Anda di halaman 1dari 9

KRITISI JURNAL

Attitudes of Saudi Nursing Students on AIDS and Predictors of Willingness to Provide Care
for Patients in Central Saudi Arabia : A Crosssectional Study

Oleh :
Reguler 2/Kelompok 3
Dewi Yulia Rahmayanti

(125070218113064)

Diky Julianto

(125070218113064)

Haris Fadjar Setiawan

(125070218113064)

PROGRAM STUDI ILMU KRPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka kami
dapat menyelesaikan tugas kritisi jurnal yang berjudul Attitudes of Saudi Nursing
Students on AIDS and Predictors of Willingnes to Provide Care for Patients in Central
Saudi Arabia : A Crosssectional Study tepat pada waktunya.
Dalam penulisan tugas kritisi jurnal, kami merasa masih banyak kekurangankekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penyusunan tugas kritisi jurnal kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada
pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Semoga tugas kritisi jurnal bermanfaat bagi pembaca, oleh karena itu kritik dan saran
dari semua pihak yang bersifat membangun penulis harapkan demi mencapai kesempurnaan
makalah berikutnya.
Sekian penulis sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu.
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Malang, 23 Oktober 2016

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman sampul.....................................................................................................................
Kata pengantar.......................................................................................................................
Daftar isi.................................................................................................................................
BAB I Pendahuluan.............................................................................................................
1.1 Latar Belakang......................................................................................................
1.2 Tujuan....................................................................................................................
1.3 Identifikasi jurnal..................................................................................................
BAB II Pembahasan............................................................................................................
2.1 Analisa Hasil Penelitian .......................................................................................
2.2 Kelebihan dan kekurangan
2.3 Aplikasi di Indonesia.............................................................................................
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


HIV/AIDS merupakan penyakit yang dapat di tularkan melalui seksual, prenatal,
dan transfusi darah. Pada tahun 2009 penderita HIV di dunia mencapai 33,3 juta orang
(Worldwide AIDS & HIV Statistics, 2009). Meskipun prevalensi penderita HIV/AIDS di
timur tengah termasuk rendah, namun perkembangan penyakit HIV/AIDS di timur
tengah sangat cepat (AIDS epidemic update,2006). Penyebab tingginya perkembangan
penyakit HIV/ AIDS di timur tengah adalah hubungan seksual yang tidak memakai
pengaman dan penggunaan suntik. Pada tahun 2011 tingkat prevalensi AIDS di arab
saudi sekitar 0,04% dalam 10.000 orang dengan usia 15-49 tahun dan memiliki angka
kematian sebanyak 300 orang (CIA, 2011). pendidikan kesehatan dan pencegahan
merupakan prioritas utama dalam menekan tingginya angka perkembangan penyakit
HIV/AIDS. Penelitian yang dilakukan di turki (2003) dan arabsaudi (2005) menyatakan
bahwa pendidikan kesehatan memiliki dampak positif pada pengetahuan mahasiswa dan
sikap terhadap HIV/AIDS (AL-Mazrou et al , 2005). Selain itu ada juga penelitian yang
mengungkapkan pentingnya pendidikan kesehatan untuk mengurangi stigma terkait
dengan HIV/AIDS (AL-Mazrou et al.; 2005). Studi lain di Nigeria (2005) menunjukkan
bahwa meskipun mahasiswa yang memiliki pengetahuan tentang HIV / AIDS, banyak
yang tidak mempraktekkan apa yang mereka tahu (Ogbuji, 2005).
Mahasiswa keperawatan sangat berpotensi tertular HIV/AIDS oleh karena itu
kesadaran tentang HIV/AIDS pada mahasiswa sangat penting untuk pencegahannya.
Kebanyakan mahasiswa takut dan sering tidak peduli pada pasien HIV/AIDS, hal ini
karena kurangnya informasi yang akurat tentang infeksi HIV (Petro-Nustas et al, 2002).
Sikap perawat terhadap pasien HIV/AIDS sangat mempengaruhi kemauan untuk
mempelajari dan memberikan kesehatan bagi pasien. unwakne (2000) melaporkan bahwa
mahasiswa dengan pendidikan yang cukup dan pengetahuan yang lebuh tentang
HIV/AIDS memiliki sikap yang positif dan lebih bersedia untuk menyediakan perawatan
untuk pasien HIV/AIDS. Dalam penanganan pasien ODHA perawat memiliki peranan
yang penting. jadi sangat penting untuk menilai pengetahuan, sikap dan keyakinan dari
mahasiswa.
1.2 Tujuan dalam jurnal.
Untuk menilai pengetahuan, sikap dan persepsi terkait ODHA di kalangan

mahasiswa keperawatan di universitas king Saud-bin abdulaziz


Untuk mengidentifikasi kesediaan mahasiswa perawat memberikan intervensi
kepada pasien ODHA

1.3 Identifikasi jurnal


1. Title

: Attitudes of Saudi Nursing Students on AIDS and Predictors of

Willingness to Provide Care for Patients in Central Saudi Arabia : A Crosssectional


Study
2. Author
3.
4.
5.
6.
7.

Fozen HM
Years
Language
Journal
Volume
Page

: Abolfotouh MA, Al Saleh SA, Mahfouz AA, Abolfotouh SM, Al


: 2013
: English
: International Journal of Nursing
:2
: 14-24

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Analisa hasil Penelitian
2.1.1 Metode Penelitian

Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional.

Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Perguruan Tinggi Keperawatan, King Abdulaziz Medical

City, Riyadh, Saudi Arabia


Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa College of Nursing (CON-R),
King Abdulaziz Medical City, National Guard Health Affairs, Riyadh,
Saudi Arabia. Sampel dalam penelitian ini adalah semua siswa perempuan yang
terdaftar di ), King Abdulaziz Medical City di kota Riyadh untuk tahun
akademik 2009-2010 (sekitar 340 mahasiswa) dan yang bersedia berpartisipasi

dalam penelitian ini sejumlah 260 mahasiswa.


Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan memberikan
kuesioner. Kuesioner yang digunakan sudah dilakukan modifikasi. Kemudian
dalam penelitian ini terdapat 4 bagian yaitu (1) Data pribadi seperti, (2)
Pengetahuan tentang HIV/AIDS, (3) Sikap mahasiswa terhadap HIV/AIDS, (4)
Prediktor

Pengetahuan

membandingkan antara

dan

sikap

terhadap

HIV/AIDS

dan

dalam

data kategori Statistik deskriptif seperti : rata-rata,

modus, median dan standar deviasi. Untuk membandingkan data kategorik


menggunakan uji Chi-square dan uji ekstrak Fisher sedangkan untuk data
numeric menggunakan uji Student-t, MnWhitney dan ANOVA digunakan untuk
menggunakan predictor yang siknifikan dari pengetahuan dan sikap mahasiswa
terhadap ODHA/ AIDS dengan nilai kemaknaan P-value (<0,05).
2.1.2 Hasil Penelitian
Bagian 1 : Data demografi
Penelitian ini melibatkan 260 mahasiswa keperawatan, yang semuanya adalah
perempuan (200 dari gelombang 1 dan 60 dari gelombang 2). Usia rata-rata 21,55
2,56 (minimal 17 dan maximal 30). Distribusi nilai adalah sebagai berikut :
o Kelas pertama 65 (25%)
o Kelas kedua 51 (19,6%)
o Kelas ketiga 36 (13,8%)
o Kelas keempat 108 (41,5%)
Mayoritas dari responden berasal dari kota (92,7%). Siswa dari gelombang 2
yang secara signifikan lebih tua dibandingkan dengan gelombang 1 (24,45 2,07
tahun dibandingkan 20,68 2,00 tahun, t= 12,73, p<0,001). Dan menunjukkan
lebih tinggi proporsi siswa asal pedesaan (18,3% dibandingkan 4,0%, FET,
p<0,001).

Hampir semua mahasiswa melaporkan sebelumnya tentang HIV/ AIDS (97,6%).


Sumber informasi utama bagi mahasiswa adalah media seperti televisi dan radio
(64,2%). Sumber yang paling umum kedua adalah pendidikan perguruan tinggi
(46,2%) diikuti oleh kuliah umum (31,1%).

Bagian II : Pengetahuan tentang HIV/ AIDS


Percentage Mean Score (PMS) atau sckor rata-rata pengetahuan mahasiswa
adalah 72,93 10,67 memperlihatkan tingkat rata-rata pengetahuan. Namun,
bervariasi dengan aspek yang berbeda dari AIDS yaitu pengetahuan yang berkaitan
dengan penyebab (85,0 18,18), Alami (75,0 12,46), kelompok beresiko (68,50
16,74) dan pengobatan (65,53 22,42). figure 1.
Sehubungan dengan AIDS alamiitu menarik hasil bahwa sekitar 1,5 mahasiswa
yang dianggap sebagai tim kesehatan pada pasien di rumah sakit. Remaja dan
perempuan yang sudah menikah sebagai grup pada resiko tinggi AIDS. Pertanyaan
di cairan manusia terlibat dalam transmisi HIV juga memiliki banyak tanggapan
yaitu darah dan produk darah (99,2%), semen (93,1%), sekret vagina (90,7%), air
liur (63,2%), air mata (20,2%), dan keringat (19%). Pengikut pilihan yang salah
menarik tanggapan dari siswa tentang cara penularan yaitu penggunaan toilet yang
sama, kamar mandi, dan mencuci pakaian bersama-sama (24,9%), berenang
bersama (53,7%), dan batuk, bersin (49,6%). Sementara itu sekitar dari
mahasiswa melaporkan gigitan nyamuk sebagai cara penularan HIV.
Pengetahuan mahasiswa rendah pada pengobatan dan cara mengontrol AIDS.
1,5 dari mahasiswa tidak tau bahwa saat ini ada obat untuk kondisi penyakit ini.

Dan mayoritas (73%) tidak tahu bahwa ada vaksin untuk mencegah AIDS. Tabel 2
Bagian III : Sikap untuk HIV/ AIDS
Mahasiswa keperawatan melaporkan keseluruhan sikap negatif terhadap
AIDS, sebagaimana tercermin pada presentase rata-rata skor yaitu 43,48 9,21.
Sikap ini adalah yang paling menguntungkan untuk langkah-langkah pencegahan
(PMS=29,29 20,38), diikuti oleh sikap PLWH (Pasien Living With HIV).
Sementara itu yang paling menguntungkan bagi sikap untuk perawatan pasien
AIDS. Figure 1
Berkaitan dengan sikap PLWA, hanya 1/3 dari mahasiswa (32,3%) yang
menganggap pasien AIDS adalah korban dari masyarakat, 1/3 (39,2%) dianggap
karir HIV tidak dapat membesarkan anak-anak, dan 25,4% yang menyetujui hak
mereka untuk memiliki diagnosa disimpan sebagai rahasia kesehatan. Pada

sebaliknya, sebagian besar mahasiswa (87,7%) negatif sepakat untuk tidak


mengizinkan wanita yang terkena HIV untuk hamil. Tabel 3
Berkaitan dengan sikap untuk merawat pasien HIV AIDS, lebih dari setengah
siswa (55,1%) negatif setuju bahwa mengobati PLWA menempatkan petugas
kesehatan untuk beresiko tinggi. Setengah yang lain (46,7%) negatif melaporkan
bahwa mereka tidak akan senang untuk bekerja dengan seorang rekan yang carier
HIV.
Berkaitan dengan sikap untuk pencegahan, mayoritas siswa negatif setuju
bahwa pasien AIDS atau carier diisolasi dari pasien lain (83,0%). Memiliki
prawatan khusus di rumah sakit (89,6%), dan tidak diizinkan untuk berbagi kamar
dengan pasien yang tidak terinfeksi (81,8%). Sementara itu, orang-orang yang
positif tidak setuju untuk memakai sarung tangan ketika menyentuh pasien
denganAIDS hanya 15,7% dari semua mahasiswa. PMS yang lebih tinggi dari
sikap untuk pencegahan secara bermakna dikaitkan dengan gelombang 1 (0,019)
dan setelah pengaturan (p=0,038). Table 4
Penelitian ini menunjukkan bahwa skor pengetahuan siswa tidak memiliki
hubungan yang signifikan dengan salah satu kategori sikap (PLWA(t=1,27, p=
0,21)). (perawatan (t=1,79, p = 0,075). (langkah-langkah pencegahan (t=0,92, p=
0,36) dan (sikap keseluruhan (t=0,22, p=0,82).

Bagian IV : Prediksi Pengetahuan dan sikap terhadap AIDS dan pasien


Total rata-rata presentase skor pengetahuan naik secara signifikan (F=4,64, p=
0,004). Siswa dengan pengetahuan sebelumnya menunjukkan signifikasi lebih
tinggi pada pengetahuan dibandingkan mereka yang tidak mengetahui sebelumnya.
Namun setelah penyesuaian rata-rata skor lebih tinggi pada gelombang 1
(p=0,012), usia yang lebih tua (p<0,001) dan memiliki informasi sebelumnya
tentang HIV AIDS (p=0,006). Terkait dengan sikap pada PLWH lebih tinggi pada
usia muda (p=0,015), tetapi tapi hubungan ini menghilang setelah dilakukan
penyesuaian untuk pembaur lainnya (p=0,18).

Pms yang lebih tinggi dalam

memberika perawatan pada PLWH lebih tinggi pada gelombang 1 (p<0,001) dan
pada usia muda (p=0,007). Tetapi perkumpulan gelombang 1 adalah satu-satunya
perkumpulan yang signifikan yang nilainya sama setelah ada factor lainnya
(p=0,004). Tabel 4. Pms yang lebih tinggi dari sikap tindakan pencegahan secara
signifikaan pada gelombang 1 (p=0,019) dan setelah penyesuain menjadi

(p=0,038). Tabel 4. Lebih tinggi pms sikap keseluruhan sikap untuk AIDS adalah
gelombang 1 dan usia muda. Namun setelah disesuaikan dengan factor pembaur,
gelombang 1 adalah satun-satunya yang nilai rata-rata signifikan lebih tinggi dari
keseluruhan sikap (p=0,011). Tabel 4
2.1.3 Diskusi

Anda mungkin juga menyukai