II
di
Kalimantan
(Lembaran
Negara
Tahun
1955
No.9).
Sejumlah
Rp.
2.737.726.900.000,00
Sehingga
Menjadi
Rp.13.340.340.000.000,00.
PERATURAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR
NOMOR 1 TAHUN 2011
TENTANG PAJAK DAERAH
Bab II
Jenis Pajak
Pasal 2
Jenis Pajak Daerah dalam Peraturan Daerah ini terdiri atas :
a. Pajak Hotel
b. Pajak Restoran
c. Pajak Hiburan
d. Pajak Reklame
e. Pajak Penerangan Jalan
f. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan
g. Pajak Parkir
h. Pajak Air Tanah dan
i. Pajak Sarang Burung Walet
j. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
k. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.
Bab III
Pajak Hotel
Pasal 7
(1) Tarif Pajak Hotel ditetapkan sebesar 10% (sepuluh persen).
(2) Khusus Rumah Kos dengan jumlah kamar lebih dari 10 (sepuluh), tarif Pajak
Hotel ditetapkan sebesar 5 % (lima persen)
Bab IV
Pajak Restoran
Pasal 13
Tarif Pajak Restoran ditetapkan sebesar 10% (sepuluh persen).
Bab V
Pajak Hiburan
Pasal 19
Tarif Pajak Hiburan ditetapkan sebagai berikut :
(1). Jenis Hiburan dengan tarif 10 % (sepuluh persen), antara lain :
a. pagelaran kesenian
b. pagelaran musik
c. pagelaran tari
d. pagelaran busana
e. pertunjukkan dan keramaian umum menggunakan film
f. penyelenggaraan pertandingan olah raga.
(2). Jenis Hiburan dengan tarif 15 % (lima belas persen), antara lain :
a. permainan bilyar
b. permainan ketangkasan.
(3) Jenis Hiburan dengan tarif 20 % (dua puluh persen), antara lain :
a. kontes kecantikan
b. pameran
c. sirkus/akrobat/sulap
d. permainan golf
e. permainan bolling
f. balap kendaraan bermotor
g. ketangkasan Air
h. ketangkasan Darat.
(4) Besar tarif jenis Hiburan Pacuan Kuda sebesar 25% (dua puluh lima persen).
(5) Besar tarif jenis Hiburan Pusat Kebugaran sebesar 30 % (tiga puluh persen).
(6) Jenis Hiburan dengan tarif 35 % (tiga puluh lima persen), antara lain :
a. panti pijat dan
b. mandi uap/spa.
Bab VI
Pajak Reklame
Pasal 25
Tarif Pajak Reklame ditetapkan sebesar 25% (dua puluh lima persen).
Bab VII
Pajak Penerangan Jalan
Pasal 31
(1) Tarif Pajak Penerangan Jalan ditetapkan sebesar 10% (sepuluh persen).
(2) Penggunaan tenaga listrik dari sumber lain oleh industri, pertambangan
minyak bumi dan gas alam, tarif Pajak Penerangan Jalan ditetapkan sebesar 3%
(tiga persen).
(3) Penggunaan tenaga listrik yang dihasilkan sendiri, tarif Pajak Penerangan
Jalan ditetapkan sebesar 1,5% (satu koma lima persen).
Bab VIII
Pajak Mineral Bukan Logam Dan Batuan
Pasal 37
Tarif Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan ditetapkan sebesar 15% (lima belas
persen).
Bab IX
Pajak Parkir
Pasal 43
Tarif Pajak Parkir ditetapkan sebesar 25% (dua puluh lima persen).
Bab X
Pajak Air Tanah
Pasal 49
Tarif Pajak Air Tanah ditetapkan sebesar 20% (dua puluh persen).
Bab XI
Pajak Sarang Burung Walet
Pasal 55
(1) Tarif Pajak Sarang Burung Walet alami ditetapkan sebesar 10% (sepuluh
persen).
(2) Tarif Pajak Sarang Burung Walet Pengusahaan (buatan) ditetapkan sebesar 7%
(tujuh persen).
Bab XII
Pajak Bumi Dan Bangunan Perdesaan Dan Perkotaan
Pasal 61
Tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan ditetapkan sebesar 0,3
% (nol koma tiga persen).
Bab XIII
Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan
Pasal 73
Tarif Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Sebesar 5 % (lima persen).
Perkembangan
menunjukkan angka yang menurun. Pada tahun 2013 nilai eksporsebesar US$
31,00milyardan tahun 2014 menurun menjadi US$ 25,82 milyar. Akan tetapi, nilai
ekspor tahun 2011 merupakan nilai ekspor tertinggi yaitu US$ 37,97 milyar.
Kalimantan
Timur
dalam
menghasilkan
devisa
negara
melalui
merupakan
pelabuhan
terbesar
untuk
mengekspor
barang-barang
dengan
Program
gubernur
dalam
upaya
meluncurkan program "Satu juta hektar Kelapa Sawit" sehingga area pabrik akan
meningkat dari tahun ke tahun.
Potensi Peternakan Tahun 2015
Sampai akhir tahun 2014, populasi ternak yang terbesar jumlahnya di
Kalimantan Timur adalah sapi (termasuk sapi perah) yaitu sebanyak 101.820
ekor. Dibanding dengan keseluruhan jumlah ternak yang terdiri dari 7 (tujuh) jenis
ternak yaitu sapi, sapi perah, kerbau, kambing, domba, babi dan kuda maka
populasi sapi mencapai 44,72 persen.
Banyaknya ternak bibit sapi yang masuk sebesar 4.745 ekor yang hanya
terdiri dari sapi.Sedangkan ternak potong yang masuk berjumlah 91.867 ekor dari
5 jenis ternak yaitu sapi, kerbau kambing, domba dan babi.
Pemotongan hewan ternak untuk konsumsi bisa dilakukan di rumah
potong hewan dan di luar rumah potong hewan. Hewan ternak yang dipotong di
rumah potong sebanyak 42.536 ekor, terdiri dari 3 (tiga) jenis hewan ternak saja
yaitu sapi, kerbau dan babi. Sedangkan yang dipotong di luar rumah potong
hewan berjumlah 78.061 ekor dari 6 (enam) jenis hewan ternak. Dari keseluruhan
hewan ternak potong yang terbanyak dipotong adalah sapi dan kambing yaitu
55.781 ekor dan 41.754 ekor. Ini terlihat pengaruhnya terhadap produksi daging.
Kontribusi daging sapi terhadap produksi daging merupakan yang terbanyak
dibandingkan dengan ternak lainnya yaitu 8.811,72 ton atau 80,90 persen dari
total produksi daging ternak yang berjumlah 10.891,02 ton.
Untuk jenis unggas, pada akhir tahun 2014 total populasi-nya sebesar
51.744.439 ekor yang berasal dari 4 jenis unggas yang dibudidayakan (ayam
kampung, ayam ras pedaging, ayam ras petelur dan itik). Adapun unggas
terbanyak adalah ayam ras pedaging yaitu 46.553.307 ekor. Demikian pula
dengan jumlah unggas bibit yang masuk, terbanyak adalah jenis ayam ras
pedaging mencapai 4.783.359 ekor.
Produksi daging yang dihasilkan dari ke 4 (empat) jenis unggas tersebut
pada tahun 2014 yaitu ayam kampung 4.758,70 ton, ayam ras pedaging 43.644,20
ton, ayam ras petelur 308,80 ton dan itik 95,10 ton. Sementara itu produksi telur
yang dihasilkan dari ayam ras, ayam kampung dan itik sebanyak 9.232,7 ton.
Potensi Pariwisata Tahun 2015
Saat ini sektor pariwisata merupakan salah satu sektor primadona dalam
menghasilkandevisa negara. Selain itu juga diharapkan sebagai sektor yang padat
karya yakni sektor yang banyak menyerap tenaga kerja, dan diharapkan berperan
dalam meningkatkan pendapatan masyarakat.Tercatat bahwa museum Negeri
Mulawarman yang merupakan salah satu obyek pariwisata yang menarik baik
bagi wisatawan domestik maupun asing mengalami peningkatan pengunjung
sepanjang tahun 2012-2014.
Pada tahun2014 jumlah pengunjung di museum ini kembali meningkat
dibandingkan
tahunsebelumnyayangjugamengalami
peningkatan
dibanding
hasil
tambang
yang
sangat
besar
pengaruhnya
dalam