PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Masalah etik apakah yang berhubungan dengan Teknologi ?
2. Apa tanggapan yang berkaitan dengan kode etik bidan ?
4. Apa solusi penyelesaian kode etik bidan?
C. Tujuan penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas terstruktur
dari dosen mata kuliah.
BAB II
PEMBAHASAN
c. Persyaratan skrining
Menurut Wilson and Jungner (1986) persyaratan skrining
antara lain :
1) Masalah kesehatan atau penyakit yang diskrining
harus merupakan masalah kesehatan yang penting.
2) Harus tersedia pengobatan bagi pasien yang
terdiagnosa setelah proses skrining.
3) Tersedia fasilitas diagnosa dan pengobatan.
3. Transplantasi
a. Definisi
Transplantasi organ adalah transplantasi atau pemindahan
seluruh atau sebagian organ dari satu tubuh ke tubuh yang lain,
atau dari suatu tempat ke tempat yang lain pada tubuh yang
sama. Transplantasi ini ditujukan untuk menggantikan organ
yang rusak atau tak befungsi pada penerima dengan organ lain
yang masih berfungsi dari donor. Donor organ dapat merupakan
orang yang masih hidup ataupun telah meninggal.
Teknik transplantasi dimungkinkan untuk memindahkan
suatu organ atau jaringan tubuh manusia yang masih berfungsi
baik, baik dari orang yang masih hidup maupun yang sudah
meninggal ke tubuh manusia lain.
Dalam penyembuhan suatu penyakit, adakalanya
transplantasi tidak dapat dihindari dalam menyelamatkan nyawa
si penderita. Dengan keberhasilan teknik transplantasi dalam
usaha penyembuhan suatu penyakit dan dengan meningkatnya
keterampilan dokter – dokter dalam melakukan transplantasi.
Upaya transplantasi mulai diminati oleh para penderita dalam
upaya penyembuhan yang cepat dan tuntas.
Untuk mengembangkan transplantasi sebagai salah satu cara
penembuhan suatu penyakit tidak dapat bagitu saja diterima
masyarakat luas. Pertimbangan etik, moral, agama, hukum, atau
sosial budaya ikut mempengaruhinya.
Transplantasi ditinjau dari sudut si penerima, dapat
dibedakan menjadi :
1) Autotransplantasi, yaitu pemindahan suatu jaringan
atau organ ke tempat lain dalam tubuh orang itu
sendiri.
2) Homotransplantasi, yaitu pemindahan suatu jaringan
atau organ dari tubuh seseorang ke tubuh orang lain.
3) Heterotransplantasi, yaitu pemindahan suatu jaringan
atau organ dari suatu spesies ke tubuh spesies
lainnya.
4) Resipien
Adalah orang yang menerima jaringan / organ orang
lain. Pada dasarnya, seorang penderita mempunyai hak
untuk mendapatkan perawatan yang dapat
memperpanjang hidup atau meringankan
penderitaannya.
Seorang resepien harus benar – benar mengerti
semua hal yang dijelaskan oleh tim pelaksana
transplantasi. Melalui tindakan transplantasi diharapkan
dapat memberikan nilai yang besar bagi kehidupan
resepien. Akan tetapi, ia harus menyadari bahwa hasil
transplantasi terbatas dan ada kemungkinan gagal. Juga
perlu didasari bahwa jika ia menerima untuk
transplantasi berarti ia dalam percobaan yang sangat
berguna bagi kepentingan orang banyak di masa yang
akan datang.
6) Masyarakat
Secara tidak sengaja masyarakat turut menentukan
perkembangan transplantasi. Kerjasama tim pelaksana
dengan cara cendekiawan, pemuka masyarakat, atau
pemuka agama diperlukan unutk mendidik masyarakat
agar lebih memahami maksud dan tujuan luhur usaha
transplantasi.
c. Transplantasi Ditinjau dari Aspek Hukum
Pada saat ini peraturan perundang – undangan yang ada
adalah Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1981, tentang Bedah
Mayat Klinis dan Bedah Mayat Anatomis serta Transplantasi
Alat atau Jaringan Tubuh Manusia.
Pokok – pokok peraturan tersebut adalah :
1) Pasal 10
Transplantasi alat untuk jaringan tubuh manusia dilakukan
dengan memperhatikan ketentuan – ketentuan yaitu harus
dengan persetujuan tertulis penderita dan keluarganya yang
trdekat setelah penderita meninggal dunia.
2) Pasal 14
Pengambilan alat atau jaringan tubuh manusia untuk
keperluan transplantasi atau bank mata dari korban kecelakaan
yang meninggal dunia, dilakukan dengan pernyataan tertulis
keluarga terdekat.
3) Pasal 16
Donor atau keluarga donor yang meninggal dunia tidak
berhak atas suatu kompensasi material apapun sebagai imbalan
transplantasi.
4) Pasal 18
Dilarang mengirim dan menerima alat dan jaringan tubuh
manusia dalam semua bentuk keadaan dari luar negeri.
4. Teknik Reproduksi dan Kebidanan
a. Bayi tabung
Bayi tabung adalah upaya jalan pintas untuk
mempertemukan sel sperma dan sel telur diluar tubuh (in
vitro fertilization). Setelah terjadi konsepsi hasil tersebut
dimasukkan kembali ke dalam rahim ibu atau embrio
transfer sehingga dapat tumbuh menjadi janin sebagaimana
layaknya kehamilan biasa. Status bayi tabung ada 3 macam
;
1) Inseminasi buatan dengan sperma suami
2) Inseminasi buatan dengan sperma donor
3) Inseminasi bautan dengan model titipan.
A. Kesimpulan
Bidan merupakan bentuk profesi yang erat kaitannya dengan etika
karena lingkup kegiatan bidan sangat berhubungan erat dengan
masyarakat. Karena itu, selain mempunyai pengetahuan dan keterampilan,
agar dapat diterima di masyarakat bidan juga harus memiliki etika yang
baik sebagai pedoman bersikap/ bertindak dalam memberikan suatu
pelayanan khususnya pelayanan kebidanan. Agar mempunyai etika yang
baik dalam pendidikannya bidan dididik etika dalam mata kuliah Etika
profesi namun semuanya mata kuliah tidak ada artinya jika peserta didik
tidak mempraktekannya dalam kehidupannya di masyarakat.
Etik merupakan bagian dari filosofi yang berhubungan erat dengan
nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah
dan apakah penyelesaiannya baik atau salah (Jones, 1994).
Menurut George R.Terry, pengambilan keputusan/solusi adalah
memilih alternatif yang ada. Pengambilan keputusan klinis adalah
keputusan yg diambil berdasarkan kebutuhan dan masalahyang dihadapi
klien, sehingga semua tindakan yang dilakukan bidan dapat mengatasi
permasalahan yang dihadapi klien yang bersifat emergency(darurat),
antisipasi, atau rutin.
B. Saran
Dari makalah ini mahasiswa dapat mengetahui bagaimana cara
pengambilan keputusan/solusi yang benar dan tepat untuk menjadi calon
Tenaga Kesehatan terutama sebagai seorang Bidan.
DAFTAR PUSTAKA
http://sisrinirahayusammarian.blogspot.co.id/2014/01/masalah-etik-
kebidanan.htmlsammarian's document