Anda di halaman 1dari 3

Judul

Download
Tahun
Penulis
Writer
Reviewer
Tanggal
Tujuan

Yaitu mencari tahu tentang resiko penyebaran parasit

penelitian
Subjek

Plasmodium Malaria Vivax di Indonesia.


Vivax Plamodium Malaria

penelitian
Metode
penelitian

1. Perakitan database nasional data Plasmodium vivax


Annual Parasite Incidence
Sub-Direktorat Pengendalian Malaria di Direktorat
Penyakit Vector-borne, Indonesia Kementerian
Kesehatan di Jakarta secara rutin dikumpulkan P. vivax
Annual Parasite Incidence (PvAPI) di tingkat kabupaten
antara tahun 2006 dan 2008.
2. Perakitan data populasi manusia Indonesia
jumlah penduduk grid dan estimasi kepadatan
penduduk pada resolusi 1 1 km spasial untuk tahun
1990, 1995 dan 2000, baik disesuaikan dan disesuaikan
perkiraan populasi nasional PBB yang disediakan oleh
The Global Pedesaan Perkotaan Proyek Pemetaan
(GRUMP) versi beta [ 32], [33].
3. kovariat lingkungan
Satu set minimal kovariat dimasukkan untuk
menginformasikan prediksi fungsi rata, berdasarkan
pada harapan apriori faktor lingkungan utama modulasi
transmisi.
4. Bayesian ruang-waktu modeling geostatistik
Bayesian ruang-waktu modeling geostatistik untuk

pemetaan prevalensi penyakit telah sepenuhnya


dijelaskan [29] dan dilaksanakan di tingkat nasional [40]
dan skala global [29].
5. Mengevaluasi kinerja Model
Sebuah model penilaian empiris dilakukan dengan
Diskusi

terlebih dahulu memilih satu set validasi.


Laporan ini menjelaskan batas spasial dan tingkat
endemisitas Plasmodium vivax di Indonesia. Permukaan
kontinyu P. vivax peta malaria endemisitas pada resolusi
spasial 1 1 km yang dihasilkan dari basis bukti hampir
4.500 perkiraan independen dari prevalensi malaria P.
vivax di seluruh nusantara ini dan penggunaan platform
spasial-temporal geostatistik model berbasis Bayesian ,
mirip dengan yang diterapkan untuk P. falciparum.
Perkiraan ini dari daerah dan populasi berisiko P. vivax
mewakili ditingkatkan dan diperbarui perkiraan dari
yang dibuat pada2009. Deteksi P. vivax menggunakan
Rapid Diagnostic Tes (RDT) menyumbang 46% dari
dirakit survei prevalensi malaria. RDT diketahui kurang
sensitif dibandingkan mikroskop ahli dan deteksi
molekuler, terutama pada kepadatan parasit rendah,
yang cenderung menghasilkan tingkat negatif palsu
yang lebih tinggi dan, dengan demikian, diamati lebih
rendah. Namun, penyesuaian kuantitatif yang tepat
untuk faktor-faktor ini tidak tersedia dan kami belum
menilai dampak dari sensitivitas ini rendah RDT
estimasi endemisitas kami.

Hasil penelitian

1,7 juta km2 (89,8%) dari total luas lahan 1,9 juta km2 yang
endemik untuk P. vivax malaria. ). Daerah-daerah endemik,
lahan seluas 0.695.000 km2 (40,7%) yang zona transmisi stabil
dan 1.014.000 km2 (59,3%) yang zona transmisi stabil. zona
transmisi vivax stabil lebih umum di timur dari Indonesia bagian
barat (83,5% vs 33,7%).

Kritik dan

Semoga kedepannya bisa dilaksanakan penelitian yang lebih

saran

mendalam tentang Vivax Plasmodium Malaria. Agar dapat


menemukan obat yang lebih spesifik untuk penyakit malaria
terlebih di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai