Tugas Kimfis Julia Megawati Djamal
Tugas Kimfis Julia Megawati Djamal
KIMIA FISIKA
PERANAN RADIO ISOTOP DALAM DUNIA FARMASI
O LE H
NAMA
NIM
15.01.275
KELAS
TRANSFER A 2015
A. Pendahuluan
Radionuklida atau radio isotop adalah isotop dari zat radioaktif. Radioisotop
adalah isotop dari zat radioaktif mampu memancarkan radiasi radionuklida dapat
terjadi secara alamiah atau sengaja di buat oleh manuisa dalam reactor penelitian,
produksi radionuklida dengan proses aktivitas dilakukan dengan cara menembaki
isotop stabil dengan neutron di dalam sedangkan bahan yang disinari disebut
target atau sasaran neutron yang di tembakkan akan masuk ke dalam inti atom
target sehingga jumlah neutron dalam inti target bertambah ,peristiwa ini dapat
mengakibatkan ketidaksetabilan inti atom sehingga berubah sifat menjadi
radiaktif.
Radioisotop (zat radioaktif) selalu memancarkan sinar (partikel) radioaktif (,
,, . . .) secara spontan dan terus menerus sampai habis. Partikel yang
dipancarkan itu mempunyai energy dan dapat dideteksi dengan detector
(pencacah). Energinya dapat sebagai sumber energy dan partikel tersebut dapat
dipakai sebagai penelusuri jejak (tracer) suatu proses
X
Punya energy
Partikel
Sumber energy
baik
temperatur,
tekanan,
pH
dan
sebagainya.
Penurunan
radioaktivitas ditentukan oleh waktu paro, waktu yang diperlukan agar intensitas
radiasi menjadi setengahnya. Waktu paro ini merupakan bilangan khas untuk tiaptiap radioisotop. Misalnya karbon-14 memiliki waktu paro 5.730 tahun, sehingga
radioaktivitasnya berkurang menjadi separonya setelah 5.730 tahun berlalu.
Seluruh radioisotop yang telah berhasil ditemukan telah diketahui pula waktu
paronya. Waktu paro radioisotop bervariasi dari kisaran milidetik sampai ribuan
tahun. Waktu paro ini merupakan faktor penting dalam pemilihan jenis
radioisotop yang tepat untuk keperluan tertentu.
Ketiga, intensitas radiasi ini tidak bergantung pada bentuk kimia atau
senyawa yang disusunnya. Hal ini dikarenakan pada reaksi kimia atau ikatan
kimia yang berperan adalah elektron, utamanya elektron pada kulit atom terluar,
sedangkan peluruhan radioisotop merupakan hasil dari perubahan pada inti atom.
Keempat, radioisotop memiliki konfigurasi elektron yang sama dengan
isotop lain sehingga sifat kimia yang dimiliki radioisotop sama dengan isotopisotop lain dari unsur yang sama. Radioisotop karbon-14, misalnya, memiliki
karakteristik kimia yang sama dengan karbon-12.
Kelima, radiasi yang dipancarkan, utamanya radiasi gamma, memiliki daya
tembus yang besar. Lempengan logam setebal beberapa sentimeter pun dapat
ditembus oleh radiasi gamma, utamanya gamma dengan energi tinggi. Sifat ini
mempermudah dalam pendeteksian.
D. Perkembangan Radioisotop Di Indonesia
Aplikasi teknik nuklir dalam bidang farmasi di Indonesia telah dilakukan
sejak akhir 1960an, yaitu setelah reaktor atom Indonesia yang pertama mulai
beroperasi di Bandung. Beberapa tenaga ahli Indonesia dibantu oleh ahli dari luar
negeri mulai merintis pendirian suatu unit kedokteran nuklir di Pusat Reaktor
Atom Bandung (sekarang bernama Pusat Penelitian Teknik Nuklir). Pada masamasa awal, berbagai kendala menghadang perkembangan kedokteran nuklir di
Indonesia seperti misalnya langkanya tenaga ahli, masalah pengadaan
radiofarmaka/radioisotop, biaya pemeriksaan yang dianggap mahal, belum
dikenal oleh masyarakat luas. Berapa sebenarnya jumlah unit kedokteran nuklir
diterima oleh seseorang dapat berasal dari tiga sumber utama yaitu
a Sumber radiasi kosmis
b Sumber radiasi terrestrial
c Sumber radiasi internal yang berasal dari dalam tubuh sendiri
Sumber Radiasi Buatan
Sumber radiasi buatan telah diproduksi sejak abad ke 20, dengan ditemukannya sinar-X oleh WC Rontgen. Saat ini sudah banyak sekali jenis dari
sumber radiasi buatan baik yang berupa zat radioaktif dan sumber pembangkit
radiasi (pesawat sinar-X dan akselerator). Radioaktif dapat dibuat oleh
manusia berdasarkan reaksi inti antara nuklida yang tidak radioaktif dengan
neutron
atau
biasa
disebut
sebagai
reaksi
fisi
di
dalam
reaktor
Walaupun energi yang ditumpuk sinar radioaktif pada mahluk hidup relatif
kecil tetapi dapat menimbulkan pengaruh yang serius. Hal ini karena sinar
radioaktif dapat mengakibatkan ionisasi, pemutusan ikatan kimia penting atau
membentuk radikal bebas yang reaktif. Ikatan kimia penting misalnya ikatan pada
struktur DNA dalam kromosom. Perubahan yang terjadi pada struktur DNA akan
diteruskan pada sel berikutnya yang dapat mengakibatkan kelainan genetik,
kanker dll. Pengaruh radiasi pada manusia atau mahluk hidup juga bergantung
pada waktu paparan. Suatu dosis yang diterima pada sekali paparan akan lebih
berbahaya daripada bila dosis yang sama diterima pada waktu yang lebih lama.
Secara alami kita mendapat radiasi dari lingkungan, misalnya radiasi sinar kosmis
atau radiasi dari radioakif alam. Disamping itu, dari berbagai kegiatan seperti
diagnosa atau terapi dengan sinar X atau radioisotop. Orang yang tinggal disekitar
instalasi nuklir juga mendapat radiasi lebih banyak tetapi masih dalam batas
aman.
G. Bidang Farmasi dan Kesehatan
Bidang kesehatan dan farmasi
merupakan
bidang
terbesar
yang
menggunakan senyawa bertanda radioaktif. Hampir dari 80% dari penggunaan zat
radioaktif terletak di bidang ini. Dengan isotop radioaktif telah dapat diselidiki
dan dipelajari proses fisiologi, biokimia, patologi dan farmakologi berbagai
macam obat.
Penggunaan isotop radioaktif dalam farmasi, sebetulnya telah dimulai
semenjak tahun 1936 pada waktu John Lawrence et al. Menggunakan fosfor -32
untuk terapi. Walaupun dimulai untuk terapi, tetapi penggunaan radioisotop
selanjutnya hampir 90% ditujukan untuk diagnosis, dan sebagian besar
telahdalam bentuk senyawa bertanda.
Suatu unsur dikatakan radioisotop atau isotop radioaktip ialah apabila unsur
tersebut dapat memancarkan radiasi. Pada umumnya radioisotop digunakan untuk
berbagai keperluan seperti dalam bidang farmasi dan industri. Radioisotop yang
digunakan tersebut tidak terdapat di alam, disebabkan waktu paruh dan beberapa
faktor lainnya yang kurang memenuhi persyaratan. Untuk beberapa tujuan
DAFTAR PUSTAKA
ARIF JAUHARI, Barkas Sinar - X dan Pembentukan Gambar, Puskaradim, Jakarta,
2008
Asmiatunchemistry. Unsur Radioaktif. http://blogspot.com diakses 29 april 2013
Riezty. 2009. Kegunaan Radioisotop. http://blogspot.com diakses 30 April 2013
SASSUNG.J, Pengenalan Radioisotop, Karunika UT, Jakarta, 1986
Setiawan, Duyeh. 2010, Radiokomia Teori Dasar dan Aplikasi Teknik Nuklir,
Bandung : Widya Padjadjaran.