PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan sebagai bagian integral dari pelayanan dasar yang tidak
dapat menjangkau seluruh masyarakat karena keterbatasan alat dan SDM yang
mengakibatkan pelayanan kesehatan tersebut tidak memenuhi sasaran, akibatnya angka
kesakitan dan kematian ibu bersalin masih merupakan masalah besar di Negara
berkembang seperti di Indonesia. Tingginya AKI di Indonesia yaitu 950/100.000
kelahiran hidup (SDKI, 1994) tertinggi di ASEAN, menempatkan upaya penurunan AKI
sebagai prioritas.
Kematian ibu diwarnai hal-hal non teknis yang masih kategori mendasar seperti
rendahnya status wanita, ketidaktahuan dan taraf pendidikan yang rendah. Hal ini
ditandai oleh sektor terkecil diluar sektor kesehatan, sedangkan sektor kesehatan lebih
memfokuskan interfensinya untuk mengatasi penyebab langsung dan tidak langsung dari
kematian ibu.
Kira-kira 90% kematian ibu terjadi di saat sektor persalinan dan kira-kira 95%
penyebab kematian ibu adalah komplikasi obstetrik yang sering tidak dapat diperkirakan
sebelumnya, maka kebijaksanaan Depkes untuk mempercepat penurunan AKI
diantaranya adalah setiap persalinan di tolong minimal didampingi oleh bidan dengan
salah satu upaya terobosan yang cukup mencolok untuk mencapai keadaan tersebut
adalah hadirnya sejumlah 54-120 bidan yang ditempatkan di desa selama 1989/ sampai
1996/1997.
Berkaitan dengan hal tersebut bidan sebagai ujung tombak pelaksanaan pelayanan
kebidanan perlu mengetahui standarisasi dalam pelayanan kebidanan termasuk
didalamnya mahasiswa kebidanan Jambi yang melaksanakan praktek lapangan yang juga
berperan sebagai ujung tombak pelaksana pelayanan kebidanan tersebut. Maka
mahasiswa diharapkan mampu menerapkan teori yang didapat di pendidikan ke lahan
praktek sehingga penyusunan laporan kasus ini diperlukan sebagai acuan penilaian
sejauh mana ASKEB dilaksanakan sesuai standarisasi pelayanan kebidanan yang akan
membantu penurunan angka kematian ibu bersalin di Indonesia dan penatalaksanaan
pada ibu bersalin normal di Pusekesmas Putri Ayu, maka disusun laporan kasus ini
dengan judul Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Normal" melalui pendekatan
1
manajemen kebidanan sesuai dengan tugas dan wewenang bidan dengan prosedur
keterampilan klinik dan langkah yang sistematis.
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dilaksanakannya penulisan laporan pendahuluan ini adalah untuk
menurunkan angka kematian ibu dengan meningkatkan mutu pelayanan yang sesuai
prosedur, standar dan teoritis oleh tenaga kesehatan professional dan mendapatkan
gambaran tentang pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu bersalin di Puskesmas Putri
Ayu.
2. Tujuan Khusus
Adapun penulis membuat laporan pendahuluan ini mempunyai tujuan khusus
yaitu agar penulis dapat melaksanakan manajemen asuhan kebidanan pada ibu bersalin
normal meliputi :
a. Pengkajian
b. Identifikasi masalah, diagnosa dan kebutuhan
c. Antisipasi masalah, diagnosa potensial
d. Identifikasi kebutuhan yang memerlukan tindakan segera
e. Rencana tindakan
f. Pelaksanaan
g. Evaluasi
Sehingga didapatkan gambaran secara nyata tentang pelaksanaan manajemen
kebidanan pada ibu bersalin normal di RSUD H. ABDUL MANAP
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Landasan teori
A. DEFINISI
Persalinan adalah : serangkain kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang
cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput
janin dari tubuh Ibu.(Obstetri Fisiologi, 221)
Persalinan adalah :suatu proses pengeluaran hasil konsepsi janin dan yang dapat hidup di
dunia luar darirahim melalui jalan lahir atau dengan jalan lain. (Rustam, Mochtar, 1998)
Persalinan kala II adalah dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan
berakhir dengan lahirnya bayi. (Buku Acuan APN, Revisi 2007 hal 3 2).
Persalinan Kala II (kala pengeluaran) dimulai dari pembukaan lengkap sampai lahirnya
bayi. (Obstetri Fisiologi UNPAD, hal 224)
Persalinan Kala II persalinan adalah keadaan Ibu berada pada pembukaan lengkap dan
siap untuk melahirkan bayinya. (Buku Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, hal :
3)
B. FISIOLOGI
Tanda tanda Kala II
1.
2.
Ibu merasakan tekanan yang semakin meningkat pada rektum dan vagina.
3.
4.
b.
Perubahan Fisiologis
Metabolisme aerob atau anaerob karbohidrat akan naik.
Kenaikan ini disebabkan karena cemas serta kegiatan otot kerangka tubuh.
Kenaikan metabolisme ini ditandai dengan kenaikan suhu, denyut nadi, pernafsan,
kardiak out put dan kehilangan cairan.
c.
d.
Denyut Jantung
Denyut jantung naik saat kontraksi.
Penurunan denyut jantung tidak terjadi jika Ibu dalam posisi miring bukan posisi
telentang.
Denyut jantung sedikit lebih tinggi di antara Kontraksi.
Denyut jantung yang sedikit naik merupakan keadaan yang normal, meskipun normal
perlu dikontrol secara periode untuk mengidentifikasi adanya infeksi.
e.
Perubahan Pernafasan
Pernafasan terjadi kenaikan dibanding sebelum persalinan.
Kenaikan pernafasan disebabkan karena adanya rasa nyeri. Kekhawatiran serta
penggunaan teknik pernafasan yang tidak benar.
f.
Perubahan Renal
Poly urine sering terjadi selama persalinan, hal ini disebabkan oleh kardial output
yang meningkat dan Filtrasi glomerulus.
Kandung kencing harus sering dikontrol (2 jam) yang bertujuan agar tidak
menghambat penurunan bagian terendah janin dan trauma pada kandung kemih serta
menghindari retensi urine setelah melahirkan
g.
Perubahan Gastrointestinal
Ibu dianjurkan tidak makan atau minum terlalu banyak, tetapi makan atau minum
semuanya untuk mempertahankan energi dan hidrasi.
h.
Perubahan Hematologis
-
Hemoglobin akan meningkat 1,2 gr% selama persalinan dan kembali ke tingkat pra
persalinan pada hari pertama setelah melahirkan.
Jumlah sel sel darah putih meningkat secara progresif selama Kala I sebesar 5000
sampai dengan 15000 WBC sampai dengan akhir pembukaan lengkap.
Gula darah akan turun selama persalinan dan akan turun secara menyolok pada
persalinan yang mengalami penyulit atau persalinan lama.
i.
Kontraksi Uterus
Terjadi karena adanya rangsangan pada otot polos uterus dan penurunan hormon
progesteron yang menyebabkan keluarnya hormon oxsitosin.
Kontraksi uterus dimulai dari fundus uteri menjalar ke bawah.
Fundus uteri bekerja kuat dan lama untuk mendorong janin ke bawah sedangkan
uterus bagian bawah pasif hanya mengikuti tarikan dari segmen atas rahim akhirnya
menyebabkan serviks menjadi lembek dan membuka.
j.
k.
Penarikan Serviks
Pada akhir kehamilan otot yang mengelilingi Ostium uteri internum ditarik oleh SAR
yang menyebabkan serviks menjadi pendek.
Bentuk serviks menghilang karena kanalis servikalis membesar dan membentuk
Ostium uteri eksterna sebagai ujung dan bentuknya menjadi sempit.
5
2.
Ibu merakan tekanan yang semakin meningkat pada rectum dan vagina
Dekontaminasi sarung tangan dengan cara mencelupkan tangan yang masih memakai
sarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5 %
21. Tunggu kepala bayi melakukan putar paksi luar secara spontan
22. Pegang bayi secara biparietal untuk melahirkan bahu
23. Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan memagang lengan dan siku sebelah atas
24. Setelah kedua bahu lahir geser tangan bawah ke arah perineum ibu untuk menyangga
kepala, lengan dan siku sebelah bawah
25. Lakukan penilaian selintar
-
47. Ajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi
48. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah
49. Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam pertama
PP dan se tiap 30 menit selama jam kedua PP.
50. Periksa kembali bayi untuk pastikan bahwa bayi bernafas dengan baik (40-60 s/mnt),
serta suhu normal (365-375)
51. Tempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk dekontaminasi
(10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah didekontaminasi
52. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai
53. Bersihkan ibu dengan menggunakan air DTT
54. Pastikan ibu merasa nyaman
55. Dekontaminasi tempat bersalin dengan larutan klorin 0,5%
56. Celupkan sarung tangan kotor ke dalam larutan klorin 0,5%, rendam 10 menit
57. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air mengalir
58. Lengkapi partograf
BAB III
HASIL PRAKTIK
: Ny . Y
Nama Suami
: Tn. D
Umur
: 29 Tahun
Umur
: 32 Tahun
Agama
: Islam
Agama
: Islam
Pendidikan
: SMA
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Swasta
Pekerjaan
: Honore
Telp
Telp
B. Melakukan Anamnesa
Hari : Selasa Tanggal : 09-04-2015 pukul : 17.00 WIB Oleh : Paraswat, Am.Keb
Keluhan utama pada saat masuk : Ibu mengeluh nyeri perut bagian bawah menjalar
kepinggang dan sudah mengeluarkan blood slym sejak pukul 12.00 WIB.
a. Riwayat menstruasi
-
Lamanya haid
: + 3 hari
Siklus
28 hari
TP
09 04 - 2015
Riwayat Imunisasi
: >7x
TT Lengkap
: > 4 bulan
: -
Penyulit
N
Tgl/thn
Tempat
Usia
Jenis
persalinan
pertolongan
kehamilan
Persalinan
Penolong
Kehamilan
persalinan dan
Nifas
Keadaan
1 Ini
: Aterm
3. Pengeluaran Pervaginam
a. Darah
:-
Jumlah : -
Warna : -
b. Air Ketuban: -
Jumlah : -
Warna : -
Jumlah : + 5 cc
5.
Makanan :
b. Frekuensi makan
3x /hr
c. Pemasukan cairan
Terakhir makan :
16.00 WIB
Terakhir minum :
16. 30 WIB
6.
:
waktu bangun : 05.00 WIB
7. Pola eliminasi :
a. BAK
- frekuensi : 6x/ hr
- kapan terakhir : 16.15 Wib
- konsistensi
: cair
b. BAB
- frekuensi : 1-2 x/hr
- kapan terakhir : 15.30 Wib
- konsistensi
: lunak
8. Keadaan Psikologis :
- Perasaan ibu saat menghadapi persalinan : cemas bercampur bahagia
10
: baik
2) Tanda Vital
: TD : 120/80 mmHg
3) S/n : 36 C/ 84x/i
RR : 20x/i
Berat Badan : 58 kg
LILA : 26 cm
5) Pemeriksaan fisik :
-
Muka
Kelopak mata : Oedema (-)
Cloasma gravidarum : -
Mulut : bersih
Lidah : bersih
Payudara
Pembesaran : Ada
Simetris : Simetris
Pengeluaran : Ada
Varises : -
Pemeriksaan Khusus
-
Palpasi
TFU : 31 cm
Konsistensi : Keras
11
Keadaan fetus
Letak : Memanjang
Presentasi : Kepala
Penurunan : H III
Pergerakan : Aktif
TBBJ : 3100 gr
Auskultasi
DJJ (+)
Anogenital (Inspeksi)
a. Perineum
b. Vulva/vagina
Warna :
Merah muda
Fistula :
Varices:
Dinding Vagina
Keadaan portio
Tipis
Posisi portio
Antefleksi
Ketuban
:(+)
Pembukaan seviks
: H III
: 5 cm
E. Pemeriksaan Penunjang
: -
F. Pengobatan
: -
12
Keadaan Umum
: Baik
Kesadaran
: Compos mentis
His (+)
Pemeriksaan dalam
: tidak ada
BB : 3100 gram
13
PB : 49 cm
I.
Data Dasar
Kebutuhan
S:
-
Dx :
Keluar cairan yang banyak ibu Ibu parturien kala II
merasa ingin mengedan
M:
O:
K/U : baik
TD :120/80 mmHg
RR : 20 x/i
Palpasi :
Penurunan 0/5
K:
kesehatan
lama > 50
Auskultasi :
anus
dan
vulva
belakang
kepala
posisi UUK kanan depan
penurunan H III (+)
-
II.
cara
ibu
14
III.
Diagnosa
Data Dasar
Tidak ada
Tidak ada
Tindakan Segera
Alasan
Tidak ada
Tidak ada
15
IV.
Alasan
daerah
genetalia
externa.
itu
sendiri,
untuk
a.
Dukungan
dari
pendamping
selam
proses
selama persalinan.
b.
b.
Pemenuhan
akan
ingin.
kelelahan
dan
terjadinya
dehidrasi.
( APN, 2004. hal 2-6 )
c.
Bantu
ibu
untuk
memilih
c.
meneran.
memperlancar
proses
persalinan.
( APN, 2004. hal 3-6 )
2. Persiapan penolong persalinan
proses
persalinan
itu
terjadinya
untuk
mencegah
infeksi,
penolong
16
dapat
penolong
memudahkan
untuk
melakukan
persalinan
dapat
berjalan lancar
ibu
untuk
sesuai
dengan
meneran
dorongan
pasokan
oksigen
V.
hipotermi
Pelaksanaan
17
terjadinya
Hari/Tgl/
Kegiatan
jam
Selasa
09-04-2015
16.40 wib
bersamaan dengan
terjadinya kontraksi.
-
1.
Membersihkan
dengan
vulva
hati-hati
dari
dan
perineum,
depan
menyekanya
kebelakang
dengan
untuk memastikan
pembukaan lengkap
-
Mendekontaminasi
sarung
tangan
dengan
cara
Memeriksa
Denyut
Jantung
Janin
(DJJ)
setelah
2.
Menganjurkan
untuk
mendukung
dan
memberi
3.
4.
dan
hidung
bayi
setelah
kepala
lahir
saat
punggung
dan
kaki
lahir,
VI.
Evaluasi (Kala II )
Hari/Tgl
Selasa
09-04-2015
Evaluasi
1. Tempat persalinan, alat,bahan dan penolong sudah siap
pakai
2. Ibu dan keluarga sudah siap dalam menghadapi persalinan
kala II.
3. Ibu dalam keadaan bersih dan tampak tenang dalam
menghadapi persalinan kala II dan beradaptasi dengan
nyeri.
4. Ibu ingin minum saat his hilang
5. Hasil pemantauan
K/U : baik
DJJ :
Frekuensi : 135x/i
His :
Frekuensi :
Durasi
5x
: 10
Intensitas : 50
22
Pemeriksaan Dalam
~ Jam
: 12.00 wib
~ Portio
: Tipis
~ Ketuban
: (-)
~ Presentasi
: kepala
: H III
~ Posisi
~ Pembukaan
: 10 cm/lengkap
: 17.00wib
:8
:9
~ Jenis Kelamin
: Perempuan
23
BAB IV
MASALAH
Setelah penulis mengidentifikasi hal-hal yang ditemukan dilahan yang tidak sesuai
dengan teori yang telah diberikan, maka penulis menemukan beberapa kesenjangan pada saat
melakukan pertolongan persalinan yaitu :
Tidak menggunakan topi dan tutup kepala
Bayi tidak diletakkan diatas perut ibu setelah bayi lahir
Tidak memberikan bayi pada ibunya untuk segera disusukan
24
BAB V
PEMBAHASAN
1. Tidak menggunakan topi dan tutup kepala
Menurut teori Mengenakan penutup kepala atau ikat rambut pada saat penolong
persalinan jika memungkinkan pakai masker dan kacamata yang bersih (APN, 2002, 32:3-3). Maka sebaiknya penolong menggunakan tutup kepala, celemek dan masker karena
hal ini bertujuan untuk menegah infeksi.
2. Bayi tidak diletakkan diatas perut ibu setelah bayi lahir
Menurut teori Setelah bayi lahir letakkan diatas perut ibu sehingga kepala bayi sedikit
lebih rendah dari tubuhnya (APN 2002 : 3-16). Bayi diletakkan diatas perut ibu
sebaiknya hal ini dilakukan agar kepala sedikit ekstensi.
3. Tidak memberikan bayi pada ibunya untuk segera disusukan
Menurut teori Setelah bayi lahir diberikan pada ibu untuk memeluk bayinya, memulai
pemberian asi jika ibu menghendaki. (APN 2002 : 2-4). Saat bayi lahir sebaiknya segera
diberikan pada ibunya dan segera disusukan, hal ini mempunyai efek terhadap
keberhasilan, kelangsungan pemberian asi segera setelah persalinan, juga menunujukkan
perlindungan pada bayi baru lahir terhadap infeksi dan pengaturan suhu tubuh.
25
BAB VI
PENUTUP
a.Kesimpulan
1. Data yang didapat sebagai hasil pengkajian yang dilakukan dengan wawacana,
observasi, studi dokumentasi, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan kebidanan sehingga
didapat keluhan yaitu rasa nyeri dibagian perut bawah menjalar kepinggang bagian
belakang serta adanya lender bercampur darah secara pervaginam.
2. Identifikasi masalah, diagnosa dan kebutuhan dari pengkajian yang dilakukan maka
dapat ditegakkan diagnosa kebidanan pada ibu bersalin.
3. Antisipasi diagnosa atau masalah potensial berdasarkan hasil pengkajian tidak
terdapat diagnosa atau masalah potensial yang terjadi dan tidak ada tindakan segera
yang diberikan karena kondisi klien yang baik.
4. Rencana tindakan dan pelaksanaan, dari rencana dan pelaksanaan dilakukan dengan
prosedur keterampilan klinikmenurut teori asuhan kebidanan yang terdapat diberbagai
buku sumber yang berkaitan dengan ibu bersalin, sebagian besar dilaksanakan dan
masalah klien terastasi. Tindakan yang diberikan antara lain: mengobservasi dan
mengawasi vital sign, mengobservasi his, DJJ dan cairan yang keluar pervaginam
memberikan dorongan dan suppot kepada ibu dalam menghadapi persalinan,
memimpin persalinan, melakukan penanganan pertama pada bayi baru lahir,
menolong melahirkan placenta, serta mengontrol kelengkapan placenta baik itu
kotiledon maupun selaput janin, memberikan injeksi oksitosin dipaha kanan bagian
luar.
5. Evaluasi keadaan ibu setelah melalui proses persalinan dari kala I-IV secara umum
keadaan ibu baik dan tidak terdapat tanda atau gejala yang dapat memperburuk
kondisi atau keadaan ibu, demikian juga dengan keadaan bayi, namun masih tetap
dilakukan observasi terhadap ibu dan bayi.
b.
Saran
1. Untuk mahasiswa
26
Hendaknya tidak merasa puas selalu tetap berusaha meningkatkan ilmu pengetahuan
dan keterampilan, serta menerapkan manajemen kebidanan secara konsistensi,
komprehensif dan kesinambungan sesuai dengan prosedur yang ada.
2. Untuk institusi atau akademik
Hendaknya menambah buku sumber dan bacaan yang berhubungan dengan asuhan
pada ibu bersalin serta penyulit yang menyertainya, sehingga mahasiswa tidak merasa
begitu kesulitan mencari sumber-sumber literatur dalam pembuatan laporan kasus.
27
DAFTAR PUSTAKA
28