Anda di halaman 1dari 10

1

Kata Pengantar

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Otot dan Istilah .
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang Otot dan Istilahnya,
yang kami sajikan berdasarkan dari berbagai sumber. Makalah ini memuat tentang
Otot dan Istilah yang kami ulas berdasarkan dari kasus yang diberikan kepada kami.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada dosen Biomedik Anfis yaitu dr.Suhartatik
yang telah membimbing kami agar dapat mengerti dan memahami tentang Anatomi
dan Fisiologi Sistem Musculuskeletal.
Akhir kata, kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kami. Amin.

Kepanjen, 28 September 2012

Penyusun

BAB I

PENDAHULUAN
Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang, permasalahan, serta tujuan
dan manfaat dari pembuatan makalah ini. Selain itu bab ini juga menjelaskan batasan
masalah, metodologi pembuatan makalah dan sistematika pembahasan keseluruhan
makalah.
1.1 Latar Belakang

Otot ( Musculus) merupakan alat gerak aktif karena kemampuan berkontraksi. Otot
memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika berelaksasi. Kontraksi otot
terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan , sedangkan relaksasi otot terjadi jika otot
sedang beristirahat.
1.2 Rumusan Masalah

Perumusan yang diangkat dalam menyelesaikan makalah ini adalah :

Pengertian tentang musculus.

Istilah-istilah otot

Fungsi otot

Klasifikasi jaringan otot

Bagian-bagian otot

Jenis-jenis otot

1.3 Tujuan dan Manfaat Pembuatan Makalah

Tujuan dan manfaat dari Sistem Anatomi Fisiologi Musculuskeletal ini


antara lain :

Mempermudah proses pembelajaran

Memahami tentang otot

Mengetahui letak otot dan fungsinya

Bab II

Pembahasan
A. Pengertian tentang Musculus
Otot ( Musculus) merupakan alat gerak aktif karena kemampuan berkontraksi.
Otot memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika berelaksasi.
Kontraksi otot terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan , sedangkan relaksasi
otot terjadi jika otot sedang beristirahat.
B. Istilah-istilah Otot

Istilah khusus pada jaringan otot


Organel selular yang umum juga terdapat dalam serabut otot, tetapi sebagian
memiliki nama yang berbeda.
1.Sitoplasma disebut sarkoplasma.
2.Retikulum endoplasma disebut retikulum sarkoplasma.
3.Membran plasma disebut sarkolema.
a.Tubulus-T adalah rangkaian tubulus transverses pada otot rangka danjantung
yang terbentuk melalui invaginasi sarkolema berbentuk seperti jari.
b.Sisterna terminal adalah struktur berbentuk kantong di kedua sisi tubulus-T
reticulum sarkoplasma.
c.Invaginasi tubulus-T dan Sisterna terminal yang berdekatandi kedua sisinya
membentuk suatu triad.

Istilah gerakan anatomi


o Fleksi dan ekstensi
Fleksi adalah gerak menekuk atau membengkokkan. Ekstensi adalah
gerakan untuk meluruskan. Contoh: gerakan ayunan lutut pada
kegiatan gerak jalan. Gerakan ayunan ke depan merupakan
(ante)fleksi dan ayunan ke belakang disebut (retro)fleksi/ekstensi.
Ayunan ke belakang lebih lanjut disebut hiperekstensi.

o Adduksi dan abduksi

Adduksi adalah gerakan mendekati tubuh. Abduksi adalah gerakan


menjauhi tubuh. Contoh: gerakan membuka tungkai kaki pada posisi
istirahat di tempat merupakan gerakan abduksi (menjauhi tubuh). Bila
kaki digerakkan kembali ke posisi siap merupakan gerakan adduksi
(mendekati tubuh).
o Elevasi dan depresi
Elevasi merupakan gerakan mengangkat, depresi adalah gerakan
menurunkan. Contohnya: Gerakan membuka mulut (elevasi) dan
menutupnya (depresi)juga gerakan pundak keatas (elevasi) dan
kebawah (depresi).
o Inversi dan eversi
Inversi adalah gerak memiringkan telapak kaki ke dalam
tubuh. Eversi adalah gerakan memiringkan telapak kaki ke luar. Juga
perlu diketahui untuk istilah inversi dan eversi hanya untuk wilayah di
pergelangan kaki.
o Supinasi dan pronasi
Supinasi adalah gerakan menengadahkan tangan. Pronasi adalah
gerakan menelungkupkan. Juga perlu diketahui istilah supinasi dan
pronasi hanya digunakan untuk wilayah pergelangan tangan saja.
o Endorotasi dan eksorotasi
Endorotasi adalah gerakan ke dalam pada sekililing sumbu panjang
tulang yang bersendi (rotasi). Sedangkan eksorotasi adalah gerakan
rotas ke luar.

C. Fungsi Otot

Gerakan

Pemeliharaan postur dan otot

Produksi panas

Melindungi tulang dan organ internal

D. Klasifikasi jaringan Otot


Otot diklasifikasikan secara structural berdasarkan ada tidaknya striasi silang (lurik),
dan secara fungsional berdasarkan kendali konstruksinya, volunter (sadar) atau
involunter (tidak sadar), dan juga berdasarkan lokasi.
E. Jenis-jenis Otot
Menurut jenis jaringan otot berdasarkan struktur dan sifat fisiologisnya dapat
dibedakan menjadi :
1. Otot rangka

Sel-sel otot berbentuk serabut

Panjang serabut 15 cm

Inti terletak dibawah permukaan sel dengan arah aksis panjang serabutserabut otot.

Membran sel otot disebut sarkolema,lapisan permukaanya menyatu


membentuk tendon

Dipersarafi oleh satu ujung saraf terletak pada bagian tengah serat

Dikendalikan oleh kesadaran

Sarkoplasma,berisi :
- Miofibri-miofibril, miofibril memiliki filamen aktin dan filamen miosin. Filamenfilamen ini bertanggung jawab terhadap kontraksi otot dan memberikan corak
warna pada otot.
- Cairan : kalium,magnesium,fosfat dan enzim protein dalam jumlah besar
- Mitokondria,untuk menghasilkan energi pada otot

- Ritikulum sarkoplasmik,mengatur kontraksi otot


1. Mekanisme kontaksi otot rangka.
Rangsangan pada sebuah saraf motorik ( yang mensarafi serabut otot) pada
ujung saraf motorik mensekresi neurotransmiter Asetilkolin. Asetilkolin akan
menyebabkan retikulum sarkoplasmik melepaskan sejumlah ion kalsium
( yang tersimpan dalam RS) kedalam miofibril. Ion kalsium menimbulkan
kekuatan menarik filamen aktin dan miosin,yang menyebabkan gerakan
bersam-sama sehingga menghasilkan proses kontraksi. Kemudian dalan satu
detik ion kalsium dipompa kembali kedalam ritikulum sarkoplasmik tempat ion
kalsium disimpan. Kembalinya ion kalsium ini menyebabkan kontrasi otot
berhenti.
Otot tidak pernah istirahat benar,meskipun keliatannya demikian. Pada
hakekatnya mereka selalu berada dalam keadaan tonus otot,yang berarti siap
untuk bereaksi terhadap rangsangan. Misalnya ketokan pada tendo patella
mengakibatkan kontraksi dari extensor quadrisep femoralis dan sedikit
rangsangan sendi lutut. Sikap tubuh ditentukan oleh tingkat tonus.
2. Perubahan-perubahan bentuk otot rangka untuk penyesuaian fungsi
Hipertropi otot : Peningkatan jumlah massa otot,akibat peningkatan jumlah
filamen aktin dan miosin,sehingga otot membesar.
Atropi otot : Menurunnya jumlah masa otot
Hiperplasia : Peningkatan jumlah serat otot
2. Otot polos

Sel-sel berbentuk spidel

Inti di tengah

Serabut-serabut retikular transversal menghubungkan sel-sel otot


berdekatan dan membentuk suatu kelompok sehingga menjadi unit-unit
fungsional.

Otot polos dibagi menjadi dua tipe:


1. Tipe multi unit

a. Tiap serat bekerja tanpa tergantung pada serat yang lain


b. Di persarafi oleh sebuah ujung saraf
c. Masing-masing serat dapat berkontraksi secara tidak bergantung pada
yang lain
d. Pengaturanya terutama dilakukan oleh sinyal saraf
e. Jarang menunjukan kontraksi yang spontan
Conyohnya : siliaris mata,iris mata dan otot piloerektor
2. Tipe unit tunggal (viseral)
a Tiap serat bersatu menjadi lembaran atau berkas
b Bekarja secara bersama-sama
c Membran sel saling berhubungan satu sama lain
sehingga ion-ion dapat melalui secara bebas da
ri satu sel ke sel yang lainya
d Disebut juga otot polos viseral
Contoh: usus,ureter,uterus,duktus biliaris dan banyak pe mbuluh darah.
e Di persarafi oleh satu ujung saraf
f Pengaturannya dilakukan oleh: sinyal saraf, hormonal, dan oleh
renggangan.
Kontrasi otot polos,adanya rangsang baik oleh saraf (otonom), hormonal
atau oleh rengganga, saluran kalsium teraktivasi pada serabut otot. Sehingga
ion kalsium dari ekstraseluler masuk kedalam sel melalui saluran yang telah
teraktivasi,ion kalsium kemudian mengaktifkan filamen miosin dan aktin
sehingga menimbulkan kontrasi otot.
Untuk menimbulkan relaksasi pada kontrasi otot polos ,perlu untuk
mengeluarkan ion kalsium dari cairan yang mengelilingi filamen aktin dan
miosin. Pemindahan ini dilakukan oleh pompa kalsium yang memompa ion
kalsium keluar dari serabut otot polos ke cairan ekstraseluler.
Bila konsentrasi ion kalsium dalam cairan ekstraseluler turun,kontraksi otot
polos biasanya hampir tidak ada sama sekali.

3. Otot jantung
Inti terletak di tengah-tengah serabut otot
Serat tersusun seperti suatu kisi-kisi,serat-serat terpisah kemudian
bergabung kembali dan menyebar kembali.
Serat-serat otot jantung terdiri atas banyak sel otot jantung yang saling
berhubungan satu dengan lainya dalam suatu rangkian.
Sel-sel itu dipisah satu dengan lainya oleh membran sel yang disebut diskus
interkalatus, sehingga pada otot jantung akan tampak daerah-daerah gelap
yang menyilang serat-serat otot jantung.
Memiliki miofibril tertentu yang mengandung filamen miosin dan aktin
Otot jantung tidak dapat dikendalikan oleh kesadaran seperti otot rangka,Otot
jantung dikendalikan oleh sistem saraf otonom. Otot jantung memiliki
kemampuan khusus untuk mengadakan kontraksi otomatis dan ritmis tanpa
tergantung pada tidaknya rangsangan saraf, cara kerja seperti ini disebut
miogenik.
Kontraksi otot jantung,adanya pelepasan neurotransmiter pada ujung saraf
otonom yang mengakibatkan pelepasan ion-ion kalsium dari retikulum
sarkoplasmik. Dalam seperbeberapa ribu detik berikutnya, ion kalsium ini
berdifusi kedalam miofibril mengaktifkan filamen aktin dan miosin,hal ini akan
menimbulkan kontrasi otot jantung. Selain ion kalsium yang dilepaskan dari
sistem retikulum sarkoplasmik ke dalam sarkoplasma otot,sebagian besar
diperlukan ion-ion kalsium tambahan dari cairan ektrseluler kedalam
retikulum sarkoplasmik. Tentu saja tampa tambahan ion kalsium ini, kekuatan
kontrasi otot jantung akan menurun.
F. Bagian-bagian Otot
- TENDON urat otot, bagian ujung otot yang mengecil.
- VENTRIKEL empal otot, bagian tengah otot yang menggembung.
- ORIGO ujung otot yang melekat pada tempat yang tidak bergerak.

- INSERSIO ujung otot yang melekat pada tempat yang bergerak.


- NORMOTROFI otot yang besarnya normal.
- ATROFI otot yang mengecil, lisut.
- HIPERTROFI otot yang membesar.
- DISKUS INTERKALARIS bagian khas otot jantung yang merupakan batas.

Bab III
Penutup
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalm makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya karena

10

terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini.
Kami banyak berharap pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun
kepada kami demi sempurnanya makalah ini.
Semoga makalah ini berguna bagi kami dan khususnya para pembaca.

Anda mungkin juga menyukai