Bila paku tersebut mendapat pembebanan seperti terlihat pada gambar, maka seluruh penampang dari paku
tersebut akan putus tergeser bila tidak mampu menahan gaya luar yang diberikan pada kedua ujung plat
tersebut.
Tegangan yang terjadi pada penampang bahan yaitu :
Contoh soal :
Dua buah plat akan disambung dengan kampuh bilah tunggal dikeling tunggal, direncanakan menerima
beban sebesar 10 kN. Bila bahan plat mempunyai tegangan tarik izin 137,3 N/mm2 dan bahan paku dengan
tegangan geser izinnya 109,8 N/mm2 serta tebal plat 4 mm.
Tentukanlah :
a. Diameter paku keling yang sesuai.
b. Lebar plat yang dibutuhkan.
Rem pita pada mesin bubut dengan menggunakan momen poros untuk memutar sistem mekanik yang akan
menarik pita rem.
Dalam analisa perancangan ini, dibagi atas perancangan pita rem dan bahan gesek, perancangan pegas dan
perancangan paku keling. Pada motor dan drum rem mesin bubut diketahui bahwa :
Daya (P)
= 2,2 kW = 2200 W
Putaran motor (nm)
= 1430 rpm
Diameter drum (DR)
= 159,5 mm = 0,1595 m
Dan ditentukan efisiensi putaran antara drum rem dan putaran motor
Efisiensi
= 95%
kopling mobil
Tugas perancangan elemen mesin merupakan salah satu mata kuliah wajib di jurusan teknik mesin, dalam
mata kuliah ini mahasiswa wajib untuk membuat laporan berupa perancangan elemen mesin, misalnya
perancangan roda gigi, perancangan kopling, rem, poros dlln.
Valve
Fittings
PRINSIP-PRINSIP DASAR PERENCANAAN ELEMEN MESIN
Perencanaan eleven mesin, pada dasarnya merupakan perencanaan bagian (komponen), yang direncanakan
dan dibuat untuk memenuhi kebutuhan mekanisme dari suatu mesin.
Dalam tahap-tahap perencanaan tersebut, pertimbangan-pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam
memulai perencanaan eleven mesin meliputi :
1. Jenis-jenis pembebanan yang direncanakan
2. Jenis-jenis tegangan yang ditimbulkan akibat pembebanan tsb.
3. Pemilhan bahan
4. Bentuk dan ukuran bagian mesin yang direncanakan
5. Gerakan atau kinematika dari bagian-bagian yang akan direncanakan.
6. Penggunaan komponen Standard
7. Mencerminkan suatu rasa keindahan (aspek esttica)
8. Hukum dan ekonoomis
9. Keamanan operasi
10. Pemeliharaan dan perawatan
Dengan memperhatikan pertimbangan tersebut diatas, maka tahap-tahap perencanaan totalnya yaitu sbb :
1. Menentukan kebutuhan
2. Pemilihan mekanisme
3. Beban mekanisme
4. Pemilihan material
5. Menentukan ukuran
6. Modifikasi
7. Gambar kerja
8. Pembuatan dan kontrol koalitas
Yang dimaksud dengan tahap perencanaan tersebut diatas :
1.Menentukan kebutuhan
Menentukan kebutuhan dalam hal ini adalah kebutuhan akan bagian-bagian yang akan direncanakan, sesuai
dengan fungsinya
2. Pemilihan mekanisme
Berdasarkan fungsinya dipilih mekanisme yang tepat dari bagian mesin tersebut. Misalnya untuk
memindahkan putaran poros keporos yang digerakan dipilih roda gigi payung.
3. Beban mekanis
Berdasarkan mekanisme yang telah ditentukan, beban-beban mekanis yang akan terjadi harus dihitung
berdasarkan data yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga didapat jenis-jenis pembebanan yang bekerja
pada elemen tersebut.
4. Pemilihan bahan (material)
Untuk mendapatkan bagian mesin yang sesuai dengan kekuatannya, dilakukan pemilihan bahan dengan
kekuatan yang sesuai dengan kondisi beban serta tegangan yang terjadi. Misalnya kekuatan direncanakan
harus lebih kecil dari kekuatan bahan yang ditentukan dengan faktor keamanan sesuai dengan kebutuhan.
5. Menentukan ukuran
Bila terjadi kesesuaian pemakaian bahan dan perhitungan beban mekanis dapat dicari ukuran-ukuran elemen
mesin yang direncanakan dengan standart yang ada dalam standarisasi.
6. Modifikasi
Modifikasi bentuk diperlukan bila bagian mesin yang direncanakan telah pernah dibuat sebelumnya.
7. Gambar Kerja
Setelah mendapatkan ukuran yang sesuai, ukuran untuk pengambaran kerja didapat, baik gambar detail
maupun gambar assemblynya.
8. Pembuatan kontrol kualitas
Dengan gambar kerja dapat dibuat bagian-bagian mesin yang dibutuhkan, dengan mencatumkan persyaratan
suaian, toleransi serta tanda pengerjaan, ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil pembuatan suaian
dengan yang diinginkan. Dari penentuan suaian yang telah ditetapkan tersebut dapat digunakan sebagai
pedoman kontrol kualitas yang disyaratkan
Diposkan oleh mechanical technik di 22.40 Tidak ada komentar:
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
Link ke posting iniBeranda