Anda di halaman 1dari 19

HUBUNGAN ANTARA SIKAP, MINAT

DAN PERILAKU MANUSIA


Dr. Yayat Suharyat, M.Pd. *)
ABSTRAK
Sikap mempengaruhi perilaku lewat suatu proses pengambilan keputusan yang teliti dan
beralasan dan berdampak sebagai berikut: 1) Perilaku tidak banyak ditentukan oleh
sikap umum tapi oleh sikap yang spesifik terhadap sesuatu. 2) Perilaku dipengaruhi
tidak hanya oleh sikap tetapi juga oleh norma-norma subjektif yaitu keyakinan kita
mengenai apa yang orang lain inginkan agar kita perbuat. 3) Sikap terhadap suatu
perilaku bersama norma-norma subjektif membentuk suatu intensi atau niat untuk
berperilaku tertentu.
Sikap spesifik yang dapat mempengaruhi perilaku adalah sikap sosial yang
dinyatakan dengan cara berulang-ulang pada kegiatan yang sama atau lebih lazimnya
disebut kebiasaan, motif merupakan dorongan, keinginan dan hasrat yang berasal dari
dalam diri, nilai-nilai merupakan norma-norma subjektif sedangkan kekuatan pendorong
dan kekuatan penahan adalah berupa nasihat atau penyuluhan dan informasi
Kata Kunci : Siakap dan Perilaku

REGION Volume I. No. 2. Juni 2009

Sikap adalah salah satu

istilah

manusia. Sebagai reaksi maka sikap selalu

bidang psikologi yang berhubungan dengan

berhubungan dengan dua alternatif yaitu

persepsi dan tingkah laku. Istilah sikap

senang (like) dan tidak senang (dislike)

dalam bahasa Inggris disebut attitude.

untuk melaksanakan atau menjauhinya.

Attitude

bereaksi

Dengan demikian pengetahuan tentang

Suatu

sesuatu adalah awal yang mempengaruhi

adalah

terhadap

suatu

suatu

cara

perangsang.

kecenderungan untuk bereaksi terhadap

suatu

suatu

kepada suatu perbuatan.

perangsang

atau

situasi

yang

sikap

yang

mungkin

mengarah

dihadapi. Menurut kamus bahasa Indonesia

Sikap juga diartikan sebagai "suatu

oleh W.J.S. Poerwodarminto pengertian

konstruk untuk memungkinkan terlihatnya

sikap adalah perbuatan yang didasari oleh

suatu aktivitas." Pengertian sikap itu sendiri

keyakinan berdasarkan norma-norma yang

dapat dipandang dari berbagai unsur yang

ada di masyarakat dan biasanya norma

terkait seperti sikap dengan kepribadian,

agama. Namun demikian perbuatan yang

motif, tingkah laku, keyakinan dan lain-lain.

akan

biasanya

Namun dapat diambil pengertian yang

apa permasalahannya serta

memiliki persamaan karakteristik; sikap

benar-benar berdasarkan keyakinan atau

ialah tingkah laku yang terkait dengan

kepercayaannya masing-masing.

kesediaan untuk merespon objek sosial

dilakukan

tergantung

manusia

Ellis mengemukakan bahwa sikap

yang membawa dan menuju ke tingkah

melibatkan beberapa pengetahuan tentang

laku yang nyata dari seseorang. Hal itu

sesuatu. Namun aspek yang esensial dalam

berarti suatu tingkah laku dapat diprediksi

sikap adalah adanya perasaan atau emosi,

apabila telah diketahui sikapnya. Walaupun

kecenderungan terhadap perbuatan yang

manifestasi sikap itu tidak dapat dilihat

berhubungan dengan pengetahuan. Dari

langsung

pengertian yang dikemukakan oleh Ellis,

sebagai tingkah laku yang masih tertutup.

sikap

melibatkan

pengetahuan

tentang

tapi

Setiap

sikap

orang

dapat

ditafsirkan

mempunyai

sikap

sesuatu termasuk situasi. Situasi di sini

yang

dapat digambarkan sebagai suatu objek

objek. Ini disebabkan oleh berbagai faktor

yang pada akhirnya akan mempengaruhi

yang ada pada individu masing-masing

perasaan

seperti adanya perbedaan dalam bakat,

atau

memungkinkan

emosi

dan

munculnya

kemudian

reaksi

atau

berbeda-beda

terhadap

sesuatu

minat,

pengalaman,

pengetahuan,

respons atau kecenderungan untuk berbuat.

intensitas

perasaan

juga

Dalam beberapa hal, sikap adalah penentu

lingkungan. Demikian juga sikap seseorang

dan

situasi

yang paling penting dalam tingkah laku

REGION Volume I. No. 2. Juni 2009

terhadap sesuatu yang sama mungkin saja

itu

tidak sama.

seseorang terhadap obyek bukan tindakan,

Banyak

sosiolog

dan

psikolog

memberi batasan bahwa sikap merupakan

berhubungan

ada kalanya negatif.

sudut pandang evaluasi. Dengan demikian,

stimulus yang ada dalam lingkungan sosial.

sikap adalah suatu sistem evaluasi positif

Sikap merupakan suatu kecenderungan

atau negatif, yakni suatu kecenderungan

untuk mendekat atau menghindar, posotitif

untuk menyetujui atau menolak. Sikap

atau negatif terhadap berbagai keadaan

positif akan terbentuk apabila rangsangan

sosial, apakah itu institusi, pribadi, situasi,

yang datang pada seseorang memberi

konsep

yang

khusus

Definisi tersebut melihat sikap dari

terhadap

ide,

cara

perasaan

dimana perasaan ada kalanya positif dan

kecenderungan individu untuk merespon


dengan

dengan

dan sebagainya.

Gagne

pengalaman

yang

menyenangkan.

menambahkan bahwa sikap merupakan

Sebaliknya sikap negatif akan timbul, bila

suatu keadaan internal (internal state) yang

rangsangan

mempengaruhi

individu

pengalaman yang tidak menyenangkan.

terhadap beberapa obyek, pribadi, dan

Perbedaan sikap berhubungan dengan

peristiwa.2

derajat

pilihan

tidakan

yang

kesukaan

datang

atau

memberi

ketidaksukaan

Saefudin

seseorang terhadap obyek yang dihadapi,

Azwar, sikap adalah salah satu unsur

atau dengan kata lain sikap menyangkut

kepribadian yang harus dimiliki seseorang

kesiapan individu untuk bereaksi terhadap

untuk

obyek

Sedangkan

menurut

menentukan

tindakannya

dan

tertentu

berdasarkan

konsep

bertingkah laku terhadap suatu objek

penilaian positif-negatif. Oleh karena itu,

disertai

sikap merupakan pernyataan evaluatif, baik

dengan

perasaan

positif

dan

negatif. Kemudian para pakar psikologi

yang

mendisfungsikan

menguntungkan mengenai obyek, orang

sikap

adalah

suatu

bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Dan

menguntungkan

maupun

tidak

atau peristiwa.

formulasi sikap itu dikaitkan sebagai afek

Ahli lain di bidang psikologi sosial

positif dan afek negatif yang dikaitkan

dan

psikologi

dengan suatu obyek psikologis.3 Jadi sikap

konsep lain tentang sikap, yaitu, sikap


merupakan

kepribadian

semacam

mempunyai

kesiapan

untuk

Howard H., Kendler, Basic Psychology (Philipines:


Benyamin/Cummings, 1974)
2
Gagne, Robert M., dan Leslie J. Briggs, Principles of
Instructional Design (New York: Holt, Rinehart and
Winston, Inc, 1974)
3
Saifudin Azwar, Sikap Manusia: Teori dan
Pengukurannya (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002)

REGION Volume I. No. 2. Juni 2009

bereaksi terhadap suatu obyek dengan

lain, sekalipun tidak sesuai dengan isi

cara-cara tertentu.4

hatinya disebabkan adanya tujuan-tujuan


ini

tertentu yang ingin dicapainya. Sikap baru

ditafsirkan sebagai suatu kecenderungan

memiliki makna apabila ia ditampakkan

potensial untuk bereaksi apabila individu

dalam bentuk perilaku baik lisan maupun

dihadapkan pada suatu stimulus atau

perilaku perbuatan.

Kesiapan

dalam

definisi

rangsangan yang menghendaki adanya

Masih banyak lagi definisi sikap

respon. Jadi, dapat dikatakan bahwa sikap

yang lain, sebenarnya agak berlainan,

sebagai respon, hal ini didasari oleh proses

akan tetapi keragaman pengertian tersebut

evaluasi dalam diri individu yang pada

disebabkan

akhirnya akan memberikan kesimpulan

penulis yang berbeda. Namun demikian,

berupa

dalam

jika dicermati hampir semua batasan sikap

positif atau

memiliki kesamaan padang, bahwa sikap

nilai

terhadap

stimulus

bentuk baik atau buruk negatif,

menyenangkan

sudut

pandang

dari

tidak

merupakan suatu keadaan internal atau

menyenangkan, suka atau tidak suka yang

keadaan yang masih ada dalam dari

kemudian mengkristal atau tidak sebagai

manusia. Keadaan internal tersebut berupa

potensi reaksi terhadap obyek. Dengan

keyakinan yang diperoleh dari proses

demikian, sikap merupakan aspek perilaku

akomodasi

yang dinamis, bisa berubah, dibentuk atau

yang

dipengaruhi. Kondisi lingkungan dan situasi

pendapat

disuatu saat dan disuatu tempat tidak

perkembangan kognitif manusia.

disangsikan

atau

oleh

mereka

asimilasi

pengetahuan

dapatkan,

sebagaimana

Piagets

tentang

proses

terhadap

Berdasarkan beberapa literatur di

Dalam

atas, dan pendapat para ahli maka dapat

keadaan terancam keselamatannya secara

disimpulkan bahwa sikap pada dasarnya

langsung atau tidak langsung seseorang

merupakan hasil dari proses sosialisasi

akan cenderung menyatakan sikap yang

dan

dapat menyelamatkan dirinya walaupun

lingkungannya,

tidak

perwujudan

pernyataan

berpengaruh

dan

sikap

sesuai

Kadang-kadang

seseorang.

dengan

hati

seseorang

nuraninya.
menunjukan

sikap yang sesuai dengan harapan orang

interaksi

seseorang
yang

dari

dengan
merupakan

pikiran,

perasaan

seseorang serta penilaian terhadap obyek,


yang

didasarkan

pada

pengetahuan,

pemahaman, pendapat dan keyakinan dan


4

M. Shabran Tenrie, Tesis. Studi Korelasional


Antara Kompensasi dan Sikap Guru Terhadap Tugas
Dengan Disiplin Kerja Guru, Program Pascasarjana
Magister Studi Islam Konsentrasi manajeman
Pendidikan , UNISMA, Bekasi, 2005. h. 44

REGION Volume I. No. 2. Juni 2009

gagasan-gagasan terhadap suatu obyek


sehingga

menghasilkan

suatu

kecenderungan untuk bertindak pada suatu


4

obyek. Dengan demikian sikap adalah

Manifestasikan

kecenderungan

menanggapi

tanggapan seseorang apakah ia menerima

secara positif atau negatif terhadap obyek

atau menolak, setuju atau tidak setuju

sikap ditinjau dari dimensi kognisi, afeksi

terhadap objek atau subjek.

individu

dan konasi.

sikap

terlihat

dari

Komponen sikap berkaitan satu

a. Komponen Sikap
Secara

dengan yang lainnya. Komponen kognitif,

umum,

dalam

berbagai

afektif,

dan

kecenderungan

referensi, sikap memiliki 3 komponen

menumbuhkan

yakni: kognitif, afektif, dan kecenderungan

manapun kita memulai dalam analisis

tindakan (Morgan dan King, 1975; Krech

sikap, ketiga komponen tersebut tetap

dan Ballacy, 1963, Howard dan Kendler

dalam ikatan satu sistem. Sikap individu

1974, Gerungan, 2000). Komponen kognitif

sangat erat kaitannya dengan perilaku

merupakan aspek sikap yang berkenaan

mereka.

dengan penilaian individu terhadap obyek

mempengaruhi

atau subyek. Informasi yang masuk ke

sikap seseorang, maka antara sikap dan

dalam

proses

perilaku adalah konsisten, sebagaimana

akan

yang dikemukan oleh Krech dan Ballacy,

akan

Morgan King, dan Howard.

otak

analisis,

manusia,

sintesis,

menghasilkan

dan

nilai

melalui
evaluasi

baru

yang

diakomodasi atau diasimilasikan dengan

Jika

Sikap

sikap

bertindak

individu.

faktor
ataupun

sikap

Dari

telah

menumbuhkan

seseorang

memang

pengetahuan yang telah ada di dalam otak

seharusnya konsisten dengan perilaku.

manusia. Nilai - nilai baru yang diyakini

Seandainya sikap tidak konsisten dengan

benar, baik, indah, dan sebagainya, pada

perilaku, mungkin ada faktor dari luar diri

akhirnya akan mempengaruhi emosi atau

manusia yang membuat sikap dan perilaku

komponen afektif dari sikap individu. Oleh

tidak konsisten. Faktor tersebut adalah

karena

dapat

sistem nilai eksternal yang berada di

(emosi)

masyarakat, diantaranya norma, politik,

itu,

dikatakan

komponen

sebagai

afektif

perasaan

individu terhadap obyek atau subyek, yang

budaya, dan sebagainya.

sejalan dengan hasil penilaiannya. Sedang


komponen

kecenderungan

bertindak

berkenaan dengan keinginan individu untuk


melakukan

perbuatan

keyakinan

dan

sesuai

dengan

keinginannya.

Sikap

seseorang terhadap suatu objek atau

Menurut Gerungan5 sikap dapat


pula diklasifikasikan menjadi sikap individu
dan sikap sosial. Sikap sosial dinyatakan
oleh cara-cara kegiatan yang sama dan
berulang-ulang terhadap obyek sosial, dan
5

subjek

dapat

positif

atau

negatif.

REGION Volume I. No. 2. Juni 2009

Gerungan WA., Psikologi Sosial (Bandung: Refika


Aditama, 2000)

biasanya

dinyatakan

oleh

sekelompok

ditumbungkan dan dikembangkan, melalui

orang atau masyarakat. Sedang sikap

proses pembelajaran siswa yang sesuai

individu, adalah sikap yang dimiliki dan

dengan motivasi, dan keinginan mereka.

dinyatakan

oleh

seseorang

pada

seseorang.

Sikap

Demikian juga, sikap harus diarahkan pada

akhirnya

dapat

suatu

obyek

tertentu,

sehingga

membentuk sikap sosial, manakala ada

memudahkan mengarahkan belajar siswa

seragaman sikap terhadap suatu obyek.

pada sasaran belajar yang sesuai dengan

Dalam konteks pemahasan ini, sikap yang

minat dan keinginannya.

dimaksud

b. Karakteristik Sikap

mengingat
dalam

adalah

sikap

individual,

pendidikan yang

kajian

ini

dihabahas

menyangkut

Selain mempunyai komponen, sikap

proses

juga mempunyai beberapa karakteriatik

pendidikan secara individual, mengingat

yaitu sikap mempunyai arah, intensitas,

keinginan,

keluasan, konsisten, dan spontanitas. Arah

kebutuhan,

kemampuan,

motivasi, sasaran didik sangat beragam.

disini maksudnya arah positif atau negati;

Sejalan dengan pengertian sikap

intensitas maksudnya kekuatan sikap itu

yang dijelaskan di atas, dapat dipahami

sendiri, dimana setiap orang belum tentu

bahwa: 1) sikap ditumbuhkan dan dipelajari

mempunyai kekuatan sikap yang sama.

sepanjang

Dua orang yang sama-sama mempunyai

perkembangan

bersangkutan

dalam

orang

yang

keterkaitannya

sikap

positif

terhadap

sesuatu,

tidak

dengan obyek tertentu, 2) sikap merupakan

menutup kemungkinan adanya perbedaan

hasil belajar manusia, sehingga sikap

kekuatan sikapnya, yang satu positif tetapi

dapat ditumbuhkan dan dikembangkan

yang satu lagi lebih positif. Keluasan sikap

melalui proses belajar, 3) sikap selalu

meliputi cakupan aspek obyek sikap yang

berhubungan

dengan obyek,

disetujui atau tidak disetujui oleh seseorang.

tidak

sendiri,

berdiri

4)

sehingga

sikap

dapat

Sedangkan konsistensi adalah kesesuaian

berhubungan dengan satu obyek, tetapi

anatara

dapat pula berhubungan dengan sederet

responnya, atau tidak adanya kebimbangan

obyek sejenis, 5) sikap memiliki hubungan

dalam bersikap. Karakteristik sikap terakhir

dengan aspek motivasi dan perasaan atau

adalah spontanitas yaitu sejauh mana

emosi.6

kesiapan

Mengetahui

karakter

sikap

pernyataan

subyek

sikap

untuk

dengan

mengatakan

semacam ini sangat penting manakala kita

sikapnya secara spontan. Suatu sikap dapat

akan membahas sikap secara cermat. Dari

dikatakan mempunyai spontanitas yang

sifat ini dapat diketahui bahwa sikap dapat

tinggi, apabila sikap dinyatakan tanpa perlu

Ibid

REGION Volume I. No. 2. Juni 2009

pengungkapan atau desakan agar subyek

dalam menanggapi obyek atau subyek di

menyatakan sikapnya.

lingkungannya.

c. Cara

Menumbuhkan

dan

Mengembangkan Sikap
Sikap

dapat

Tidak

semua

informasi

dapat

mempengaruhi sikap. Informasi yang dapat


dan

mempengaruhi sikap sangat tergantung

belajar.

pada isi, sumber, dan media informasi yang

Dalam proses belajar tidak terlepas dari

bersangkutan. Dilihat dari segi isi informasi,

proses komunikasi dimana terjadi proses

bahwa informasi yang menumbuhkan dan

tranfer pengetahuan dan nilai. Jika sikap

mengembangkan sikap adalah berisi pesan

merupakan hasil belajar, maka kunci utama

yang bersifat persuasif. Dalam pengertian,

belajar sikap terletak pada proses kognisi

pesan yang disampaikan dalam proses

dalam

Bloom,

komunikasi haruslah memiliki kemampuan

serendah apapun tingkatan proses kognisi

untuk mempengaruhi keyakinan sasaran

dikembangkan

ditumbuhkan

melalui

belajar

siswa.

proses

Menurut
7

siswa dapat mempengaruhi sikap. Namun

didik,

demikian, tingkatan kognisi yang rendah

tersebut akan didapat siswa sendiri melalui

mungkin saja dapat mempengaruhi sikap,

proses

tetapi sangat lemah pengaruhnya dan sikap

disebutkan, bahwa untuk dapat memberikan

cenderung labil. Proses kognisi yang dapat

pesan yang persuasif kepada sasaran didik

menumbuhkan dan mengembangkan sikap

haruslah dibawa pada obyek telaah melalui

secara signifikan, sejalan dengan taksonomi

proses penganalisaan, pensintesisan, serta

kognisi Bloom, adalah pada taraf analisis,

penilaian, yang dilakukan sasaran didik

sintesis, dan evaluasi. Pada taraf inilah

untuk memperoleh keyakinan.

memungkinkan sasaran didik memperoleh


nilai-nilai

kehidupan

yang

dapat

meskipun

sebenarnya

belajar.

Sikap
manusia

Seperti

dapat

hidup.

di

keyakinan

atas

tumbuh

Sepanjang

telah

selama
hidupnya,

menumbuhkan keyakinan yang merupakan

manusia belajar tidak pernah berhenti.

kunci utama untuk menumbuhkan dan

Proses

mengembangkan

sikap.

pengetahuan,

akomodasi

asimilasi

dan

Melalui

proses

akomodasi

dan

dan

asimilasi
pengalaman,

pengetahuan,

berlangsung sepanjang hidup manusia.

pengalaman, dan nilai ke dalam otak

Dalam proses yang panjang inilah nilai-nilai

sasaran didik, seperti pendapat Pieget,

hidup

pada gilirannya akan menjadi referensi

kemungkinan

didapatkan

menumbuhkan
subyek
7

Utami, Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak


Berbakat (Jakarta: Rineka Cipta, 1999)

REGION Volume I. No. 2. Juni 2009

atau

oleh

besar
sikap
obyek.

manusia,
akan

mereka

yang
dapat

terhadap

Periode

kritis

penumbuhan seseorang terjadi pada usia

12 tahun sampai 30 tahun. Jika pendapat

Pengertian minat menurut bahasa

Sear ini dianut, maka penumbuhan sikap

(Etimologi), ialah usaha dan kemauan untuk

yang paling tepat ketika usia Sekolah

mempelajarai

Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP), sampai

sesuatu.

dengan Perguruan Tinggi (PT), setelah itu

adalah keinginan, kesukaan dan kemauan

sikap akan tumbuh melalui belajar dan

terhadap sesuatu hal. Menurut Hilgar minat

pengalaman pribadi masing-masing. Perlu

adalah suatu proses yang tetap untuk

dipahami, bahwa dalam hidup belajar lebih

memperhatikan dan memfokuskan diri pada

banyak ditentukan oleh diri sendiri dari pada

sesuatu yang diminatinya dengan perasaan

di bangku sekolah. Namun demikian, sudah

senang dan rasa puas. 9

menjadi kewajiban bagi sekolah untuk


menumbuhkan

Secara

dan

(Terminologi),

mencari
minat

Andi Maprare menyatakan bahwa

dasar

yang

minat adalah suatu perangkat mental yang

sasaran

didik.

terdiri dari suatu campuran dari perasaan,

Selanjutnya, di luar bangku sekolah, sikap

harapan, pendirian, prasangka, rasa takut

akan dikembangkan sendiri oleh yang

atau

bersangkutan.

Sear

mengarahkan individu kepada suatu pikiran

mengatakan, bahwa setelah usia 30 tahun

tertentu. Secara sederhana, minat (interest)

sikap

sulit

berarti kecenderungan dan kegairahan yang

berubah. Dari sini terlihat betapa pentingnya

tinggi atau keinginan yang besar terhadap

peletakan

sekolah,

sesuatu.10 H.C. Witherington menjelaskan

mengingat bahwa usia pembentukan sikap

bahwa minat adalah kesadaran seseorang

dasar ketika siswa ada pada SLTP sampai

bahwa suatu objek, seseorang, suatu soal

bermanfaat

sikap

(learning)

bagi

relatif

hidup

Lebih

lanjut

permanen

sikap

sehingga

dasar

dengan Perguruan Tinggi.

di

kecenderungan

lain

yang

atau situasi mengandung sangkut paut


dengan dirinya.11

2. Hakikat Minat

Minat dapat diartikan pula sebagai

Pada setiap orang, minat berperan

suatu kecenderungan untuk memberikan

sangat penting dalam kehidupannya. Minat

perhatian dan bertindak terhadap orang,

mempunyai

atas

aktivitas, atau situasi yang menjadi objek

perilaku dan sikap orang tersebut. Di dalam

dari minat tersebut dengan disertai dengan

dampak

yang

besar

belajarpun minat dapat menjadi sumber


motivasi

yang

kuat

dalam

mendorong

seseorang untuk belajar.


8

BPRANOWO, Pembelajaran Yang Menumbuhkan


Sikap Wirausahawan.
http://www.ekofeum.or.id/artikel.php?cid=51, h. 7

REGION Volume I. No. 2. Juni 2009

Yasin Setiawan, Pengembangan Minat Pada Anak


http://www.siaksoft.net.net/index.php?option=com_co
ntent&task=view&id=2372&Itemid=105, h. 46
10
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2004), h. 151
11
H. C. Wherington, Psikologi Pendidikan ( Jakarta:
Aksara baru, 1982), h. 122

perasaan senang.12 Sementara Abu Ahmadi

atau

mendefinisikan bahwa minat merupakan

pengalaman yang efektif yang dirangsang

sikap jiwa seseorang yang tertuju pada

olah kegiatan itu sendiri.14 Dengan kata lain,

suatu objek tertentu ketiga jiwanya (kognisi,

minat dapat menjadi penyebab kegiatan

konasi dan emosi) dan dalam hubungan itu

dan penyebab partisipasi dalam kegiatan.

unsur

perasaan

yang

terkuat.13

Minat

kegiatan

ataupun

bisa

berupa

Minat menurut Elizabeth B. Hurlock

mengandung unsur-unsur yang terdiri dari

merupakan

kognisi (mengenal), emosi (perasaan), dan

mendorong untuk melakukan apa yang

konasi (kehendak). Unsur kognisi, dalam

mereka

arti minat itu didahului oleh pengetahuan

memilih.

Bila

dan informasi mengenai objek yang dituju

sesuatu

akan

oleh minat tersebut. Unsur emosi karena

merasa berminat, bila kepuasan berkurang

dalam partisipasi atau pengalaman itu

minatpun

disertai

menambah

dengan

perasaan

tertentu

sumber

inginkan

motivasi

yang

bila

mereka

bebas

mereka

melihat

bahwa

menguntungkan,

mereka

berkurang.15
kegembiraan

Minat

akan

pada

setiap

(perasaan senang) sedangkan unsur konasi

kegiatan yang ditekuni seseorang. Bila anak

merupakan kelanjutan dari kedua unsur

berminat pada suatu kegiatan, pengalaman

tersebut

yaitu yang

mereka jauh lebih menyenangkan. Lagipula

bentuk

kemauan

melakukan
kegiatan

suatu
yang

diwujudkan dalam
dan

hasrat

kegiatan,

untuk

termasuk

diselenggarakan

oleh

sekolah.

anak-anak

pengertian,

memperoleh

kegembiraan suatu kegiatan, mereka akan


berusaha

seperlunya

saja.

Akibatnya

Pertama,

usaha

kemampuan yang sebenarnya.16

dan

Wiliam James menambahkan bahwa

kemauan untuk mempelajari (Learning) dan

minat

mencari

menentukan

dorongan

tidak

prestasi mereka jauh lebih rendah dari

Secara garis besar, minat memiliki


dua

jika

sesuatu,
pribadi

Kedua

merupakan

seseorang

dalam

mencapai tujuan tertentu.

siswa.

merupakan
17

derajat

Artinya,

diekspresikan

faktor

keaktifan

minat

melalui

utama

tidak

pernyataan

yang
belajar
hanya
yang

Crow and Crow mengatakan bahwa

menunjukkan anak didik lebih menyukai

minat (Interest) bisa berhubungan dengan

sesuatu dari pada yang lainnya, tetapi dapat

daya gerak yang mendorong kita cenderung


14

atau merasa tertarik pada orang, benda,


12

Abd. Rahman Shaleh, Psikologi Suatu Pengantar


Dalam Perspektif Islam (Jakarta: PT. Prenada media,
2004), h. 262
13
Abu Ahmadi, Psikologi umum (Jakarta: PT. Rineka
Cipta, 2003), h. 151

REGION Volume I. No. 2. Juni 2009

Abd. Rachman Abror, Psikologi Pendidikan


(Yogyakarta: PT. Tiara kencana, 1993), h. 112
15
Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak
(Jakarta: PT. Erlangga, 1978), h. 114
16
Tjandrasa, Psikologi Perkembangan Anak dan
Remaja (Jakarta: BPK Gunung Muria,1989), h. 144
17
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), h. 27

juga diimplementasikan melalui partisipasi

anak itu tidak berminat terhadap sesuatu,

aktif dalam suatu kegiatan. Suatu anggapan

maka ia tidak akan memperdulikannnya dan

yang keliru adalah bila mengatakan bahwa

tidak

minat dibawa sejak lahir. Minat adalah

perbuatannya.

perasaan

yang

berhubungan

didapat

dengan

karena

sesuatu.

Minat

pula

diekspresikan

dengan

Berdasarkan beberapa literatur di


atas,

dapat

disimpulkan

bahwa

minat

hati

untuk

terhadap sesuatu itu dipelajari dan dapat

adalah

mempengaruhi belajar selanjutnya serta

memperhatikan suatu hal atau aktivitas

mempengaruhi

dimana aktivitas tersebut secara terus

baru.

Jadi,

penerimaan
minat

minat-minat

terhadap

kecenderungan

sesuatu

menerus diperhatikan dan dilakukan tanpa

merupakan hasil belajar dan cenderung

adanya paksaan dari orang lain, sebaliknya

mendukung belajar aktivitas berikutnya.

dengan disertai rasa senang.

Dengan kata lain, minat adalah

a. Ciri-ciri Minat

suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan

Minat taraf tinggi merupakan hasil

pada suatu hal atau aktivitas suasana tanpa

dari pendidikan penting orang yang benar-

ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya

benar terdidik, ditandai dengan adanya

adalah penerimaan akan suatu hubungan

minat-minat yang benar-benar besar serta

antara diri sendiri dengan sesuatu di luar

benar terhadap hal-hal yang dinilai secara

diri. Semakin kuat atau dekat hubungan

singkat oleh pandangan hidup seseorang

tersebut, semakin besar minatnya.

atau

seluruh

perbendaharaan.

Norma

Menurut Drs. Agus Sujanto minat

seseorang yang ditentukan oleh arah minat

adalah perbuatan perhatian yang sengaja

menulisnya dengan arti oleh apa yang

terlahir dengan kemauan dan bergabung

dianggap ada sangkut paut dengan dirinya.

pada minat dan bakat. Sedangkan menurut


Kriterinton

minat

adalah

kesadaran

Minat

berbeda

dari

dalam

kesenangan

sementara

bukan

kesenangan

seseorang terhadap suatu objek, suatu soal

memotivasi

tindakan,

atau situasi yang mengandung sangkut paut

ketetapan. Rasa bosan merupakan lawan

dirinya.

dari minat. Kebosanan terjadi di sekolah,

melainkan

dalam

Berbagai pendapat yang berbeda

penting mengenal perbedaan antara minat

mengemukakan arti dari minat, namun

dan kesenangan dan menyadari bahwa

demikian

kesenangan

pada

dasarnya

mengatakan

sering

menjadi

ke

arah

bahwa minat itu timbul dari dalam diri anak

kebosanan, karena minat dan kebosanan

yang disertai dengan rasa senang lalu

berpengaruh pada penyesuaian pribadi dan

diekspresikan dengan perbuatan, kalau

sosial

REGION Volume I. No. 2. Juni 2009

anak.Minat

memegang

peranan

10

penting dalam kehidupan anak sebagai

sedangkan minat

sumber motivasi untuk belajar, sumber

minat remaja.

aspirasi, kegembiraan dan prestasi.

2. Minat

teman

bergantung

sebayanya

pada

kesiapan

belajar.
Dr.

Med.

Metasari

dalam

buku

Anak-anak

tidak

dapat

mempunyai

Perkembangan Anak, menyebutkan ada

minat sebelum mereka siap secara fisik

beberapa ciri minat pada seorang anak,

dan mental, sebagai contoh : mereka

diantara sebagai berikut:18

tidak dapat mempunyai minat yang

1. Minat

tumbuh

bersamaan

dengan

perkenbangan fisik dan mental.


2. Minat

bergantung

pada

kesiapan

belajar.
3. Minat bergantung pada kesempatan
belajar.

dipengaruhi

oleh

pengaruh

budaya.

Untuk lebih jelasnya akan diuraikan


satu persatu sebagai berikut:
bersamaan

dengan

perkembangan fisik dan mental.


Minat di semua bidang berubah selama
terjadi perubahan fisik dan mental. Pada
waktu

pertumbuhan

kematangan

dicapai,

terlambat
minat

dan

menjadi

lebih stabil. Anak yang berkembang


lebih cepat atau lebih lambat dari pada
teman sebayanya. Anak yang lambat
matang

akan

menghadapi

masalah

sosial karena minat mereka minat anak,


18

permainan tersebut.
3. Minat bergantung pada kesempatan
belajar.

pada lingkungan dan minat, bahkan


anak-anak

maupun

dewasa,

yang

Karena lingkungan anak kecil sebagian

7. Minat itu Egosentrik.

tumbuh

koordinasi otot yang diperlukan untuk

menjadi bagian dari lingkungan anak.

6. Minat berbobot emosional.

1. Minat

sampai mereka memiliki kekuatan dan

Kesempatan untuk belajar bergantung

4. Perkembangan minat terbatas.


5. Minat

sungguh-sungguh untuk permainan bola

besar

terbatas

pada

rumah,

minat

mereka tumbuh dari rumah. Dengan


bertambah

luasnya

lingkaran

sosial

mereka menjadi tertarik pada minat


orang di luar rumah yang mulai mereka
kenal.
4. Perkembangan minat terbatas.
Ketidakmampuan fisik dan mental serta
pengalaman yang terbatas membatasi
minat anak. Anak yang cacat fisik
misalnya, tidak mungkin mempunyai
minat yang sama pada olah raga seperti
teman sebaya yang perkembangann
fisiknya normal.

Yasin Setiawan, op.cit.,h. 7

REGION Volume I. No. 2. Juni 2009

11

5. Minat

dipengaruhi

oleh

pengaruh

1. Minat dapat diekspresikan melalui suatu

budaya.

pernyataan yang menunjukkan bahwa

Anak-anak mendapat kesempatan dari

siswa lebih menyukai suatu hal dari

orang tua, guru dan orang lain untuk

pada yang lain.

belajar mengenai apa saja yang oleh


kelompok

budaya

dianggap

minat

yang

yang

mereka

sesuai

dan

mereka tidak diberi kesempatan untuk


menekuni minat yang dianggap tidak
sesuai bagi mereka oleh kelompok

2. Siswa yang memiliki minat terhadap


suatu subjek tertenu cenderung untuk
memberikan

perhatian

yang

lebih

besdar terhadap subjek tersebut.


3. Minat dapat dimanifestasikan melalui
partisipasi dalam suatu aktivitas.
b. Macam-Macam Minat

budaya mereka.
6. Minat berbobot emosional

Minat memegang peranan penting

Bobot emosional, aspek efektif, dari

dalam

minat menentukan kekuatannya. Bobot

mengajar

emosional yang tidak menyenangkan

digolongkan menjadi beberapa macam,

melemahkan minat bobot emosional

antara lain berdasarkan timbulnya minat

yang menyenangkan memperkuat.

dan berdasarkan arahnya minat.

7. Minat itu Egosentrik.

pelaksanaan

proses

belajar

sehingga

minat

dapat

1. Berdasarkan timbulnya, minat dapat

Sepanjang masa kanak-kanak, minat itu

dibedakan menjadi dua

egosentris, misalnya : minat anak laki-

macam antara lain:

laki

pada

matematika,

sering

keyakinan

bahwa

berlandaskan
kepandaian

dibidang

sekolah

akan

penting

menuju

matematika

merupakan

a.

timbul karena kebutuhan biologis

di

atau

langkah

kedudukan

Minat Primitif adalah minat yang

jaringan-jaringan

misalnya

yang

tubuh,

kebutuhan

makanan,

perasaan

akan

enak

dan

menguntungkan dan bergengsi di dunia

nyaman, kebebasan beraktivitas

usaha.

serta seks.

Selain beberapa ciri minat di atas, di


dalam buku Belajar dan Faktor-faktor Yang
Slameto

Mempengaruhinya,
menambahkan
mempunyai

bahwa

minat

terdiri

ciri

seseorang

atas

sebagai

berikut:

b.

Minat Kultural atau sosial adalah


minat

timbulnya

karena

proses belajar, minat ini tidak


secara

langsung

berhubungan

dengan diri kita. Misalnya minat


belajar individu punya pengalaman
bahwa

REGION Volume I. No. 2. Juni 2009

yang

masyarakat

atau

12

lingkungan akan lebih menghargai


orang-orang

terpelajar

a. Expressed interest adalah minat

dan

yang

diungkapkan

dengan

pendidikan tinggi, sehingga hal ini

meminta

akan menimbulkan minat individu

menyatakan

untuk belajar dan berprestasi agar

kegiatan-kegiatan baik yang berupa

mendapat

tugas maupun bukan tugas dengan

penghargaan

dari

lingkungan, hal ini mempunyai arti

atau

diungkapkan
minat

dapat

mengobservasi

secara

terhadap

lain:

dilakukan subjek

a. Minat Intrinsik adalah minat yang


berhubungan

menuliskan

dengan

dibedakan menjadi dua macam antara

langsung

untuk

b. Manifest interest adalah minat yang

dirinya.
arahnya,

subjek

perasaan senang.

yang sangat penting bagi harga

2. Berdasarkan

kepada

cara

cara
langsung

aktivitas-aktivitas

yang

c. Tested interest adalah minat yang

dengan

diungkapkan

cara

menyimpulkan

aktivitas itu sendiri, ini merupakan

dari hasil jawaban tes objektif yang

minat yang lebih mendasr atau

diberikan.

minat

asli.

Misalnya

seseorang

d. Inventoried interest adalah minat

belajar karena memang pada ilmu

yang

pengetahuan atau karena memang

menggunakan alat-alat yang sudah

senang membaca, bukan karena

distandardisasikan.19

ingin

mendapatkan

pujian

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


Minat

b. Minat Ekstrinsik adalah minat yang


berhubungan dengan tujuan akhir
kegiatan

tujuannya

dengan

atau

penghargaan.

dari

diungkapkan

tersebut,

sangat

penting,

minat

individu

terhadap suatu objek, pekerjaan, orang,

kemungkinan minat tersebut hilang.

benda, dan persoalan yang berkenaan

Misalnya seseorang yang belajar

dengan dirinya timbul karena ada faktor

dengan tujuan agar menjadi juara

yang mempengaruhinya pada objek yang

kelas atau lulus ujian.

diamati.

cara

tercapai

yang

ada

3. Berdasarkan

sudah

apabila

Faktor minat mempunyai peranan

mengungkapkan

minat dapat dibedakan menjadi empat

Dalam
perkembangan,

buku

psikologi

suatu

pendekatan

macam, terdiri atas:


19

REGION Volume I. No. 2. Juni 2009

Abd. Rahman shaleh, op.cit., h. 265-266

13

sepanjang rentang kehidupan dijelaskan

b. Sikap adalah adanya kecendrungan

sebagai berikut:

dalam

Sebab timbulnya minat bergantung


pada

seks/jenis

kelamin,

subjek

untuk

menerima,

menolak suatu objek yang berharga

intelegensi,

baik atau tidak baik.

lingkungan dimana ia hidup, kesempatan

c. Permainan adalah merupakan suatu

untuk mengembangkan minat, minat teman-

permasalahan tenaga psikis yang

teman sebaya, status dalam kelompok

tertuju pada suatu subjek semakin

sosial,

intensif perhatiannya.

kemampuan

bawaan,

minat

keluarga, dan banyak faktor-faktor lain.20


Faktor-faktor

suatu

proses

dapat

pengenalan lingkungan fisik yang

mempengaruhi timbulnya minat terhadap

nyata baik dalam dirinya sendiri

sesuatu,

maupun di luar

secara

yang

d. Pengalaman

garis

besar

dapat

dirinya dengan

dikelompokkan menjadi dua yaitu yang

menggunakan organ-organ indra.

bersumber dari dalam diri individu yang

e. Tanggapan adalah banyaknya yang

bersangkutan (misal: umur, bobot, jenis

tinggal dalam ingatan setelah itu

kelamin, pengalaman, perasaan mampu,

melakukan pengamatan. Kalau kita

kepribadian) dan yang berasal dari luar

lihat secara jeli, maka akan tampak

mencakup lingkungan keluarga, lingkungan

suatu

sekolah dan lingkungan masyarakat. Agus

pengamatan

Sujanto21 memperkuat pendapat ini, dengan

meskipun

menyebutkan

yang

gejala yang saling berkaitan, karena

mempengaruhi minat ada 2, yakni faktor

tanggapan itu sebenarnya kesan

internal dan faktor eksternal.

yang

1. Faktor Internal

mengamati objek. Tanggapan itu

bahwa

faktor-faktor

Adapun faktor yang tergolong dalam

maka

a. Motif adalah keadaan dalam pribadi


yang

mendorong

tertentu guna mencapai tujuan.

tanggapan,

keduanya

tinggal

merupakan

setelah

semakin

mengamati

individu

untuk melakukan aktivitas-aktivitas

dan

antara

individu

terjadi setelah adanya pengamatan,

faktor internal, yaitu :

orang

perbedaan

suatu

jelas

individu

objek,

akan

semakin positif tanggapannya.


f.

Persepsi merupakan proses untuk


mengingat atau mengidentifikasikan
sesuatu, biasanya dipakai dalam
persepsi rasa, bila benda yang kita

20

Djasman Adimiharja, Psikologi Umum Pusat


Pengembangan Penataran Guru Tertulis (Bandung,
1987-1988), h. 216
21
Yasin Setiawan, op.cit.,h. 12

REGION Volume I. No. 2. Juni 2009

ingat atau yang kita identifikasikan


adalah objek yang mempengaruhi

14

oleh persepsi, karena merupakan


tanggapan
terhadap

secara
suatu

langsung
objek

atau

rangsangan.

Motif sosial ini dapat menjadi faktor


yang

membangkitkan

melakukan

sesuatu

minat

aktivitas

untuk
tertentu.

Misalnya minat untuk belajar atau menuntut

2. Faktor Eksternal

ilmu

Lingkungan

bisa

juga

pengetahuan

timbul

karena

ingin

mendapat penghargaan dari masyarakat,

mempengaruhi minat, karena lingkungan

karena

mempunyai peranan yang sangat penting

pengetahuan cukup luas (orang pandai)

terhadap individu, baik itu lingkungan fisik

mendapat kedudukan tinggi dan terpandang

yang berhubungan dengan benda konkrit

dalam masyarakat.

maupun lingkungan fisik yang berhubungan

3. faktor emosional

dengan jiwa seseorang.

biasanya

yang

memiliki

ilmu

Minat mempunyai hubungan yang erat

Lingkungan itu sendiri terbagi atas 2

dengan

emosi.

Bila

seseorang

bagian, yakni (1) Lingkungan fisik, yaitu

mendapatkan kesuksesan pada aktivitas

berupa alat misalnya keadaan tanah. (2)

akan menimbulkan perasaan senang, dan

Lingkungan

hal

sosial,

yaitu

merupakan

tersebut

akan

memperkuat

lingkungan masyarakat dimana lingkungan

terhadap

ini adanya interaksi individu yang satu

suatu kegagalan akan menghilangkan minat

dengan yang lain. Keadaan masyarakat

terhadap hal tersebut.

akan memberi pengaruh tertentu kepada


individu.

aktivitas

Jadi

minat

tersebut.

minat

Sebaliknya

merupakan

suatu

kecenderungan yang menetap dalam hati

Dengan teknik pengungkapan yang

untuk

selalu

mengingat

sesuatu

atau

22

mengerjakan sesuatu secara terus menerus

mengungkapkan bahwa ada tiga faktor

tanpa merasa terbebani untuk mendapatkan

yang menjadi timbulnya minat, antara lain

apa

yaitu:

perasaan

1. Dorongan dari dalam diri individu

yaitu:

cukup

berbeda,

Crow

and

Crow

yang

dibutuhkan
senang.

perasaan

dengan

disertai

Adapun

indikatornya

senang,

partisipasi,

Dorongan ingin tahu atau rasa ibngin

perhatian, keaktifan, dan mentaati peraturan

tahu akan membangkitkan minat untuk

atau aturan main yang terkait dengan

membaca,

subjek.

belajar,

menuntut

ilmu,

melakukan penelitian dan lain-lain.


2. Motif Sosial

3. Hakikat Perilaku
Dalam Kamus bahasa Indonesia,

22

kata perilaku berarti tanggapan atau reaksi


Abd. Rahman Shaleh, op.cit., h.265-266

REGION Volume I. No. 2. Juni 2009

15

seseorang (individu) terhadap rangsangan

belajar,

atau lingkungan. Dalam agama perilaku

bakat.26

yang baik adalah perilaku yang sesuai

dan

Saifudin

proses

pembawaan

Azwar

dalam

atau

bukunya

dengan tujuan penciptaan manusia ke

menjelaskan bahwa perilaku sebagai reaksi

dunia, yaitu untuk menghambakan diri

bersifat sederhana maupun kompleks dan

kepada tuhanya.

merupakan ekspresi sikap seseorang.27

Skiner

seorang

ahli

psikologi,

Sikap itu sudah terbentuk dalam dirinya

mengatakan bahwa perilaku merupakan

karena sebagai tekanan atau hambatan dari

respon atau reaksi seseorang terhadap

luar maupun dalam dirinya. Artinya potensi

23

stimulus dari luar , dari segi biologis

reaksi yang sudah terbentuk dalam dirinya

perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas

akan muncul berupa perilaku aktual sebagai

oerganisme

cerminan

makhluk

hidup

yang

sikapnya.

Jadi

jelas

bahwa

bersangkutan, sehingga perilaku manusia

perilaku dipengaruhi oleh faktor dalam diri

adalah tindakan atau aktifitas manusia itu

maupun faktor lingkungan yang ada di

sendiri yang mempunyai bentangan yang

sekitarnya. Perilaku adalah semua kegiatan

sangat luas. Bohar Soeharto mengatakan

atau aktivitas manusia baik yang diamati

perilaku

langsung, maupun yang dapat diamati oleh

adalah

hasil

proses

belajar

mengajar yang terjadi akibat dari interksi

pihak luar.

dirinya dengan lingkungan sekitarnya yang

Menurut Kurt Lewin, perilaku adalah

diakibatkan oleh pengalaman-pengalaman

fungsi karakteristik individu (motif, nilai-nilai,

pribadi.24 Benyamin Bloom seorang ahli

sifat kepribadian, dll) dan lingkungan, faktor

psikologi

lingkungan memiliki kekuatan besar dalam

pendidikan

membagi

perilaku

manusia dalam 3 (tiga) kawasan yaitu

menentukan

kognitif, afektif, dan psikomotor.25

kekuatannya

Setiap perilaku yang ada pada diri

perilaku,
lebih

terkadang

besar

daripada

karakteristik individu sehingga menjadikan

manusia dipengaruhi oleh perkembangan

prediksi

dan

Dalam

perilaku manusia adalah suatu keadaan

perkembangan manusia atau makhluk lain

yang seimbang antara kekuatan-kekuatan

pada umumnya dapat dibedakan dalam 3

pendorong

hal

pertumbuhannya.

yaitu

proses

pematangan,

proses

penahan.

perilaku

dan

lebih

komplek.

Jadi,

kekuatan-kekuatan

28

23

Soekidjo Notoatmodjo, Promosi Kesehatan & Ilmu


Perilaku (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2007), h. 133
24
Tulus Tuu, Peran Disiplin Pada Perilaku dan
Persetasi Siswa (Jakarta: PT. Grafindo Persada,
2004), h. 63
25
Soekidjo Notoadmodjo, op. cit., h. 139

REGION Volume I. No. 2. Juni 2009

26

Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Ilmu Psikologi


(Jakarta: PT. Bulan Bintang, 1991), h. 26
27
Saifudin Azwar, op. cit., h. 9
28
Ibid., h. 11

16

Kurt Lewin menambahkan perilaku


dapat

berubah

apabila

terjadi

Perilaku
kongkret

merupakan

yang

tampak

cerminan

dalam

sikap,

ketidakseimbangan antara kedua kekuatan

perbuatan dan kata-kata yang muncul

tersebut di dalam diri seseorang sehingga

karena proses pembelajaran, rangsangan

adanya 3 kemungkinan terjadi perubahan

dan lingkungan.30

perilaku pada diri seseorang, diantaranya


adalah:

Sekilas, di atas terlihat bahwa antara


sikap dan perilaku ada kesamaan. Oleh

1. Kekuatan-kekuatan
meningkat,

karena

pendorong
stimulus

karena itu, psikolog sosial, seperti Morgan

yang

dan King, Howard dan Kendler, serta Krech

mendorong untuk terjadinya perubahan

dkk., mengatakan bahwa antara sikap dan

perilaku.

perilaku adalah konsisten. Apakah selalu

2. Kekuatan-kekuatan penahan menurun,


karena

adanya

memperlemah

stimulus

kekuatan

bahwa sikap konsisten dengan perilaku?

yang

Seharusnya, sikap adalah konsisten dengan

penahan

perilaku, akan tetapi karena banyaknya

tersebut.

faktor yang mempengaruhi perilaku, maka

3. Kekuatan

pendorong

meningkat,

kekuatan penahan menurun.29

dapat juga sikap tidak konsisten dengan


perilaku. Dalam keadaan yang demikian

Para psikolog, di antaranya Morgan

terjadi adanya desonansi nilai.

dan King, Howard dan Kendler, Krech,


Crutchfield

dan

Ballachey,

Sikap mempengaruhi perilaku lewat

mengatakan

suatu proses pengambilan keputusan yang

bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh

teliti dan beralasan dan berdampak sebagai

faktor lingkungan dan hereditas. Faktor

berikut: 1) Perilaku tidak banyak ditentukan

lingkungan yang mempengaruhi perilaku

oleh sikap umum tapi oleh sikap yang

adalah beragam, di antaranya pendidikan,

spesifik

nilai dan budaya masyarakat, politik, dan

dipengaruhi tidak hanya oleh sikap tetapi

sebagainya.

juga

Sedang

faktor

hereditas

terhadap

oleh

sesuatu.

norma-norma

2)

Perilaku

subjektif

yaitu

merupakan faktor bawaan seseorang yang

keyakinan kita mengenai apa yang orang

berupa karunia pencipta alam semesta

lain inginkan agar kita perbuat. 3) Sikap

yang telah ada dalam diri manusia sejak

terhadap suatu perilaku bersama norma-

lahir, yang banyak ditentukan oleh faktor

norma subjektif membentuk suatu intensi

genetik. Kedua faktor secara bersama-

atau niat untuk berperilaku tertentu.

sama mempengaruhi perilaku manusia.

Sikap

spesifik

yang

dapat

mempengaruhi perilaku adalah sikap sosial


29

Soekidjo Notoatmodjo, Pendidikan dan Perilaku


Kesehatan (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), h. 114

REGION Volume I. No. 2. Juni 2009

30

Tulus Tuu, loc. cit., h. 63

17

yang dinyatakan dengan cara berulangulang pada kegiatan yang sama31 atau lebih
lazimnya

disebut

kebiasaan,

motif

merupakan dorongan, keinginan dan hasrat


yang berasal dari dalam diri32, nilai-nilai
merupakan

norma-norma

sedangkan

kekuatan

BPRANOWO,
Pembelajaran
Yang
Menumbuhkan Sikap Wirausahawan.
http://www.ekofeum.or.id/artikel.php?c
id=51

subjektif

pendorong

dan

kekuatan penahan adalah berupa nasihat


atau penyuluhan dan informasi.33
Berdasarkan beberapa teori di atas
maka dapat

Azwar, Saifudin. 2002. Sikap Manusia: Teori


dan Pengukurannya. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar

ditarik kesimpulan bahwa

prilaku adalah segala tindakan atau reaksi

Ellis, Robert S..Educational Psychology: a


Problem Approach. NewYork:d. Van
Nostrard Co.
Gagne, Robert M., dan Leslie J. Briggs. 1974.
Principles of Instructional Design. New
York: Holt, Rinehart and Winston, Inc
Gerungan WA. 2000. Psikologi
Bandung: Refika Aditama

Sosial.

manusia yang disebabkan oleh dorongan


organisme

kongkret

kebiasaan,

motif,

yang

terlihat

nilai-nilai,

dari

kekuatan

pendorong dan kekuatan penahan sebagai


reaksi atau respon seseorang yang muncul
karena

adanya

pembelajaran

dan

H. C. Wherington. 1982. Psikologi Pendidikan.


Jakarta: Aksara Baru

pengalaman

proses

rangsangan

dari

lingkungannya. Adapun indikatornya adalah


respon terhadap lingkungan, hasil proses

Howard H., Kendler. 1974. Basic Psychology.


Philipines: Benyamin/Cummings
Hurlock, Elizabeth B.1978. Perkembangan
Anak. Jakarta: PT. Erlangga
Keterkaitan Sikap, Perilaku Toleransi Dengan
Nilai Moral Lainnya.
http://www.edukasi.net/mol/mo_full.ph
p?moid=14&fname+ppkn101_03.hm

belajar mengajar, ekspersi kongkret berupa


sikap, kata-kata, dan perbuatan.

DAFTAR PUSTAKA
Abror,

Abd. Rachman. 1993. Psikologi


Pendidikan. Yogyakarta: PT. Tiara
kencana.

Adimiharja, Djasman.1987-1988. Psikologi


Umum
Pusat
Pengembangan
Penataran Guru Tertulis. Bandung
Ahmadi, Abu. 2003. Psikologi Umum. Jakarta:
PT. Rineka Cipta
31

Gerungan, op. cit., h. 150


Ibid.., h. 141
33
Soekidjo Notoatmodjo, op. cit., h. 175
32

REGION Volume I. No. 2. Juni 2009

Munandar, Utami. 1999. Pengembangan


Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta:
Rineka Cipta
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan
Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta
_______. 2007. Promosi Kesehatan & Ilmu
Perilaku. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Sarwono, Sarlito Wirawan.1991. Pengantar
Ilmu Psikologi. Jakarta: PT. Bulan
Bintang
Setiawan, Yasin. Pengembangan Minat Pada
Anak
http://www.siaksoft.net.net/index.php
?

18

Shaleh, Abd. Rahman. 2004. Psikologi Suatu


Pengantar Dalam Perspektif Islam.
Jakarta: PT. Prenada media
Sukiati.

Syah,

Sikap Guru Terhadap Tugas Dengan


Disiplin
Kerja
Guru.
Program
Pascasarjana Magister Studi Islam
Konsentrasi manajeman Pendidikan.
Bekasi : UNISMA

Hubungan Tingkat Pengetahuan


Dengan Sikap Masyarakat terhadap
Hukum
Waris
Islam.
http://www.ligatama.org/jurnal/edisiI/W
aris%20Islam.htm

Tjandrasa. 1989. Psikologi Perkembangan


Anak dan Remaja. Jakarta: BPK
Gunung
Muria

Muhibbin.2004. Psikologi Belajar.


Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Tuu , Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada


Perilaku dan Persetasi Siswa. Jakarta:
PT.
Grafindo Persada

Tenrie, M. Shabran. 2005. Tesis. Studi


Korelasional Antara Kompensasi dan

REGION Volume I. No. 2. Juni 2009

19

Anda mungkin juga menyukai