Anda di halaman 1dari 16

BAB I

GIZI DALAM TINJAUAN ISLAM


A. PENDAHULUAN
Islam sebagai agama universal, mengatur segala sesuatu yang dibutuhkan
makhluk-Nya, salah satunya tentang makanan(ilmu gizi). Banyak ayat Al-quran dan hadis
yang menjelaskan tentang ilmu gizi, contohnya : QS Yaasiin, Ayat 33 yang artinya:
Suatu keterangan bagi mereka (akan berbangkit) ialah bumi yang mati( kering). Kami
hidupkan dia dan kami keluarkan biji daripadanya, sebagiannya mereka makan.
Allah ta'alaa berfirman: Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepada
kalian untuk berpuasa sebagaimana juga telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum
kalian, agar kalian bertaqwa (Q.S. Al-Baqarah: 183).
Allah berfirman: Dan andai kalian memilih puasa tentulah itu lebih baik bagi
kalian jika kalian mengetahui (Q.S. Al-Baqarah: 184). Apakah ilmu pengetahuan
kontemporer sudah bisa mengungkap rahasia dari firman Allah "Dan jika kalian berpuasa
maka itu lebih baik bagi kalian"???
Sesungguhnya ilmu pengetahuan kedokteran kontemporer belum mempu
mengungkap hakikat puasa, selain hanya menyatakan bahwa puasa adalah keinginan
yang

boleh

bagi

manusia

untuk

melakukannya

atau

tidak.

Itu

saja.

Sesungguhnya puasa, setelah melalui berbagai penelitian ilmiah dan terperinci


terhadap organ tubuh manusia dan aktivitas fisiologisnya menemukan bahwa puasa
secara jelas adalah sesuatu yang harus dilakukan oleh tubuh manusia sehingga ia bisa
terus melakukan aktivitasnya secara baik.
Dan puasa benar-benar sangat penting dan dibutuhkan bagi kesehatan manusia
sebagaimana manusia membutuhkan makan, bernafas, bergerak, dan tidur. Maka
manusia sangat membutuhkan hal-hal ini. Jika manusia tidak bisa tidur, makan selama
rentang waktu yang lama maka ia akan sakit. Maka, tubuh manusia pun akan mengalami
hal yang jelek jika ia tidak berpuasa.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Nasaa'i dari shahabat Abu
Umamah: "Wahai Rasulullah, perintahkanlah kepadaku satu amalan yang Allah akan
memberikan manfaat-Nya kepadaku dengan sebab amalan itu". Maka Rasulullah
1

bersabda, "Berpuasalah, sebab tidak ada satu amalan pun yang setara dengan puasa".
Dan sebab pentingnya puasa bagi tubuh adalah karena puasa bisa membantu
badan dalam membuang sel-sel yang sudah rusak, sekaligus sel-sel atau hormon atau pun
zat-zat yang melebihi jumlah yang dibutuhkan tubuh. Dan puasa, sebagaimana
dituntunkan oleh Islam adalah rata-rata 14 jam, kemudian baru makan untuk durasi
waktu beberapa jam.
B. DASAR PENJELASAN KEPENTINGAN GIZI DARI AL QURAN
Manusia memerlukan makan sejak permulaan diciptakannya. Terungkap dalam ayat Al
Quranul karim.
1. QS Al Anbiya, ayat 8

Bukan kami jadikan mereka tubuh yang tiada makan makanan dan
bukan pula mereka itu kekal abadi

2. QS Al Araaf, Ayat 19

Hai Adam tinggallah engkau bersama isterimu (Hawa) dalam surga dan
makanlah kamu berdua sebagaimana kamu kehendaki dan jangnlah kamu
hampiri pohon kayu ini, nanti kamu termasuk orang-orang yang aniaya

3. QS Al Baqarah, Ayat 35

Berkata Kami: Hai Adam, tinggallah engkau bersama isteri engkau


dalam surga, dan makanlah buah-buahnya dengan senang menurut
kehendakmu . Dan janganlah kamu dekati pohon kayu ini, nanti kamu
termasuk orang-orang aniaya

4. QS Yaasiin, Ayat 57

Untuk mereka disana buah-buahan dan apa-apa yang mereka minta.

5. QS Yaasiin, Ayat 33

Suatu keterangan bagi mereka (akan berbangkit) ialah bumi yang


mati( kering). Kami hidupkan dia dan kami keluarkan biji daripadanya,
sebagiannya mereka makan.

Dalam ilmu Anthropologi disebutkan bahwa pada mulanya manusia purba


cenderung mengkonsumsi lebih banyak bahan makanan hewani, disuplemen dengan
bahan makanan nabati. Pada perkembangan lebih lanjut, pola konsumsi pangan manusia
2

berubah bergeser ke arah lebih banyak bahan makanan nabati, disuplemen bahan
makanan hewani. Pola konsumsi ini tetap bertahan sampai manusia sekarang.
Hal ini tidak bertentangan dengan kemungkinan, bahwa manusia dalam
perkembangannya juga bersifat herbivor, jadi sudah mengkonsumsi camuran bahan
makanan nabati dan hewani sejak dari asalnya. Dalam hal ini, kesimpulan ilmiah, tidak
berbeda dengan kesimpulan yang dapat kita tarik dari ayat-ayat Al Quran.
QS : 52. Ath Thuur, Ayat 22
Dan Kami tambah untuk mereka dengan buah-buahan dan daging yang mereka ingini.
Manusia diizinkan makan apa saja yang disenanginya, tetapi ada batas tertentu
yang tidak boleh dilanggar, kalau tidak ingin mendapat kerugian atau hukuman.
QS: 2. Al Baqarah, Ayat 58
Ketika Kami berkata : Masuklah kamu ke dalam negeri ini (Baitul-mukaddas) dan
makanlah di dalamnya dengan bersenang-senang sebagaimana kamu dikehendaki dan
masuklah ke pintunya dengan tunduk dan bacalah Hitthah (Ya Allah, ampunilah dosa
kami), niscaya Kami ampuni kesaahanmu. Dan akan Kami tambah (pahala) orang-orang
yang berbuat kebaikan.
QS: 7. Al Araaf, Ayat 161
Ketika dikatakan kepada mereka: Tinggallah kamu ke dalam negeri ini (Baitulmukaddas) dan makanlah di dalamnya dengan bersenang-senang sebagaimana kamu
dikehendaki dan masuklah ke pintunya dengan tunduk dan bacalah Hitthah (Ya Allah,
ampunilah dosa kami), niscaya Kami ampuni kesaahanmu. Dan akan Kami tambah
(pahala) orang-orang yang berbuat kebaikan.
QS : 52. Ath Thuur, Ayat 19
(Dikatakan kepadamu) Makanlah kamu dan minumlah dengan selezat-lezatnya, karena
(amalan) yang telah kamu kerjakan.
C. FUNGSI DAN SYARAT MAKANAN
Dalam Ilmu Gizi, fungsi makanan dikemukakan sebagai berikut:
1. Memenuhi kepuasan jiwa:
a. memberi rasa kenyang
b. memenuhi kebutuhan naluri dan kepuasan jiwa
3

c. memenuhi kebutuhan sosial budaya.


2. Memenuhi fungsi fisiologik:
a. memberikan tenaga atau energi
b. mendukung pembentukan sel-sel baru untuk pertumbuhan badan.
c. medukung pembentukan sel-sel atau bagian-bagian sel untuk menggantikan
yang rusak, aus terpakai
d. mengatur metabolisme zat-zat gizi dan kesimbangan cairan serta asam basa.
e. berfungsi dalam pertahanan tubuh.
3. Fungsi Kesehatan
a. untuk mempertahankan hidup
b. pemberi zat gizi bagi tubuh
c. untuk membangun sel-sel tubuh dan menjaganya agar tetap sehat dan berfungsi
sebagaimana mestinya.
4. Makanan untuk fungsi sosial
a. naluri untuk tetap hidup.
b. naluri untuk perasaan aman.
c. naluri untuk diakui kelompoknya.
d. naluri untuk mempunyai gengsi
e. naluri untuk menonjolkan diri
5. Fungsi religi/ ritual
a. selamatan
b. upacara adat
c. untuk berhubungan dengan para leluhur dan dewa-dewa pada agama dan
kepercayaan tertentu.
Menurut Ilmu Faal bahwa perasaan senang ketika makan, berpengaruh baik bagi
pencernaan makanan pada saluran gastro-intestinal.
Zat gizi karbohidrat paling cepat meninggalkan lambung, disusul protein kemudian
lemak. Hidangan yang banyak mengandung karbohidrat akan lebih cepat memberikan
rasa lapar kembali, dibandingkan dengan makanan yang banyak mengandung protein dan

lemak. Kadar gula (glukosa) dan kadar asam amino dalam darah terbukti memberikan
rangsangan rasa lapar, bila turun di bawah konsentrasi tertentu.
Untuk mendapat dan mempertahankan kesehatan gizi yang baik, diperlukan
mengkonsumsi semua zat gizi yang dibutuhkan tubuh, masing-masing dalam kuantum
yang mencukupi. Nila hidangan bersifat monoton, besar kemungkinan tidak akan
sanggup menyediakan semua zat gizi yang diperlukan tubuh , baik kwalitasnya (jenisnya)
maupun kuantitas masing-masing zat gizi tersebut; maka timbullah defisiensi zat gizi.
Pengetahuan komposisi bahan makanan akan zat-zat gizinya sangat diperlukan untuk
menyusun hidangan beraneka ragam yang akan memberikan semua zat gizi yang
diperlukan dalam jumlah masing-masing mencukupi kebutuhan tubuh.
Keterangan tentang syarat makanan banyak dijumpai di dalam ayat-ayat Al
Quran.
QS : 2. Al Baqarah, Ayat 168
Hai manusia, makanlah apa-apa yang di bumi yang halal, lagi baik, dan janganlah
kamu ikut langkah-langkah syaitan. Sungguh syaitan itu musuh yang nyata bagimu.
QS : 5. Al Maaidah, Ayat 88
Makanlah (makanan) yang halal lagi baik dari rezeki yang dikaruniakan Allah
kepadamu dan takutlah kepada Allah yang kamu telah beriman kepada-Nya.
Ada dua syarat utama yang harus diperhatikan dan dipenuhi oleh kaum Muslimin
mengenai makanannya (1) makanan halal, dan (2) makanan baik (thayyib). Sifat halal
atau haram berkaitan dengan kaidah-kaidah agama (keimanan) Islam, sedangkan sifat
baik (thayyib) atau buruk harus ditelusuri lebih rinci dengan nalar, dalam bentuk ilmu.
QS : 6. Al Anaam, Ayat 121
Janganlah kamu makan hewan yang disembelih tanpa disebut nama Allah , sungguh
yang demikian itu adala fasik. Sesungguhnya syaitan-syaitan itu membisikkan kepada
pengikut-pengikutnya, supaya mereka membantah kamu, dan jika kamu ikut mereka itu,
niscaya kamu menjadi orang-orang musryrik.
QS : 2. Al Baqarah, Ayat 173
Hanya yang diharamkan atas kamu ialah bangkai, darah, daging babi, dan (hewan)
yang disembelih bukan atas nama Allah (melainkan nama berhala). Tetapi barang siapa

yang terpaksa (memakannya), sedang ia tidak aniaya dan tidak pula melampaui batas,
maka tidak ada dosa terhadapnya. Sungguh Allah Pengampun lagi Penyayang.
QS : 16. An Nahl, Ayat 115
Hanya Dia (Allah) mengharamkan atas kamu (makan) mayat, darah, daging babi, dan
hewan yang disembelih bukan atas nama Allah.
D. MAKANAN YANG DIHARAMKAN DALAM ISLAM
1.

Mengharamkan Makanan Mayat (Bangkai).


QS Al-Maaidah:96. Dihalalkan bagimu binatang buruan laut[442] dan makanan (yang

berasal) dari laut[443] sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang
dalam perjalanan; dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat, selama
kamu dalam ihram. Dan bertakwalah kepada Allah Yang kepada-Nyalah kamu akan
dikumpulkan.
[442]. Maksudnya: binatang buruan laut yang diperoleh dengan jalan usaha
seperti mengail, memukat dan sebagainya. Termasuk juga dalam pengertian laut disini
ialah: sungai, danau, kolam dan sebagainya.
[443]. Maksudnya: ikan atau binatang laut yang diperoleh dengan mudah,
karena telah mati terapung atau terdampar dipantai dan sebagainya.
2. Mengharamkan Makan Darah.
Surat Al Anaam, Ayat 145 menjelaskan bahwa darah yang mengalirlah yang
diharamkan tersebut. Pengertian mengalir ini baik ketika sedang diambil dari makhluk,
maupun ketika langsung dimakan (diminum). Darah yang terdapat di dalam daging atau
jerohan dan organ-organ setelah disembelih , otomatis akan membeku ketika diolah, jadi
tidak mengalir lagi. Menurut ilmu pengetahuan (peternakan), tubuh hewan yang telah
disembelih itu sebaiknya digantung dahulu beberapa saat sebelum dipotong-potong lebih
jauh; ini akan memberikan daging yang lebih baik kwalitasnya. Setelah beberapa saat
sejak disembelih, maka dapat dipastikan bahwa darah yang masih ada di dalam bagianbagian tubuh hewan itu sudah tidak mengalir lagi.
QS : 6. Anaam, Ayat 145
6

Katakanlah: Tiada yang kuperoleh dalam apa yang diwahyukan kepadaku (suatu
makanan) yang diharamkan atas orang memakannya, kecuali mayat (bangkai), darah
yang mengalir, atau daging babi, karena demikian itu keji atau fasik (yaitu hewan) yang
disembelih bukan dengan nama Allah. Barangsiapa terpaksa bukan dengan kemauannya
dan bukan pula berlebih-lebihan, sesungguhnya Tuhanmu Pengampun dan Penyayang.
Dari sudut Ilmu Kesehatan diketahui bahwa darah (manusia dan hewan) dapat
mengandung berbagai bibit penyakit.

Sejenis cacing yang disebut Filaria sp, yang dapat menebabkan Penyakit Gajah
(Filariasis), serta parasit Plasmodium sp menyebabkan penyakit Malaria terdapat
di dalam darah orang atau binatang yang tertular.

Virus Hepatitis B terbukti terdapat di dalam darah penderita Hepatitis,


menyebabkan penyakit kuning, dan mudah sekali menular.

HIV-AIDS juga terdapat di dalam cairan tubuh, termasuk darah. Seseorang yang
terjangkit penyakit ini, berarti vonis untuk kematian.

Bibit penyakit syphilis (penyakit kotor) yang disebut Spirochaeta sp juga terdapat
dalam darah manusia. Penyakit ini termasuk sangat ganas, memberikan
kesengsaraan jangka panjang, dan dapat ditularkan kepada anak yang masih
dalam kandungan, dapat dilahirkan cacat badan secara dibawa sejak dilahirkan.

Diketahui bahwa penyakit binatang merupakan reservoar dari berbagai bibit


penyakit yang dapat ditularkan kapada manusia.

3. Larangan Makan Daging Babi.


Alasan mengapa daging babi dilarang ialah karena kemungkinan adanya cacing
tambang atau cacing pita jenis khusus yang bersarang di dalam daging babi. Daging harus
dimasak dengan suhu cukup tinggi dan waktu cukup lama. Sukar menjamin bahwa semua
daging babi telah dipanaskan cukup sebelum dimakan, sehingga dapat membunuh semua
bibit cacing yang mungkin ada.
Dari sudut Ilmu Gizi, daging babi, seperti juga makanan hewani yang lain,
merupakan sumber protein yang baik, bernilai gizi tinggi (protein lengkap). Tetapi daging
babi mengandung banyak lemak jenis asam lemak jenuh. Asam lemak jenuh cenderung
meningkatkan kadar kolesterol darah, yang dapa mengakibatkan peningkatan risiko bagi
7

berbagai penyakit kardiovaskuler, seperti hipertensi dan penyakit jantung koroner.


Serangan jantung sering menyebabkan kematian mendadak, sedangkan tekanan darah
tinggi, sering memberikan serangan perdarahan otak yang menyebabkan kelumpuhan
mendadak.
4. Mengharamkan Daging Hewan yang Disembelih Tidak dengan Nama Tuhan (Allah).
Mengenai diharamkannya makan daging hewan yang disembelih tidak atas nama
Allah, biasanya dilakukan atas nama berhala, untuk dijadikan persembahan atau kurban.
Ini berarti musyrik, menduakan adanya Tuhan Yang Maha Esa, dan merupakan dosa yang
tidak terampuni agama Islam.
Karena hal ini menyangkut soal ghaib, jadi sukar atau tidak dapat diteliti secara
ilmiah.
Surat Al Baqarah, ayat 173 dan ayat-ayat lainnya mencantumkan pula bahwa
semua jenis makanan yang diharamkan di atas masih dapat dikonsumsi oleh seorang
Muslim tanpa menimbulkan dosa, bila terpaksa dalam kondisi darurat, tidak dalam aniaya
dan tidak pula melampaui batas.
Alasan dari sudut haram, diperkuat pula oleh keterangan ilmiah, yang merupakan
alat pengukur sifat baik (thayyib) atau buruknya sesuatu jenis makanan. Ternyata
makanan yang dikualifikasikan haram, termasuk tidak baik menuruk analisa ilmiah.
Bagian tumbuhan yang jelas dinyatakan halal untuk dimakan oleh kaum Muslim,
ialah biji dan buahnya. Tidak ada ayat yang tegas mengharamkan bagian tertentu dari
tumbuhan, dan tumbuhan jenis apa yang tidak boleh dimakan.
Di antara jenis tanaman yang halal dimakan seorang Muslim, jelas disebutkan
anggur, korma, zaitun, bawang merah, dan bawang putih, sayuran, gandum (terigu), dan
adas. Yang tidak tegas disebutkan, harus diteliti dan ditentukan dengan nalar (ilmu),
memperhatikan predikat makanan baik atau thayyib (Al Baqarah, Ayat 61).
Dalam Ilmu Gizi, bahan makanan dibagi menjadi beberapa kelompok, menurut
tujuan pendidikan dan penyuluhan gizi.
1. Menurut Sumber Bahan Makanan:
Bahan Makanan Nabati
Bahan Makanan Hewani
8

2. Menurut Fungsi Zat Gizinya:


Bahan Makanan Sumber Zat Gizi Penghasil Energi
Bahan Makanan Sumber Zat Gizi Pembangun
Bahan Makanan Sumber Zat Gizi Pengatur
3. Di Indonesia dipergunakan Penggolongan Bahan Makanan menurut Komposisi
Hidangan:
Bahan Makanan Pokok
Bahan Makanan Lauk-pauk
Bahan Makanan Sayuran
Bahan Makanan Buah Cuci Mulut
Bahan Makanan Kelompok Susu (dan Telur)
Penggolongan bahan makanan ini diperlukan untuk tujuan pendidikan dan
penyuluhan gizi kepada masyarakat, agar mudah difahami dan ditangkap untuk
dikerjakan apa-apa yang dianjurkannya.
Slogan EMPAT SEHAT LIMA SEMPURNA sangat dikenal untuk menyusun
menu (hidangan) yang baik. Empat Sehat terdiri atas Bahan Makanan Pokok, Lauk-pauk,
Sayuran dan Buah Cuci Mulut. Sempurna dengan penambahan susu (atau telur). Maka
hidangan untuk mendapatkan kondisi sehat adalah Empat Sehat Lima Sempurna.
Dibedakan antara Air Susu Ibu (ASI) dan Pengganti Air Susu Ibu (PASI), yaitu air
susu yang berasal dari hewan atau air susu tiruan yang dibuat dari bahan-bahan nabati,
seperti susu kedelai dan campuran ekstrak biji-bijian lain.
QS An Nahl, Ayat 66
Sesungguhnya tentang binatang-binatang ternak menjadi ibarah (pelajaran) bagimu.
Kami beri minum kamu dari benda dalam perutnya, dari antara tahi dan darah, (yaitu)
susu yang bersih, lagi mudah diminum bagi orang-orang yang meminumnya.
QS Yaasiin, Ayat 73
Sesungguhnya tentang binatang-binatang ternak menjadi ibarah (pelajaran) bagimu.
Kami beri minum kamu (dengan air susu) yang ada dalam perutnya, dan binatang-

binatang

ternak

itu

banyak

manfaatnya

untukmu

dan

diantaranya

kamu

makan(dagingnya).
Air susu mengandung protein berkualitas tinggi (sempurna dalam kondisi yang
mudah dicernadan mudah diserap di dalam alat pencernaan bayi. Telur juga mengandung
protein berkualitas sempurna, serta mudah dicerna dan diserap.
ASI adalah air susu yang terbaik untuk bayi manusia, dan tak ada susu hewan
manapun yang dapat menyamainya. ASI adalah yang paling baik dan cocok susunan zatzat gizinya untuk pertumbuhan bayi manusia.
Air susu yang berasal dari binatang yang diharamkan untuk para pengikut agama
Islam, juga bersifat haram untuk diminum, sedangkan air susu dari binatang yang
dihalalkan, bersifat halal juga.
E. PUASA
Bagi seorang muslim, berpuasa adalah suatu kewajiban, ini termasuk bagian dari
Rukun Islam.
Dari sudut ilmu, berpuasa dipandang sebagai pembatasan konsumsi.terdapat dua
jenis pembatasan konsumsi ini, yang berbeda pengaruhnya terhadap kesehatan fisik dan
kondisi gizi dari yang melakukan puasa tersebut:
a. Pembatasan konsumsi zat-zat gizi dalam makanan,
b. Pembatasan konsumsi air atau minum air dan mineral.
Dalam Al Quran terdapat beberapa ayat:
QS : 2. Al Baqarah, Ayat 183
Hai orang-orang yang beriman, diperlukan atas kamu berpuasa, sebagaimana telah
diperlukan atas orang-orang yang sebelum kamu; mudah-mudahan kamu bertakwa.
QS : 2. Al Baqarah, Ayat 185
(Puasa itu) pada bulan Ramadhan yang diturnkan Quran pada bulan itu untuk
petunjuk bagi manusia dan beberapa keterangan dari petunjuk dan memperbedakan
antara yang hak dengan yang bathil. Barang siapa yang hadar diantara kamu di bulan
Ramadhan, hendaklah ia berpuas. Barangsiapa yang sakit atau dalam perjalanan, maka
berpuasalah pada hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tiada
menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu sempurnakan bilangan bulan itu dan
10

hendaklah kamu besarkan Allah, karen petunjuknya kepadamu; dan muah-mudahan


kamu berterimakasih lepada-Nya.
Konsumsi berbatas itu secara ilmiah dipelajari dalam 3 kondisi:
1.sebagai bentuk kelaparan (starvation) jangka panjang.
2.sebagai bentuk kurang makan (undernutrition, semistarvation) jangka panjang.
3.sebagai pembatasan total konsumsi pangan jangka pendek (terbatas), yang paling
mirip dengan kondisi berpuasa, yang dilakukan oleh para penganut agama Islam.
Jenis kelaparan dan kurang makan (setengah kelaparan) diteliti dalam dua
eksperimen: (a) Eksperimen Carnegie, dan (b) Eksperimen Minnesota.
Pada berpuasa secara Muslim dipergunakan susunan hidangan yang tetap
seimbang ketika berbuka puasa dan makan sahur, hanya bahan makanan penghasil utama
eneegi yang ternyata berkurang konsumsinya. Tiga jenis penghasil utama energi adalah
karbohidrat, lemak, dan protein. Dalam diet pengurusan badan, biasanya secara sadar
dikurangi ialah lemak dan karbohidrat, sedangkan protein diusahakan dikonsumsi tetap
menurut kebutuhan banyaknya.
1. Menu Puasa
Pada umumnya sesuatu menu mempunyai dua sifat (a) kwalitas menu dan (b)
kwantitas menu. Kwalitas menu yang baik ialah yang disebut menu seimbang, berarti
terdiri atas semua jenis zat gizi yang diperlukan, masing-masing dalam jumlah yang
memenuhi kebutuhan badan.
Kuantitas menu lebih ditujukan terhadap kuantum total energi atau kalorinya,
dandapat juga ditambahkan kuantum protein totalnya.
Menu pada waktu berpuasa menurut Islam tetap bersifat menu seimbang, jadi
berkualitas baik, menunya lebih lengkap dibandingkan dengan menu monoton yang biasa
dikonsumsi pada kondisi sehari-hari ketika tidak berpuasa.
Konsumsi menu ketika berpuasa secara Islam, sebenarnya tidak mengalami
pembatasan secara sengaja. Hidangan disediakan secara ad lib, yaitu dipersilahkan
mengkonsumsi semau dan sekuatnya pada waktu berbuka puasa maupun waktu makan
sahur.

11

Pengaruh berpuasa secara Islam terhadap tingkat konsumsi, terutama terhadap


kwntitas menu. Meskipun hidangan disediakan secara ad lib waktu berbuka puasa dan
waktu makan sahur, tetapi dalam kenyataan kiantum konsumsi akan berkurang.
Kekurangan yang menonjol ialah dalam jumlah energi atau kalori. Kekurangan yang
cukup signifikan, juga pada konsumsi air dan beberapa jenis mineral, terutama Na, K dan
Mg. Zat besi (Fe), jodium, Cu, dan lainnya ternyata tidak jelas penurunannya,
dibandingkan dengan konsumsi hari-hari tidak puasa.
Pada saat berpuasa diperkirakan terjadi penurunan konsumsi kalori total dalam
satu hari tidak melampaui 10%. Hal ini sudah jelas akibatnya terhadap kondisi fisik
maupun kesehatan gizi, tidak sampai ke tingkat starvation(kelaparan).
2. Pengaruh Berpuasa Secara Islam Terhadap Kondisi Tubuh.
Berpuasa

berarti

memberikan

istirahat

pada

organ-organ

pencernaan,

meremajakan sel-sel tubuh yang mulai menua, juga dalam mengendalikan emosi yang
sangat berpengaruh positif terhadap organ tubuh, seperti jantung dan sistem saraf.
Merupakan sarana untuk menuju keseimbangan makan minum dan menghindarkan diri
dari kegemukan yang rentan terserang penyakit. Dapat menyehatkan lambung dan
berpengaruh positif terhadap kesehatan lambung.
Pengaruh yang telah jelas ditemukan pada konsumsi terbatas yang mirip dengan
berpuasa secara Islam adalah:
Penurunan metabolisme basal (BMR)
Sedikit penurunan tekanan darah
Sedikit penurunan jumlah detik nadi
Sedikit efisiensi penggunaan energi untuk melakukan kerja
Sedikit kondisi dehidrasi, karena sedikit peningkatan ekskresi air(poliuri)
Tidak ada perubahan yang berarti pada kondisi biokimiawi dan struktur seluler
darah.
Penggeseran utilisasi zat gizi penghasil utama energi ke arah lebih banyak
penggunaan lemak
Penurunan konsumsi energi total dan konsumsi air serta Na, K, dan Mg

12

Tidak terdapat perubahan jelas konsumsi zat-zat gizi lainnya dibandingkan


dengan kebutuhan (RDA) yang sedikit menurun
Penurunan BM dan BMR terjadi dalam 2 x 24 jam sejak puasa dimulai, sebagai
adaptasi tubuh terhadap kondisi lingkungan yang terjadi. Penurunan BMR pada waktu
berpuasa mencapai sekitar 8-10% dari nilai normal. Penurunan pemakaian energi ini
berakibat pula penurunan keperluan kerja tubuh untuk memproduksi energi, misalnya
penurunan kebutuhan oksigen, sehingga terjadi pula sedikit penurunan kerja jantung dan
saluran pembuluh darah.
Terdapat tendensi penurunan tekanan darah dan jumlah detik nadi, meskipun tidak
sampai mencapai tingkat signifikans dari sudut statistik. Hal ini tentu menguntungkan
bagi mereka yang mempunyai tekanan darah yang agak tinggi, karena akan sedikit
menurun ketika berpuasa secara Islam. Penggunaan zat gizi untuk menghasilkan energi
mula-mula terutama berasal dari karbohidrat (glikogena0, tetapi karena cadangan
glikogen sangat sedikit , maka utilisasi bergeder ke arah lebih banyak menggunakan
lemak dari cadangan otot maupun di bawah kulit dan sel hati.
Persediaan energi dalam tubuh yang paling segera dapat dipergunakan ialah
simpanan dalam bentuk glikogen (karbohidrat). Jumlah simpanan glikogen terdapat di
dalam otot-otot dan di dalam sel-sel hati.
Diet yang lebih banyak mengandung lemak, diketahui bersifat ketogenik, yaitu
meningkatkan pembentukan zat asam keto (ketoacids). Diketahui juga ikatam asamketo,
ialah (a) asam asetoasetat, (b) asam beta hidroksibutirat dan satu lagi tidak berbentuk
asam tapi zat aseton.
Pada ketosis karena berpuasa, yang terjadi adalah peningkatan asam beta hidroksi
butirat, dan tidak sampai terjadi aseton. Terjadi ketosis, bahkan sampai ketonuria ringan,
ialah terjadi peningkatan kadar asam beta hidroksibutirat dalam darah dan desekresikan
dalam urine.
Setelah hari-hari pertama berpuasa, badan mengadakan adaptasi, dengan lebih
banyak mempergunakan protein untuk menghasilkan energi. Diketahui bahwa protein
menghasilkan dua jenis asam amino (a) asam amino glikogenik dan (b) asam amino
ketogenik. Adanya asam amino glikogenik sama dengan menyediakan glukosa untuk
13

dibakar menghasilkan energi. Maka gejala ketosis akan menghilang setelah beberpa hari
berpuasa itu, dan badan merasa lebih kuat menahan kondisi puasa itu.
Lemak yang sangat mudah dimobilisasikan ialah lemak dibawah kulit dan di
dalam hati. Lapisan lemak dibawah kulit muka sangat cepat menurun, sehingga pada
yang berpuasa tampak jelas pada wajahnya yang menjadi kurus. Lemak di daerah kulit
paha dan pinggul, terutama pada wanita, paling kuat bertahan, sehingga pada akhir bulan
puasa, kondisi lemak di kedua daerah kulit tersebut tidak akan tampak berkurang.
Setelah minggu pertama berpuasa, tubuh telah mencapai keseimbangan osmotik
lagi pada tingkat kadar air, total air yang lebih rendah. Ini berakibat volume cairan tubuh
merendah, termasuk volume cairan darah. Maka tekanan darah juga merendah baik
tekanan sistolik maupun diastolik. Sifat hipotensi dan hipovolemia dari berpuasa secara
Islamiini memberi pengaruh baih atas jantung. Jantung tidak mengeluarkan tenaga tinggi
seperti saat tidak berpuasa, karena volume darah sedikit menurun dan tekanan darah juga
sedikit menurun. Ini memberikan penaruh baik tehadap tekanan darah mereka yang
menderita hipertensi.
Semangat takwa saat berpuasa yang dicerminkan dalam perasaan senang dan
tentram akan mengurangi stres. Puasa ibarat liburan bagi karyawan yang telah bekerja
setahun, dapat menyegarkan kembali kerja usus. Sesuai dengan perkataan nabi,
Berpuasalah, maka kalian akan sehat(HR al-Thabarani).
3. Pengaruh Berpuasa Non-Islam.
Cara berpuasa non-Islam banyak jenisnya, dan pada umumnya disebut bertirakat.
Berpuasa dengan lama berhari-hari terus tidak mengkonsumsi makanan, tetapi
ada yang membolehkan minum dan ada yang tidak. Ke dalamnya termasuk apa
yang disebut matigeni, yaitu berpuasa lebih dari satu siang hari, dibarengi oleh
tidak tidur.
Matang puluh, yaitu tidak makan bahan makanan hewani selama 40 hari. Niis,
yaitu tidak makan garam untuk waktu cukup lama.
Mutih, yaitu hanya makan nasi putih untuk beberapa lama.

14

Semua jenis tirakatan non-Islam ini memberikan pola konsumsi yang tidak
seimbang, jadi akan sangat merugikan kesehatan dan kondisi gizi, terutama bila
dilakukan untuk jangka waktu lama.
Matangpuluh adalah sejenis vegetarian, (a) vegetarian total, yang tidak
membolehkan mengkonsumsi segala jenis bahan makanan hewani termasuk air susu dan
telur, dan (b) subvegetarian, yang masih membolehkan mengkonsumsi air susu dan telur.
Pada pola vegetarian total, harus diberi suplemen Vitamin B12, karena Vitamin B12
hanya terdapat dalam bahan makanan hewani. Vitamin B12 sangat diperlukan untuk
pembentukan darah dan kesehatan pada umumnya.
Dapat disimpulkan bahwa sudut ilmiah gizi memberikan dukungan cukup jelas
baiknya berpuasa secara Islam, dan mengikuti syarat-syarat pelaksanaannya.
Syarat-syarat berpuasa secara Islami diantaranya:
1. Berpuasa setiap harinya hanya sekitar 12 jam siang hari.
2. Total berpuasa wajib paling lama hanya 30 hari, jadi tidak sampai mencapai
kondisi penurunan berat badan yang sangat merugikan tubuh.
3. Menu yang dikonsumsi ketika berbuka puasa dan makan sahur, harus tetap
bersifat menu seimbang, dan dihidangkan bebas menurut kehendak (ad libitum).
4. Tidak disyaratkan hidangan harus dibarengi sifat atau modifikasi yang merugikan
sifat menu seimbang, misalnya sambil mutih (makan nasi putih saja).
Berpuasa dengan syarat-syarat pelaksanaan tersebut di atas ternyata didukung
oleh penelitian ilmiah, memberikan kondisi kesehatan dan kondisi gizi yang
menguntungkan.

15

BAB II
RINGKASAN
Makan merupakan kebutuhan dasar manusia, seperti yang tertuang dalam ayatayat Allah. Meskipun ada berbagai ragam makanan di muka bumi ini adapun beberapa
makanan yang jela tergolong haram dikonsumsi umat Muslim, diantara makanan tersebut
ialah daging babi, mengkonsumsi hewan berkuku dan bertaring, memakan hewan yang
disembelih tanpa nama Allah, meminum darah dan meneguk khamar/arak. Hal ini pun
ternyata dibenarkan terbukti secara ilmiah bahwa mengkonsumsi makanan tersebut
ternyata mampu berdampak negatif terhadap tubuh dan menimbulkan beberapa penyakit
tertentu.
Bagi seorang muslim, berpuasa adalah suatu kewajiban, ini termasuk rukun Islam.
Adapun ayat yang menyebutkan puasa wajib hukumnya di bulan Ramadhan yang
tercantum dalam QS Al Baqarah 183. Puasa secara Islam berarti menahan tubuh untuk
makan, minum dan berperilaku tercela dari terbit fajar hingga tenggelam matahari. Puasa
secara Ilmu berarti pembatasan konsumsi. Meskipun terdengar agak menyiksa ternyata
puasa memiliki sejuta manfaat, diantaranya dapat menyehatkan badan, dengan cara
meningkatkan sistem imun, menenangkan hati dan pikiran, mengistirahatkan berbaga
organ tubuh agar lebih fresh nantinya.
Bagi penderita Diabetes Mellitus (DM), sangat dianjurkan berpuasa karena akan
dapat mengurangi kadar glukosa darah. Begitu juga hiperlipidemia, akan mampu
mengurangi kadar lipid dalam darahnya. Hal ini jelas puasa sangat menguntungkan jiwa
dan raga.

16

Anda mungkin juga menyukai