Anda di halaman 1dari 11

Menerapkan Komumikasi Efektif

Oleh,
Kelompok 3

Hesti Wulandari
Indriani Bayu
Junianti
Junita

- Justika
- Marta
- Melani
- Muli Asrianti

Akademi kebidanan Yayasan Pendidikan Konawe


Kab.Konawe
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk bekerja bersama untuk menyelesaikan
makalah ini. dimana makalah ini merupakan salah satu dari tugas mata kuliah ,yaitu
Menerapkan Komumikasi Efektif . Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada dosen
pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan
makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan temanteman. Amin...

Unaaha , February 2016

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

................................................................................................i

DAFTAR ISI

...............................................................................................ii

BAB I PENDAHLUAN
A. Latar Belakang
................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................1
C. Tujuan
................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.

Pengertian Komunikasi...........................................................................................3
Pengertian komunikasi menurut beberapa pakar...............................................3
Pengertian Komunikasi Efektif.............................................................................3
Proses Komunikasi Efektif......................................................................................5
Menerapkan Komunikasi Efektif .........................................................................6

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN
B. SARAN

................................................................................................8
................................................................................................8

DEFTAR PUSTAKA................................................................................................9

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia pada hakekatnya adalah mahkluk sosial, yang dalam kehidupan seharihari tidak bisa lepas dari kegiatan interaksi dan komunikasi. Komunikasi merupakan
bagian integral kehidupan manusia, apapun statusnya di masyarakat. Sebagai mahkluk
sosial, kegiatan sehari- hari selalu berhubungan dengan orang lain dalam upaya
pemenuhan kebutuhan hidup.
Komunikasi adalah proses berbagi makna melalui perilaku verbal dan nonverbal.
Segala perilaku dapat disebut komunikasi jika melibatkan dua orang atau lebih.frase
dua atau lebih perlu ditekankan ,karena sebagian literatur menyebut istilah komunikasi
intrapersonal,yakni komunikasi diri sendiri. Komunikasi terjadi jika setidaknya suatu
sumber membangkitkan respons pada penerima melalui penyampaian suatu pesan
dalam bentuk tanda atau symbol,baik bentuk verbal atau bentuk nonverbal,tanpa harus
memastikan terlebih dulu bahwa kedua pihak yang berkomunikasi punya suatu
sistemsimbol yang sama.Komunikasi efektif terjadi apabila sesuatu (pesan) yang
diberitahukan

komunikator

dapat

diterima

dengan

baik

atau

sama

oleh

komunikan,sehingga tidak terjadi salah persepsi.


Seperti yang kita ketahui dalam kehidupan sehari-hari kita tidak pernah lepas dari
yang namanya komunikasi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi
secara langsung salah satunya adalah dengan cara bertemu dan bertatap muka secara
langsung sedangkan komunikasi secara tidak langsung bisa melalui perantara orang
ketiga yang menyampaikan pesan nantinya. Hal ini pasti selalu ada di dalam kehidupan
bermasyarakat. Apalagi sifat manusia itu sendiri adalah makhluk social yaitu makhluk
yang tidak dapat hidup sendiri melainkan perlunya interaksi dengan manusia lainnya.
Salah satu bentuk konkret dari interaksi ini adalah komunikasi tersebut. Namun dalam
pembahasan yang ada di dalam makalah ini adalh mengenai komunikasi efektif dalam
konteks manajemen dan pemerintahan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi?
2. Apa yang dimaksud dengan komunikasi efektif?
3. Bagaimana proses komunikasi efektif?
4. Bagaimana cara penerapan kmounikasi efektif?
C. Tujuan Makalah

Mengetahui tentang komunikasi efektif, dan mengetahui bagaimana proses


komunikasi dan penerapan komunikasi efektif.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi
Komunikasi sebagai kata benda (noun), communnication, berarti:
1. Pertukaran simbol, pesan-pesan yang sama dan informasi.
2. Proses pertukaran antara individu melalui sistem simbol-simbol yang sama.
3. Seni untuk mengekspresikan gagasan.
4. Ilmu pengetahuan tentang pengiriman informasi (Stuart, 1983).
B. Pengertian komunikasi menurut beberapa pakar:
1. William Albig: komunikasi adalah proses pengoperan lambang-lambang yang
berarti antara individu. (Communication is the prosses of transmitting meoninfull
symbols between individuals buku public opinion).
2. Wilbur Schram: dalam uraiannya How Communication Work mengatakan
komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu kata communio atau common.
Bilamana kita mengadakan komunikasi itu berarti membagikan informasi . agar
si penerima maupun si pengirim sepaham atas suatu pesan tertentu.
(Communication

comes

from

latin,

communio

common

when

we

communication are the sender tuned together for a particular message). Jadi esensi
komunikan adalah menemukan dan memadukan si penerima dan si pengirim.
3. Onong Uchyana Effendy: dalam bukunya komunikasi, teori dan praktik
mengatakan, komunikasi hakekatnya adalah proses penyimpanan pikiran atau
perasaan oleh komunikator kepada komunikan.
C. Pengertian Komunikasi Efektif
Komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap ( attitude change ) pada
orang yang terlihat dalam komunikasi. Tujuan komunikasi efektif adalah memberi
kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi dan penerima
sehingga bahasa lebih jelas, lengkap, pengiriman dan umpan balik seimbang, dan
melatih penggunaan bahasa nonverbal secara baik.
Komunikasi efektif adalah komunikasi di mana :
a. Pesan diterima dan dimengerti sebagaimana yang dimaksud oleh pengirimnya.
b. Pesan disetujui oleh penerima dan ditindaklanjuti dengan perbuatan yang
diamati oleh pengirim.
c. Tidak ada hambatan untuk melakukan apa yang seharunya dilakukan untuk
menindaklanjuti pesan yang dikirim.
Untuk membantu meningkatkan efektifitas komunikasi dapat dilakukan dengan cara :
a) Sebagai pengirim
1) Menggunakan bahasa yang tepat dan menarik serta dimengerti oleh
penerima.

2) Menggunakan empati dengan berusaha menempatkan diri ditempat


penerima.
3) Mempertajam persepsi dengan membayangkan bagaimana pesan akan
diterima, dibaca, ditafsir dan ditanggapi oleh penerima.
4) Mengendalikan bentuk tanggapan dengan menggunakan kode atau lambang
yang tepat dan saluran yang sesuai.
5) Bersedia menerima umpan balik positif maupun negatif.
6) Mengembangkan kredibilitas diri sehingga dapat dipercaya karena kualitas
pribadi, mutu hidup dan keahlian profesional.
7) Mempertahankan hubungan baik dengan penerima.
b) Sebagai penerima
1) Meningkatkan kemampuan untuk mendengarkan

sampai

mampu

mendengarkan dengan empatik.


2) Waspada terhadap prasangka, bias, dan apriori dan sikap tidak terbuka dari
kita.
3) Mengembangkan

kecakapan

menyampaikan

umpan

balik

secara

konstruktif.
4) Berusaha berfikir kreatif terhadap pesan yang diterima.
5) Bersikap terbuka tetapi kritis.
6) Benar- benar mengerti pesan komunikasi, jangan malu bertanya apabila
pesan belum kita tangkap atau tidak dimengerti.
7) Saat mengambil keputusan sadar akan tujuannya.
c) Keefektifan komunikasi antar pribadi dipengaruhi oleh faktor- faktor berikut :
1) Keterbukaan yaitu kesediaan membuka diri, merasakan pikiran dan
perasaan orang lain, mereaksi pada orang lain.
2) Empati, yaitu mengahayati perasaan orang lain.
3) Mendukung yaitu kesediaan secara spontan untuk menciptakan suasana
yang bersifat mendukung.
4) Positif yaitu menyatakan sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain
dan situasi.
5) Keseimbangan yaitu mengakui bahwa kedua belah pihak mempunyai
kepentingan yang sama, pertukaran informasi secara seimbang.
6) Percaya diri yaitu merasa yakin pada diri sendiri, bebas dari rasa malu.
7) Kesegaran yaitu segera melakukan kontak disertai rasa suka dan berminat.
8) Manajemen interaksi yaitu mengendalikan interaksi untuk memberikan
keputusan kepada kedua belah pihak.
9) Pengungkapan yaitu keterlibatan secara jujur dalam berbicara dan
menyimak baik secara verbal maupun nonverbal.
10) Orientasi kepada orang lain yaitu penuh perhatian, minat dan kepedulian
kepada orang lain.
D. Proses Komunikasi Efektif

Dalam komunikasi, setidaknya harus ada komunikator, pesan, saluran komunikasi,


metode komunikasisi, bentuk komunikasi, dan teknik komunikasi, usecara keseluruhan
akan membentuk jaringan komunikasi.
Komunikator adalah orang yang mau berkomunikasi dengan orang lain, disebut
juga pembawaan berita/pengirim berita/sumber berita.
Pesan adalah berita yang disampaikan oleh komunikator melalui lambing dan
gerak.
Saluran komunikasi adalah sarana untuk menangkap lambing yang kemudian
diterjemahkan dalam bentuk persepsi yang member makna terhadap suatu stimulus
atau rangsangan.
Komunikan adalah pihak lain yang diajak berkomunikasi, yang merupakan sarana
dalam kegiatan komunikasi atau orang yang menerima berita atau lambing.
Umpan balik adalah hasil atau akibat yang berbalik guna bagi rangsangan atau
dorongan untuk bertindak lebih lanjut atau merupakn tanggapan langsung dari
pengamatan sebagai hasil dari kelakuan individu terhadap individu lain.
Dalam membina hubungan dengan terapeutik (berinteraksi), bidan melewati empat
tahap dan pada setiap tahapnya mempunyai tugas yang harus diselesaikan oleh bidan.
E. Menerapkan Komunikasi Efektif
Interaksi dengan klien dilakukan secara bertahap, yaitu prainteraksi, perkenalan,
orientasi, kerja dan terminasi.
a. Prainteraksi, merupakan masa persiapan sebelum berhubungan danberkomunikasi
dengan klien. Seorang bidan harus membuat rencana interaksi dengan klien
seperti:
Evaluasi dari, termasuk didalamnya kesiapan pengetahuan, sikap dan
mental.
Penetapan terhadap hubungan/interksi, apakah ini pertemuan pertama
atau ulang, tujuan prtemuan, tindakan yang akan dilakukan.
Rencana interaksi, percakapan apa yang akan dilakukan, teknik apa yang
akan digunakan, langkah tindakan yang akan dikerjakan.
b. Perkenalan, merupakan kegiatan yang anda lakukan saat pertama kali bertemu atau
kontak dengan klien. Hal-hal yang perlu dilakukan adalah:
Member salam
Memperkenalkan diri
Menanyakan nama klien
Menyepakati pertemuan (kontrak)
Melengkapi kontrak

Menyepakati masalah klien


Mengakhiri perkenala
c. Orientasi. Dilaksanakan pada awal setiap pertemuan kedua dan seterusnya. Tujuan
fase orientasi ini adalah memvalidasi keakuratan data, rencana yang telah dibuat
dengan keadaan klien saat ini, dan mengevaluasi hasil tindakan yang lalu.
Umumnya dikaitkan engan hal yang dilakuka bersama klien.
Member salam
Memvalidasi keadaan klien
Mengingatkan kontrak
d. Fase kerja, merupakan inti hubungan bidang klien yang terikat erat dengan
pelaksanaan rencana kebidanan yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai.
e. Fase terminasi,merupakan akhir setiap pertemuan bidan dengan klien. Terminasi
dibagi menjadi dua, yaitu terminasi sementara adalah akhir dari tiap pertemuan
bidan dengan klien dan terminasi akhir terjadi bila klien akan pulang dari rumah
sakit/klinik.
Model komunikasi interpersonal memfokuskan kepada diri individu
masing-masing dan pesan-pesan yang saling dipertukarkan. Tidak ada satupun dari
unsure yang ada berdiri sendiri. Arti kata-kata yang diucapkan bisa luas
interpretasinya atau artinya. Perubahan interpretasi terjadi karena pengaruh
karakteristik dan tujuan dari masing-masing individu, konteks budaya,
penempatan pernyataan dalam pertukaran tingkahlaku verbal dan non verbal serta
sejarah antar individu yang terlibat.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap ( attitude change ) pada
orang yang terlihat dalam komunikasi. Tujuan komunikasi efektif adalah memberi
kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan antara pemberi dan penerima
sehingga bahasa lebih jelas, lengkap, pengiriman dan umpan balik seimbang, dan
melatih penggunaan bahasa nonverbal secara baik.
Interaksi dengan klien dilakukan secara bertahap, yaitu prainteraksi, perkenalan,
orientasi, kerja dan terminasi.
Prainteraksi, merupakan masa persiapan sebelum berhubungan danberkomunikasi
dengan klien. Seorang bidan harus membuat rencana interaksi dengan klien
Perkenalan, merupakan kegiatan yang anda lakukan saat pertama kali bertemu atau
kontak dengan klien
Orientasi. Dilaksanakan pada awal setiap pertemuan kedua dan seterusnya. Tujuan
fase orientasi ini adalah memvalidasi keakuratan data, rencana yang telah dibuat
dengan keadaan klien saat ini, dan mengevaluasi hasil tindakan yang lalu.
Fase kerja, merupakan inti hubungan bidang klien yang terikat erat dengan
pelaksanaan rencana kebidanan yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai.
Fase terminasi,merupakan akhir setiap pertemuan bidan dengan klien. Terminasi
dibagi menjadi dua, yaitu terminasi sementara adalah akhir dari tiap pertemuan
bidan dengan klien dan terminasi akhir terjadi bila klien akan pulang dari rumah
sakit/klinik.
B. Saran
Sebagai seorang bidan, komunikasi adalah hal yang sangat penting dan
merupakan kunci utama keberhasilan seorang bidan.Sebaiknya dalam
berkomunikasi dengan klien, seorang bidan harusnya menjaga etika dan
penampilannya dalam menghadapi kliennya.Menjaga hak-hak priabdi dan hak-hak
orang lain.Menghormati,menjaga perasaan klien, dengan melihat kondisi
ekonominya.Menjaga rahasia klien.

DAFTAR PUSTAKA

M.Taufik Juliane. 2010 , Komunikasi Terapeutik Dan Konseling Dalam Praktik Kebidanan
. Jakarta Selatan : Salemba Medika
Suryani, S.Kp, MHSc . 2005 , Komunikasi Terapeutik:Teori dan Praktik . Jakarta :EGC
komunikasi dan konseling/kebidanan komunikasi efektif.htm
Misran Utina KOMUNIKASI DAN KONSELING DALAM PRAKTIK
KEBIDANAN.htm

Anda mungkin juga menyukai