Disusun oleh:
Ian Jack Permana
1406583861
Seno Ajisaka
1406584196
Pendahuluan
Setahun
sebelum
kejadian
bencana
kecelakaan
nuklir
di
Fukushima
Pemerintah dan lembaga penelitian meramalkan masa depan yang cerah bagi
perkembangan ekonomi hijau di negara ini. Manfaat ekonomi dari peralihan ke energi
terbarukan telah melampaui investasi yang dikucurkan pemerintah. Harga energi terbarukan
di Jerman semakin murah sementara harga energi konvensional semakin mahal. Bahan bakar
fosil, menurut Energiewende akan terus mengandalkan pada subsidi agar (harganya) tetap
bisa bersaing. Belum lagi jika pemerintah memerhitungkan dampak kerusakan lingkungan.
Kerugian dari penggunanan energi kotor akan semakin tinggi.
Kebijakan Jerman mengganti energi impor dengan energi terbarukan juga
menyeimbangkan neraca perdagangan, memerkuat ketahanan energi dan menciptakan
lapangan kerja. Ada lebih dari 380.000 warga Jerman yang saat ini bekerja di sektor energi
terbarukan jauh lebih banyak dibanding pekerja di industri energi konvensional. Menurut
Energiewende, jumlah lapangan kerja baru akan bertambah dari 80.000 menjadi 100.000
hingga 150.000 dalam periode 2020-2030. Salah satu alasannya karena energi terbarukan
melibatkan lebih banyak tenaga kerja jika dibanding dengan energi nuklir atau bahan bakar
fosil.
Strategi peralihan ke EBT membantu Jerman keluar dari krisis ekonomi dan keuangan
lebih cepat dibanding negara-negara lain. Pada 2012, pertumbuhan energi angin dan surya
berhasil memangkas harga energi di Jerman hingga lebih dari 10%. Saat listrik semakin
murah, biaya berbisnis juga terus turun. Berbagai macam industri mulai industri baja, gelas
hingga semen menikmati penurunan harga energi ini. Dalam jangka panjang saat
permintaan energi bersih dan terbarukan meningkat daya tawar teknologi, jasa dan layanan
energi terbarukan buatan Jerman akan semakin tinggi.
Manfaat utama lain adalah pengurangan emisi gas rumah kaca. Berbeda dengan
banyak negara maju yang kesulitan memenuhi target pengurangan emisi, Jerman melenggang
santai melampaui target pengurangan emisi dari Protokol Kyoto. Pada akhir 2011, Jerman
berhasil memangkas emisi gas rumah kaca hingga 27% melampaui target 21% pada 2012
(dibanding level tahun 1990).
Jerman juga diperkirakan mampu melampaui target pengurangan emisi sebesar 40%
pada 2020.
Gambar 4. Grafik supply dan demand dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2014
Pada grafik supply pembangkit listrik di Jerman dan demand kebutuhan akan konsumsi listrik
di Jerman, dapat dilihat gap perbedaan yang semakin membesar, dimana pemabngkit listrik di
Jerman berhasil melayani kebutuhan konsumsi listrik masayakat Jerman.
2
besar dalam peringkat negara dengan produksi EBT terbesar. Secara keseluruhan Jerman
berada diperingkat 3 Dunia dengan total kapasitas pembangkit EBT yaitu sebesar 78 GW
disusul oleh US dengan total 93GW dan Tiongkok pada urutan pertama dengan total 118 GW.
Terutama pada total kapasitas pembangkit dengan energi surya atau PV power plant Jerman
berada pada peringkat pertama dunia dengan total kapasitas 36 GW.
Tabel 3. Peringkat 5 Besar Total Kapasitas Pembangkit DI DuniaPada Akhir Tahun 2013
a) Tenaga Angin
Pada Gambar 6 kapasitas pembangkit tenaga angin terbanyak yang sudah terpasang
berada di daerah sebelah utara dan kapasitas pembangkit tenaga angi paling sedikit terpasang
berada pada daerah selatan. Untuk mencapai pangsa energi angin 50% di semua bidang,
pembangkit listrik tenaga angin telah diperluas. Selama beberapa tahun terakhir, telah
dikembangkan teknologi pembangkit listrik tenaga angin paling efisien dan biaya yang
efektif. Jerman telah memulai pengembangan pembangkit listrik tenaga angin lepas
pantainya. Potensi terbesar di pantai barat laut timur laut. Pembangkit tenaga angin lepas
pantai pertama dibuka pada bulan Agustus 2010, yang dinamakan Alpha Ventus, mempunyai
kapasitas 5MW.Perkembangan teknologi dalam hal produksi listrik pembangkit tenaga angin
dapat ditunjukkan pada gambar di bawah
Gambar 6. Potensi Energi Tenaga Angin dan Pembangkit yang sudah dipasang
Jerman menjadi yang terdepan dalam 5 MW dari turbin angin di lepas pantai yang
menawarkan prospek yang baik untuk ekspor listrik mereka.
b) Tenaga Surya
Rata-rataenergy iradiasi sinar matahari di Jerman berkisar antara 975 dan 1.200
kWh/m, lebih kecil dari negara-negara di Eropa selatan atau Afrika Utara (sekitar 2200
kWh / m). Seperti ditunjukkan pada gambar di atas, energy iradiasi tertinggi berada pada
kota Munchen dan energy iradiasi terendah berada pada kota Hamburg. Dalam beberapa
tahun terakhir, ruang terbuka untuk pembangkit tenaga surya (PV) telah dikembangkan di
seluruh bekas tempat industri yang berhenti atau daerah temapt militer dulunya. Dalam
beberapa tahun terakhir, telah dikembangkanteknologi panel suryadengan meningkatkan nilai
efisiensi dari listrik yang dihasilkan. Data perkembangan produksi listrik dari panel surya di
Jerman tahun 2014 ditampilkan pada grafik di bawah ini
d.
Hydropower
Pembangkit listrik tenaga air adalah sektor energi terbarukan yang paling berkembang
di Jerman. Potensi energy ini sudah dapat digunakan pada tahun 1995 (pada gambar 10 di
bawah). Saat ini tidak ada pembangunan pembangkit listrik tenaga air baru di Jerman. Dan
fokus di sektor ini adalah bagaimana membuatpembangkittenaga air yang sudah berumur
menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan. Saat ini, Jerman memiliki 146 pembangkit
hydro power dan hydro storage. Hasil listrik tahunan dari pembangkit tenaga air akan tetap
sekitar
20
miliarkWh.
Sekitar
seperempat
dari
pembangkit
tersebut
adalah
Gambar 10. Perkembangan pembangkit listrik tenaga air dan produksi listriknya
e.
Energi Biomassa
Kementerian Lingkungan Hidup Jerman percaya biomassa menjadi "sumber paling
penting dan multifungsi energi untuk Jerman. Pembangkit energy biomassa saat ini
merupakan terbesar kedua dari sumber energi terbarukan di Jerman. Bila melihat ketersediaan
lahan di Jerman sekitar 17 juta hektar ruang pertanian (terdiri dari 12 juta hektar lahan
tanaman pertanian dan sekitar 5 juta hektar padang rumput). Kebanyakan potensi energy
biomassa digunakan untuk memproduksi panas. Rata-rata perkembangan energy biomassa
dapat dilihat pada gambar 12 dan gambar 13.
Feed in Tariff
Kebijakan FIT di Jerman pertama kali diterapkan pada tahun 1990. PadaDesember
menyumbang
11,8
dari
total
konsumsi
listrik
di
Jerman - naik dari 10,2 % pada tahun 2005. Dari tahun 2000 sampai 2004 volume listrik
diproduksi dari sumber terbarukan didukung oleh EEG meningkat dari sekitar 13,6
TWh menjadi 34,9 TWh .
4.
Gambar 15. Grafik Bauran energy Pada Tahun 2009-2010 (sebelum Kejadian Fukushima)
Gambar 16. Grafik Bauran energy Tahun 2011 (Di tahun kejadian Fukushima)
Gambar 17. Grafik Bauran Energy Pada Tahun 2014 (3 tahun setelah Fukushima)
Dapat dilihat perkembangan pembangkit energy terbarukan dari rentang tahun 2009-2014,
mengalami progress prosentase kenaikan yang signifikan. Dan pada akhir tahun 2014, Energi
terbarukan di Jerman menjadi pembangkit nomor satu di Negara tersebut dalam mengelola
industry listrik.
Pada grafik perkembangan total dari bauran energy di Jerman, dapat dilihat sejak tahun 2009
renewable energy di Jerman mengalami progress kenaikan yang signifikan seiring dengan
penurunan dari penggunaan pembangkit berbahan bakar nuklir, batubara dan batubara muda.
Dari grafik perkembangan produksi listrik yang dihasilkan tahun 2014 oleh pembangkit
energy terbarukan mengalami kenaikan yang pesat enam kali lipat sejak tahun 1990.
5.
Dapat dilihat pada grafik perbandingan rating kapasitas pembangkit dengan produksi listrik
yang dihasilkan. Secara umum tiap pembangkit menghasilkan listrik di atas rating kapasitas
pembangkit, kecuali untuk pembangkit tenaga matahari di bawah rating kapasistas
pembangkit tenaga matahari, tetapi dengan selisih yang tidak terlalu banyak. Menunjukkan
efektifitas dari pembangkit yang sudah terpasang di berbagai daerah di Jerman dalam
menyediakan kebutuhan listrik untuk warganya.
Dan jika dibandingkan dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2014, surplus ekspor Negara
Jerman mengalami kenaikan yang signifikan. Sehingga banyak dari perusahaan-perusahaan
swasta yang mengalami keuntungan dari perdagangan listrik tersebut.
harga solar dapat dijelaskan dengan skala ekonomi sedangkan kenaikan harga listrik
dalam negeri adalah konsekuensi dari kenaikan harga bahan bakar fosil. "Peningkatan
teknologi dan produksi skala besar akan membuat energi surya" harga dumper "dan
elemen tak terpisahkan dari transisi energi" kata Karsten Korning, CEO BSW-Solar
dan menyatakan bahwa "Semakin kuat pasar PV dunia tumbuh selama tahun-tahun
berikutnya; cepat listrik tenaga surya akan kompetitif "31 Indikator lain yang kuat
untuk skala ekonomi adalah kenyataan bahwa sejak tahun 2006, hanya dalam lima
tahun harga instalasi untuk sistem PV telah turun 50% (seperti pada gambar 19). Jika
tren ini berlanjut, biaya untuk PV akan sama dengan turbin angin (biaya instalasi lih
untuk lebih besar turbin angin berukuran 600-1000 per kWh32 menengah dan).
Kesimpulan
DAFTAR REFERENSI
BP Statistical Review of World Energy.
World Energy. 2013. Energy Sustainability
Index.http://www.worldenergy.org/data/
sustainability-index/
Fraunhofer Institute For Solar Energy Systems ISE. 2014. Electricity Production and
Spot-Prices in Germany 2014. http//www.ise.fraunhofer.de
Fraunhofer Institute For Solar Energy Systems ISE. 2014. Electricity Production For
Solar and Wind in Germany in 2014. http//www.ise.fraunhofer.de
Fraunhofer Institute For Solar Energy Systems ISE. 2014. Electricity Production For
Solar and Wind in Germany in 2013. http//www.ise.fraunhofer.de
Jan Keil. December 2012. The German Energy Transition Issues and Perspectives
The Energiewende in thePower Sector:State ofAffairs2014. Berlin, 07 January 2015.
A Review oftheSignificantDevelopmentsandan Outlook for2015
Patrick Grosskopf. Agustus 2011. Is 100% Renewable Energy possible for Germany
by 2020?. Research Associate, Global Energy Network Institute (GENI)