Anda di halaman 1dari 4

BAB III

PEMBAHASAN

Kelompok 4 terdiri dari Shanaz, Sonya, dan Zelen. Pembagian tugas saat di
lapangan sebagai berikut: Zelen (wawancara pasien), Sonya (pemeriksaan Vital
Sign dan GDS), dan Shanaz (mencatat hasil wawancara).
Setelah menemukan kasus yang terdapat pada daerah kerja Puskesmas
Wonosari, kami mendapatkan salah satu pasien diabetes mellitus untuk dilakukan
assesment secara holistik dan komprehensif. Karena pada hari Kamis, 10 November
2016 bertepatan dengan kegiatan penyuluhan diabetes mellitus yang bertempat di
Puskesmas Wonosari, dan karena keterbatasan waktu kami melakukan kegiatan
lapangan dengan pasien diabetes mellitus setelah acara berlangsung di Puskesmas.
Pasien yang kami tinjau bernama Bapak Suparji (64 tahun). Dari hasil wawancara
yang kami dapatkan Bapak Suparji tinggal bersama seorang istri (Suyatmi, 59
tahun) dan seorang cucu (M. Sarifudin, 18 tahun). Riwayat pendidikan Bapak
Suparji yaitu sekolah menengah pertama (SMP) sedangkan Ibu Suyatmi bersekolah
hanya sampai sekolah dasar (SD). Cucu Bapak Suparji saat ini sedang menempuh
pendidikan sarjana di salah satu universitas di Yogyakarta. Bapak Suparji dan Istri
memiliki 3 orang anak yang masing-masing sudah berkeluarga dan tidak bertempat
tinggal dengan beliau. Bapak Suparji bekerja sebagai petani, namun karena usia dan
penyakitnya beliau sudah tidak bekerja sebagai petani dan lebih banyak beraktivitas
di rumah
Bapak Suparji memiliki riwayat medis menderita diabetes mellitus sejak
lima tahun yang lalu. Saat dilakukan pengecekan tekanan darah didapatkan hasil
prehipertensi yaitu 130/80 mmHg, namun karena Bapak Suparji sudah berusia
diatas 60 tahun tekanan darahnya dapat dikatakan normal tetapi tetap harus
dilakukan pemantauan untuk mencegah terjadinya hipertensi. Dari hasil anamnesis,
gizi Bapak Suparji tergolong baik. Makanan sehari-hari berupa nasi, singkong, dan
sayur-sayuran serta mengurangi minuman manis walaupun masih rutin
mengonsumsi teh manis pada pagi hari. Selama lima tahun terakhir, Bapak Suparji
sudah menggunakan insulin pen. Kondisi kesehatan Bapak Suparji dapat dikatakan
baik dan pada kasus ini diabetesnya terkontrol karena beliau rutin memeriksakan
diri ke fasilitas kesehatan baik puskesmas maupun rumah sakit. Bapak Suparji tidak
pernah dirawat karena sakit tersebut dan hingga saat ini masih mengonsumsi obat
dan melakukan injeksi insulin secara rutin dengan menggunakan insulin pen.
Sebelum terdeteksi diabetes mellitus, pada masa mudanya Bapak Suparji adalah
seorang perokok berat namun setelah diketahui menderita diabeter, beliau berhenti
merokok. Dari riwayat penyakit keluarga didapatkan riwayat penyakit diabetes
mellitus, dan juga libu dari Bapak Suparji menderita hipertensi. Bapak Suparji
merupakan pasien dengan asuransi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Interaksi dalam keluarga Bapak Suparji baik dari wawancara kepada Bapak
Suparji dan istri sangat baik. Keluarga ini saling mendukung bila terdapat masalah,
saling berbagi, saling mendukung, afeksi dalam menyampaikan rasa kasih sayang
dan perhatian, serta kebahagiaan dan kepuasan dalam menghabiskan waktu
bersama keluarga. Skor APGAR ini diisi oleh masing-masing anggota keluarga
yang berada dalam satu rumah. Hasil skor APGAR keluarga Bapak Suparji
tergolong baik, yaitu 10 poin pada hasil wawancara Bapak Suparji dan 10 poin pada
hasil wawancara Ibu Suyatmi. Dari hasil wawancara Bapak Suparji, istri beliau
menjaga asupan makanan yang sesuai (karbohidrat cukup, mengurangi gula dan
makanan/minuman gula tinggi) serta memberi kesempatan beliau untuk istirahat
yang cukup dan tidak melakukan pekerjaan yang berat.
Cara Bapak Suparji berinteraksi dengan tetangga sekitar yaitu dengan
mengikuti acara perkumpulan warga yang seringkali diadakan dirumahnya
dikarenakan pada saat ini Bapak Suparji merupakan Ketua Rukun Tetangga (RT).
Keluarga Bapak Suparji juga masih menjunjung tinggi adat istiadat jawa ditandai
dengan penggunaan Bahasa Jawa ketika dirumah, serta masih mengikuti norma-
norma yang terkandung pada adat tersebut. Sebagai umat Muslim, keluarga ini juga
memiliki fungsi religius yang baik. Fungsi ekonomi pada keluarga ini juga baik
karena meskipun tidak lagi bekerja, Bapak Suparji dan istri masih dapat
menghidupi keluarga karena ketiga anaknya yang memiliki penghasilan yang
cukup. Pengetahuan mengenai kesehatan keluarga pada keluarga Bapak Suparji
juga dikatakan baik karena beliau sudah mengetahui pentingnya kesehatan
keluarganya, dan juga beliau mengusahakan ketiga anaknya untuk berpendidikan
tinggi. Fungsi kesehatan pada keluarga ini dapat dikatakan baik. Oleh karena itu,
fungsi patologis atau SCREEM keluarga Bapak Suparji termasuk baik.
Dalam proses penyembuhan dukungan keluarga cukup baik. Bapak Suparji
secara rutin memeriksakan dirinya ke fasilitas layanan kesehatan dan perumat pada
keluarga ini juga sangat kooperatif dan rajin mengingatkan beliau sebagai pasien
diabetes mellitus dengan pengobatan seumur hidup untuk tetap patuh pada aturan
meminum obat serta anjuran-anjuran yang diberikan oleh petugas kesehatan kepada
pasien.
Karena keterbatasan waktu, kami tidak sempat melakukan pengamatan
terhadap lingkungan rumah Bapak Suparji. Namun berdasarkan hasil wawancara
dan menanyakan kepada petugas puskesmas, keadaan rumah Bapak Suparji cukup
sederhana dengan lantai berupa ubin dan dinding bertembok bata. Terdapat ruang
serbaguna yang dimiliki oleh keluarga Bapak Suparji untuk melakukan pertemuan-
pertemuan serta kegiatan warga. Selain itu, terdapat kamar dan ruang keluarga yang
dibatasi oleh tembok bertembok bata. Pencahayaan dan ventilasi cukup baik dan
tidak lembab. Kondisi kamar mandi berada di dalam rumah. dekat.
Setelah melakukan wawancara dan pengamatan kami kemudian
menyampaikan beberapa saran kepada Bapak Suparji, antara lain:
a. Promotif :
(1) Pasien menghindari makanan dengan karbohidrat sederhana seperti kue,
makanan dengan pengolahan digoreng, mengandung banyak gula, serta
mengurangi karbohidrat dan minuman yang mengandung banyak gula
seperti minuman ringan dan teh manis.
(2) Pasien beristirahat dengan baik dan cukup
(3) Lingkungan rumah pasien dijaga agar tidak lembab dan dingin
(4) Pasien perlu diingatkan untuk teratur meminum obat
(5) Keluarga pasien lebih memperhatikan pasien mengenai jadwal berobat dan
minum obat
b. Preventif:
(1) Pasien perlu mengatur pola makanan dan jenis makanan
(2) Pasien perlu menguras tempat penampungan air minimal satu minggu
sekali
c. Kuratif :
(1) Pasien rajin meminum obat yang diberikan
(2) Pasien kontrol ke rumah sakit secara rutin

Anda mungkin juga menyukai