Anda di halaman 1dari 5

latar belakang

bencana merupakan suatu peristiwa atau situasi yang lebih besar yang mengganggu seperti
mengganggu layanan penting seperti transportaso, komunikasi, dan sanitasi air serta
membutuhkan bantuan dari komunitas lain yang tidak terkena dari bencana tersebut. Ciriciri suatu bencana biasanya datang secara

tidak terduga, membuat masalah serius,

terutama kesehatan masyarakat. Tidak hanya itu bencana juga mengakibatkan kerusakan
infrastruktur, gangguan ekonomi, kematian dan menerunnya angka kesehatan.
Bencana yang terjadi secara tidak terduga baik bencana alam maupun buatan manusia
akibatnya juga tetap dirasakan. Selanjutnya, bencana memerlukan uapaya preventif dan
kolaborasi untuk meminimalkan atau mencegah kerusakan yang lebih besar. Meskipun
tidak mungkin untuk mengontrol alam danmencegah kerusakan akibat bencana, upaya
yang bisa di lakukan untuk menghindari dan meringankan efek yang dirasakan manusia.
Dalam hal ini peran kesiapan dan manajemen dari tim medis termasuk para perawat
dianggap penting
Peran perawat masyarakat dalam berkontribusi dengan keahlian khusu pada saat bencana
mereka melayani tidak hanya menangani satu pasien saja tetapi menangani populasi yang
terkena bencana, selain itu perawat juga harus memiliki keterampilan dan mampu
mengembangkan rencana, tindakan dan evaluasi teteng bencana alam. Perawat juga
berkolaborasi dengan ahli lainnya seperti, pekerja laboraturium, dokter, pekerja sosial dan
sebagainya.perawat adalah bagian dari tim setiap kali ada bencana alam seperti, gempa
bumi, banjir, atau tsunami.
Tujuan Studi
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi profil demografi perawat-responden dalam
hal usia, jenis kelamin, agama, masa kerja dan bidang spesialisasi. Juga bertujuan untuk
menentukan peran, kesiapan dan pengelolaan yang digunakan oleh perawat saat bencana.
Penelitian ini menguji hipotesis hubungan yang signifikan antara profil variabel dan
persepsi responden dari peran mereka, kesiapan dan keterampilan manajemen dalam
situasi bencana. Hal ini juga bertujuan untuk menilai secara agregat persepsi responden
dari dikutip variabel dan uji apakah ada perbedaan yang signifikan antara mereka.

Metode
Desain penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif karena bertujuan untuk menentukan isu saat
ini, status dan praktek perawat dalam situasi bencana, khususnya dalam aplikasi mereka
dari peran, kesiapan dan manajemen kompetensi. Hal ini juga berkorelasi penilaian peran
perawat , kesiapan dan manajemen dengan data demografi mereka
Peserta penelitian
Target jumlah responden adalah 250. Responden dipilih berdasarkan kriteria bahwa
mereka dalam pelayanan di setiap bidang spesialisasi keperawatan seperti masyarakat,
rumah sakit, sekolah, klinik atau industri. Sistematis Random Sampling yang digunakan
untuk mendapatkan responden sebagai sampel di daerah yang berbeda di bidang
spesialisasi dalam keperawatan.
Instrumen penelitian
Kuisioner di buat untuk digunakan sebagai alat utama mengumpulkan data kuisioner di
bagi menjadi 4 bagian yaitu demografi responden dari segi usia, jenis kelamin, status
perkawinan, agama, lama bekerja dan bidang spesialisasi. Kuisioner diberikan dengan
menginstruksikan responden untuk memeriksa pilihan dan menandakan baik setuju atau
tidak setuju
Prosedur pengambilan data
Surat permohonan untuk melakukan penelitian di berikan kepada kepala medis rumah
sakit, klinik, kepala sekolah kepala perusahaan setelah mendapatkan persetujuan tim
penelitian menyebarkan kuisioner kepada responden dan meyakinkan kerahasian identitas
mereka stelah kuisioner di disi oleh responden data dihitung, di tabulas, dan di
interpretasikan mengggunakan statistik

Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden sangat banyak dilengkapi
dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam menghadapi situasi bencana alam.
Semua profesi kesehatan membentuk tim bersama untuk menangani bencana dan keadaan
kegawat daruratan sehingga dapat membantu masyarakat dan bangsa secara keseluruhan

Tabel diatas menunjukan hubungan yang sangat signifikan antara variabel


berpasangan yaitu peran dan kesiapan, peran dan manajemen, serta kesiapan
dan manajemen. Dengan masing-masing nilai r hitung dari 0.547, 0.466 dan
0.898.
Semua nilai r hitung melebihi tabel r dari 0.230 pada tingkat signifikansi 0.01
berdasarkan derajat kebebasan yaitu 147. Oleh karena itu, hipotesis nol
ditolak. sehingga adanya hubungan yang kuat antar variabel.

Kesimpulan
1. Variasi data demografi responden menilai peran perawat dalam kesiapan dan
manajemen situasi bencana di kelompokan berdasarkan data demografi yang
memiliki persamaan dan perbedaan tanggapan perawat terhadap situasi bencana.
Berdasarkan usia, jenis kelamin, status pernikahan, dan pengalaman keperawatan
dalam menjalankan fungsi perawat khusunya dalam situasi bencana. Perawat muda

lebih agresif daripada perawat yang berusia lebih tua namun tindakan yang lebi
akurat dan cepat di tunjukan perawat yang lebih tua
2. Terlepas dari variabel demografi perawat memiliki kesadaran yang baik dalam
menjalankan perannya sebagai perawat profesional dalam situasi bencana,
kesadaran tersebut dapat mengubah atau memperluas wawasan dan fungsi sesuai
dengan kemampuan dan spesialisasi masing-masing kelompok perawat. Perawat
dapat membantu untuk mengidentifikasi tindakan yang akan berdampak negatif
akibat bencana melalui peran dan spesialisasi masing-masing.
3. Perawat juga mengungkapkan kesiapan mereka dalam menjalankan profesi pada
situasi bencana. Terlepas dari variabel demografi penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh avvered mengungkapkan bahwa perawat harus siap melaporkan
pekerjaan mereka selama bencana.
4. Kompetesi manajemen perawat selama situasi bencana juga sangat
memuaskan.serta kesadaran yang tinggi perawat dan kesiapan mereka untuk situasi
tersebut perawat harus memiliki kompetensi manajemen yang dapat di gunakan
dalam fungsi keperawatan di situasi bencana. Kompetensi manajemen
meningkatkan koordinasi yang efisien dan kolabirasi antara organisasi keselamata
publik dengan komunitas kegawat daruratan.
5. Bencana alam merupakan peristiwa yang tidak dapat di prediksi oleh manusia dan
tekhnolgi baik waktu maupun tempat kejadiannya, sistem kesehatan publik perlu
menjamin bahwa semua staf kesehatan termasuk perawat siap untuk menangani
kejadian bencana terlepas dari variasi demografi, perawat harus siap dengan
tanggungjawab mereka, dalam menganggapi, mengelola dan membantu pemuliha
dari dampak bencana.
6. Meningkatnya kejadian bencana di seluruh dunia telah memperingatkan setiap
negara untuk lebih siap menghadapi peristiea yang tidak terduga termasuk bencana
alam. Peran pearwat selama dalam manajemen membutuhkan fleksibilitas,
sehingga manajemen bencana menjadi tepat, pemulihan dapak bencana menjadi
lebih tepat dan efisien meskipun banyak disiplin ilmu yang diperlukan untuk
mendukung manajemen bencana peraat dianggap salah satuprofesi keehatan yang
siap untuk menghaapi dan menangani bencana alam. Dengan demikian kesadaran
sangat di butuhan dari perawat khusunya perawat yang bekerja di daerah beresiko
tinggi bencana.

Aplikasi di indonesia
Indonesia merupakan negara rawan bencana alam oleh karena itu penting adanya tim
dalam penanggualangan akibat bencana, Peran perawat emergency di indonesia sudah
cukup baik yaitu sudah pendidikan spesialisasi, kegawat daruratan untuk menangani situasi
bencana alam. Selain itu perawat khusunya perawat emergency diindonesia sering
membentuk tim penyelamatan untuk membantu daerah yang terkena bencana alam. Dan
sering juga pelatihan-pelatihan kegawat daruratan untuk menangani bencana-bencana alam
yang seing terjadi di indonesia

Anda mungkin juga menyukai