Anda di halaman 1dari 14

DASAR-DASAR KESELAMATAN

DAN KESEHATAN KERJA


Oleh :
Rika Ernawati

Yogyakarta, 14- 17 Juli 2008

KESELAMATAN KERJA
Keselamatan Kerja : suatu usaha untuk dapat melaksanakan pekerjaan
tanpa ada kecelakaan
Tujuan Keselamatan Kerja :
untuk mencegah/mengadakan pencegahan agar karyawan tidak
mendapat luka/celaka dan juga tidak terjadi kerusakan ataupun
kerugian dari peralatan/material maupun produksi.
Faktor yang harus dipertimbangkan dalam K3, yaitu :
1. Manusia
2. Material
3. Mesin
4. Metode Kerja
5. Lingkungan Kerja (environmental)

Bahaya : sesuatu yang berpotensi mencelakakan atau merusak.


Termasuk di dalamnya adalah zat-zat, mesin-mesin dan
metode
kerja.

Contoh : lantai yang licin dan berminyak

Resiko : sesuatu yang muncul karena adanya energi atau orang pada
bahaya.

Contoh : orang yang berjalan di atas lantai yang licin dan berminyak

Kategori Bahaya :
1. Bahaya yang mudah terlihat
2. Bahaya yang tersembunyi
3. Bahaya yang berkembang

KESEHATAN KERJA
Tujuan Kesehatan Kerja : untuk melindungi pekerja dari segala hal
yang dapat merugikan kesehatan akibat
kerja.
Disini juga dipantau tentang penyakit atau cidera yang disebabkan oleh
akibat faktor-faktor yang berhubungan dengan pekerjaan yang
dilakukan. Kesehatan karyawan harus diperhatikan, oleh karena itu
perlu dilakukan pemeriksaan terhadap seluruh karyawan.
Pemeriksaan Kesehatan :
1. Pemeriksaan Kesehatan Karyawan
2. Lingkungan Tempat Kerja
3. Ergonomi

PRINSIP-PRINSIP K3
1. Mengetahui pekerjaan-pekerjaan yang akan
dilakukan/dikerjakan
2. Memahami langkah-langkah/tahapan pekerjaan
tersebut
3. Mengetahui bahaya-bahaya yang mungkin
terjadi dari pekerjaan yang akan dilakukan
4. Mengetahui cara mengendalikan terhadap
bahaya-bahaya tersebut

KECELAKAAN
Kecelakaan : sesuatu kejadian yang tidak direncanakan atau tidak
diduga semula dan tidak diinginkan yang mengakibatkan
terganggunya proses yang direncanakan dan terjadinya
kontak antara seseorang dengan sumber energi (kinetik,
elektrik, chemical maupun thermal)

Kecelakaan kerja : semua kejadian kecelakaan dalam hubungan kerja


yang berakibat cidera fisik dan atau psikis serta
kerusakan peralatan dan harta benda.

-Tidak direncanakan
-Tidak diduga
-Tidak diingini
-Kapan saja
-Dimana saja
-Siapa saja

-Tindakan tidak aman

KECELAKAAN

-Kondisi tidak aman


-Lain-lain/nasib

Kerusakan peralatan, produksi terganggu


Cidera/sakit, cacat tetap, bahkan kematian

Insiden (Insident) : suatu kejadian yang tidak diinginkan dan dapat


mengakibatkan cidera pada manusia atau
kerusakan pada alat/proses/lingkungan sekitar.
Eksiden (Accident) : suatu kejadian yang tidak diinginkan yang
mengakibatkan cidera pada manusia atau
kerusakan pada alat/ proses/ lingkungan
sekitar.
Jenis jenis kecelakaan :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Terjatuh/tergelincir
Terpukul
Terbentur
Kemasukan benda
Terjepit
Terkena aliran listrik, dll

Penyebab Kecelakaan (teori HW. Heinrich) :


Tindakan Tidak Aman (88%) :

Kondisi Tidak Aman (10%) :

1. Tidak mengenakan alat


proteksi diri
2. Tidak mengikuti prosedur kerja
yang ditentukan
3. Tidak mengikuti peraturan
keselamatan kerja yang dibuat
4. Bekerja sambil bergurau
5. Mengemudi melebihi
kecepatan

1. Lantai kerja yang licin


2. Tempat bekerja yang berserakan
dengan barang-barang yang tidak
berguna,barang bekas.
3. Pencahayaan yang kurang
4. Bagian mesin yang berputar yang
tidak dilindungi dengan
pengaman
5. Kondisi lingkungan tempat kerja
yang berdebu
6. Perkakas /peralatan yang sudah
rusak/tidak standar, dll.

Lain-lain/nasib

Kecelakaan yang dikategorikan kehendak Tuhan


atau Takdir.

KRITERIA KECELAKAAN
1. Kecelakaan benar-benar terjadi --- artinya tidak ada unsur
kesengajaan
2. Mengakibatkan cidera pada karyawan
---- yang mengalami kecelakaan benar-benar karyawan
3. Kecelakaan ada hubungan kerja dengan kegiatan usaha
---- pekerjaan yang dilakukan korban mempunyai
hubungan/kaitan kerja dari perusahaan yang
bersangkutan.
4. Terjadi pada jam kerja ---- terjadi dalam waktu jam kerja
dari korban.
5. Terjadi di wilayah kegiatan/kerja

STATISTIK KECELAKAAN
Tingkat Kekerapan Kecelakaan (Frekuency Rate) :

Jumlah kumulatif kecelakaan


FR = -------------------------------------------------- x 1.000.000
Jumlah kumulatif jam kerja karyawan

Tingkat Keparahan (Severity Rate/SR) :

Jumlah kumulatif hari yang hilang


SR = --------------------------------------------------- x 1.000.000
Jumlah kumulatif jam kerja karyawan

PEMBINAAN K3
1. Penyuluhan : Ceramah tentang K3
Pemasangan poster-poster K3
Pemutaran film/slide tentang K3, dll
2. Safety Talk : dapat dilakukan saat ganti gilir kerja
3. Safety Training : pelatihan
pelatihan
pelatihan
pelatihan

penggunaan peralatan keselamatan kerja


pemadaman kebakaran
pengendalian keadaan darurat
P3K, dll

4. Safety Inspection : Inspeksi tidak terencana


Inspeksi terencana

5. Safety Investigation : untuk mengetahui penyebab kejadian

6. Pemantauan Lingkungan Kondisi Kerja :


Kondisi debu
Kondisi kebisingan
Kondisi pencahayaan, dll
7. Penyediaan Alat-Alat Perlengkapan K3 :
- Alat Pelindung Diri (APD) : topi pengaman, sepatu
pengaman, sarung tangn pengaman, masker
pengaman, kacamata pengaman, dll.
- Alat perlengakapan K3 : Safety lamp, tangga,
tandu, safety belt, dll.
8. Program K3 tahunan : Program pelatihan observasi K3
Program Job Safety Analysis (JSA)
Inspeksi K3 terencana
Inspeksi bersama
Pertemuan dan pelatihan K3
Audit K3

9. Pencegahan Kebakaran :
Prinsip dasar pengamanan kebakaran
a. Perlindungan terhadap keselamatan jiwa (life safety)
b. Perlindungan terhadap harta benda dan bangunan (property safety)
c. Perlindungan informasi/proses (process safety)
d. Perlindungan lingkungan hidup dari kerusakan (environmental safety)
Langkah-langkah yang perlu dilakukan bila terjadi
kebakaran :
1. Jangan panik, usahakan tenang dan cari sumber api,
besar/ kecilnya
kebakaran, dan pilih alat
pemadam yang tepat. (padamkan
apabila api
masih kecil dan mampu/ apabila telah besar dan tidak
mampu).
2. Bunyikan alarm kebakaran/ tanda-tanda lain
3. Matikan aliran listrik, gas dan aliran bahan bakar
4. Beritahukan ke Emergency Respon/ bagian kebakaran
melalui
laporan langsung/ telepon, dengan
menyebutkan ha-hal yang
diperlukan secara jelas,
antara lain : nama penelpon;
alamat/bagian; apa yang
terbakar; lokasi/dimana; dsb.
5. Evakuasi karyawan ke tempat berkumpul yang aman
6. Absen dan pastikan keberadaan karyawan.

Anda mungkin juga menyukai