boleh
bagi
manusia
untuk
melakukannya
atau
tidak.
Itu
saja.
bersabda, "Berpuasalah, sebab tidak ada satu amalan pun yang setara dengan puasa".
Dan sebab pentingnya puasa bagi tubuh adalah karena puasa bisa membantu
badan dalam membuang sel-sel yang sudah rusak, sekaligus sel-sel atau hormon atau pun
zat-zat yang melebihi jumlah yang dibutuhkan tubuh. Dan puasa, sebagaimana
dituntunkan oleh Islam adalah rata-rata 14 jam, kemudian baru makan untuk durasi
waktu beberapa jam.
B. DASAR PENJELASAN KEPENTINGAN GIZI DARI AL QURAN
Manusia memerlukan makan sejak permulaan diciptakannya. Terungkap dalam ayat Al
Quranul karim.
1. QS Al Anbiya, ayat 8
Bukan kami jadikan mereka tubuh yang tiada makan makanan dan
bukan pula mereka itu kekal abadi
2. QS Al Araaf, Ayat 19
Hai Adam tinggallah engkau bersama isterimu (Hawa) dalam surga dan
makanlah kamu berdua sebagaimana kamu kehendaki dan jangnlah kamu
hampiri pohon kayu ini, nanti kamu termasuk orang-orang yang aniaya
3. QS Al Baqarah, Ayat 35
4. QS Yaasiin, Ayat 57
5. QS Yaasiin, Ayat 33
berubah bergeser ke arah lebih banyak bahan makanan nabati, disuplemen bahan
makanan hewani. Pola konsumsi ini tetap bertahan sampai manusia sekarang.
Hal ini tidak bertentangan dengan kemungkinan, bahwa manusia dalam
perkembangannya juga bersifat herbivor, jadi sudah mengkonsumsi camuran bahan
makanan nabati dan hewani sejak dari asalnya. Dalam hal ini, kesimpulan ilmiah, tidak
berbeda dengan kesimpulan yang dapat kita tarik dari ayat-ayat Al Quran.
QS : 52. Ath Thuur, Ayat 22
Dan Kami tambah untuk mereka dengan buah-buahan dan daging yang mereka ingini.
Manusia diizinkan makan apa saja yang disenanginya, tetapi ada batas tertentu
yang tidak boleh dilanggar, kalau tidak ingin mendapat kerugian atau hukuman.
QS: 2. Al Baqarah, Ayat 58
Ketika Kami berkata : Masuklah kamu ke dalam negeri ini (Baitul-mukaddas) dan
makanlah di dalamnya dengan bersenang-senang sebagaimana kamu dikehendaki dan
masuklah ke pintunya dengan tunduk dan bacalah Hitthah (Ya Allah, ampunilah dosa
kami), niscaya Kami ampuni kesaahanmu. Dan akan Kami tambah (pahala) orang-orang
yang berbuat kebaikan.
QS: 7. Al Araaf, Ayat 161
Ketika dikatakan kepada mereka: Tinggallah kamu ke dalam negeri ini (Baitulmukaddas) dan makanlah di dalamnya dengan bersenang-senang sebagaimana kamu
dikehendaki dan masuklah ke pintunya dengan tunduk dan bacalah Hitthah (Ya Allah,
ampunilah dosa kami), niscaya Kami ampuni kesaahanmu. Dan akan Kami tambah
(pahala) orang-orang yang berbuat kebaikan.
QS : 52. Ath Thuur, Ayat 19
(Dikatakan kepadamu) Makanlah kamu dan minumlah dengan selezat-lezatnya, karena
(amalan) yang telah kamu kerjakan.
C. FUNGSI DAN SYARAT MAKANAN
Dalam Ilmu Gizi, fungsi makanan dikemukakan sebagai berikut:
1. Memenuhi kepuasan jiwa:
a. memberi rasa kenyang
b. memenuhi kebutuhan naluri dan kepuasan jiwa
3
lemak. Kadar gula (glukosa) dan kadar asam amino dalam darah terbukti memberikan
rangsangan rasa lapar, bila turun di bawah konsentrasi tertentu.
Untuk mendapat dan mempertahankan kesehatan gizi yang baik, diperlukan
mengkonsumsi semua zat gizi yang dibutuhkan tubuh, masing-masing dalam kuantum
yang mencukupi. Nila hidangan bersifat monoton, besar kemungkinan tidak akan
sanggup menyediakan semua zat gizi yang diperlukan tubuh , baik kwalitasnya (jenisnya)
maupun kuantitas masing-masing zat gizi tersebut; maka timbullah defisiensi zat gizi.
Pengetahuan komposisi bahan makanan akan zat-zat gizinya sangat diperlukan untuk
menyusun hidangan beraneka ragam yang akan memberikan semua zat gizi yang
diperlukan dalam jumlah masing-masing mencukupi kebutuhan tubuh.
Keterangan tentang syarat makanan banyak dijumpai di dalam ayat-ayat Al
Quran.
QS : 2. Al Baqarah, Ayat 168
Hai manusia, makanlah apa-apa yang di bumi yang halal, lagi baik, dan janganlah
kamu ikut langkah-langkah syaitan. Sungguh syaitan itu musuh yang nyata bagimu.
QS : 5. Al Maaidah, Ayat 88
Makanlah (makanan) yang halal lagi baik dari rezeki yang dikaruniakan Allah
kepadamu dan takutlah kepada Allah yang kamu telah beriman kepada-Nya.
Ada dua syarat utama yang harus diperhatikan dan dipenuhi oleh kaum Muslimin
mengenai makanannya (1) makanan halal, dan (2) makanan baik (thayyib). Sifat halal
atau haram berkaitan dengan kaidah-kaidah agama (keimanan) Islam, sedangkan sifat
baik (thayyib) atau buruk harus ditelusuri lebih rinci dengan nalar, dalam bentuk ilmu.
QS : 6. Al Anaam, Ayat 121
Janganlah kamu makan hewan yang disembelih tanpa disebut nama Allah , sungguh
yang demikian itu adala fasik. Sesungguhnya syaitan-syaitan itu membisikkan kepada
pengikut-pengikutnya, supaya mereka membantah kamu, dan jika kamu ikut mereka itu,
niscaya kamu menjadi orang-orang musryrik.
QS : 2. Al Baqarah, Ayat 173
Hanya yang diharamkan atas kamu ialah bangkai, darah, daging babi, dan (hewan)
yang disembelih bukan atas nama Allah (melainkan nama berhala). Tetapi barang siapa
yang terpaksa (memakannya), sedang ia tidak aniaya dan tidak pula melampaui batas,
maka tidak ada dosa terhadapnya. Sungguh Allah Pengampun lagi Penyayang.
QS : 16. An Nahl, Ayat 115
Hanya Dia (Allah) mengharamkan atas kamu (makan) mayat, darah, daging babi, dan
hewan yang disembelih bukan atas nama Allah.
D. MAKANAN YANG DIHARAMKAN DALAM ISLAM
1.
berasal) dari laut[443] sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang
dalam perjalanan; dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat, selama
kamu dalam ihram. Dan bertakwalah kepada Allah Yang kepada-Nyalah kamu akan
dikumpulkan.
[442]. Maksudnya: binatang buruan laut yang diperoleh dengan jalan usaha
seperti mengail, memukat dan sebagainya. Termasuk juga dalam pengertian laut disini
ialah: sungai, danau, kolam dan sebagainya.
[443]. Maksudnya: ikan atau binatang laut yang diperoleh dengan mudah,
karena telah mati terapung atau terdampar dipantai dan sebagainya.
2. Mengharamkan Makan Darah.
Surat Al Anaam, Ayat 145 menjelaskan bahwa darah yang mengalirlah yang
diharamkan tersebut. Pengertian mengalir ini baik ketika sedang diambil dari makhluk,
maupun ketika langsung dimakan (diminum). Darah yang terdapat di dalam daging atau
jerohan dan organ-organ setelah disembelih , otomatis akan membeku ketika diolah, jadi
tidak mengalir lagi. Menurut ilmu pengetahuan (peternakan), tubuh hewan yang telah
disembelih itu sebaiknya digantung dahulu beberapa saat sebelum dipotong-potong lebih
jauh; ini akan memberikan daging yang lebih baik kwalitasnya. Setelah beberapa saat
sejak disembelih, maka dapat dipastikan bahwa darah yang masih ada di dalam bagianbagian tubuh hewan itu sudah tidak mengalir lagi.
QS : 6. Anaam, Ayat 145
6
Katakanlah: Tiada yang kuperoleh dalam apa yang diwahyukan kepadaku (suatu
makanan) yang diharamkan atas orang memakannya, kecuali mayat (bangkai), darah
yang mengalir, atau daging babi, karena demikian itu keji atau fasik (yaitu hewan) yang
disembelih bukan dengan nama Allah. Barangsiapa terpaksa bukan dengan kemauannya
dan bukan pula berlebih-lebihan, sesungguhnya Tuhanmu Pengampun dan Penyayang.
Dari sudut Ilmu Kesehatan diketahui bahwa darah (manusia dan hewan) dapat
mengandung berbagai bibit penyakit.
Sejenis cacing yang disebut Filaria sp, yang dapat menebabkan Penyakit Gajah
(Filariasis), serta parasit Plasmodium sp menyebabkan penyakit Malaria terdapat
di dalam darah orang atau binatang yang tertular.
HIV-AIDS juga terdapat di dalam cairan tubuh, termasuk darah. Seseorang yang
terjangkit penyakit ini, berarti vonis untuk kematian.
Bibit penyakit syphilis (penyakit kotor) yang disebut Spirochaeta sp juga terdapat
dalam darah manusia. Penyakit ini termasuk sangat ganas, memberikan
kesengsaraan jangka panjang, dan dapat ditularkan kepada anak yang masih
dalam kandungan, dapat dilahirkan cacat badan secara dibawa sejak dilahirkan.
binatang
ternak
itu
banyak
manfaatnya
untukmu
dan
diantaranya
kamu
makan(dagingnya).
Air susu mengandung protein berkualitas tinggi (sempurna dalam kondisi yang
mudah dicernadan mudah diserap di dalam alat pencernaan bayi. Telur juga mengandung
protein berkualitas sempurna, serta mudah dicerna dan diserap.
ASI adalah air susu yang terbaik untuk bayi manusia, dan tak ada susu hewan
manapun yang dapat menyamainya. ASI adalah yang paling baik dan cocok susunan zatzat gizinya untuk pertumbuhan bayi manusia.
Air susu yang berasal dari binatang yang diharamkan untuk para pengikut agama
Islam, juga bersifat haram untuk diminum, sedangkan air susu dari binatang yang
dihalalkan, bersifat halal juga.
E. PUASA
Bagi seorang muslim, berpuasa adalah suatu kewajiban, ini termasuk bagian dari
Rukun Islam.
Dari sudut ilmu, berpuasa dipandang sebagai pembatasan konsumsi.terdapat dua
jenis pembatasan konsumsi ini, yang berbeda pengaruhnya terhadap kesehatan fisik dan
kondisi gizi dari yang melakukan puasa tersebut:
a. Pembatasan konsumsi zat-zat gizi dalam makanan,
b. Pembatasan konsumsi air atau minum air dan mineral.
Dalam Al Quran terdapat beberapa ayat:
QS : 2. Al Baqarah, Ayat 183
Hai orang-orang yang beriman, diperlukan atas kamu berpuasa, sebagaimana telah
diperlukan atas orang-orang yang sebelum kamu; mudah-mudahan kamu bertakwa.
QS : 2. Al Baqarah, Ayat 185
(Puasa itu) pada bulan Ramadhan yang diturnkan Quran pada bulan itu untuk
petunjuk bagi manusia dan beberapa keterangan dari petunjuk dan memperbedakan
antara yang hak dengan yang bathil. Barang siapa yang hadar diantara kamu di bulan
Ramadhan, hendaklah ia berpuas. Barangsiapa yang sakit atau dalam perjalanan, maka
berpuasalah pada hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tiada
menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu sempurnakan bilangan bulan itu dan
10
11
berarti
memberikan
istirahat
pada
organ-organ
pencernaan,
meremajakan sel-sel tubuh yang mulai menua, juga dalam mengendalikan emosi yang
sangat berpengaruh positif terhadap organ tubuh, seperti jantung dan sistem saraf.
Merupakan sarana untuk menuju keseimbangan makan minum dan menghindarkan diri
dari kegemukan yang rentan terserang penyakit. Dapat menyehatkan lambung dan
berpengaruh positif terhadap kesehatan lambung.
Pengaruh yang telah jelas ditemukan pada konsumsi terbatas yang mirip dengan
berpuasa secara Islam adalah:
Penurunan metabolisme basal (BMR)
Sedikit penurunan tekanan darah
Sedikit penurunan jumlah detik nadi
Sedikit efisiensi penggunaan energi untuk melakukan kerja
Sedikit kondisi dehidrasi, karena sedikit peningkatan ekskresi air(poliuri)
Tidak ada perubahan yang berarti pada kondisi biokimiawi dan struktur seluler
darah.
Penggeseran utilisasi zat gizi penghasil utama energi ke arah lebih banyak
penggunaan lemak
Penurunan konsumsi energi total dan konsumsi air serta Na, K, dan Mg
12
dibakar menghasilkan energi. Maka gejala ketosis akan menghilang setelah beberpa hari
berpuasa itu, dan badan merasa lebih kuat menahan kondisi puasa itu.
Lemak yang sangat mudah dimobilisasikan ialah lemak dibawah kulit dan di
dalam hati. Lapisan lemak dibawah kulit muka sangat cepat menurun, sehingga pada
yang berpuasa tampak jelas pada wajahnya yang menjadi kurus. Lemak di daerah kulit
paha dan pinggul, terutama pada wanita, paling kuat bertahan, sehingga pada akhir bulan
puasa, kondisi lemak di kedua daerah kulit tersebut tidak akan tampak berkurang.
Setelah minggu pertama berpuasa, tubuh telah mencapai keseimbangan osmotik
lagi pada tingkat kadar air, total air yang lebih rendah. Ini berakibat volume cairan tubuh
merendah, termasuk volume cairan darah. Maka tekanan darah juga merendah baik
tekanan sistolik maupun diastolik. Sifat hipotensi dan hipovolemia dari berpuasa secara
Islamiini memberi pengaruh baih atas jantung. Jantung tidak mengeluarkan tenaga tinggi
seperti saat tidak berpuasa, karena volume darah sedikit menurun dan tekanan darah juga
sedikit menurun. Ini memberikan penaruh baik tehadap tekanan darah mereka yang
menderita hipertensi.
Semangat takwa saat berpuasa yang dicerminkan dalam perasaan senang dan
tentram akan mengurangi stres. Puasa ibarat liburan bagi karyawan yang telah bekerja
setahun, dapat menyegarkan kembali kerja usus. Sesuai dengan perkataan nabi,
Berpuasalah, maka kalian akan sehat(HR al-Thabarani).
3. Pengaruh Berpuasa Non-Islam.
Cara berpuasa non-Islam banyak jenisnya, dan pada umumnya disebut bertirakat.
Berpuasa dengan lama berhari-hari terus tidak mengkonsumsi makanan, tetapi
ada yang membolehkan minum dan ada yang tidak. Ke dalamnya termasuk apa
yang disebut matigeni, yaitu berpuasa lebih dari satu siang hari, dibarengi oleh
tidak tidur.
Matang puluh, yaitu tidak makan bahan makanan hewani selama 40 hari. Niis,
yaitu tidak makan garam untuk waktu cukup lama.
Mutih, yaitu hanya makan nasi putih untuk beberapa lama.
14
Semua jenis tirakatan non-Islam ini memberikan pola konsumsi yang tidak
seimbang, jadi akan sangat merugikan kesehatan dan kondisi gizi, terutama bila
dilakukan untuk jangka waktu lama.
Matangpuluh adalah sejenis vegetarian, (a) vegetarian total, yang tidak
membolehkan mengkonsumsi segala jenis bahan makanan hewani termasuk air susu dan
telur, dan (b) subvegetarian, yang masih membolehkan mengkonsumsi air susu dan telur.
Pada pola vegetarian total, harus diberi suplemen Vitamin B12, karena Vitamin B12
hanya terdapat dalam bahan makanan hewani. Vitamin B12 sangat diperlukan untuk
pembentukan darah dan kesehatan pada umumnya.
Dapat disimpulkan bahwa sudut ilmiah gizi memberikan dukungan cukup jelas
baiknya berpuasa secara Islam, dan mengikuti syarat-syarat pelaksanaannya.
Syarat-syarat berpuasa secara Islami diantaranya:
1. Berpuasa setiap harinya hanya sekitar 12 jam siang hari.
2. Total berpuasa wajib paling lama hanya 30 hari, jadi tidak sampai mencapai
kondisi penurunan berat badan yang sangat merugikan tubuh.
3. Menu yang dikonsumsi ketika berbuka puasa dan makan sahur, harus tetap
bersifat menu seimbang, dan dihidangkan bebas menurut kehendak (ad libitum).
4. Tidak disyaratkan hidangan harus dibarengi sifat atau modifikasi yang merugikan
sifat menu seimbang, misalnya sambil mutih (makan nasi putih saja).
Berpuasa dengan syarat-syarat pelaksanaan tersebut di atas ternyata didukung
oleh penelitian ilmiah, memberikan kondisi kesehatan dan kondisi gizi yang
menguntungkan.
15
BAB II
RINGKASAN
Makan merupakan kebutuhan dasar manusia, seperti yang tertuang dalam ayatayat Allah. Meskipun ada berbagai ragam makanan di muka bumi ini adapun beberapa
makanan yang jela tergolong haram dikonsumsi umat Muslim, diantara makanan tersebut
ialah daging babi, mengkonsumsi hewan berkuku dan bertaring, memakan hewan yang
disembelih tanpa nama Allah, meminum darah dan meneguk khamar/arak. Hal ini pun
ternyata dibenarkan terbukti secara ilmiah bahwa mengkonsumsi makanan tersebut
ternyata mampu berdampak negatif terhadap tubuh dan menimbulkan beberapa penyakit
tertentu.
Bagi seorang muslim, berpuasa adalah suatu kewajiban, ini termasuk rukun Islam.
Adapun ayat yang menyebutkan puasa wajib hukumnya di bulan Ramadhan yang
tercantum dalam QS Al Baqarah 183. Puasa secara Islam berarti menahan tubuh untuk
makan, minum dan berperilaku tercela dari terbit fajar hingga tenggelam matahari. Puasa
secara Ilmu berarti pembatasan konsumsi. Meskipun terdengar agak menyiksa ternyata
puasa memiliki sejuta manfaat, diantaranya dapat menyehatkan badan, dengan cara
meningkatkan sistem imun, menenangkan hati dan pikiran, mengistirahatkan berbaga
organ tubuh agar lebih fresh nantinya.
Bagi penderita Diabetes Mellitus (DM), sangat dianjurkan berpuasa karena akan
dapat mengurangi kadar glukosa darah. Begitu juga hiperlipidemia, akan mampu
mengurangi kadar lipid dalam darahnya. Hal ini jelas puasa sangat menguntungkan jiwa
dan raga.
16