90
Abstract
The study aimed to compare levels of vitamin A, vitamin C and minerals phosphorus, iron
and calcium in wet sweets and fresh fruit Carica pubescens Lenne & K. Koch (mountain
papaya) Dieng, and determine the optimal long boiling the fruit in order to evaluate the
candied wet processing techniques. Research conducted at the Laboratory of Biology and
Chemistry, State Unnes, Laboratory of Food Technology Unika Soegijapranoto Semarang
and Laboratory of Agricultural Engineering Technology- Seamarang University. Levels
of vitamin C was analyzed by yacobs iodine titration, vitamin A with spectronic 20, and
mineral analysis by AAS. Data content of vitamins and minerals in wet candied and
fresh fruits were analyzed by t test, whereas the optimal boiling time data were analyzed
by Fe 1.2 ppm, P 0.0254%, while in 5 brands carica candied fruit vitamin C content
24-30mg/100g ranged, ranged 300-500g/100 g vitamin A, minerals ranging from 5-9
ppm Ca, Fe minerals ranged from 0.58 to 0.8 ppm, and mineral P ranging from .003 to
.008%. Optimal boiling time with high enough levels of vitamin C is 10 minutes.
Keywords : vitamin A, vitamin C, phosphor, calsium, iron, Carica pubescens
Pendahuluan
Buah mengandung berbagai zat gizi,
khususnya vitamin dan mineral yang cukup
tinggi. Komposisi jenis gizi dalam setiap jenis
buah berbeda-beda tergantung pada beberapa
faktor, yaitu perbedaan varietas, keadaan
iklim tempat tumbuh, pemeliharaan tanaman,
cara pemanenan, tingkat kematangan waktu
panen, kondisi selama pemeraman dan kondisi
penyimpanan (Clydesdale dalam Surahman &
Darmajana 2004).
91
Rancangan penelitian
Jenis vitamin yang diuji adalah vitamin
A dan C, sedangkan jenis mineral yang
dikaji adalah P, Fe, dan Ca. Penelitian
untuk membandingkan kadar vitamin dan
mineral pada buah karika segar dan manisan
karika dilakukan dengan penelitian deskriptif
kuantitatif; sedangkan evaluasi waktu optimal
perebusan yang menghasilkan kadar vitamin
C tinggi dilakukan secara eksperimental.
Penelitian eksperimental mengunakan
rancangan acak lengkap satu faktor, yaitu lama
perebusan pada proses pembuatan manisan
karika, terdiri atas 5 taraf perlakuan, yaitu
waktu perebusan selama 0 menit, 5 menit, 10
menit, 15 menit dan 20 menit.
Bahan penelitian
Bahan utama yang digunakan adalah
buah karika dieng masak pohon yang dipetik
dari pohon yang tumbuh di desa Sikunang,
Dieng, Wonosobo; manisan karika sebanyak 5
merk yang paling banyak dijual di Wonosobo;
dan bahan-bahan yang digunakan untuk
analisis kadar vitamin A dan C, mineral P, Fe,
dan Ca.
Prosedur penelitian
Pengukuran kadar vitamin dan mineral
pada buah segar dan manisan dilakukan
dengan metode sebagai berikut.
1. Kadar vitamin A (beta-carotene)
Sebanyak 100 gram bahan ditimbang
kemudian dihaluskan dan diperas dengan
kain, dan diencerkan dengan penambahan
akuades hingga 100 ml. Slurry yang diperoleh
diambil sebanyak 10 gram, dipanaskan
pada suhu 40-60 oC dan dilarutkan dalam
10 ml etanol, kemudian ditambahkan 1 ml
KOH 60 %. Larutan diekstraksi dengan
cara dikocok dengan petroleum eter (PE)
dan metanol 92 % (1:1). Dihidroksi-karoten
akan larut dalam metanol di lapisan bawah,
sedangkan monohidroksi-karoten serta karoten
tetap pada fase PE di lapisan atas. Larutan
yang dihasilkan diekstraksi kembali dengan
methanol, pengocokan yang kedua dengan
methanol akan memisahkan monohidroksikaroten yang larut dalam methanol pada
lapisan bawah dan karoten larut dalam PE
pada lapisan atas. Pengukuran absorbansi
dengan spektronik 20 pada panjang gelombang
450 nm pada lapisan atas dengan PE sebagai
larutan blangko.
Kurva kalibrasi dibuat untuk
menentukan kadar -karoten. Sebanyak lima
larutan standar -karoten murni ditimbang
dengan neraca elektris. Larutan baku 200 ppm
dibuat dengan menimbang sebanyak 0,05%
- karoten murni, kemudian dilarutkan ke
dalam 25 ml sampai tanda batas, ditambahkan
kloroform sampai tanda baca, dan diaduk.
Pengenceran untuk konsentrasi larutan
93
95
97
Penutup
Berdasarkan uraian hasil dan
pembahasan, dapat ditarik simpulan sebagai
berikut:
1. Buah segar karika dieng mengandung
kadar vitamin C 65,12 mg/100g, vitamin A
1771,1 g/100g, Ca 24 ppm, Fe 1,2 ppm, P
0,0254%. Pada 5 merk manisan buah karika
kadar vitamin C berkisar 24-30 mg/100g,
Daftar Pustaka
Andarwulan N & Koswara.1992. Kimia
Vitamin. Jakarta : Rajawali
Anonim. 2008a. Pemanfaatan Buah Carica
menjadi Sirup Buah Carica . On line at
http://www.terranet.or.id/goto_berita.
php?id=8209. [31 Desember 2009].
Anonim. 2008b. Pengaruh pengolahan
terhadap mineral. On line at http://
processfood.blogspot.com/2008/03/
effect-of-processing-on-minerals.html
[11 Agustus 2010].
Gaman PM & Sherrington KB. 1992. Ilmu
Pangan, Pengantar Ilmu Pangan, Nutrisi
dan Mikrobiologi. Yogyakarta: Universitas
Gajah Mada. Yogyakarta.
Hari JW. 1992.
Pengaruh perebusan
terhadap Komponen Gizi Daging Ikan
Layang (Decapterus russelii) khususnya
Asam Lemak tak Jenuh Omega-3. Tesis.
Bogor: Program Pascasarjana IPB.
Harris RS & Karmas E. 1989. Evaluasi Gizi
pada Pengolahan Bahan Pangan. Edisi
2. Bandung: ITB.
Hasbullah. 2001. Teknologi Tepat Guna
Agroindustri Kecil Sumatera Barat.
Jakarta : Dewan Ilmu Pengetahuan,
Teknologi dan Industri Sumatra Barat.
Johnson PE. 1991. Effect of food processing
and preparation on mineral utilization.
On line at http://www.ncbi.nlm.nih.gov/
pubmed/1897405 [ 25 Agustus 2010].
99