Manifestasi Klinis
Nyeri kepala yang sedang sampai berat, kaku kuduk dan tidak ada
deficit neurologis kecuali pada syaraf kranial.
GCS*
Klinis
SAH***
IVH****
(-)
(-)
15
Minimal
13-14
13-14
lateral
Minimal
2
4
7-12
3-6
*WFNS
**GCS
***SAH
: dinilai dari pengisian darah pada 1 atau lebih sisterna atau fisura
5. Komplikasi neurologis
a. Ruptur berulang
b. Hidrosefalus
c. Vasospasme
d. Hiponatremi (Cerebral Salt-Wasting Syndrome)
e. Bangkitan (seizure)
f. Perluasan perdarahan ke intraparenkim
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksan Awal
Pemeriksaan darah lengkap untuk mengetahui adanya aneurisma (penyakit
sickle cell) atau leukositosis (setelah terjadinya bangkitan atau infeksi
sistemik).
Pemeriksaan koagulasi untuk menentukan riwayat koagulapati sebelumnya.
Ureum dan elektrolit untuk menentukan hiponatremi akibat salt wasting
untuk
mengidentifikasi
atau
Penanganan
Pemeriksaan Umum
Sistem jalan nafas dan
Rekomendasi
Pantau ketat di unit perawatan intensif atau lebih baik di unit
kardiovaskuler
Lingkungan
perawatan neurologis.
Pertahankan tingkat bising yang rendah dan batasi pengunjung
Nyeri
Profilaksis
IM setiap 4jam).
Ranitidin (150 mg PO 2x sehari atau 50 mg IV setiap 8-12 jam)
gastrointestinal
Profilaksis deep
venous thrombosis
Tekanan darah
Glukosa serum
bila perlu.
Calcium antagonist
Nimodipin (60 mg PO setiap 4 jam selama 21 hari).
Terapi antifibrinolitik Asam aminokaproat ( 24-48 jam pertama, 5 g IV, dilanjutkan
(opsional)
Antikonvulsan
Nutrisi
Terapi lain
surgical clipping
endovascular coiling
Komplikasi umum
Hidrosefalus
Perdarahan ulang
Vasospasme serebri
Bangkitan
Hiponatremi
Aritmi Miokardial
tangani aritmia
Edema pulmonal
Berikan suplementasi oksigen atau ventilasi mekanik bila perlu.
Perawatan jangka Panjang
Rehabilitasi
Terapi fisik, pekerjaan, dan bicara.
Evaluasi
Lakukan pemeriksaan global dan domain-specific, rehabilitasi
neuropsikologis
Depresi
Nyeri kepala kronis
kognitif.
Pengobatan antidepresi dan psikoterapi.
NSAIDs, antidepresantrisiklik, atau SSRIs; gabapentin.
8. Prognosis
Mortalitas dalam 30 hari setelah SAH berkisar 25-50% . Faktor yang dapat
memperkirakan mortalitas dini meliputi status neurologis yang buruk, usia tua,
aneurisma yang besar, hematom intraparenkimal yang terjadi bersamaan, penggunaan
alcohol (>150 g etanol/minggu), dan hipertensi. Skoring Hunt dan Hess Terhadap
status neurologis merupakan factor prediksi yang paling penting.