1. Tn. B usia 69 thn, dirawat di RSE dengan diagnose medic stenosis aorta.
Saat pengkajian klien mengatakan badan terasa lemah, cepat lelah,
kadang-kadang disertai sesak napas. Klien hanya berbaring ditempat tidur, TD:140/90mmHg, N: 80x/mnt, P:22x/mnt, S:36,7C, terjadi oliguri. Manakah dibawah ini yang merupakan diagnose keperawatan utama pada Tn. B: A. Resiko tinggi terhadap ketidakseimbangan volume cairan (kelebihan) berhubungan dengan peningkatan retensi cairan dan natrium oleh ginjal B. Penurunan curah jantung berhubungan dengan ketidakmampuan ventrikel kiri memompa darah C. Intoleransi aktivitas sehari-hari berhubungan dengan penurunan curah jantung ke jaringan D. Nyeri dada berhubungan dengan ketidakseimbangan kebutuhan oksigen dengan suplai darah ke miokardium E. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan perubahan membran kapiler alveoli dan retensi cairan interstitial akibat sekunder dari edema paru 2. Tn. R usia 56 thn, dirawat di RSE dengan diagnose medic CHF. Saat pengkajian klien tampak sesak napas, batuk (+), lemah, diaphoresis (+), edema tungkai grade 2, acites (-). Klien mengatakan mual, dan tidak nafsu makan. Hasil observasi didapat TD: 140/90mmHg, N: 87x/mnt, P: 23x/mnt, S: 36,5 C. Jumlah urine 200cc/8jam. BB: 67kg, TB: 165cm. Manakah dibawah ini yang merupakan diagnose keperawatan yang utama pada Tn.R: A. Penurunan cardiac output b.d penurunan kontraktilitas miokard B. Intoleransi beraktivitas b.d adanya ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen C. Kelebihan volume cairan b.d menurunnya laju filtrasi glomerulus D. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake yang tidak adekuat E. Gangguan perfusi jaringan cerebral b.d menurunnya suplai O2 ke cerebral 3. Tn. A usia 50 tahun, seorang supir, masuk ke ICCU dengan keluhan utama sesak nafas dan berkurang jika posisi setengah duduk atau tidur menggunakan 2 bantal atau lebih, sesak napas terkadang dirasakan pada malam hari batuk kadang-kadang. Tn. A mempunyai kebiasaan merokok. 5 tahun yang lalu Tn. A didiagnosa hipertensi, tetapi pernah memeriksakan diri secara teratur. Pada peneriksaan fisik ditemukan : tanda vital 140/90 mmHg, Hr 100 x/menit, RR 24 x/menit, suhu 36oC Tb 160 cm, BB 75 kg, bunyi jantung S1 & S2 normal, murmur (-), gallop (+), JVP meningkat, suara napas, wheezing -/-, ronchi +/+, akral dingin, CRT >2 detik, edema
pedis (2+/2+). Berdasarkan hasil pengkajian disimpulkan bahwa Tn. A
mengalami: A. CHD B. Gagal jantung kanan C. Edema paru D. Henti Jantung E. Gagal jantung kongestif 4. Tn. R usia 56 thn, dirawat di RSE dengan diagnose medic CHF. Saat pengkajian klien tampak sesak napas, batuk (+), lemah, diaphoresis (+), edema tungkai grade 2, acites (-). Klien mengatakan mual, dan tidak nafsu makan. Hasil observasi didapat TD: 140/90mmHg, N: 87x/mnt, P: 23x/mnt, S: 36,5 C. Jumlah urine 200cc/8jam. BB: 67kg, TB: 165cm. Manakah tindakan keperawatan utama dibawah ini untuk mengatasi masalah penurunan cardiac output: A. Observasi TTV B. Monitor intake dan output C. Atur posisi semi fowler D. Timbang berat badan tiap hari E. Berikan diet yang sesuai 5. Pada kejadian yang disebut dengan transposisi dari arteri besar dengan defek septum ventrikel terjadi transposisi pembuluh darah besar, curah ventrikel kanan masuk ke dalam aorta dan kembali ke dalam atrium kanan, curah ventrikel kiri mengalir ke paru-paru dan dari sini ke atrium kiri berjalan tanpa dihubungkan dengan foramen ovale, duktus arteriosus, atau defek septum ventrikel. Dari penjelasan tersebut merupakan gambaran klinis dari kelainan: A. Sianosis Persisten dan Gagal Jantung Kongestif B. CAD C. Gagal Jantung D. CHD E. Edema Paru 6. Ny. C mengeluh sesak nafas, sesak dirasakan terutama pada saat berbaring, sering terjaga dari tidurnya karena sesak dan ingin BAK, perasaan lemah, lesu, tak bertenaga, riwayat hipertensi sejsk 3 tahun yang lalu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan data: TD 160/100 mmHg, HR 98x/mnt, nafas cepat dan dangkal RR 36x/mnt, batuk (+) dahak encer berbusa, edema tungkai (+), acites (+), JVP meningkat. Berdasarkan hasil pengkajian disimpulkan bahwa Ny. C mengalami:
A. B. C. D. E.
Edema paru Gagal jantung kongestif Decompensatio cordis dengan hypertensi sebagai penyebabnya Peningkatan JVP menandakan terjadinya gagal jantung kanan Semua benar