PROPOSAL
PENGHIJAUAN PESANTREN AL-FATAH DAN MASJID ATTAKWA
JAMAAH MUSLIMIN (HIZBULLAH) - SHUFFAH CILEUNGSI JAWA BARAT
Jl. Pasir Angin No. Cileungsi, Bogor Jawa Barat
A. PENDAHULUAN
Telah nampak kerusakan di darat dan laut disebabkan karena
perbuatan tangan manusia,
supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat)
perbuatan mereka, agar
mereka kembali (ke jalan yang benar). (Ar-Rum (30):41).
Kutipan ayat Al-Quran di atas kembali mengingatkan kita akan kerusakan
lingkungan di berbagai wilayah Indonesia yang sebagian diakibatkan
perbuatan tangan manusia. Disadari atau tidak, kerusakan yang terjadi
telah mengganggu keseimbangan alam dan pada ujungnya mengancam
berbagai sektor yang seharusnya dapat dimanfaatkan secara
berkelanjutan baik saat ini maupun masa depan.
Krisis lingkungan yang terjadi sekarang ini memerlukan kesadaran dan
kepedulian dari berbagai kelompok masyarakat. Dan komunitas pesantren
merupakan unsur masyarakat yang penting untuk ikut andil dalam
mensosialisasikan pentingnya pelestarian alam (konservasi) dan
lingkungan. Islam sebagai agama yang membawa rahmat kepada semesta
alam (rahmatan lil alamin) mempunyai kebijakan dan kearifan yang bisa
digali dari sumbernya yaitu : Al-Quran dan As-Sunnah.
Pelestarian alam dan lingkungan hidup ini tak terlepas dari peran manusia,
sebagai khalifah di muka bumi, sebagaimana yang disebut dalam QS AlBaqarah: 30 ("Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada
para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi."...). Arti
khalifah di sini adalah: "seseorang yang diberi kedudukan oleh Allah untuk
mengelola suatu wilayah, ia berkewajiban untuk menciptakan suatu
masyarakat yang hubungannya dengan Allah baik, kehidupan
masyarakatnya harmonis
Salah satu konsep pelestarian lingkungan dalam Islam adalah perhatian
akan penghijauan dengan cara menanam dan bertani. Nabi Muhammad
saw menggolongkan orang-orang yang menanam pohon sebagai
shadaqah. Hal ini diungkapkan secara tegas dalam dalam hadits
Rasulullah saw, yang berbunyi :
"Tak ada seorang muslim yang menanam pohon atau menanam
tanaman, lalu burung memakannya atau manusia atau hewan,
kecuali ia akan mendapatkan sedekah karenanya". [HR. AlBukhoriy dalam Kitab AL-Muzaroah (2320), dan Muslim dalam
Kitab Al-Musaqoh (3950)]
Al-Imam Abu Zakariyya Yahya Ibn Syarof An-Nawawiy -rahimahullahketika menjelaskan faedah-faedah dari hadits yang mulia ini, ia
berkata "Di dalam hadits-hadits ini terdapat keutamaan menanam
pohon dan tanaman, bahwa pahala pelakunya akan terus berjalan
(mengalir) selama pohon dan tanaman itu ada, serta sesuatu (bibit)
yang lahir darinya sampai hari kiamat masih ada.
Mari kita perhatikan sebuah hadits yang telah masyhur, dari Nabi
-Shallallahu alaihi wa sallam, yang diriwayatkan Imam Muslim
(semoga Allah merahmatinya), dimana Rasulullah Shalallahu `Alaihi
Wasallam bersabda :
Salah satu diantara perkara yang tak akan terputus amalannya bagi
seorang manusia, walaupun ia telah meninggal dunia adalah
SEDEKAH JARIYAH, dimana sedekah tersebut akan terus mengalir
pahalanya bagi seseorang tersebut walaupun ia telah wafat. Dan
menghijaukan lingkungan dengan tanaman yang kita tanam
merupakan sedekah dan amal jariyah bagi kita walau pun kita
nantinya telah meninggal- namun selama tanaman itu tumbuh dan
bermanfaat bagi orang lain maka amalnya akan terus menerus kita
dapatkan.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Dari para salaf, sahabat dan generasi setelah Rasulullah Saw, maka
kita akan mendapatkan karakter manusia-manusia yang memiliki
semangat dalam menggalakkan dan menegakkan perintah Nabi
-Shallallahu alaihi wa sallam- termasuk dalam perkara penghijauan
ini. Seorang tabi`in yang bernama Umaroh bin Khuzaimah bin Tsabit
Al-Anshoriy Al-Madaniy -rahimahullah- berkata,
:
:
, :
5
Adapun beberapa jenis kegiatan untuk mendukung gerakan penghijauan
ini adalah :
1. GERAKAN MENGHIJAUKAN SHUFFAH (GMS)
Gerakan ini merupakan salah satu gerakan yang menghimpun para
sukarelawan untuk melakukan penghijauan diwilayah Pesantren AlFatah dan Masjid At-Takwa. Kegiatan yang dilakukan berupa melakukan
penanaman, pemeliharaan, pembibitan dan penataan sesuai dengan
kebutuhan. Para sukarelawan bisa berasal dari unsur umarro, fatayat,
syuban, siswa/mahasiswa maupun warga sekitar Pesantren. Adapun
sifat keanggotaannya adalah sukarela. Gerakan ini berada dibawah
tanggungjawab Amir Markaz Shuffah Cileungsi.
2. GERAKAN ONE FAMILY ONE FLOWER (2-1F)
Gerakan ini merupakan gerakan yang menghimpun tanaman baik
berupa tanaman hias maupun tanaman buah dari masing-masing
keluarga yang berdomisili di sekitar Pesantren Al-Fatah dan Masjid AtTakwa. Gerakan ini bertujuan untuk menjalin kerjasama pihak Pesantren
dengan warga setempat agar ikut bertanggungjawab dalam melakukan
penghijauan secara bersama-sama. Dalam gerakan ini diminta setiap 1
(satu) keluarga dapat memberikan minimal 1 (satu) buah tanaman.
3. GERAI TANAMAN
Gerai Tanaman merupakan tempat dimana tanaman dilokalisir dalam 1
tempat. Di Gerai Tanaman ini juga dilakukan pembibitan dan tanaman
contoh yang akan menjadi tempat edukasi bagi siswa maupun warga
yang berminat melakukan penghijauan. Selain bersifat edukasi, gerai
tanaman juga diharapkan untuk dapat menjual beberapa produk yang
dibutuhkan dalam penghijauan yang akan menjadi modal bagi gerakan
penghijauan ini sendiri.
D. PENUTUP
Berdasar uraian di atas maka disimpulkan bahwa masalah pelestarian
lingkungan hidup terungkap dalam beberapa hadis sebagai perintah bagi
manusia agar menjaga dan atau memelihara lingkungan mereka dengan
baik (ihsn). Unsur-unsur lingkungan hidup yang ditunjuk oleh hadis
adalah; fauna, flora, tanah, air, dan udara. Upaya-upaya yang harus
ditempuh dalam melestarikan lingkungan hidup adalah antara lain;
memelihara dan melindungi hewan; menanam pohon dan penghijauan;
menghidupkan lahan mati; memanfaatkan udara dan air dengan baik,
serta yang terpenting adalah bagaimana agar keseimbangan alam/
lingkungan dan habitat dijaga dan berupaya mengindari untuk
merusaknya.
Al-Quran sebagai hudan li al-nas sudah barang tentu, bukan hanya
petunjuk dalam arti metafisis-eskatologis, tetapi juga menyangkut
masalah-masalah praktis kehidupan manusia di alam dunia sekarang ini,
termasuk di dalamnya, patokan-patokan dasar tentang bagaimana
manusia menyantuni alam semesta dan melestarikan lingkungan
6
sekitarnya. Oleh karena itu, energi pada setiap makhluk hidup dibutuhkan
oleh makhluk hidup yang lain, yang menyebabkan terjadinya
kelangsungan hidup. Dalam Islam saling keterkaitan ini merupakan salah
satu tujuan penciptaan Allah. Sebab Allah menciptakan sesuatu dengan
tidak sia-sia.
Berdasar pada rumusan kesimpulan di atas, maka dapat diimplikasikan
bahwa persepsi hadis tentang pelestarian lingkungan merupakan isyarat
tentang adanya keteraturan yang harus dijaga oleh setiap makhluk hidup
dalam satu sistem, dan apabila sistem itu terganggu menyebabkan porakporandanya makhluk hidup yang kokoh dan tergantung pada ekosistem.
Cileungsi, Rabiul Akhir 1437 H/Februari 2016
Mengetahui,
Amir Markaz
H. M. Tobri