perkembangan manusia setelah anak-anak dan sebelum dewasa, dari usia 10
sampai 19 tahun (WHO, 2015). Pada masa remaja ini berbagai perubahan terjadi baik perubahan hormonal, fisik, psikologis maupun sosial. Perubahan fisik yang menonjol adalah perkembangan tanda-tanda seks sekunder, terjadinya pacu tumbuh, serta perubahan perilaku dan hubungan sosial dengan lingkungannya. Selain itu juga terdapat perubahan psikososial anak, baik dalam tingkah laku, hubungan dengan lingkungan serta ketertarikan dengan lawan jenis (Batubara, 2010). Menurut Soetjiningsih dan Ranuh dalam Dhamayanti (2013) menyatakan bahwa masa remaja dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu masa remaja awal (10-14 tahun), tengah (15-16 tahun), dan akhir (17-20 tahun). Menurut Batubara (2010) periode pertama atau disebut juga early adolescent akan terjadi pada usia usia 12-14 tahun. Ketika masa remaja awal anak-anak terpapar pada perubahan tubuh yang cepat, adanya akselerasi pertumbuhan, dan perubahan komposisi tubuh disertai awal pertumbuhan seks sekunder. Ciri khusus pada fase ini adalah remaja hanya tertarik pada keadaan sekarang, bukan masa depan, sedangkan secara seksual mulai timbul rasa malu, ketertarikan terhadap lawan jenis tetapi masih bermain berkelompok, dan mulai bereksperimen dengan tubuh seperti masturbasi. Periode kedua adalah middle adolescent terjadi pada usia 15-17 tahun. Pada periode middle adolescent, remaja mulai tertarik akan intelektualitas dan
karir. Secara seksual sangat memperhatikan penampilan, mulai mempunyai dan
sering berganti-ganti pacar, serta perhatian terhadap lawan jenis. Pada saat periode ini sudah mulai mempunyai konsep role model dan mulai konsisten terhadap cita-cita. Sedangkan periode late adolescent dimulai pada usia 18 tahun ditandai oleh tercapainya maturitas fisik secara sempurna. Pada fase remaja akhir lebih memperhatikan masa depan, termasuk peran yang diinginkan nantinya. Mulai serius dalam berhubungan dengan lawan jenis, dan mulai dapat menerima tradisi dan kebiasaan lingkungan (Batubara, 2010). 2. Natrium Natrium atau sodium merupakan salah satu mineral penting bagi tubuh. Kadar natriumdi dalam tubuh sekitar 2 persen dari total mineral. Tubuh orang dewasa sehat mengandung 256gram senyawa natrium klorida (NaCl) yang setara dengan 100 gram unsur natrium. Kadar natrium normal pada serum 310-340 mg/dL. Natrium atau sodium adala hunsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki simbol Na dan nomor atom 11. Natrium adalah logam reaktif yang lunak, keperakan, dan seperti lilin, yang termasuk ke logam alkali yang banyak terdapat dalam senyawa alam (terutama halite). Kebutuhan tubuh akan natrium telah banyak diteliti oleh ilmuwan yang bergerak dibidang gizi dan kesehatan. Kita memerlukan minimum 200-500 miligram natrium setiap hariuntuk menjaga kadar garam dalam darah tetap normal, yaitu 0,9 persen dari volume darah didalam tubuh. Natrium adalah kation utama dalam cairan ekstraselular. 30-40% natrium ada di dalam kerangka tubuh.
Di dalam tubuh, Na terdapat di dalam sel (intra selular) dan terutama
terdapatdalam cairan di luar sel ( cairan ekstra selular ). Antara lain cairan saluran cerna, seperti cairan empedu dan pangkreas mengandung banyak natrium
Natrium merupakan mineral yang ditemukan dalam tubuh dan dalam
banyak makanan. Natrium merupakan nutrisi penting untuk mempertahankan volume darah, mengatur keseimbangan air dalam sel, dan menjaga fungsi saraf. Ginjal
mengontrol
keseimbangan
natrium
dengan
meningkatkan
atau
menurunkan natriumdalam urin.
Satu sendok teh garam mengandung sekitar 2.300 miligram natrium, lebih dari empat kali jumlah yang dibutuhkan tubuh setiap hari. Asupan natrium berlebih merupakan satu faktor yang diketahui mempengaruhi tekanan darah tinggi, namun tidak semua orang memiliki kerentanan yang sama. Sensitivitas terhadap natrium sangat individual dan biasanya meningkat dengan usia. 3.