TINJAUAN TEORI
pelayanan
kesehatan
yang
dibutuhkan
(Pradley
dalam
Harnilawati, 2013).
Keperawatan kesehatan komunitas menurut ANA dalam Wijayaningsih
(2013) adalah suatu sintesa dari praktek kesehatan masyarakat yang dilakukan
untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat. Praktik keperawatan
kesehatan komunitas bersifat menyeluruh dengan tidak membatasi pelayanan
yang dberikan kepada kelompok umur tertentu, berkelanjutan dan melibatkan
masyarakat.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perawatan
kesehatan komunitas adalah suatu bidang dalam ilmu keperawatan yang
merupakan keterpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan
dukungan peran serta masyarakat, serta mengutamakan pelayanan promotif dan
preventif secara berkesinambungan dengan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif
dan rehabilitatif, secara menyeluruh dan terpadu ditujukan kesatuan yang utuh
melalui proses keperawatan untuk ikut meningkatkan fungsi kehidupan manusia
secara optimal.
B. Paradigma Keperawatan Komunitas
Paradigma keperawatan komunitas terdiri atas empat komponen pokok,
yaitu manusia, keperawatan, kesehatan dan lingkungan (Logan & Dawkins dalam
langsung
terhadap
kesehatan
seluruh
masyarakat
dan
kemampuan
individu,
keluarga
dan
kelompok
pusat bayi baru lahir. Upaya rehabilitatif atau pemulihan terhadap pasien yang
dirawat di rumah atau kelompok-kelompok yang menderita penyakit tertentu
seperti TBC, kusta dan cacat fisik lainnya melalui kegiatan latihan fisik pada
penderita kusta, patah tulang, dan lain sebagainya, kegiatan fisioterapi pada
penderita stroke, batuk efektif pada penderita TB, dan lain-lain. Upaya
resosialitatif adalah upaya untuk mengembalikan penderita ke masyarakat yang
karena penyakitnya dikucilkan oleh masyarakat seperti penderita AIDS, kusta
dan wanita tuna susila.
Memberikan
memberikan
pelayanan
pelayanan
kesehatan
kesehatan
yang
yang
berkualitas,
bertujuan
mengurangi
4. Sebagai kolaborator
Perawat komunitas juga harus bekerjasama dengan pelayanan rumah
sakit atau anggota tim kesehatan lain untuk mencapai tahap kesehatan yang
optimal. Peran perawat sebagai kolaborator dapat dilaksanakan dengan cara
bekerjasama dengan tim kesehatan lain, baik dengan dokter, ahli gizi, ahli
radiologi, dan lain-lain dalam kaitanya membantu mempercepat proses
penyembuhan klien Tindakan kolaborasi atau kerjasama merupakan proses
pengambilan keputusan dengan orang lain pada tahap proses keperawatan.
5. Sebagai Panutan (Role Model)
Perawat kesehatan komunitas seharusnya dapat mejadi pautan bagi
setiap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sesuai dengan peran
dalam
asuhan
keperawatan
dapat
membantu
adalah
untuk
meningkatkan
kesehatan
dengan
cara
guna
mempertahankan
kehidupan,
kesehatan
dan
suatu
sistem
terbuka,
yang
selalu
mencari
psikologis,
sosiokultural,
perkembangan
dan
c. Sehat
d. Keperawatan
Sehat menurut model Neuman adalah suatu keseimbangan
biopsiko-sosio-cultural dan spiritual pada tiga garis pertahanan klien
yaitu fleksibel, normal dan resisten. Keperawatan ditujukan untuk
mempertahankan keseimbangan tersebut dengan berfokus pada empat
intervensi yaitu: intervensi yang bersifat promosi dilakukan apabila
gangguan yang terjadi pada garis pertahanan normal yang terganggu.
Sedangkan intervensi yang bersifat kurasi atau rehabilitasi dilakukan
apabila garis pertahanan resisten yang terganggu. Intervensi yang
dilakukan terhadap klien ditujukan pada garis pertahanan yang
mengalami gangguan:
1) Intervensi bersifat promosi untuk gangguan pada garis pertahanan
fleksibel
2) Intervensi bersifat kurasi untuk gangguan pada garis pertahanan
normal
3) Intervensi bersifat kurasi dan rehabilitasi untuk gangguan pada garis
pertahanan resisten.
Aplikasi Model Neuman pada Komunitas:
Sesuai dengan teori Neuman, kelompok atau komunitas dilihat
sebagai klien dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu komunitas yang
merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai
pendekatan, yang terdiri dari 5 tahapan yaitu pengkajian, diagnosa
keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi.
upaya-upaya
pencegahan,
peningkatan dan
mempertahankan
tepat
guna
serta
memanfaatkan
kebijaksanaan
pemerintah(Wijayaningsih, 2013).
a. Core atau inti: Data demografi kelompok atau komunitas yang terdiri
dari: umur, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai-nilai,
keyakinan serta riwayat timbulya atau kelompok komuntas.
b. 8 subsistem yang mempengaruhi komunitas (Betty Neuman):
1) Perumahan: rumah yang dihuni oleh penduduk, penerangan, sirkulasi
dan kepadatan.
2) Pendidikan: apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan
untuk meningkatkan pengetahuan.
3) Keamanan dan keselamatan di lingkungan tempat tinggal: apakah
tidak menimbulkan stres.
4) Politik dan kebijakan pemerintah terkait dengan kesehatan: apakah
cukup menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapat
pelayanan di berbagai bidang termasuk kesehatan.
5) Pelayanan kesehatan yang tersedia untuk melakukan deteksi dini
gangguan atau merawat atau memantau apabila gangguan sudah
terjadi.
6) Sistem Komunikasi: sarana komunikasi apa saja yang dapat
dimanfaatkan di komunitas tersebut untuk meningkatkan pengetahuan
terkait dengan gangguan nutrisi misalnya televisi, radio, koran atau
leaflet yang diberikan kepada komunitas.
7) Ekonomi: tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan
apakah sesuai dengan UMR (Upah minimum regional), di bawah
UMR atau di atas UMR sehingga upaya pelayanan kesehatan yang
diberikan dapat terjangkau, misalnya anjuran untuk konsumsi jenis
makanan sesuai status ekonomi tersebut.
dalam tahap
a. Bantuan
dalam
upaya
mengatasi
masalah-masalah
nutrisi,
penilaian
terhadap
program
yang
telah