MAKALAH
Antropologi
Pengarang
Penerbit:
Pendidikan
:
Kamriadi
Gudang
Ilmu-One
Tahun:
Mattalatta
(GIO)
2011
dan
pengembangan
masyarakat.
Sebagai suatu disiplin ilmu yang sangat luas cakupannya, maka tidak ada seorangahli
antropologi yang mampu menelaah dan menguasai antropologi secara sempurna.Demikianlah
maka antropologi dipecah-pecah menjadi beberapa bagian dan paraahli antropologi masingmasing mengkhususkan diri pada spesialisasi sesuaidengan minat dan kemampuannya untuk
mendalami studi secara mendalam padabagian-bagian tertentu dalam antropologi.
Dengan demikian, spesialisasi studi antropologi menjadi banyak,sesuai dengan
perkembangan ahli-ahli antropologi dalam mengarahkan studinyauntuk lebih mamahami
sifat-sifat dan hajat hidup manusia secara lebih banyak.
B.
RUMUSAN MASALAH
Memperhatikan realita yang berkembang mengenai AntropologiPendidikan seperti
yang telah diuraikan diatas perlu adanya pemahaman tentangSosiologi Antropologi
Defenisi Kebudayaan
Dalam artisempit kebudayaan adalah kesenian, yaitu pikiran, karya dan hasil karya
manusiayang memenuhi hasratnya akan keindahan.Adapun dalam arti luas kebudayaan
adalah seluruh total daripikiran, karya dan hasil karya manusia yang tidak berkar kepada
nalurinyakarena itu hanya bias dicetuskan oleh manusia sesudah suatu proses belajar .
Dengan kata lain kebudayaan itu adalah keseluruhan sisstem gagasan,tindakan dan hasil
karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yangdijadikan milik diri manusia dengan
belajar (Koentjaraningrat,1985)
2)
Wujud Kebudayaan
Kebudayaan paling tidak memiliki 3 wujud,yaitu sebagai berikut,
a) Wujud ideal, yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu komleks dari ide-ide,gagasan, nilai-nilai,
norma-norma, peraturan.
b)
Wujud system sosial, yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu komleks aktivitaskelakuan
berpola dari manusia dalam masyarakat.
yang
makin
alaminyahnyasehingga
kebudayaan
lama
fisik
makin
mempengaruhi
pula
itu
membentuk
menjauhkan
pola-pola
manusia
suatu
lingkungan
dari
lingkungan
perbuatannya,bahkan
juga
mempengaruhi polapikirnya.
5)
Penggolongan Kebudayaan
Supardi Suparlan ( A. W. Widjaja, 1986 ) membedakan kebudayaanmenjadi 3
golongan, yaitu,
a) Organik dan super organik. Kebudayaan bersifat organic sbabkebudayaan berakar pada organ
manusia, tanpa manusia berbuat, berpikir, merasadan membuat benda-benda maka tidak aka
ada kebudayaan.Kebudayaan super organikkarena kebudayaan hidup terus melampaui
generasi tertentu dank arena isinyalebih merupakan hasil karya manusia daripada hasil unsur
biologis.
b) Overt (terlihat) dan covert (tersembunyi).Kebudayaan terlihat dalambentuk-bentuk tindakantindakan dan benda-benda, seperti rumah, pakaian, bentukpembicaraan yang dapat diamati
secara langsung.Sedangkan tersembunyi, yakni dalam aspaek sikap dasar terhadapalam fisik
dan alam gaib yang mesti diiterprestsikan pengertiannya dari apayang dikatakan dan
dilakukananggota-anggotanya.
c) Ideal dan aktual ( manifest ).Kebudayaan ideal terdiri atas caraberbuat/berkelakuan sesuai
dengan kepercayaanya ( normative ),sedangkanbersifat actual ( manifest ) maksudnya
kebudayaan itu merupakantindakan-tindakan yang nyata.
d) Stabil dan berubah. Terdapat hal-hal dipertahankan oleh masyarakatagar tidak tetap berubah
( stabil ),tetapi terjadi pula perubahan-perubahankebudayaan di dalam masyarakat.Para
antropolog umumnya menerima ketidak tetapankebudayaan.
7)
Fungsi Kebudayaan
Kerber dan Smith ( Imran Manan, 1989 ) mengemukakan fungsi utamakebudayaan
dalam kehidupan manusia,yaitu sebagai berikut.
http://www.to-src.com/2011/12/makalah-antropologi-pendidikan.html
Proses sosialosasi, proses ini dimulai sejak bayi baru lahir. bayi
berinteraksi dengan orang-orang sekitarnya, hingga dewasa,
sehingga terjadilah komunikasi timbal balik.
http://atropologi.blogspot.com/2010/07/ruang-lingkup-antropologipendidikan.html