebagai berikut:
1. Kepercayaan
Yaitu syarat keyakinan pemberi kredit (bank) bahwa kredit yang diberikan
bank berupa uang, barang atau jasa akan benar-benar diterima kembali di
masa tertentu di masa datang. Kepercayaan ini diberikan oleh bank, karena
sebelum dana dikucurkan, sudah dilakukan penelitian dan penyelidikan
yang mendalam tentang nasabah. Penelitian dan penyelidikan dilakukan
untuk mengetahui kemauan dan kemampuannya dalam membayar kredit
yang disalurkan.
2. Kesepakatan
Di samping unsur kepercayaan di dalam kredit juga mengandung unsure
kesepakatan antara si pemberi kredit dengan si penerima kredit.
Kesepakatan ini dituangkan dalam suatu perjanjian di mana masing-
40
41
42
43
dengan
kemampuannya
mengelola
bisnis
serta
44
5. Condition of Economy
Dalam menilai kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi sekarang
dan untuk di masa yang akan datang sesuai sektor masing-masing. Dalam
kondisi perekonomian yang kurang stabil sebaiknya pemberian kredit
untuk sektor tertentu jangan diberikan terlebih dahulu dan kalaupun jadi
diberikan sebaiknya juga dengan melihat prospek usaha tersebut di masa
yang akan datang. (Kasmir, 2000: 91-92)
2.4 Prosedur Pemberian Kredit
Sebelum debitur memperoleh kredit terlebih dahulu harus melalui
tahap-tahapan penilaian mulai dari pengajuan proposal dan dokumendokumen yang diperlukan, pemeriksaan keaslian dokumen, analisis kredit
sampai dengan kredit dikucurkan. Tahap-tahapan dalam memberikan kredit ini
kita kenal dengan nama prosedir pemberian kredit. Tujuan prosedur
pemberian kredit adalah untuk memastikan kelayakan suatu kredit, diterima
atau ditolak. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat An-Nisaa: 58.
45
Allah
SWT
mengabarkan,
bahwa
Dia
memerintahkan
untuk
46
kemudian dapat pula ditinjau dari segi tujuannya apakah untuk konsumtif atau
produktif.
Secara umum akan dijelaskan prosedur pemberian kredit oleh badan
hukum sebagai berikut:
1. Pengajuan Proposal
Untuk memperoleh fasilitas kredit dari bank maka tahap yang pertama
pemohon kredit mengajukan permohonan kredit secara tertulis dalam suatu
proposal. Proposal kredit harus dilampiri dengan dokumen-dokumen lainnya
yang dipersyaratkan. Yang perlu diperhatikan dalam setiap pengajuan
proposal suatu kredit hendaknya yang berisi keterangan tentang:
47
Jaminan
Jaminan kredit yang diberikan dalam bentuk surat atau sertifikat.
Penilaian jaminan kredit haruslah teliti jangan sampai terjadi sengketa,
palsu dan sebagainya, biasanya setiap jaminan diikat dengan suatu
asuransi tertentu.
Selanjutnya proposal ini dilampiri dengan dengan berkas-berkas yang
48
49
Akte Notaris
Izin Usaha
50
Dan Lain.
51
52
apa yang kita lihat di lapangna sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Tujuan
peninjauan ke lapangan adalah untuk memastikan bahwa obyek yang akan
dibiayai benar-benar ada dan sesuai dengan apa yang tertulis dalam proposal.
6. Wawancara Kedua
Hasil peninjauan ke lapangan dicocokkan dengan dokumen yang ada
serta hasil wawancara satu dalam wawancara kedua. Wawancara kedua ini
merupakan kegiatan perbaikan berkas, jika mungkin ada kekurangankekurangan pada saat setelah dilakukan on the spot di lapangan. Catatan yang
ada pada permohonan dan pada saat wawancara pertama dicocokkan dengan
pada saat on the spot apakah ada kesesuaian dan mengandung suatu
kebenaran.
7. Keputusan Kredit
Setelah melalui berbagai penilaian mulai dari kelengkapan dokumen
keabsahan dan keaslian dokumen serta penilaian yang meliputi seluruh aspek
studi kelayakan kredit maka langkah selanjutnya adalah keputusan kredit.
Keputusan kredit adalah untuk menentukan apakah kredit layak untuk
diberikan atau ditolak, jika layak maka, dipersiapkan administrasinya,
biasanya keputusan kredit akan mencakup:
53
Artinya:
dataran tinggi; gunung, laut, gurun pasir, kesunyian, keramaian, dan segala
manfaat yang terdapat di dalamnya, pergantian siang dan malam, satu pergi
yang lain datang menggantikannya dengan tidak saling mendahului dan tidak
54
sedikit pun mengalami keterlambatan meski hanya sekejap. Pada semuanya itu
terdapat bukti-bukti yang jelas menunjukkan keesaan-Nya.
Orang yang berzikir dan berfikir (secara murni) atau merenungkan
tentang fenomena alam raya, maka akan dapat sampai kepada bukti yang
sangat nyata tentang keesaan dan kekuasaan Allah SWT. Maka orang yang
memiliki akal pikiran yang murni dan jernih yang tidak diselubungi oleh
kabut-kabut ide yang dapat melahirkan kerancuan dalam berfikir. Termasuk di
dalamnya adalah orang yang mampu menyelesaikan masalah dengan adil,
yang benar dikatakan benar dan yang salah dikatakan salah.
Adil adalah "perhatian terhadap hak-hak individu dan memberikan
hak-hak itu kepada setiap pemiliknya". Pengertian inilah yang didefinisikan
dengan "menempatkan sesuatu pada tempatnya" atau "memberi pihak lain
haknya melalui jalan yang terdekat". Lawannya adalah "kezaliman", dalam
arti pelanggaran terhadap hak-hak pihak lain. Dengan demikian menyirami
tumbuhan adalah keadilan dan menyirami duri adalah lawannya. Sungguh
merusak permainan (catur), jika menempatkan gajah di tempat raja,
demikian ungkapan seorang sastrawan yang arif. Pengertian keadilan seperti
ini, melahirkan keadilan sosial.
Dalam surat An-Nisaa ayat 58 Allah SWT memerintahkan untuk
menetapkan hukum di antara manusia dengan adil. Untuk itu Muhammad bin
Kaab, Zaid bin Aslam dan Syahr bin Hausyab berkata: sesungguhnya ayat
ini diturunkan untuk para umara, yaitu para pemutus hukum diantara
manusia. Allah SWT memerintahkan kalian untuk menunaikan amanat,
55
menetapkan hukum di antara manusia dengan adil dan hal lainnya, yang
mencakup perintah-perintah dan syariat-syariat-Nya yang sempurna, agung
dan lengkap. (Abdullah, 2003: 336-337)
Oleh karenanya BPRS harus bersikap Amanah, contohnya memiliki
sikap keterbukaan, kejujuran, dan pelayanan yang optimal kepada nasabah.
Dan juga dalam kinerja perbankan harus benar-benar hati-hati dalam
menyalurkan kreditnya. Sehingga dalam menentukan kelayakan suatu kredit
maka dalam setiap tahap selalu dilakukan penilaian yang mendalam. Apabila
dalam penilaian mungkin ada kekurangan maka pihak bank dapat meminta
kembali ke nasabah atau bahkan langsung ditolak.
2.5.2 Pengertian Sistem
System merupakan kumpulan elemen yang saling berkaitan yang
bertanggung jawab memproses masukan (input) sehingga menghasilkan
keluaran (output). (Kusrini, 2007: 11)
Dalam kamus inggris Indonesia nya John M. Echols dan Hassan
Shadily, sistem diartikan sebagai susunan. Seperti misalnya yang terdapat
dalam kata sistem syaraf , berarti susunan syaraf, sistem jaringan berarti
susunan jaringan, dan lain sebagainya.
Menurut M.J Alexander dalam buku Information System Analysis:
Theory and Application, sistem merupakan suatu group dari elemen-elemen
baik yang berbentuk fisik maupun non fisik yang menunjukkan suatu
kumpulan saling berhubungan di antaranya dan berinteraksi bersama-sama
menuju satu atau lebih tujuan, sasaran atau akir dari suatu system.
56
57
58
59
60
itu juga terlihat bahwa manajemen puncak juga tetap terlibat dalam pembuatan
keputusan terstruktur, meskipun bentuk keterlibatannya akan semakin kecil
bila dibanding dengan manajer level yang di bawahnya.
Sistem informasi yang diperlukan oleh masing-masing tingkatan
manajer memiliki karakteristik yang berbeda. Semakin rendah tingkatan
manajemen, system informasinya akan semakin terstruktur, yaitu system
pengolahan transaksi. Semakin tinggi tingkatan manajemen, semakin dekat
dengan system pemandu keputusan.
Tabel 2.1 Hubungan antara struktur masalah, tingkatan manajemen,
dan contoh sistem informasi yang relevan
Struktur
Masalah
Terstruktur
SemiTerstruktur
Tidak
Terstruktur
Operasional
Piutang
Dagang
Penerimaan
Order
Pencatatan
Persediaan
Penjadwalan
Produksi
Manajemen
Kas
Analisis
PERT
Tingkatan Manajemen
Pengendalian
Strategis
Analisis
Pengaturan
Anggaran
Transportasi
Forecasting
barang
jangka pendek
Penyimpanan
barang di gudang
Analisis Selisih
Penyusunan
anggaran
Merger dan
Akuisisi
Proses Produksi
Pemasaran
Perancangan
produk baru
Litbang (R & D)
61
62
What-if analysis
Sensitivity analysis
Goal-seeking analysis
Komponen
Pendukung
Keputusan
Analitis
Optimization analysis
63
Design
Choice
Implementation
64
65
66
67
68
diciptakan, sehingga tidak ada penambahan satu huruf pun dan tidak pula
dilakukan pengurangan . kemudian, ia membacakan ayat :
(t=ys?F.$ttGn$.$))
Artinya: Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa telah kamu
kerjakan. (Abdullah bin Muhammad. 2006)
Dari kutipan ayat diatas telah dijelaskan bahwa semua amal manusia
tercatan dalam suatu kitab dan catatan tersebut tidak akan hilang bahkan
rusak dan tidak pula tertukar, sebab semua catatan tersebut telah diatur dan
tersimpan rapi. Dari sini dapat diambil pelajaran bahwa kemahabesaran
Allah tidak akan bisa ditandingi. Dan manusia hanya mampu belajar apa
yang diajarkan oleh Allah kepada mereka melalui Al-Quran, sebab ilmu
Allah adalah maha luas.
Sejak manusia mulai mengenal tulisan, mereka telah mencoba
menulis segala hal yang dialaminya kedalam sebuah media. Seiring dengan
perkembangan peradaban kemudian ditemukan kertas oleh bangsa Cina dan
dijadikannya sebagai media untuk menulis. Dengan semakin banyaknya data
yang harus disimpan media kertas tidak lagi sanggup menampung, sehingga
para ilmuan memikirkan suatu metode dalam penyimpanan data yang kita
kenal sekarang ini dengan sebutan database. Ada banyak sekali modelmodel dari database tersebut diantaranya adalah Database Desktop.
Sistem Basis Data adalah suatu sistem menyusun dan mengelola
record-record menggunakan computer untuk menyimpan atau merekam
serta memelihara data operasional lengkap sebuah organisasi/perusahaan
69
70
Arsitektur ini terdiri atas sebuah mesin server dan sejumlah terminal
(yang menjadi tempat user berinteraksi dengan sistem). Yang
tersentralisasi dalam arsitektur ini dapat mencakup basis data, DBMS,
dan aplikasi basis data atau basis data saja.
c. Sistem Client-Server
Sebagaimana sistem tersentralisasi, arsitektur ketiga ini juga diterapkan
pada sebuah sistem jaringan. Sistem client server ini ditunjukkan untuk
mengatasi
kelemahan-kelemahan
yang
terdapat
pada
sistem
71
Rekayasa
Analisis
Perancangan
Implementasi
Pengujian
Pemeliharaan
72
2. Desain
Desain perangkat lunak sebenarnya adalah proses multi langkah yang
berfokus pada empat atribut sebuah program yang berbeda yaitu struktur
data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface dan detil
(algoritma) prosedural. Proses desain menerjemahkan kebutuhan ke dalam
sebuah representasi perangkat lunak yang dapat diperkirakan demi kualitas
sebelum dimulai proses pengkodean. Desain didokumentasi dan menjadi
bagian dari konfigurasi perangkat lunak.
3. Pengkodean
Hasil desain harus diterjemahkan ke dalam machine readable form (bentuk
yang bisa dimengerti oleh mesin). Tugas inilah yang dilakukan pada tahap
ini. Jika desain dilakukan dengan cara yang lengkap, maka pembuatan
kode dapat diselesaikan.
4. Pengujian
Sekali kode dibuat, pengujian program dimulai. Proses pengujian berfokus
pada logika internal perangat lunak, memastikan bahwa semua pernyataan
sudah diuji, dan pada eksternal fungsional yaitu mengarahkan pengujian
untuk menemukan kesalahan-kesalahan dan memastikan bahwa input atau
masukan tertentu, akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan
kebutuhan.
5. Pemeliharaan
Perangkat lunak akan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada
pelanggan. Perubahan akan terjadi karena kesalahan-kesalahan yang
73
atau
unjuk
kerja.
Pemeliharaan
perangkat
lunak
74
Keterangan
Kedua elemen sama pentingnya
Elemen yang satu sedikit lebih penting
daripada elemen yang lainnya
Elemen yang satu lebih penting
daripada elemen lainnya
Satu elemen jelas lebih mutlak penting
daripada elemen lainya
Satu elemen mutlak penting dari pada
elemen lainnya
Nilai-nilai
antara
dua
nilai
pertimbangan yang berdekatan
Jika aktifitas i mendapat satu angka
dibandingkan dengan aktifitas j, maka j
memilki
nilai
kebalikannya
dibandingkan dengan i.
75
76
77
Nilai IR
0,00
0.58
0.90
1.12
1.24
1.32
1.41
1.45
1.49
1.51
1.48
1.56
1.57
1.59
78
79
80
81
82
83
Data masuk, data yang diterima sistem dari lingkungan dan harus
diproses dengan cara tertentu
Data keluar, data yang dihasilkan sistem dan diberikan ke dunia luar
84
85
86
87
prosedur
88
sistem secara logika (Jogianto, 1999: 75). Flowchart ini biasanya digunakan
sebagai alat bantu komunikasi dan untuk dokumentasi.
Bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan arus
kegiatan dari keseluruhan sistem. Bagan ini menjelaskan urutanurutan dari
prosedurprosedur yang ada dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan
apa yang dikerjakan di sistem.
2.10.5 Dependecy Diagram
Dependency diagram adalah diagram yang menjelaskan hubungan
antara faktor penentu, inputan pertanyaan, aturan, nilai dan rekomendasi yang
dibuat pada pemodelan knowledge base. Dengan melihat dependency diagram
dapat diketahui rekomendasi-rekomendasi yang diberikan jika satu syarat
keadaan memenuhi syarat keadaan yang lain atau pun jika salah satu syarat
tidak dipenuhi maka akan menghasilkan rekomendasi yang berbeda.
Jumlah masukan dari dependency diagram harus lebih dari satu,
dimana masukan tersebut berguna dalam proses pengambilan suatu keputusan.
Hasil dari dependency diagram dapat berupa suatu rekomendasi, serta dapat
pula berupa nilai yang sudah diproses.
2.11. Borland Delphi 7.0
Borland Delphi merupakan suatu bahasa pemrograman yang
memberikan berbagai fasilitas pembuatan aplikasi visual. Keunggulan bahasa
pemrograman ini terletak pada produktivitas, kualitas, pengembangan
perangkat lunak, kecepatan kompilasi, pola desain yang menarik serta
89
90
91
BAB III
DESAIN DAN PERANCANGAN SISTEM
berkedudukan di
Kepanjen.
Selanjutnya sesuai dengan surat keputusan Deputi Gubernur BI N0.
4/164/ KEP. DPG/ 2002 tanggal 31 oktober 2002 telah disetujui izin usaha
92
kepada PT. BPRS Bumi Rinjani Batu. Dan PT. BPRS Bumi Rinjani Batu
mulai beroperasi tanggal 11 November 2002.
Jenis Usaha
Berdiri
Izin Usaha
Lokasi
93
94
dan
menyetujui
Rancangan
Anggaran
95
mengkoordinasikan
semua
kegiatan Bank
dan
tugas-tugas
dalam
lingkungan
Bank
untuk
Perbankan,
Instansi-instansi
Pemerintah,
96
97
98
j.
kebijaksanaan
kepegawaian
dan
dalam
batas-batas
untuk
kemudian membuat
99
e. Menandatangani
bersama
surat-surat
yang
secara
resmi
100
101
tinggi terutama dalam perolehan dana pihak ke tiga baik itu tabungan
maupun deposito.
Tugas dan Tanggung jawab :
1. Menyiapkan akad perjanjian pembiayaan antara pihak Bank dan
Nasabah yang mengajukan pembiayaan.
2. Memeriksa kelengkapan pengajuan pembiayaan dari nasabah.
3. Mencari sumber dana dengan melihat kemungkinan dan peluang
dana murah yang dapat dihimpun dari masyarkat.
4. Mencari calon Debitur yang potensial.
5. Selalu menjaga hubungan baik dengan nasabah.
6. Mengetahui dengan pasti produk atau jasa yang telah diberikan oleh
Bank kepada para debitur.
7. Melakukan tugas-tugas lainnya yang di berikan oleh Direksi.
G. Cash Dan Teller
Ringkasan Pekerjaan: Melaksanakan seluruh aktivitas yang
berhubungan dengan transaksi kas, mengatur dan bertanggung jawab
atas semua pelaksanaan administrasi dan laporan perincian kas setiap
hari.
Tugas dan Tanggung jawab :
1. Memberikan pelayanan kepada nasabah secara cepat, cermat dan
ramah.
102
2. Mengatur dan bertanggung jawab atas dana kas yang tersedia, suratsurat berharga lainnya : Chegue, Bilyet Giro, buku tabungan milik
Bank yang dipercayakan untuk disimpan di Bank.
3. Bertanggung jawab atas kecocokan saldo akhir dengan saldo akhir
uang tunai pada box teller di akhir hari.
4. Menerima, menyusun serta menghitung secara hati-hati setiap
setoran tunai, tarikan tunai dan sebagainya dari para nasabah untuk
disimpan.
5. Mengatur dan menyimpan pengeluaran uang berdasarkan tarikan
tunai dari nasabah.
6. Menandatangani formulir-formulir serta slip setoran tunai dari
nasabah.
7. Membubuhi cap Tunai, Verivikasi dan cap-cap lain pada setiap
dokumen pembayaran yang diuangkan atau diterima kas.
8. Mengurus pengeluaran uang kas untuk pinjaman yang telah disetujui
oleh bagian administrasi pembiayaan.
9. Melaksanakan tugas-tugas lain dalam membantu tugas operasi yaitu
bagian tabungan, deposito dan pembiayaan.
Tugas sesuai sistem :
1. Menyiapkan/ Menghidupkan komputer sebelum pekerjaan dimulai.
2. Menyiapkan peralatan Teller untuk verivikasi (stempel, sinar
ultraviolet dan sebagainya).
3. Memeriksa slip setoran dan slip tarikan dengan direfikasi.
103
104
pekerjaan
yang
berhubungan
dengan
kepegawaian,
administrasi
data
pegawai
perusahaan
dan
105
surat
permohonan
pemberhentian
pegawai
dan
pembayarannya termasuk di
106
adalah
melayani
tabungan
mudharabah
dan
deposito
107
Solitasi
Analisa
Bagian legal
1. Analisa yuridis
2. Analisa jaminan
3. Taksasi jaminan
Bagian pembiayaan
(AO)
Analisa ekonomis
Usulan pembiayaan
Panitia pembiayaan
d
Keputusan
di tolak
di setujui
Nasabah
Realisasi
Gambar 3.1 Skema proses pembiayaan
Nasabah
108
supplier
dari
produk
existing
customer,
jasa
109
B. Solisitasi
1. Dasar pelasaksanaan
Mengetahui tentang kondisi perusahaan
Membicarakan hal khusus yang menjadi perhatian
2. Lagkah-langkah sosialisasi (meminta informasi)
Eksistensi perusahaan : Filosofi bisnis, sasaran, rencana jangka
pendek, menengah dan panjang, sejarah, para pendiri, pemegang
saham, prospek, jumlah karyawan, tingkat pendidikan rata-rata, system
penggajuan dan jaminan social lain.
Kebutuhan customer: bidang usaha, rekan bisnis, bantuan teknologi
dll.
Kemampuan membayar: kondisi produksi dan hasil produksi,
pemasaran dan strategi penjualan, kekuatan/ kelemahan perusahaan
(manajemen), sumber bahan baku atau cara pengadaan bahan baku,
system pelemparan kegiatan usaha dan keuangan yang telah di audit
oleh kantor ankuntan.
Jaminan: apakah punya market value.. ? kemudahan memonitoring,
lokasi, sifat fisika dan kimianya.
3. Pelaporan
C. Proses Analisa
1. Mengevaluasi kemampuan dan kesediaan calon nasabah membayar
kembali pembiayaan yang diterima yang sesuai dengan isi perjanjian
atau akad pembiayaan yang didasarkan pada aspek-aspek :
110
Jumlah plafond.
2. Memorandum pembiayaan
- Analisa singkat kualitas pembiayaan
3. Komite pembiayaan
-
111
5. Metode pembinaan :
- Membangun silaturrahmi.
- Mengevaluasi mutasi rekening atau kekayaan nasabah.
- Memperhatikan kelangsungan usaha nasabah terutama yang berkaitan
dengan produk maupun jasa yang dihasilkannya.
112
Administrasi
pemasaran/pembiayaan
Pembiayaan
yang
menangani
bagian
113
114
Capacity
Capacity ini bertujuan untuk mengetahui apakah calon nasabah
115
keperluan-keperluan
yang
sifatnya
mendadak.
Semakin
besar
116
wawancara yang penulis lakukan dengan bagian Account Officer (AO) pada
(02-06-2008) dalam capital ini yang dianalisa oleh pihak bank adalah usaha
yang dijalankan oleh debitur, misalnya seorang pedagang modal yang
dimiliki milik sendiri atau bukan, stock barang yang ada apakah hasil
membeli sendiri atau hutang dll, yang kemudian ditaksir dengan nominal
yang disesuaikan dengan harga pasar untuk mengetahui seberapa besar
modal yang dimiliki oleh calon debitur. Untuk mendapatkan informasi pihak
bank melakukan survey datang ke tempat calon debitur atau bertanya kepada
orang disekitarnya. Modal ini tidak harus berbentuk materi. Untuk
melakukan pembiayaan, modal bisa dilihat dari kemampuan calon nasabah
117
pembiayaan,
biasanya
calon
nasabah
yang
diterima
diberikan.
Misalnya
seorang
pedagang
ternyata
mengalami
bank
terhindar
dari
kerugian
dan
tetap
mendapatkan
keuntungan/profit.
4) Collateral
Jaminan yang diberikan debitur kepada bank. Setiap pembiayaan
yang dikeluarkan oleh bank jumlahnya tidak boleh lebih dari 80% dari nilai
jaminan yang diberikan. Ketentuan ini merupakan ketentuan dari Bank
Indonesia (BI). Jaminan ini harus dimiliki oleh calon nasabah yang akan
melakukan pembiayaan.
Dalam prakteknya di PT. BPRS Bumi Rinjani Batu yang dapat
dijadikan jaminan pembiayaan oleh debitur adalah sebagai berikut:
a) Jaminan dengan barang dapat berupa: tanah, rumah, kendaraan
bermotor, dan lain-lainnya.
118
119
ditutup oleh nilai agunan yang diserahkan debitur kepada bank. Penilaian
terhadap agunan ini meliputi jenis/macam barang, nilainya, lokasinya, bukti
pemilik/status hukumnya. Dengan adanya jaminan kemungkinan adanya
resiko kerugian dapat dihindari sehingga bank akan tetap mendapatkan
keuntungan/profit dari pembiayaan yang diberikan.
5) Condition Of Economic
Untuk memberikan pembiayaan pihak bank harus mengetahui
terlebih dahulu bagaimana kondisi ekonomi saat ini yaitu saat pemberian
pembiayaan sampai jangka waktu selesainya pembiayaan.
Untuk pembiayaan yang dianalisis untuk mengetahui condition ini
adalah pendapatan calon nasabah yaitu jenis usaha yang dijalankan oleh
calon nasabah (debitur) sebagaimana yang dijelaskan oleh Bpk. Abd Rohim
yang peneliti wawancarai (09-06-2008). Misal: seorang karyawan PT. JAYA
UTAMA, dia 1 bulan jadi karyawan. Pada saat dia meminta pembiayaan
kondisi perusahaan baik tapi setelah dilakukan analisis ke depan akan macet
yang akan berdampak pula pada gaji karyawan yang ikut macet. Hal ini
tentunya akan berpengaruh pada keputusan bank dalam memberikan atau
menolak permohonan pembiayaan tersebut. Untuk mengetahui condition ini
pihak bank melakukan analisis thingking (forecasting).
Dalam penerapan analisis 5C ini yang dilakukan oleh pihak bank
tidak mesti sama antara satu nasabah dengan nasabah yang lainnya. Misal
untuk nasabah yang akan melakukan pembiayaan, bagi nasabah yang sudah
kenal baik oleh pihak bank, maka bank tidak perlu ketat dalam menganalisis
120
karakter karean sudah diketahui. Hal ini berbeda dengan nasabah yang
belum dikenal tentunya analisis karakter merupakan hal yang sangat penting
untuk dilakukan bahkan menduduki urutan yang pertama.
3.3 Gambaran Umum Sistem
Sistem yang dikembangkan adalah sebuah sistem berupa perangkat
lunak yang membantu untuk pengambilan keputusan yaitu manager untuk
menentukan calon debitur yang layak dan tidak layak dalam menerima
kredit berdasarkan analisis 5C. Dari analisis dokumen penilaian yang diisi
oleh Manager dari tiap-tiap calon debitur lalu diproses melalui pemodelan
menggunakan AHP dan manager menilai calon debitur dari setiap criteria
yang telah ditentukan..
Setiap form isian dianalisis berdasarkan kriteria-kriteria penilaian.
Analisis dokumen-dokumen penilaian ini menghasilkan keluaran berupa
nilai prioritas calon debitur. Kemudian setelah semua penilaian dianalisis,
setiap penilaian diberi bobot, untuk selanjutnya dilakukan analisis pada
setiap calon debitur.
Pengambil keputusan dalam hal ini adalah manager melakukan
proses komunikasi dengan sistem lewat dialog (GUI) yang telah disediakan.
Manager dapat melakukan pengolahan data dan memberi perintah pada
sistem untuk mengolah data yang ada sesuai model yang digunakan dan
meminta sistem memberikan alternatif solusi setelah dimasukkan beberapa
kriteria dan bobot yang diperhitungkan. Keluaran informasi sistem bisa
121
122
123
124
Character
Capital
Capacity
Collateral
0.33
0.25
0.20
0.14
0.50
0.33
0.25
Capital
0.50
0.33
Capacity
0.33
Collateral
20.00
10,33
6.75
5.03
2.05
Condition of
Economy
Character
Jumlah
125
Character
Capital
Capacity
Collateral
Jumlah
Prioritas
0.03
0.04
0.04
0.07
0.23
0.05
0.15
0.10
0.07
0.07
0.12
0.51
0.10
Capital
0.20
0.19
0.15
0.10
0.16
0.80
0.16
Capacity
0.25
0.29
0.30
0.20
0.16
1.20
0.24
Collateral
0.35
0.39
0.44
0.60
0.49
2.27
0.45
Condition
of
Economy
Character
126
Character
Capital
Capacity
Collateral
Jumlah
0.02
0.01
0.01
0.01
0.10
0.30
0.10
0.05
0.03
0.03
0.51
Capital
0.64
0.32
0.16
0.08
0.05
1.25
Capacity
1.20
0.72
0.48
0.24
0.08
2.72
Collateral
3.15
1.80
1.35
1.35
0.45
8.10
Condition
of
Economy
Character
127
Prioritas
Hasil
0.05
0.15
0.51
0.10
0.61
Capital
1.25
0.16
1.41
Capacity
2.72
0.24
2.96
Collateral
8.10
0.45
8.55
Condition of
Economy
Character
Kolom jumlah per baris diperoleh dari kolom jumlah pada tabel 3.3,
sedangkan kolom prioritas diperoleh dari kolom prioritas pada tabel 3.2.
Dari tabel 3.4, diperoleh nilai-nilai sebagai berikut:
Jumlah (jumlahan dari nilai-nilai hasil) : 13.68
n (jumlah kriteria) : 5
128
Cukup Baik
Kurang
Baik
0.50
0.20
Cukup Baik
0.50
Kurang
8.00
3.50
1.70
0.13
Cukup
Baik
0.14
Baik
Jumlah
Prioritas
0.12
0.39
0.13
Prioritas
Subkriteria
0.22
Cukup
Baik
Baik
0.25
0.29
0.29
0.83
0.28
0.47
0.63
0.59
0.59
0.79
0.60
1.00
129
Cukup Baik
Baik
Jumlah
Kurang
0.13
0.07
0.03
0.23
Cukup
Baik
Baik
0.56
0.28
0.14
0.98
3.00
1.20
0.60
4.80
Prioritas
Jumlah
Kurang
0.23
0.13
0.36
Cukup Baik
0.98
0.28
1.26
Baik
4.80
0.60
5.40
Kolom jumlah perbaris diperoleh dari kolom jumlah pada tabel 3.7,
sedangkan kolom prioritas diperoleh dari kolom prioritas pada tabel
3.6, dari tabel 3.8, diperoleh nilai-nilai sebagai berikut:
130
Kurang
Cukup Baik
Baik
Jumlah
Kurang
Cukup Baik
Baik
1
2
4
7.00
0.50
1
2
3.50
0.25
0.50
1
1.75
131
Cukup
Baik
Baik
Baris
Prioritas
Prioritas
Sub
Criteria
0.14
0.29
0.14
0.29
0.14
0.29
0.42
0.87
0.14
0.29
0.25
0.51
0.57
0.57
0.57
1.71
0.57
1.00
Kurang
Cukup
Baik
Baik
Cukup Baik
Baik
Jumlah
Kurang
0.14
0.07
0.04
0.25
Cukup Baik
0.58
0.29
0.15
1.02
Baik
2.28
1.14
0.57
3.99
Prioritas
Jumlah
Kurang
0.25
0.14
0.39
Cukup Baik
1.02
0.29
1.31
Baik
3.99
0.57
4.56
132
Kurang
Cukup Baik
Baik
Jumlah
Cukup Baik
0.33
1
2
3.33
Baik
0.20
0.50
1
1.70
Kurang
Cukup
Baik
Baik
Kurang
Cukup
Baik
Baik
baris
Prioritas
0.11
0.33
0.10
0.30
0.12
0.29
0.33
0.92
0.11
0.31
Prioritas
sub
criteria
0.19
0.53
0.56
0.60
0.59
1.75
0.58
1.00
133
Kurang
Cukup Baik
Baik
Kurang
0.11
0.93
Cukup Baik
0.04
0.31
Baik
0.02
0.16
Jumlah
0.17
0.40
2.90
1.16
0.58
4.64
Kurang
Cukup Baik
Baik
Prioritas
0.11
0.31
0.58
Hasil
0.28
1.71
5.22
134
Kurang
Cukup Baik
Baik
jumlah
Cukup Baik
0.50
1
2
3.50
Baik
0.33
0.50
1
1.83
Kurang
Cukup
Baik
Baik
Kurang
Cukup
Baik
Baik
baris
Prioritas
Prioritas
sub
criteria
0.17
0.33
0.14
0.29
0.18
0.27
0.49
0.89
0.16
0.30
0.30
0.56
0.50
0.57
0.55
1.62
0.54
1.00
Cukup Baik
Baik
Jumlah
Kurang
0.16
0.08
0.05
0.29
Cukup
Baik
Baik
0.60
0.30
0.15
1.05
1.62
1.08
0.54
3.24
135
Prioritas
Jumlah
Kurang
0.29
0.16
0.45
Cukup Baik
1.05
0.30
1.35
Baik
3.24
0.54
3.78
Kurang
Cukup Baik
Baik
Jumlah
Kurang
1
3
4
8.00
Cukup Baik
0.33
1
2
3.33
Baik
0.25
0.50
1
1.75
136
Cukup
Baik
Baik
baris
Prioritas
Prioritas
sub
kriteria
Kurang
0.13
0.10
0.14
0.37
0.12
0.21
Cukup
Baik
0.38
0.30
0.29
0.97
0.32
0.57
Baik
0.50
0.60
0.57
1.67
0.56
1.00
Cukup Baik
Baik
Jumlah
Kurang
0.12
0.04
0.03
0.19
Cukup Baik
0.96
0.32
0.16
1.44
Baik
2.24
1.12
0.56
3.92
Prioritas
Jumlah
Kurang
0.19
0.12
0.31
Cukup Baik
1.44
0.32
1.76
Baik
3.92
0.56
4.48
137
3. Menghitung hasil
Prioritas hasil perhitungan pada langkah 1 dan 2 kemudian dituangkan
dalam matriks hasil yang terlihat dalam tabel 3.25
Tabel 3.25 Matriks hasil
Character
Capacity
Capital
Collateral
0.10
Baik
1.00
Cukup Baik
0.24
Baik
1.00
Cukup Baik
0.16
Baik
1.00
Cukup Baik
0.45
Baik
1.00
Cukup Baik
0.51
Kurang
0.25
0.56
Kurang
0.30
0.53
Kurang
0.19
0.57
Kurang
0.21
Condition
of economy
0.05
Baik
1.00
Cukup
Baik
0.47
Kurang
0.22
Seandainya diberikan data nilai dari 3 orang nasabah seperti yang terlihat
dalam table 3.26, maka hasil akhirnya akan tampak dalam table 3.27.
Tabel 3.26 Nilai nasabah
Character
A Cukup Baik
B
Baik
C
Cukup Baik
Capacity
Capital
Collateral
Condition
of economy
Cukup Baik
Kurang
Baik
Cukup
Baik
Baik
Cukup Baik
Baik
Baik
Cukup Baik
kurang
Baik
Baik
A
B
C
Character
Capacity
Capital
0.051
0.1
0.051
0.13
0.072
0.24
0.16
0.08
0.16
Collateral Condition
of
economy
0.25
0.45
0.09
0.05
0.02
0.05
Total
0.641
0.722
0.591
138
Nilai 0.051 pada kolom Condition of economy baris A diperoleh dari nilai
nasabah A untuk Condition of economy, yaitu cukup baik dengan prioritas
0.51, dikalikan dengan prioritas Condition of economy sebesar 0.51
Kolom total pada table 3.27 diperoleh dari penjumlahan pada masing-masing
barisnya. Nilai total inilah yang dipakai sebagai dasar untuk merangking
kelayakan nasabah dalam mendapatkan kredit. Semakin besar nilainya, maka
calon debitur tersebut akan semakin besar peluang mendapatkan kredit.
4. Form Penilaian Kredit
A. Karakter (Character)
1. Apakah bersikap kooperatif?
2. Apakah rumah tangganya agamis, rukun, dan harmonis?
3. Apakah penilaian / informasi warga sekitar baik?
4. Apakah kondisi ekonominya ada peningkatan?
5. Apakah tepat janji dan sesuai antara perkataan dengan kenyataan?
B. Kapasitas (Capacity)
1. Apakah usaha tidak bertentangan dengan agama?
2. Apakah merupakan usaha pokok?
3. Apakah memiliki pengalaman usaha yang sama?
4. Apakah bahan baku mudah diperoleh?
5. Apakah prospek pasar bagus?
6. Apakah telah memiliki pelanggan tetap?
7. Apakah usaha sejenis disekitarnya banyak?
8. Apakah omsetnya stabil setiap bulannya?
139
140
141
Manager
Data Kelengkapan
Matrik Hasil
Operator
SPK KREDIT
Laporan Hasil Analisa
Data Nasabah
Data Flow Diagram yang menjelaskan proses yang ada pada program
Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian Kredit Nasabah dengan
Metode AHP adalah sebagai berikut :
142
Data Kelengkapan
Operator
Evaluasi Persyaratan
Kelayakan
Data Kelengkapan
Master Nasabah
Data Nasabah
Matrik Kriteria
Manager
Pengolahan Manager
Matrik Hasil
+
Simpan Nilai Bobot SubKriteria KarakterHasil Analisa
Menyajikan Informasi
Keputusan
Simpan Data Hasil Analisa
Data Kelengkapan
Data Nasabah
Operator
Pengolahan Operator
Master Nasabah
Data Nasabah
143
Matrik
Kriteria
Setup Matrik
1
Manager
Matrik
SubKriteria
Karakter
Matrik
SubKriteria
Kapital
Matrik Hasil
Perhitungan AHP
Matrik SubKriteria
Kapasitas
Matrik SubKriteria
Jaminan
Matrik
SubKriteria
Kondisi Ekonomi
Hasil Analisa
Manager
Master Nasabah
G
Gambar 3.7 DFD Level 2 Proses 3 : Menyajikan Informasi Keputusan
A
mbar
144
145
S oal
KODE
K ode_Soa l
P ertanyaa n
K riteria
KODE
KODE
Manager
ID_NA SA B AH
K ODE
KODE
Matrik K riteria
ID_NA SA B AH
K ARAK TE R
K AP ITA L
K AP AS IT AS
JA MINAN
K ONDIS I E KONOMI
KODE
OPE RA TOR
ID_NA SA B AH
NAMA
KODE
KODE
ID_NASABAH
Nasabah
ID_NA SA B AH
NAMA
A DA _KK
A DA _KT P
A DA _AK T A_NIKA H
A DA _SK _JA BA T A N
A DA _SLIP _GAJI
A DA _JAMINAN
A DA _TA B UNGA N
A DA _IZIN_US AHA _NP WP
T EMPA T_ LAHIR
LOKA SI_P E KE RJA A N
JE NIS _PE K ERJAA N
JML_GA J I
NO_S K_J AB
NO_A KT E _NIK AH
NO_K K
NO_K TP
NO_T ELE P ON
JML_KE LUARGA
S TA TUS
P EK ERJA AN
K OT A
A LAMAT
A GA MA
JE NIS _KE LA MIN
T OT ALE
N_EK ONOMI
N_JAMINA N
N_KA PA S IT A S
N_KA PIT A L
N_KA RA K TE R
E KONOMI
JA MINAN
K AP AS IT AS
K AP ITA L
K ARAK TE R
JML_KRE DIT
NO_IZIN_USA HA _NPW P
JML_TA B UNGA N
NAMA_JA MINA N
LA MA _KE RJA
T GL_LA HIR
KODE
Matrik Has il
ID_NA SA B AH
K ODE
KODE
ID_NASABAH
146
Fields
Type
Size
Kode
Char
Karakter
Char
Kapital
Char
Kapasitas
Char
Jaminan
Char
Kondisi Ekonomi
Char
Fields
Type
Size
Kode
Char
Baik
Char
Cukup
Char
Kurang
Char
147
c. Tabel matrik subkriteria Kapital, tabel ini berfungsi untuk menyimpan data
nilai subkriteria Kapital
Fields
Type
Size
Kode
Char
Baik
Char
Cukup
Char
Kurang
Char
Fields
Type
Size
Kode
Char
Baik
Char
Cukup
Char
Kurang
Char
Fields
Type
Size
Kode
Char
Baik
Char
Cukup
Char
Kurang
Char
148
Fields
Type
Size
Kode
Char
Baik
Char
Cukup
Char
Kurang
Char
Fields
Type
Size
ID_NASABAH
Varchar
NAMA
Varchar
35
ADA_KK
Varchar
ADA_KTP
Varchar
ADA_AKTA_NIKAH
Varchar
ADA_SK_JABATAN
Varchar
ADA_SLIP_GAJI
Varchar
ADA_JAMINAN
Varchar
ADA_TABUNGAN
Varchar
10
ADA_IZIN_USAHA_NPWP
Varchar
11
TEMPAT_LAHIR
Varchar
35
12
TGL_LAHIR
13
JENIS_KELAMIN
Varchar
10
14
AGAMA
Varchar
15
15
ALAMAT
Varchar
35
Timestamp
149
16
KOTA
Varchar
35
17
PEKERJAAN
Varchar
20
18
STATUS
Varchar
20
19
JML_KELUARGA
20
NO_TELEPON
Varchar
20
21
NO_KTP
Varchar
20
22
NO_KK
Varchar
20
23
NO_AKTE_NIKAH
Varchar
20
24
NO_SK_JAB
Varchar
20
25
JML_GAJI
Double
26
JENIS_PEKERJAAN
Varchar
20
27
LOKASI_PEKERJAAN
Varchar
35
28
LAMA_KERJA
29
NAMA_JAMINAN
Varchar
30
JML_TABUNGAN
Double
31
NO_IZIN_USAHA_NPWP
Varchar
32
JML_KREDIT
Double
33
KARAKTER
Varchar
15
34
KAPITAL
Varchar
15
35
KAPASITAS
Varchar
15
36
JAMINAN
Varchar
15
37
EKONOMI
Varchar
15
38
N_KARAKTER
Double
39
N_KAPITAL
Double
40
N_KAPASITAS
Double
41
N_JAMINAN
Double
42
N_EKONOMI
Double
43
TOTALE
Double
Short
Short
100
20
150
h. Tabel soal, tabel ini berfungsi untuk melakukan update data penilaian
kredit
Fields
Type
Size
Kode
Char
Soal
Char
35
Kriteria
Char
15
berikut ini :
151
mulai
Penilaian kelengkapan
Analisis dokumen
lagi?
T
DSS kelayakan pemberian kredit
selesai
152
mulai
AHP Kriteria
AHP SubKriteria
Matriks Hasil
Form Penilaian
selesei
153
mulai
Matriks Perbandingan
Berpasangan
Matriks Kriteria
selesei
3.10
154
FILE
MATRIK
DEBITUR
ANALISA
HELP
155
Nilai Kriteria
Rasio Konsistensi
Perbandingan
C o n d itio n o f
C h a ra cte r
C a p ita l
C a p a city
C o lla te ra l
E co n o m y
C o n d itio n
of
E co n o m y
C h a ra c te r
C a p ita l
C a p a c ity
C o lla te ra l
J u m la h
Lamda Max
Keterangan
Perbandingan
Rasio Konsistensi
Nilai Kriteria
Condition
Character
Capital
Capacity
Collateral
Jumlah
of
Economy
Condition
of
Economy
Character
Capital
Capacity
Collateral
Prioritas
156
Perbandingan
Nilai Kriteria
Rasio Konsistensi
Penjumlahan Tiap Baris
Perbandingan
Nilai Kriteria
Prioritas
Hasil
Condition of Economy
Character
Capital
Capacity
Collateral
157
Matrik Hasil
Condition of
Character
Capital
Capacity
Collateral
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Cukup
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
economy
158
Character
Capital
Capacity
Collateral
Condition of
economy
CHARACTER
JAW ABAN
Hasil
Character
Capacity
Capital
Collateral
CAPITAL
Condition of
economy
JAWABAN
159
Character
Capital
Collateral
Capacity
CAPACITY
1. Apakah usaha tidak bertentangan dengan agama?
Condition of
economy
JAWABAN
Character
Capital
Capacity
Collateral
JAMINAN
Condition of
economy
JAWABAN
160
Character
Capital
Capacity
Collateral
Condition of
economy
CONDITION OF ECONOMY
JAWABAN
Hasil Analisa
161
Data Kelengkapan
ID Nasabah
Nama Lengkap
Kartu Keluarga
KTP
Akte Nikah
SK Jabatan
Slip Gaji
Jaminan
Tabungan
Izin Usaha
SIMPAN
162
Data Nasabah
IDNASABAH
NAMA LENGKAP
TEMPAT LAHIR
TANGGAL LAHIR
JENIS KELAMIN
AGAMA
ALAMAT
KOTA
PEKERJAAN
STATUS
JENIS KELAMIN
NO TELPON
NO KTP
NO KK
NO AKTE NIKAH
NO SK JABATAN
JUMLAH GAJI
JENIS PEKERJAAN
LOKASI PEKERJAAN
LAMA KERJA
NAMA JAMINAN
JUMLAH TABUNGAN
NO IZIN USAHA
JUMLAH KREDIT
SIMPAN
163
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
164
Hardware :
-
Hardisk 80 GB.
Hardisk 40 GB.
Software :
-
Pack 2
-
Delphi 7.0
Adobe Pothoshop
165
Microsoft Office XP
Windows 98
Delphi 7.0
MENU UTAMA
FILE
Close
MATRIK
AHP
MASTER
ANALISA
HELP
Matrik
Kriteria
Data
Kelengkapan
Update Form
Penilaian
Biodata
Programmer
Matrik
SubKriteria
Data Nasabah
Analisa
Kelayakan
Kredit
Penggunaan
Program
Matrik Hasil
Laporan Hasil
Analisa
166
2. Komponen File
Komponen ini terdiri dari Menu Keluar. Komponen dari Menu Keluar
digunakan untuk keluar dari Program Aplikasi SPK Kelayakan Pemberian
Kredit Nasabah ini.
3. Komponen Matrik AHP
Komponen ini terdiri dari Menu Matrik Kriteria, Matrik Subkriteria dan
Matrik Hasil. Menu Matrik Kriteria dan Matrik Subkriteria berfungsi
untuk memberikan nilai bobot kriteria dan subkriteria, sehingga
menghasilkan nilai bobot prioritas kriteria dan nilai bobot prioritas
subkriteria dan juga untuk menentukan rasio konsistensi dari setiap
perhitungan matrik yang dihitung. Dari nilai bobot prioritas kriteria dan
nilai bobot prioritas subkriteria akan ditampilkan secara keseluruhan
dalam Menu Matrik Hasil.
4. Komponen Master
Komponen ini terdiri dari Data Kelengkapan dan Data Nasabah. Menu
Data Kelengkapan berfungsi untuk mengelola data-data Kelengkapan
calon nasabah sebagai bentuk persyaratan calon nasabah untuk menjadi
nasabah dari perusahaan. Menu Data Nasabah digunakan untuk mengelola
data-data nasabah baik yang diterima, dipertimbangkan maupun yang
ditolak oleh perusahaan.
167
5. Komponen Analisa
Komponen ini terdiri dari Menu Update Form Penilaian Kredit, Analisa
Kelayakan Kredit dan Menu Laporan Hasil Analisa. Menu Update Form
Penilaian Kredit ini digunakan untuk melakukan update data terhadap
pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam Menu Form Penilaian Kredit.
Menu Form Penilaian Kredit ini digunakan sebagai alat bantu tambahan
untuk dijadikan dasar penilaian terhadap setiap calon debitur. Penilaian ini
terdiri atas baik, cukup baik dan kurang. Dari penilaian ini akan didapat
nilai dari setiap calon nasabah, apakah calon nasabah tersebut baik, cukup
baik atau kurang, berdasarkan analisa dari Menu Form Penilaian Kredit.
Hasil penilaian dari Menu Form Penilain Kredit akan ditampilkan dalam
Menu Analisa Kelayakan Kredit. Kemudian Menu Analisa Kelayakan
Kredit akan menghitung secara keseluruhan dari Nilai bobot prioritas
kriteria dan Nilai bobot prioritas subkriteria yang dihasilkan berdasarkan
penilaian dari Menu Penilaian Kredit. Dari hasil ini akan diperoleh nilai
total dari setiap calon debitur. Nilai total inilah yang dipakai sebagai dasar
untuk merangking kelayakan nasabah dalam mendapatkan kredit. Semakin
besar nilainya, maka calon debitur tersebut akan semakin besar peluang
mendapatkan kredit.
6. Komponen Help
Komponen ini terdiri dari Menu Biodata Programmer dan Menu
Penggunaan Program. Menu Biodata Programmer berfungsi untuk
menampilkan biodata dari prograamer / pembuat Program Aplikasi SPK
168
169
170
171
172
173
174
175
= 'Kurang';
34..67
68..100
= 'Baik';
Tampilan form penilaian kredit ini adalah sebagai berikut:
176
Dari hasil ini akan diperoleh nilai total dari setiap calon debitur. Nilai total
inilah yang dipakai sebagai dasar untuk merangking kelayakan nasabah dalam
mendapatkan kredit. Semakin besar nilainya, maka calon debitur tersebut akan
semakin besar peluang mendapatkan kredit.
Tampilan form hasil analisa ini adalah sebagai berikut:
177
178
179
180
181
nilai 1. Karena nilai total inilah yang dijadikan dasar sebagai nilai prioritas
calon nasabah yang dapat direkomendasikan untuk mendapatkan kredit atau
tidak mendapatkan kredit.
Prosentase tingkat kevalidasian dari uji program yang telah dilakukan
di PT. BPRS Bumi Rinjani Batu adalah 76.47%. Hal ini didapatkan
berdasarkan uji program Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Kredit
dengan Metode AHP yang disesuaikan dengan uji penilaian yang dilakukan
oleh PT. BPRS Bumi Rinjani Batu. Hasil uji program dapat dilihat dalam tabel
dibawah ini:
Tabel 4.1 Tabel Uji Kelayakan PT. BPRS Bumi Rinjani Batu
No
Nama
Nilai Total
Keputusan
M. Arief Hakim
20
Dipertimbangkan
Eko Sumartono
13
Ditolak
Sudarsono
18
Dipertimbangkan
Nirwan
26
Diterima
Siti Fatimah
13
Ditolak
25
Diterima
Nur Rohmah
29
Diterima
28
Diterima
Moh Irwansyah
27
Diterima
10
Ahmad Riyadi
30
Diterima
11
Rudi Sudarsono
28
Diterima
182
12
Maimunah
18
Ditolak
13
Joni Setiawan
20
Dipertimbangkan
14
Hari Santoso
16
Ditolak
15
Pujianti
18
Dipertimbangkan
16
Hasan Basri
19
Dipertimbangkan
17
Budi Hermawan
17
Ditolak
Nama
Nilai Total
Keputusan
M. Arief Hakim
0.72
Diterima
Eko Sumartono
0.43
Ditolak
Sudarsono
0.59
Dipertimbangkan
Nirwan
0.89
Diterima
Siti Fatimah
0.31
Ditolak
0.89
Diterima
Nur Rohmah
Diterima
Diterima
Moh Irwansyah
Diterima
10
Ahmad Riyadi
Diterima
11
Rudi Sudarsono
Diterima
12
Maimunah
0.53
Ditolak
13
Joni Setiawan
0.67
Diterima
183
14
Hari Santoso
0.39
Ditolak
15
Pujianti
0.53
Dipertimbangkan
16
Hasan Basri
0.59
Dipertimbangkan
17
Budi Hermawan
0.53
Dipertimbangkan
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa dari 17 calon nasabah hasil dari
uji penilaian yang dilakukan oleh PT. BPRS Bumi Rijani Batu bahwa 7 calon
nasabah dinyatakan diterima, 5 calon nasabah dinyatakan dipertimbangkan
dan 5 calon nasabah ditolak. Dan uji program yang disesuaikan dengan data
penilaian kredit dari Bank didapat bahwa 9 calon nasabah diterima, 5 calon
nasabah dipertimbangkan dan 3 calon nasabah ditolak.
Dari hasil uji program ini didapat prosentase tingkat validasi sistem ini
adalah 76.47 %. Hasil prosentase ini dapat dilihat dalam tabel dibawah ini:
Keterangan
Nilai Total
Prosentase
Valid
13
76.47 %
Tidak valid
23.53 %
Jumlah
17
100 %
184
kredit pada calon nasabah. Jika pihak Bank membutuhkan 10 calon nasabah
untuk direkomondasikan dalam mendapatkan kredit maka calon nasabah yang
dipertimbangkan juga dapat direkomondasikan dalam mendapatkan kredit.
Padahal sistem hanya bisa menentukan 7 calon nasabah yang dapat
direkomondasikan dalam mendapatkan kredit.
185
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Hasil percobaan yang diperoleh dari 17 hasil percobaan uji program
yang disesuaikan dengan uji penilaian yang dilakukan oleh PT. BPRS Bumi
Rinjani Batu didapatkan bahwa calon nasabah yang dapat direkomendasikan
diterima adalah 7 calon nasabah. Calon nasabah tersebut adalah Moh
Irwansyah, Tri Kustono Adi, Nur Rohmah, Winda Sulistiawati, Nirwan, Rudi
Sudarsono dan Ahmad Riyadi. Hal ini didasarkan dari hasil nilai total dari
calon nasabah tersebut yang bernilai 1 atau mendekati nilai 1. Karena nilai
total inilah yang dijadikan dasar sebagai nilai prioritas calon nasabah yang
dapat direkomendasikan untuk mendapatkan kredit atau tidak mendapatkan
kredit.
Prosentase tingkat kevalidasian dari uji program ini didapatkan
berdasarkan uji program Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Pemberian
186
Kredit dengan Metode AHP yang disesuaikan dengan uji penilaian yang
dilakukan oleh PT. BPRS Bumi Rinjani Batu. Uji penilaian yang dilakukan
oleh PT. BPRS Bumi Rinjani Batu didapatkan bahwa 7 calon nasabah
dinyatakan diterima, 5 calon nasabah dinyatakan dipertimbangkan dan 5 calon
nasabah ditolak. Dan uji program yang disesuaikan dengan data penilaian
kredit dari Bank didapatkan bahwa 9 calon nasabah diterima, 5 calon nasabah
dipertimbangkan dan 3 calon nasabah ditolak.
Dari hasil uji program didapat prosentase tingkat validasi sistem ini
adalah 76.47 % dapat digunakan dalam menentukan kelayakan pemberian
kredit nasabah dan 23.53 % tidak valid. Ketidakvalidasian dari sistem ini
disebabkan dari kebutuhan bank dalam menentukan kelayakan pemberian
kredit pada calon nasabah. Jika pihak Bank membutuhkan 10 calon nasabah
untuk direkomondasikan dalam mendapatkan kredit maka calon nasabah yang
dipertimbangkan
dan
ditolak
juga
dapat
direkomondasikan
dalam
5.2 Saran
Setelah mengembangkan sistem pendukung keputusan ini, ada
beberapa saran yang harus diterapkan guna pengembangan sisten pendukung
keputusan lebih lanjut:
187
188
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah bin Muhammad. 2003. Tafsir Ibnu Kasir. Bogor: Pustaka Imam Syafii.
Allamah Kamal Faqih dan Tim Ulama. 2004. Tafsir Nurul Quran: Sebuah Tafsir
Sederhana Menuju Cahaya Al-Quran. Jakarta: Al-Huda.
A. Perwataatmadja, Karnaen dan M. Syafii Antonio. 1992. Apa Dan Bagaimana
Bank Islam. Yogyakarta: Dana Bhakti Waqof.
Arikunto, Suharsimi.1997. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Jusuf, Jopie. 2008. Analisis Kredit untuk Account Officer. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
189
190
LAMPIRAN
A
RIWAYAT HIDUP PENULIS
191
RIWAYAT HIDUP
David Hari Saputra dilahirkan di
Gresik,
Juli
Jawa
1986,
Timur
anak
pada
tanggal
13
pertama
dari
dua
dan
Ibu
Nur
Mala.
Pendidikan
PMDK
Mengambil
di
Universitas
Jurusan
Islam
Teknik
Negeri
Malang.
Informatika
yang
di
Organisasi
perguruan
Himpunan
tinggi
pernah
Mahasiswa
aktif
Jurusan
di
Teknik
2004-2005.
Pada
Tahun
2005
masuk
sebagai
dalam
Mahasiswa
periode
jajaran
kepengurusan
Fakultas
2005-2006.
praktikum
(BEM-F)
Serta
Matakuliah
Badan
Saintek
pernah
Eksekutif
UIN
Malang
menjadi
Rangkaian
asisten
Digital
di
Teknik
Informatika
yang
dikuasai
Jember
Pengenalan
(2008).
(2007)
Teknologi
dan
mengajar
Informasi
di
mata
pelajaran
SMAN
MALANG
192
LAMPIRAN
B
BUKTI KONSULTASI
193
BUKTI KONSULTASI
Nama Lengkap
: 04550001
Fakultas/Jurusan
: Saintek/Teknik Informatika
Dosen Pembimbing I
: Fatchurrochman, M.Kom.
Judul Skripsi
NO
Hari, Tanggal
Materi Konsultasi
Proposal Penelitian
Revisi Bab IV
10
ACC Keseluruhan
Tanda Tangan
Suhartono, M.Kom.
NIP. 150 327 241
194
BUKTI KONSULTASI
Nama Lengkap
: 04550001
Fakultas/Jurusan
: Saintek/Teknik Informatika
Dosen Pembimbing II
Judul Skripsi
NO
Hari, Tanggal
Materi Konsultasi
1. Senin, 3 November
Tanda Tangan
2008
2. Kamis, 4 Desember
2008
3. Selasa 30 Desember
2008
ACC Keseluruhan
Suhartono, M.Kom.
NIP. 150 327 241
195
LAMPIRAN
C
REKAPITULASI HASIL DATA
PENILAIAN KELAYAKAN
PEMBERIAN KREDIT NASABAH
196
BANK SYARIAH
BUMI RINJANI BATU
PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH
Jl. Dewi Sartika 10 Batu
ANALISA PEMBIAYAAN
PT. BPRS BUMI RINJANI BATU
No
1
Uraian
a. KARAKTER (CHARACTER)
a. Apakah bersikap kooperatif?
b. Apakah rumah tangganya agamis, rukun, dan
harmonis?
c. Apakah penilaian / informasi warga sekitar
baik?
d. Apakah kondisi ekonominya ada
peningkatan?
e. Apakah tepat janji dan sesuai antara
perkataan dengan kenyataan?
b. KAPASITAS (CAPACITY)
1. Apakah usaha tidak bertentangan dengan
agama?
2. Apakah merupakan usaha pokok?
3. Apakah memiliki pengalaman usaha yang
sama?
4. Apakah bahan baku mudah diperoleh?
5. Apakah prospek pasar bagus?
6. Apakah telah memiliki pelanggan tetap?
7. Apakah usaha sejenis disekitarnya banyak?
8. Apakah omsetnya stabil setiap bulannya?
9. Apakah pemohon tidak petualang (ovonturir)
dalam usaha?
10. Apakah ada tenaga lain selain pemohon yang
dapat mengelola usaha?
11. Apakah aset usaha > pinjaman?
12. Apakah tingkat keuntungan lebih tinggi
dibanding margin bank?
13. Apakah kewajiban angsuran < 1/3 penerimaan
kas?
c. KAPITAL (CAPITAL)
1. Apakah modal sendiri dibanding pembiayaan
> 30 %?
YA
TIDAK
197
30
Abdul Rohim
198
LAMPIRAN
D
SURAT IZIN PENELITIAN