Disusun oleh:
RATNA HERLIA DEWI
08/267932/KU/12773
C. TUJUAN
D. TAHAPAN
dimunculkan secara bertahap dan tujuan lama dihilangkan. Ini adalah proses
dimana klien membebaskan dirinya dari ketergantungan terhadap orang lain.
E. JENIS KEGIATAN
Jenis kegiatan dalam rehabilitasi pada klien dengan gangguan jiwa, yaitu:
1. Orientation: pencapaian tingkat orientasi dan kesadaran terhadap realita yang
dapat dilakukan dengan cara mendorong klien dalam mengekspresikan diri secara
efektif dengan tingkah laku yang dapat diterima masyarakat melalui kelompok
asertif, kelompok klien dengan kemampuan fungsional yang rendah atau elompok
interkasi klien.
3. Accuption: kemampuan klien untuk dapat percaya diri dan berprestasi melalui
keterampilan membuat kerajinan tangan. Hal ini dapat idlakukan dengan cara
memeberikan aktifitas klien dalam bentuk kegiatan sederhana seperti teka-teki,
F. BENTUK
1. Rehabilitasi fisik
2. Rehabilitasi emosional
Keterampilan belajar
Membuat pertanyaan dan berusaha menjawab, mengikuti petunjuk, dan aktif
mendengarkan.
3. Rehabilitasi intelektual
perawat dan klien bertemu mereka belum saling kenal, maka klien
diperlakukan secara biasanya. Perawat menolong klien untuk mengenali dan
memahami masalahnya dan menentukkan apa yang diperlakukannya. Hal ini
dilakukan dengan cara bina hubungan saling percaya dengan memebrikan
salam pada klien, bersikap terbuka dengna mendengarkan apa yang klien
sampaikan, menyapa klien dengan ramah sesuai dengan panggilan kesukaan.
b. Peran pendidik: perawat memberikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan
yang spesifikmeliputi segala hal tentang rehabilitaasi yang dijalani oleh klien
dan menginterpretasikan pada klien dan keluarga bagaimana cara perawatan
klien dan rencana perawatan selanjutnya setelah rehabiliatsi
c. Peran wali: klien menganggap perawat sebagai walinya, sikap dan tingkah
laku perawat menciptakan suatu perasaan tertentu dalam diri klien yang
bersifat reaktif dan muncul dari hubungan sebelumnya.
d. Peran kepemimpinan: mebantu klien mengerjakan tugas-tugas melalui
hubungan yang kooperatif dan partisipasi aktif yang demokratis antar tim
kesehatan yang terlibat dengan mengkomunikasikan tim rehabiliatsi tentang
jadwal dan jenis kegiatan rehabilitasi yang dilaksanakan klien untuk
kelangsungan perawatan yang berkesinambungan.
e. Peran pelaksana: memberikan obat sesuai dengan hasil kolaborasi dengan
klien tidak ketahui dan dikembangkan dari keinginan dan minatnya dalam
menerima dan menggunakan informasi. Perawat memberikan jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan yang spesifik meliputi segala hal tentang rehabilitasi
yang dijalani oleh klien dan menginterpretasikan kepada klien dan keluarga
bagaimana cara perawatan klien dan rencana perawatan selanjutnya setelah
dilakukan rehabilitasi
b. Peran kepemimpinan: membantu klien mengerjakan tugas-tugas melalui
hubungan yang kooperatif dan partisipasi aktif yang demokratis antar tim
kesehatan yang terlibat dalam pelaksanaan rehabilitasi dalam hal ini dengan
social worker untuk home visite apabila klien sudah kooperatif dan
direncanakan akan dilakukan pemulangan ke rumah.
c. Peran pelaksana: melakukan dokumentasi dengan menerapkan prinsip
dokumen.
DAFTAR PUSTAKA
Maramis, W.F. 2004. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa Edisi Ketujuh. Surabaya: Airlangga
Universitas Press
Stuart, GW. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa Terjemahan dari Pocket Guide To
Psychiatric Nursing. Jakarta: EGC
Stuart & Sundeen. 1995. Principels and Practice of Psyciatrics Nursing. Mosby-Year
Book, Inc. USA.