Anda di halaman 1dari 7

DEFINISI

Plasenta previa totalis adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu


pada segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi sebagian atau
seluruh pembukaan jalan lahir (FKUI, 2000).

Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada bagian segmen


bawah rahim, sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir
yang ditandai dengan perdarahan uterus yang dapat keluar melalui vagina
tanpa adanya rasa nyeri pada kehamilan trimester terakhir, khususnya
pada bulan kedelapan (Chalik, 2008).

Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi di segmen bawah


rahim yang dapat memberikan dampak yang sangat merugikan ibu
maupun janin berupa perdarahan, prematuritas dan peningkatan angka
kesakitan dan kematian perinatal (Romundstad et all, 2006).
KLASIFIKASI

Plasenta previa totalis atau komplit, Plasenta previa parsialis, adalah


adalah plasenta yang menutupi seluruh plasenta yang menutupi sebagian ostium
ostium uteri internum. uteri internum.

Plasenta letak rendah, yang berarti


bahwa plasenta yang berimplantasi pada
Plasenta previa margianalis adalah segmen bawah rahim yang sedemikian
plasenta yang tepinya berada pada rupa sehingga tepi bawahnya berada
pinggir ostium uteri internum. pada jarak lebih kurang 2 cm dari ostium
uteri internum.
PREVALENSI

 Plasenta previa lebih banyak terjadi pada


kehamilan dengan paritas tinggi, dan sering
terjadi pada usia di atas 30 tahun
 Kejadian plasenta previa terjadi kira-kira 1
dari 200 persalinan, insiden dapat meningkat
diantaranya sekitar 1 dari 20 persalinan pada
ibu yang paritas tinggi
FAKTOR RESIKO DAN ETIOLOGI
FAKTOR RESIKO ETIOLOGI

Risiko plasenta previa pada Perdarahan (hemorrhaging)


wanita dengan umur 35 tahun 2 Usia lebih dari 35 tahun
kali lebih besar dibandingkan Multiparitas
dengan umur < 35. Pengobatan infertilitas
Risiko plasenta previa pada Multiple gestation
multigravida 1,3 kali lebih besar Erythroblastosis
dibandingkan primigravida. Riwayat
Risiko plasenta previa pada operasi/pembedahan uterus
wanita dengan riwayat abortus 4 sebelumnya
kali lebih besar dibandingkan Keguguran berulang
dengan tanpa riwayat abortus. Status sosial ekonomi yang
Riwayat seksio sesaria tidak rendah.
ditemukan sebagai faktor risiko Jarak antar kehamilan yang
terjadinya plasenta previa. pendek
Merokok.
PATOFISIOLOGI

Plasenta berimplantasi pada daerah kaudal


dari uterus. Perkembangan plasenta selanjutnya
dapat menutupi ostium uteri internum.
Mungkin disebabkan tempat implantasi lain yang
normal tidak memiliki vaskularisasi yang baik
Pembentukan segmen bawah uterus dan
pembukaan ostium uteri internum akan
menyebabkan perobekan perlekatan plasenta pada
plasenta yang sebelumnya menutupi ostium uteri
internum.
GEJALA KLINIS
1. Gejala pertama: perdarahan pada kehamilan setelah 28 minggu/trimester
III
Sifat perdarahan: tanpa sebab, tanpa nyeri, dan berulang
Sebab perdarahan: plasenta dan pembuluh darah yang robek, terbentuknya
SBR, terbukanya osteum/manspulasi intravaginal/rektal.

2. Dapat dilihat perdarahan pervaginam banyak atau


sedikit.
Jika perdarahan lebih banyak; ibu tampak anemia.

3. Janin sering belum cukup bulan; TFU masih rendah.


Sering dijumpai kesalahan letak
Bagian terbawah janin belum turun, apabila letak kepala biasanya kepala
masih goyang/floating

Anda mungkin juga menyukai