Anda di halaman 1dari 15

BEBERAPA KEBIJAKAN

DPRD PROVINSI DIY


DALAM MENCIPTAKAN PENDIDIKAN
YANG BERKUALITAS DAN
TERJANGKAU DI DIY

Oleh :
Drs. M. Afnan Hadikusumo
(Anggota Komisi D DPRD Provinsi DIY)

KONDISI KEKINIAN
Masyarakat abad 21 adalah
masyarakat terbuka. Artinya
komunikasi antara manusia
di dalam berbagai arena
kehidupan akan bebas dari
hambatan-hambatan tanpa
mengenal batas negara, ras,
agama, suku bangsa dan
sebagainya. Akibatnya karena
dunia menjadi semakin sempit
sedangkan komunikasi
antar manusia semakin intens,
efeknya terjadi kompetisi
yang ketat. Hal sama tentu
dialami pula oleh provinsi DIY.

Dalam bidang pendidikan adanya


tuntutan competitivnes sangat
dirasakan sekali utamanya Pasca
ditandatanganinya General
Agreement on Tariff and Service
(GATS) dimana di seluruh Negara
penandatangan kesepakatan
tersebut berhak untuk membuka
produk jasa layanan dan
berkompetisi secara bebas dengan
produk lokal, sehingga sangat
mungkin sekolah-sekolah luar negeri
membuka cabang di provinsi DIY.
Dalam menyongsong pasar bebas
ini, pemerintah DIY menghadapi dua
persoalan yang pelik, yakni
rendahnya kualitas pendidikan dan
14
turunnya daya beli masyarakat.

RENDAHNYA
KUALITAS PENDIDIKAN
Rendahnya kualitas pendidikan
ditandai dengan :
Masih banyaknya sarana dan
prasarana yang kurang
memadai;
Minimnya kesejahteraan guru
dan karyawan;
Hasil UNAS yang masih jauh
dari standar yang diinginkan;
Kemampuan mengajar guru
sangat bervariasi;
Kondisi lingkungan sekolah
14
yang tidak mendukung.

TURUNNYA DAYA
BELI MASYARAKAT
Turunnya daya beli masyarakat
banyak disebabkan oleh :
Dampak kenaikan harga BBM;
Dampak terjadinya gempa bumi
27 Mei 2006 lalu dimana
akibatnya banyak yang
kehilangan mata pencaharian
karena tutup usahanya, dan
bagi yang cacat tubuh menjadi
kehilangan kemampuan
kerjanya sehingga di PHK;
Minimnya lapangan kerja;
14
Rendahnya upah karyawan;

TUGAS POKOK
DAN FUNGSI DPRD
UU No. 22 tahun 2003
tentang Susduk MPR, DPR,
DPD dan DPRD pasal 61
Fungsi dan peranan anggota
DPRD meliputi 3 fungsi pokok,
yakni :
Legislasi,
Anggaran,
Pengawasan.

14

Dengan persoalan
sebagaimana diuraikan
di atas, maka Legislatif
sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya
yang berlandaskan
hasil penjaringan
aspirasi masyarakat
melakukan berbagai
kebijakan, diantaranya
adalah :
14

DI BIDANG LEGISLASI
Bersama dengan Dinas Pendidikan
Provinsi DIY menyusun Raperda
Penyelenggaraan Pendidikan yang
muatannya kurang lebih meliputi :
Ketentuan Umum;
Dasar Fungsi dan Tujuan,
Prinsip Penyelenggaraan
Pendidikan;
Hak dan Kewajiban Orang
Tua, Masyarakat dan
Pemerintah;
Hak dan Kewajiban Peserta
Didik;
14

DI BIDANG LEGISLASI
jalur, Jenjang dan Jenis
Pendidikan;
Bahasa Pengantar, Bahasa
Asing dan Bahasa Daerah;
Wajib Belajar;
Standarisasi Pendidikan;
Kurikulum;
Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan;
Sarana dan Prasarana
Pendidikan;
Pendanaan Pendidikan;
Pengelolaan Pendidikan;
14

DI BIDANG LEGISLASI
Peran Serta Masyarakat
dalam Pendidikan;
Evaluasi, Akreditasi dan
Sertifikasi;
Pendirian Satuan
Pendidikan;
Pengawasan;
Ketentuan Pidana;
Ketentuan Peralihan;
dan Penutup.
14

DI BIDANG BUDGETING
Bersama dengan Dinas Pendidikan
Provinsi DIY membahas dan
menyetujui anggaran yang meliputi :
Peningkatan kualitas sarana
dan prasarana di sekolah;
Peningkatan kesejahteraan
guru dan karyawan melalui
pemberian isentif;
Peningkatan kemampuan
mengajar guru secara merata;
Penciptaan kondisi lingkungan
sekolah yang mendukung;
Peningkatan budaya baca dg
pendirian perpustakaan sampai
di tingkat Kelurahan;
14

DI BIDANG BUDGETING
Menghidupkan kembali Jam
Belajar Masyarakat (JBM);
Dalam hal alokasi anggaran
bidang pendidikan mengingat
PAD Provinsi DIY sangat minim
dan hanya bersumber dari
Pajak serta retribusi, maka
sampai dengan TA 2007
anggaran pendidikan baru
mencapai 9,5 %.
Merekomendasikan pada
pemerintah provinsi untuk
mengeluarkan pergub guna
membantu masyarakat kurang
mampu agar tidak terbebani
biaya pendidikan. 14

DI BIDANG PENGAWASAN
DPRD melakukan pengawasan
atas implementasi program dan
penggunaan Anggaran
Negara dengan prinsip :

Ketepatan sasaran, Ketepat


gunaan, efisiensi, Kesesuaian
dg tolok ukur kinerja,
serta Kesesuaian mutu.
14

PENUTUP
Akhirul kata, dapat disampaikan bahwa
cita-cita terciptanya pendidikan yang
berkualitas tapi terjangkau untuk
menghadapi globalisasi merupakan
dambaan setiap warga negara.
Guna mewujudkan cita-cita tersebut,
kesepakatan sharing pembiayaan antara
eksekutif dan legislatif baik di tingkat
pusat, provinsi maupun Kabupaten/Kota
menjadi sangat urgen.
Dan yang tidak kalah penting lagi adalah
perlunya dibuat payung hukum guna
mendukung tujuan di atas dalam bentuk
14
PERDA.

erima Kasi
E-mail :
14
afnankusumo@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai