A. Pengertian
Adalah alat kecil terdiri dari bahan plastik yang lentur yang dimasukkan
ke dalam rongga rahim, yang harus diganti jika sudah digunakan selama
periode tertentu. IUD merupakan cara kontrasepsi jangka panjang. Nama
populernya adalah spiral.
IUD ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri
dan kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dari ujung atas
ke bawah 3,6 cm. Batangnya diberi gulungan kawat tembaga dengan
luas permukaan 250 mm2 atau 375 mm2 untuk menambah efektivitas.
Ada 3 ukuran multi load, yaitu standar, small (kecil), dan mini.
d. LippesLoop
IUD ini terbuat dari bahan polyethelene, bentuknya seperti spiral atau
huruf S bersambung. Untuk meudahkan kontrol, dipasang benang
pada ekornya. Lippes Loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut
ukuran panjang bagian atasnya. Tipe A berukuran 25 mm (benang
biru), tipe B 27,5 mm 9 (benang hitam), tipe C berukuran 30 mm
(benang kuning), dan 30 mm (tebal, benang putih) untuk tipe D.
Lippes Loop mempunyai angka kegagalan yang rendah. Keuntungan
lain dari pemakaian spiral jenis ini ialah bila terjadi perforasi jarang
menyebabkan luka atau penyumbatan usus, sebab terbuat dari bahan
plastik. Yang banyak dipergunakan dalam program KB masional
adalah IUD jenis ini.
C. Cara Kerja
Menghambat kemampuan sperma untuk masuk ke tuba falopii
Mempengaruhi fertilisasi sebelum ovum mencapai kavum uteri
IUD bekerja terutama mencegah sperma dan ovum bertemu, walaupun
IUD membuat sperma sulit masuk ke dalam alat reproduksi perempuan
dan mengurangi sperma untuk fertilisasi
D. Efektifitas
IUD sangat efektif, (efektivitasnya 92-94%) dan tidak perlu diingat setiap
hari seperti halnya pil. Tipe Multiload dapat dipakai sampai 4 tahun; Nova
T dan Copper T 200 (CuT-200) dapat dipakai 3-5 tahun; Cu T 380A dapat
untuk 8 tahun . Kegagalan rata-rata 0.8 kehamilan per 100 pemakai wanita
pada tahun pertama pemakaian.
E. Indikasi
Prinsip pemasangan adalah menempatkan IUD setinggi mungkin dalam
rongga rahim (cavum uteri). Saat pemasangan yang paling baik ialah pada
waktu mulut peranakan masih terbuka dan rahim dalam keadaan lunak.
Misalnya, 40 hari setelah bersalin dan pada akhir haid. Yang boleh
menggunakan IUD adalah:
Usia reproduktif
Keadaan nulipara
Menginginkan menggunakan kontrasepsi jangka panjang
Perempuan menyusui yang menginginkan menggunakan kontrasepsi
Setelah melahirkan dan tidak menyusui
Setelah mengalami abortus dan tidak terlihat adanya infeksi
Risiko rendah dari IMS
Tidak menghendaki metoda hormonal
Tidak menyukai mengingat-ingat minum pil setiap hari
Tidak menghendaki kehamilan setelah 1 5 hari senggama
Perokok
Gemuk ataupun kurus
Pemasangan IUD dapat dilakukan oleh dokter atau bidan yang telah dilatih
secara khusus. Pemeriksaan secara berkala harus dilakukan setelah
pemasangan satu minggu, lalu setiap bulan selama tiga bulan berikutnya.
Pemeriksaan selanjutnya dilakukan setiap enam bulan sekali.
F. Kontraindikasi
Yang tidak diperkenankan menggunakan IUD adalah :
Belum pernah melahirkan
Adanya perkiraan hamil
G. Keuntungan
o Menurut Dr David Grimes dari Family Health International di
Chapel Hill, Carolina Utara, seperti dikutip News yahoo, dokter
sering kali melupakan manfaat IUD dalam pengobatan
endometriosis. Laporan tersebut diungkapkan dalam pertemuan di
The American College of Obstetricians and Gynecologist, New
Orleans. David mengatakan, IUD mampu mengurangi risiko
kanker endometrium hingga 40 persen. Perlindungan terhadap
kanker ini setara dengan menggunakan alat kontrasepsi secara oral.
o Sangat efektif. 0,6 0,8 kehamilan/100 perempuan dalam 1 tahun
pertama (1 kegagalan dalam 125 170 kehamilan). Pencegah
kehamilan jangka panjang yang AMPUH, paling tidak 10 tahun
o IUD dapat efektif segera setelah pemasangan
o Metode jangka panjang (10 tahun proteksi dari CuT-380A dan
tidak perlu diganti)
o Tidak mempengaruhi hubungan seksual. Hubungan intim jadi lebih
nyaman karena rasa aman terhadap risiko kehamilan
o Tidak ada efek samping hormonal dengan CuT-380A
o Tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI. Aman untuk ibu
menyusui tidak mengganggu kualitas dan kuantitas ASI
o Dapat dipasang segera setelah melahirkan atau abortus (apabila
tidak terjadi infeksi)
o Dapat digunakan sampai menopause
o Tidak ada interaksi dengan obat-obat
2.
3.
4.
(uterine cramp), serta rasa tidak enak pada perut bagian bawah. Hal ini
karena terjadi kontraksi rahim sebagai reaksi terhadap IUD yang
merupakan benda asing dalam rahim. Dengan pemberian obat analgetik
keluhan ini akan segera teratasi. Selain hal di atas, keputihan dan infeksi
juga dapat timbul selama pemakaian IUD.
Daftar Pustaka
EPO. (2008). Alat Kontrasepsi Dalam Rahim atau Intra Uterine Device (IUD).
Diambil pada tanggal 20 Mei 2008 dari
http://pikas.bkkbn.go.id/jabar/program_detail.php?prgid=2
Krisnadi, S. R. (2002). Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Intra Uterine
Device (IUD). Diambil pada tanggal 20 Mei 2008 dari
http://www.ibuhamil.com/lihat_artikel.php?asal=34&id=1
Unknown. IUD Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (Contraseptive for womens).
Diambil pada tanggal 20 Mei 2008 dari http://www.pkmi-online.com/iud.htm
ALAT KONTRASEPSI IMPLAN/ SUSUK
A. Definisi
Salah satu jenis alat konntrasepsi yang berupa susuk yang terbuat
sejenis karet silastik yang berisi hormon, dipasang pada lengan atas.
B. Jenis
Dikenal 2 macm implan. Yaitu :
a. Non biodegradable implan
Dengan ciri-ciri sebabagai berikut
1) Norplan (6 kasul) , berisi hormon levonogrestel, daya kerja 5
tahun.
1)
yang terlatih.
Lebih mahal.
Sering timbul perubahan pola haid.
Akseptor tidak dapat menghentikan implant sekehendaknya sendiri.
Beberapa wanita mungkin segan untuk menggunakannya karena
kurang mengenalnya.
F. Kontra Indikasi
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
G. Indikasi
2) Cara standard, jepit ujung distal kapsul dengan klem mosquito, sampai
kira-kira 0,5 -1 cm dari ujung klemnya, masuk dibawah kulit melalui
lubang insisi. Putar pegangan klem pada posisi 180 di sekitar sumbu
utamanya mengarah ke bagu akseptor. Bersihkan jaringan-jaringan yang
menempel di sekeliling klem dan kapsul dengan skalpet atau kasa steril
sampai kapsul terlihat dengan jelas. Tangkap ujung kapsul yang sudah
terlihat dengan klem orile lepaskan klem mosquito dan
keluarkan
yang akan dicabut difiksasi dengan meletakkan jari telunjuk tangan kiri
sejajar di samping kapsul. kapsul
Cara Tusuk Ma, Dikembangkan oleh Dr. IBG Manuaba dari denpasar
memakai alat bantu kawat atau jari roda sepeda, satu ujung di lengkungan
sepanjang 0,5 0,75 cm dengan sudut 90 dan diperkecil serta
diruncingkan, sedangkan ujung yang lain dilengkungkan dalam satu
bidang dengan lengkungan runcing tadi dan dipakai untuk pegangan
operator setelah kapsul dijepit dengan pinset atau klem arteri, jaringan
ikat dibersihkan dengan pisau sampai kapsul tampak putih. Kemudian
alat tusuk ma ditusukkan pada kapsul serta terus diikat keluar.
Berikan anestensi lagi
bila diperlukan, untuk mengeluarkan implant yang lain.
9.
Tutup dan bungkus luka insisi seperti pada saat insersi bila akseptor ingin
dipasang implant yang lain. Upaya pencabutan keenam kapsul norplant
dibatasi sampai waktu 45 menit. Bila waktu tersebut tidak semua kapsul
berhasil dikeluarkan, maka prosedur pencabutan dihentikan dan upaya
pencabutan kembali sisa kapsul yang masih tertinggal diulangi kira-kira
3-4 minggu kemudian. Hal ini untuk mengurangi terjadinya infeksi dan
rasa nyeri. Di samping itu mecabut sisa kapsul norplant akan lebih
mudah
2)
DAFTAR PUSTAKA
Hanifah, Winkjosastro. 2007. Ilmu Kandungan. Jakarta: yayasan bina
pustaka sarwono prawirohardjo.
Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I. Jakarta: Media
Aesculapius.
Saifuddin, Abdul Bari. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.
Jakarta: yayasan bina
Sumber: : http://jurnalbidandiah.blogspot.com/2012/07/kbimplan.html#ixzz43XLEG5VA
KONTRASEPSI SUNTIKAN
B. Jenis KB Suntik
o
KB
ini
mengandung
kombinasi
hormon
terjadi
sentakan
LH.
Respons
kelenjar
hipofise
terhadap
Selain itu pada penggunaan Depo Provera, endometrium menjadi tipis dan
atrofi dengan berkurangnya aktifitas kelenjar. Sedangkan hormon
progestin dengan sedikit hormon estrogen akan merangsang timbulnya
haid setiap bulan.
D. Keuntungan KB Suntik
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi sementara yang paling baik, dengan
angka kegagalan kurang dari 0,1% pertahun (Saifuddin, 1996). Suntikan
KB tidak mengganggu kelancaran air susu ibu (ASI), kecuali Cyclofem.
Suntikan KB mungkin dapat melindungi ibu dari anemia (kurang darah),
memberi perlindungan terhadap radang panggul dan untuk pengobatan
kanker bagian dalam rahim.
Kontrasepsi suntik memiliki resiko kesehatan yang sangat kecil, tidak
berpengaruh pada hubungan suami-istri. Pemeriksaan dalam tidak
diperlukan pada pemakaian awal, dan dapat dilaksanakan oleh tenaga
paramedis baik perawat maupun bidan. Kontrasepsi suntik yang tidak
mengandung estrogen tidak mempengaruhi secara serius pada penyakit
jantung dan reaksi penggumpalan darah.
Oleh karena tindakan dilakukan oleh tenaga medis/paramedis, peserta
tidak perlu menyimpan obat suntik, tidak perlu mengingat setiap hari,
kecuali hanya untuk kembali melakukan suntikan berikutnya. Kontrasepsi
ini tidak menimbulkan ketergantungan, hanya saja peserta harus rutin
kontrol setiap 1, 2 atau 3 bulan. Reaksi suntikan berlangsung sangat cepat
(kurang dri 24 jam), dan dapat digunakan oleh wanita tua di atas 35 tahun,
kecuali Cyclofem.
Namun
hormon
ini
juga
mempermudah
perubahan
Vagina
menjadi
kering,
sehingga
merasa
sakit
F. Indikasi
Indikasi pemakaian kontrasepsi suntik antara lain jika klien menghendaki
pemakaian kontrasepsi jangka panjang, atau klien telah mempunyai cukup
anak sesuai harapan, tapi saat ini belum siap. Kontrasepsi ini juga cocok
untuk klien yang menghendaki tidak ingin menggunakan kontrasepsi
setiap hari atau saat melakukan sanggama, atau klien dengan kontra
indikasi pemakaian estrogen, dan klien yang sedang menyusui. Klien yang
mendekati masa menopause, atau sedang menunggu proses sterilisasi juga
cocok menggunakan kontrasepsi suntik.
G. Kontra Indikasi
Beberapa keadaan kelainan atau penyakit, merupakan kontra indikasi
pemakaian suntikan KB. Ibu dikatakan tidak cocok menggunakan KB
suntik jika ibu sedang hamil, ibu yang menderita sakit kuning (liver),
kelainan jantung, varises (urat kaki keluar), mengidap tekanan darah
tinggi, kanker payudara atau organ reproduksi, atau menderita kencing
manis. Selain itu, ibu yang merupakan perokok berat, sedang dalam
persiapan operasi, pengeluaran darah yang tidak jelas dari vagina, sakit
kepala sebelah (migrain) merupakan kelainan-kelainan yang menjadi
pantangan penggunaan KB suntik ini.
H. Cara Pemberian
a. Waktu Pemberian
Dalam masa haid : Hari pertama sampai hari ke-5 masa haid
b. Lokasi Penyuntikan
I.
Daerah bokong/pantat
Interaksi Obat
Aminoglutethimide (Cytadren) mungkin dapat meningkatkan eliminasi
dari medroxyprogesterone lewat hati dengan menurunkan konsentrasi
J.
Cara Penyimpanan
Disimpan dalam suhu 20-25C
Hal-hal yang perlu disampaikan kepada klien tentang hal-hal yang perlu
diwaspadai pada jangka waktu penggunaan kontrasepsi suntik
kombinasi adalah:
Suntikan progestrin
Saat ini suntikan progestrin yang beredar di pasaran adalah yang
mengandung Depo medroksiprogesteron asetat (DMPA) yang
mengandung 150 mg DMPA dan diberikan 3 bulan sekali atau 12
minggu sekali pada bokong yaitu musculus gluteus maximus
(dalam). Dahulu dikenal juga suntikan dengan jenis noristerat tetapi
saat ini sudah jarang digunakan.
Kontrasepsi suntikan progestrin ini sangat efektif dibandingkan
dengan mini pil, karena dengan dosis gestagen yang cukup tinggi
dibandingkan dengan mini pil. Akan tetapi, kembali kesuburan
cukup lambat, yaitu rata-rata 4 bulan setelah berhenti dari
penyuntikan sehingga akan kurang tepat apabila digunakan para
wanita yang menginginkan untuk segera hamil pada waktu yang
cukup dekat. Kontrasepsi ini cocok bagi ibu yang sedang
menyusui.
Secara umum keuntungannya hampir sama dengan mini pil, hanya
saja kontrasepsi ini memang lebih efektif. Tetapi untuk
hampir
sama
dengan
metode
kontrasepsi
oral/pil.
Fasilitas untuk mencuci tangan juga harus tersedia di dekat ruang tersebut,
termasuk persediaan air bersih yang mengalir, serta tersedia wadah atau
kantung plastik untuk pembuangan limbah terkontaminasi. Wadah tahan
tusuk harus di letakkan di tempat yang aman untuk pembuangan jarum dan
alat tulis.
Persiapan Klien
Karena kulit tidak mungkin disterilisasi, antiseptik di gunakan untuk
meminimalkan jumlah mikroorganisme pada kulit tempat suntikan harus
Bila lengan atas atau pantat yang akan di suntik terlihat kotor, calon
klien diterima membersihkannya dengan sabun dan air.
Jangan memijat daerah suntik. Jelaskan pada klien bahwa obat akan
terlalu cepat di serap.
yang tetap dengan akibat pelepasan obat dari tempat suntikan kedalam
sirkuladi darah dapat sangat bervariasi.
2. Lebih cepat dimetabolisir dan kembalinya kesuburan lebih cepat
dibandingkan DMPA.
3. Setelah disuntikan, NET EN harus di ubah menjadi nerothindrone
(NET) sebelum ias menjadi aktif secara biologis
Sekunder :
a. Lendir serviks menjadi kental dan sedikit, sehingga merupakan
barier terhadap spermatozoa.
b. Membuat endometrium menjadi kurang baik/layak untuk
implantasi dari ovum yang telah dibuahi
c. Mungkin mempengaruhi kecepatan transpor ovum dalam tuba
fallopi.
Sumber:
Rahardja, Kirana. 2007. Obat-obat Penting ed.6, 717. Jakarta: PT. Elex
Media
Computa.
Saifuddin, A.B. 2006. Buku Panduan Praktis pelayanan Kontrasepsi, Pk54-PK58. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka sarwono Prawirohardjo.
Hartono,dr.Hanafi. 2004. Keluarga dan Kontrasepsi. Jakarta: Cv muliasari.
Everett, Suzanne. 2007. Buku Saku Kontrasepi dan Kesehatan Seksual
Reproduksi.
Jakarta:
EGC.