DIABETES MELLITUS
Topik
Sasaran
Hari/Tanggal
Waktu
Tempat
Penyuluh
:
:
:
:
:
:
Diabetes Mellitus
Keluarga pasien
Sabtu/ 23 Juli 2016
15.00 15.45 WIB
Ruang interne RSU Mayjen HA Thalib Kerinci
Mahasiswa Kelompok 1 STIKES SYEDZA
SAINTIKA PADANG 2016
A. Latar belakang
Penyakit Diabetes Mellitus atau yang sering dikenal
dengan kencing manis adalah suatu keadaan dimana kadar
gula dalam darah meningkat diatas normal atau > 200mg/dL
akibat rusaknya pankreas dalam menghasilkan insulin. Jumlah
penduduk dunia yang sakit diabetes mellitus cenderung
meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini berkaitan dengan
jumlah populasi meningkat, pola hidup, prevalensi obesitas
meningkat dan kegiatan fisik kurang (Smeltzer & Bare, 2002).
Laporan dari WHO mengenai studi populasi DM di berbagai
Negara, jumlah penderita diabetes mellitus pada tahun 2000 di
Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah
penderita diabetes mellitus dengan prevalensi 8,4 juta jiwa.
Urutan diatasnya adalah India (31,7 juta jiwa), China (20,8 juta
jiwa), dan Amerika Serikat (17,7 juta jiwa) (Darmono, 2007).
Pada tahun 2010 jumlah penderita DM di Indonesia minimal
menjadi 5 juta dan di dunia 239,9 juta penderita. Diperkirakan
pada tahun 2030 prevalensi diabetes mellitus di Indonesia
meningkat menjadi 21,3 juta. Angka kesakitan dan kematian
akibat DM di Indonesia cenderung berfluktuasi setiap tahunnya
sejalan dengan perubahan gaya hidup masyarakat yang
mengarah pada makanan siap saji dan sarat karbohidrat
(Depkes RI, 2006).
Saat ini, banyak orang masih menanggap penyakit
Diabetes Mellitus merupakan penyakit orang tua atau penyakit
di
harapkan
pasien
dan
keluarga
pasien
b. Tempat
Thalib Kerinci
6. Materi (terlampir)
7. Setting (tempat) :
DENAH
@%
#
0000*0000
&&&
keterangan :
a. Penyaji
: @
b. Moderator
: %
c. Observer
: *
d. Fasilitator
e. Audiens
: 0
Penyaji
b.
Observer
c.
Moderator
d.
Fasilitator
: Salmawati, S.Kep
:
9. Tugas pelaksana
a. Moderator :
1) Memimpin pelaksanaan penyuluhan, memotivasi anggota
untuk mengikuti penyuluhan dengan tata tertib dan
semangat
2) Sebagai katalisator, yaitu mempermudah komunikasi dan
interaksi dengan menciptakan suasana untuk memotivasi
anggota.
3) Mengarahkan proses penyuluhan ke arah
pencapaian
tujuan.
4) Menciptakan suasana yang mendukung.
b. Penyaji :
1) Menyampaikan materi penyuluhan kepada audiens
c. Observer
Kegiatan Audiens
Waktu
Pembukaan :
a. Mengucapakan salam.
a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan
b. Mendengarkan
mahasiswa
dan
5 Menit
pembimbing.
c. Mendengarkan
waktu
Pelaksanaan :
a. Menggali
pengetahuan a. Mengajukan
audiens
tentang
pengertian,
tanda
pendapat
penyebab,
dan
gejala
mengenai DM
b. Memberikan
b. Mendengarkan
reinfocement positif
c. Menjelaskan
pengertian,
penyebab,
memperhatikan
pengobatan
bagi
penderita DM
e. Menjelaskan
memperhatikan
e. Mendengarkan dan
mengenai
memperhatikan
f. Mengajukan
pengetahuan
pendapat
g. Mendengarkan dan
definisi
insulin
h. Memperhatikan
h. Mengajarkan
cara i. Mempraktekkan
menyuntikkan insulin
i. Mengajak
salah
audiens
penyuntikkan
satu
untuk
mempraktekkan
3.
memperhatikan
penyuntikkan insulin.
Penutup :
insulin
30 Menit
a.
Menyimpulkan materi a.
bersama audiens
materi
b.
Melakukan evaluasi
c.
Memberikan
kesimpulan
mengucapkan salam
Menyimpulkan
bersama 10 Menit
mahasiswa
b.
dan
Menjawab
pertanyaan
c.
Menjawab
salam
D. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Laporan telah dikoordinasi sesuai rencana
b. 60% peserta menghadiri penyuluhan (10-15 orang)
c. Tempat, media dan alat penyuluhan sesuai rencana
2. Evaluasi Proses
a. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
b. Waktu yang direncanakan sesuai dengan perencanaan
c. 70 % peserta aktif dalam kegiatan penyuluhan
d. 70 % peserta tidak meninggalkan rungan selama
penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
Peserta mampu :
a. Menyebutkan pengertian hipertensi
b. Menyebutkan tanda dan gejala
c. Menyebutkan faktor resiko
d. Menjelaskan cara mencegah
ketidakadaan
absolute
insulin
atau
penurunan
panyakit
metabolik
dengan
karakterristik
Expert
Committee
on
the
Diagnosis
and
Diabetes
(DMTI)
Lima persen sampai sepuluh persen penderita diabetik
adalah tipe I. Sel-sel beta dari pankreas yang normalnya
menghasilkan insulin dihancurkan oleh proses autoimun.
Diperlukan suntikan insulin untuk mengontrol kadar gula
darah. Awitannya mendadak biasanya terjadi sebelum usia 30
tahun.
2. Tipe
II: Non
Insulin
Dependent
Diabetes
3.
DM tipe lain
Karena kelainan genetik, penyakit pankreas (trauma
pankreatik), obat, infeksi, antibodi, sindroma penyakit lain,
4.
(GDM)
Diabetes
yang
terjadi
pada
wanita
hamil
yang
tetapi
mewarisi
suatu
presdisposisi
atau
tipe
antigen
HLA (Human
Leucocyte
yang
dapat
menimbulkan
destuksi
sel
pancreas.
2. Diabetes Melitus tak tergantung insulin (DMTTI)
tempat
reseptor
yang
responsif
insulin
pada
untuk
mempertahankan
euglikemia
(Price,
suatu
kelompok
heterogen
bentuk-bentuk
Diabetes Tipe I
Hiperglikemia berpuasa
Glukosuria, diuresis osmotik,
polifagia
Keletihan dan kelemahan
Ketoasidosis diabetik (mual, nyeri abdomen, muntah,
hiperventilasi,
poliuria,
polidipsia,
Diabetes Tipe II
garam
disesuaikan
dengan
beratnya
beras 70 gr = 1 gls
b.
Telur 50 gr = 1 btr
c.
Minyak 5 gr = 1 sdm
d.
b.
c.
d.
jeruk 2 buah
b.
Telur 50 gr = 1 btr
c.
Minyak 5 gr = 1 sdm
d.
e.
5. Kacang merah
6. Kacang tanah
7. Sawi hijau
8. Daun pandan
9. Daun selada
10.
Paria (pare)
11.
Daun serai
Buah- buahan
1. Buah naga
2. Apel hijau
3. Buah mengkudu
4. Buah pepaya
5. Cuka apel
6. Alpukat
7. Jambu air
8. Belimbing wuluh
Makanan Pokok
1. Ubi jalar
2. Beras merah
3. Ketela pohon
4. Kentang
5. Gandum
G. Pengertian dan Definisi Insulin
Insulin adalah hormon yang di produksi oleh organ tubuh
yang berfungsi untuk mengatur metabolisme karbohidrat,
lemak dan protein. Kadar insulin dalam tubuh dapat menjadi
indikator gejala penyakit diabetes mellitus. Karena kegagalan
organ tubuh untuk memproduksi insulin atau kadar insulin
yang tidak mencukupi merupakan penyebab utama penyakit
kecing manis atau diabetes mellitus.
Insulin adalah hormon jenis polipetida. Organ tubuh yang
bertanggungjawab terhadap produksi insulin adalah kelenjar
kelompok
Langerhans
sel
atau
yang
di
pulau-pulau
sebut
dengan
Langerhans.
Islet
of
Karena
itu
Langkah
disuntikan
Pilih
lokasi
bagian
tubuh
yang
akan
di
tempat
selama
5-10
detik
untuk
membantu
beberapa
matahari.
minggu,
tetapi
janganlah
terkena
sinar
DAFTAR PUSTAKA
Instalasi Gizi Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi
Dietisien Indonesia. Penuntun Diet; Edisi Baru, Jakarta,
2004, PT Gramedia Pustaka Utama
Mansjoer A, Triyanti K, Savitri R, Wardhani W. I, Setiowulan W,
Kapita
Selekta
Kedokteran
Edisi
ke-3
jilid
1,
Media
Aplikasi
pada