Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENGAJARAN

TOPIK PEMBELAJARAN

: Dengue Haemorragic Fever (DHF)

SASARAN

: Keluarga pasien di ruang 6 Bona 1

HARI/TANGGAL

: Selasa, 28 Juni 2016

WAKTU

: Pukul 08.00 08.30 WIB


1 x pertemuan (30 menit)

TEMPAT

: Ruang Bona 1

TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan tentang Demam Berdarah diharapkan
keluarga pasien mengetahui tentang Demam Berdarah dan cara
pencegahannya.
TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan ini, diharapkan audience mampu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Menjelaskan pengertian Dengue Haemorragic Fever


Menjelaskan ciri-ciri nyamuk aedes aegypti
Menyebutkan tanda- tanda penyakit DBD
Menjelaskan cara- cara penularan penyakit DBD
Menjelaskan cara cara pencegahan penyakit DBD
Menjelaskan cara- cara pertolongan pertama bagi penderita penyakit DBD
Menyebutkan tujuan dan tugas Jumantik
Menjelaskan tentang cara penggunaan Abate (Larvasiding)

POKOK BAHASAN
Penyakit Dengue Haemorragic Fever (DHF)
SUB POKOK BAHASAN
Dalam penyuluhan materi yang disampaikan adalah :
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII.

Pengertian DBD
Ciri-ciri nyamuk aedes aegypti
Tanda- tanda penyakit DBD
Cara- cara penularan penyakit DBD
Cara cara pencegahan penyakit DBD
Cara- cara pertolongan pertama bagi penderita penyakit DBD
Tujuan dan tugas Jumantik

VIII.

Cara penggunaan Abate (Larvasiding)


MATERI PENYULUHAN
Dilampirkan
STRATEGI INSTRUKSIONAL
1. Menggunakan media pengajaran untuk memperjelas uraian materi dan
mempermudah pemahaman peserta
2. Menjelaskan materi-materi pengajaran (memberikan contoh-contoh)
3. Memberikan kesempatan bertanya kepada peserta
4. Mengadakan Tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pemahaman
peserta
MEDIA DAN ALAT

Leaflet

METODE PENGAJARAN

Ceramah
Tanya jawab

Tahap

Kegiatan Pendidikan

Kegiatan
peserta didik

KEGIATAN Pembukaan :
PEMBUKA
08.0508.10

1. Salam pembuka
2. Memperkenalkan diri, dan menjelaskan
topik penyuluhan dan tujuan penyuluhan.
3. Menggali pengetahuan tentang demam
berdarah.
4. Mendengarkan dan memperhatikan
5. Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh

Menyimak

Met

Menje
dan C

penyaji

URAIAN
MATERI
08.1008.25

KEGIATAN
PENUTUP
08.2508.30

Pengertian Demam Berdarah


Ciri-ciri Nyamuk Aedes Aegypty
Tanda-tanda Demam Berdarah
Cara Penularan Demam Berdarah
Cara Pencegahan Demam Berdarah
Pertolongan Pertama Pada Penderita
Demam Berdarah

Menyimak

1. Menyimpulkan pengajaran secara


singkat
2. Mengundang pertanyaan/komentar
peserta didik
3. Menjawab pertanyaan
4. Melakukan evaluasi pembelajaran
(pertanyaan terlampir)
5. Menutup pertemuan

Menyimak

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Bertanya
Menjawab
Pertanyaan
yang
disampaikan

Pelaksanaan :

MATERI PENYULUHAN
MENGENAI BAHAYA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE
I. PENGERTIAN DEMAM BERDARAH DENGUE
Penyakit demam berdarah dengue ( DBD ) adalah penyakit yang
berbahaya karena dapat menimbulkan kematian dalam waktu yang singkat
dan sering menimbulkan wabah. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue
yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk ini tersebar luas
dirumah, sekolah, dan tempat umum lainnya seperti tempat ibadah, restoran,

Menje
dan C

kantor, dll. Setiap anggota keluarga memiliki resiko terkena penyakit ini,
mulai dari bayi, sampai orang tua. Demam berdarah dengue ditandai dengan 4
manifestasi klinis utama : demam tinggi, fenomena hemoragik, sering
dengan hepatomegali dan pada kasus berat, tanda- tanda kegagalan sirkulasi.
Kegawatdaruratan pada penyakit Demam Berdarah adalah Dengue
Syok Syndrome (DSS). Dengue Syok Syndrome (DSS) adalah kasus deman
berdarah dengue disertai dengan manifestasi kegagalan sirkulasi/ syok/
renjatan. Dengue Shok Syndrome bukan saja merupakan suatu permasalahan
kesehatan masyarakat yang menyebar dengan luas dan tiba-tiba, tetapi juga
merupakan permasalahan klinis. Karena 30 50 % penderita demam berdarah
dengue akan mengalami renjatan dan berakhir dengan suatu kematian
terutama bila tidak ditangani secara dini dan adekuat.
II. CIRI CIRI NYAMUK AEDES AEGYPTI
a. Nyamuk Aedes Aegypti berwarna hitam dengan belang belang (loreng)
putih pada seluruh tubuhnya
b. Berkembang biak di tempat penampungan air dan barangbarang yang
memungkinkan air tergenang
c. Hidup di dalam dan sekitar rumah, juga ditemukan di tempattempat
umum
d. Aedes aegypti juga dapat berkembang biak di sumur atau kolam yang
airnya langsung kontak dengan tanah
e. Kebiasaan menggigit/menghisap darah pada pagi hari sampai sore.
f. Mampu terbang sampai jarak 100 meter
g. Nyamuk betina aktif menggigit (menghisap) darah pada pagi hari sampai
sore hari. Nyamuk jantan biasa menghisap sari bunga/tumbuhan yang
mengandung gula.
h. Umur nyamuk Aedes Aegypti rata- rata 2 minggu tetapi sebagian
diantaranya dapat hidup 2-3 bulan.
III.

TANDA- TANDA PENYAKIT DEMAM BERDARAH


Orang yang menderita penyakit DBD, tanda tanda umum yang bisa dilihat
adalah sebagai berikut :
a. Mendadak panas tinggi selama 2- 7 hari, tampak lemas dan lesu

b. Tampak bintik bintik merah pada kulit seperti gigitan nyamuk. Hal ini
disebabkan karena pecahnya pembuluh darah kapiler di bawah kulit.
c. Kadang terjadi perdarahan di hidung (mimisan)
d. Seringkali ulu hati terasa nyeri bila sudah parah karena perdarahan di
lambung, penderita gelisah, ujung tangan dan kaki dingin berkeringat.
IV.

CARA PENULARAN PENYAKIT DBD


a. Penyakit DBD ditularkan oleh nyamuk aedes Aegypti betina. Di
lingkungan sekitar kita terdapat berbagai jenis nyamuk namun yang dapat
menularkan penyakit DBD adalah nyamuk Aedes Aegypti.
b. Nyamuk ini mendapatkan virus Dengue sewaktu menggigit/menghisap
darah orang yang sakit DBD atau tidak sakit, tetapi dalam darahnya
terdapat virus dengue.
c. Virus dengue yang terhisap akan berkembang biak dan menyebar
keseluruhan tubuh nyamuk termasuk kelenjar liurnya.
d. Bila nyamuk tersebut menggigit atau menghisap darah orang lain virus
itu akan dipindahkan bersama air liur nyamuk
e. Bila orang yang di tularkan itu tidak memiliki kekebalannya (umumnya
anak- anak) maka virus itu akan menyerang sel pembeku darah dan
merusak dinding pembuluh darah kecil (kapiler). Akibatnya terjadi
perdarahan dan kekurangan cairan yang ada di dalam pembuluh darah
tersebut.
f. Bila orang yang ditulari mempunyai zat anti kekebalan tubuh yang cukup
maka virus itu dibuat tidak berdaya sehingga orang tersebut tidak sakit.
g. Dalam darah manusia, Virus dengue akan mati dengan sendirinya dalam
waktu kurang lebih 1 minggu.

V. CARA PENCEGAHAN PENYAKIT DBD


A. Penyemprotan / Fogging
Nyamuk Aedes aegypti dapat di berantas dengan menyemprotkan
racun serangga sehingga termasuk racun serangga yang di gunakan sehari
hari di Rumah tangga. Melakukan penyemprotan saja tidak cukup
karena dengan penyemprotan itu yang akan mati hanya nyamuk ( dewasa
saja ). Selama jentiknya tidak di basmi setiap hari akan muncul nyamuk
yang baru menetap dari tempat perkembangbiakannya
B. Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD

Pemberantasan sarang nyamuk di lakukan dengan cara 3 M yaitu :


1) Menguras tempat tempat penampungan air sekurang kurang nya
seminggu sekali ( bak mandi, WC, drum)
2) Menutup rapat rapat tempat penampungan air agar nyamuk DBD
tidak dapat masuk dan bertelur di situ
3) Menguburkan atau menyingkirkan barang barang bekas yang dapat
menampung air hujan seperti kaleng bekas, plastik bekas dll
Selain itu di tambah dengan cara lainnya ( yang di kenal dengan
istilah 3 M plus ) yaitu :
1) Ganti air vas bunga, minuman burung, air kulkas dan tempat
tempat lainnya yang memungkinkan tergenang air seminggu sekali
2) Perbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar / rusak
3) Tutup lubang lubang pada potongan bambu, pohon dan lain lain
misalnya dengan menggunakan tanah.
4) Bersihkan / keringkan tempat tempat yang dapat menampung air
seperti : pelepah pisang atau tanaman lainnya termasuk tempat lain
yang menampung air hujan, di pekarangan, kebun, pemakaman ,
rumah rumah kosong dan lain lain.
5) Pelihara ikan pemakan jentik nyamuk
6) Pasang kawat kasa di rumah
7) Pencahayaan dan ventilasi memadai
8) Jangan biasakan menggantung pakaian dalam rumah.
9) Tidur menggunakan kelambu
10) Gunakan obat nyamuk ( bakar, gosok ) untuk mencegah gigitan
nyamuk.
VI.

TINDAKAN / PERTOLONGAN PERTAMA BAGI PENDERITA DBD


Bila dalam keluarga atau di masyarkat ditemukan penyakit dengan gejala
seperti di atas maka hendaknya agar segera diberikan pertolongan. Adapun
tindakan / pertolongan pertama bila menjumpai seseorang yang diduga
menderita penyakit demam berdarah dengan gejala awal maka berikanlah
petunjuk petunjuk seperti di bawah ini :
a. Beri minum sebanyak banyaknya dengan air yang sudah dimasak, susu,
teh atau air minum lainnya. Tindakan ini bertujuan untuk mencegah
terjadinya kekurangan cairan tubuh ( dehidrasi ), dan berguna untuk
membantu mempercepat menurunkan panas tubuh.

b. Berikan kompres air hangat bila panas.


c. Berikan obat penurun panas sesuai dosis
d. Segera di bawa ke Rumah Sakit, Dokter, atau petugas kesehatan lainnya
untuk memastikan penyakitnya dan mendapatkan pertolongan yang tepat.
VII.

TUJUAN DAN TUGAS JUMANTIK


Tujuan Umum rekrutmen Jumantik adalah menurunkan kepadatan
(populasi) nyamuk penular demam berdarah dengue (Aedes Aegypti) dan
jentiknya dengan meningkatkan peran serta masyarakat dalam Pemberantasan
Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD), melalui penyuluhan
yang dilakukan secara terus menerus.
Tugas pokok seorang Jumantik adalah melakukan pemantauan jentik,
penyuluhan kesehatan, menggerakkan pemberantasan sarang nyamuk secara
serentak dan periodik serta melaporkan hasil kegiatan tersebut kepada
Supervisor dan Petugas Puskesmas sehingga akan dapat dihasilkan sistem
pemantauan jentik berkala yang berjalan dengan baik. Untuk itu peran
Jumantik akan dapat maksimal apabila masyarakat dapat membantu
kelangsungan kegiatan dengan kesadaran untuk memberikan kesempatan
kepada Jumantik memantau jentik dan sarang nyamuk di rumahnya.

VIII. CARA PENGGUNAAN ABATE (LARVASIDING)


Adalah menaburkan bubuk abate atau altosid kedalam tempat
penampungan air. Bila menggunakan abate maka sering di sebut Abattisasi.
Adapaun cara melakukan larvasiding adalah menggunakan bubuk abate
dengan cara :
Takaran penggunaan bubuk abate adalah sebagai berikut : Untuk 100
liter cukup dengan 10 gram abate dan seterusnya. Bila tidak ada alat untuk
penakar gunakan sendok makan. Satu sendok makan peres ( yang diratakan
diatasnya ) berisi 10 gram abate. Selanjutnya tinggal membagikan /
menambahkannya sesuai dengan banyaknya air yang akan di abatisasi.
Takaran tidak perlu tepat betul.

DAFTAR PUSTAKA :
a.Mansjoer, Arif, dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid 1.
Jakarta:
Media Aesculapius.
b.
Mansjoer, Arif, dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3.
Jilid 2. Jakarta:
Media Aesculapius.
c.Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai