LAPORAN KASUS
Tn. A
Umur
38 tahun
Jenis Kelamin
Laki-laki
Alamat
Pekalongan
Agama
Islam
Suku
Jawa
Masuk RSDK
25 April 2016
No. CM
C528388
Keluhan Utama
2 tahun yang lalu pasien mengeluh nyeri saat buang air besar. Nyeri dirasakan pada
daerah anus dan dirasakan hilang timbul, timbul terutama saat buang air besar, nyeri dirasakan
tidak menjalar . Darah (+) merah segar menempel pada tinja, kentut (+), demam (-), mual (-),
muntah (-), perut kembung (-), lemah (-), letih (-), lesu (-), diare (-). Nyeri tidak mengganggu
aktivitas.
31
32
1 tahun yang lalu pasien merasa nyeri semakin berat saat buang air besar dan
beraktivitas sehingga pasien memutuskan berhenti bekerja. Darah segar (+) menetes saat buang
air besar, lendir (+), diare (+), lemah (+), letih (+), lesu (+), BB turun (+) (dilihat dari celana
pasien yang terasa semakin longggar), makan rendah serat (+), mual (-), muntah (-). Di RSUP
dr.Kariadi dilakukan pemeriksaan CT scan dan dikatakan tumor rektum stadium IV, sehingga
direncanakan operasi pembuatan saluran tinja pada dinding perut kanan.Saat ini pasien sudah
melakukan kemoterapi sebanyak 12x dan operasi colostomi, serta hendak melanjutkan untuk
program radioterapi.
-
- Riwayat
Sosial Ekonomi
Pasien dulu bekerja sebagai supir, dengan Istri yang bekerja sebagai wiraswasta.. Pembiayaan
pengobatan menggunakan BPJS non PBI.
Kesan sosial ekonomi kurang
33
: Tampak baik
Kesadaran
: GCS: E4M6V5
Tanda Vital
Tensi
: 130/90 mmHg
Nadi
: 80x/menit
RR
: 20 kali/menit
Suhu
: 36,5 0C
TB
: 160 cm
BB saat ini
: 51 kg
BMI
: 19,9
: mesosefal
Mata
Telinga
Hidung
Tenggorok
Leher
Thorax
Jantung
Pa
34
Pe
Au
Paru
I
: Hemithoraks kanan sama dengan hemithoraks kiri saat statis dan dinamis
Pa
Pe
Au
Abdomen
I
:
: datar, terlihat scar bekas operasi, tampak kolostomi pada regio lumbalis
sinistra
Au
Pe
: timpani, pekak sisi (+)N, pekak alih (-), nyeri ketok tidak dapat dinilai
Pa
Ekstremitas
Motorik
Gerak
Kekuatan
Tonus
Trofi
RF
RP
Klonus
3.2.2.3 Status Lokalis
Superior
+/+
555/555
N/N
Eutrofi/Eutrofi
++/++
-/-
Inferior
+/+
555/555
N/N
Eutrofi/Eutrofi
++/++
-/-/-
Rectal toucher: Tonus sphincter ani cukup, teraba tumor 7 cm dari regio anal, konsistensi
keras, fixed, batas tidak tegas, nyeri tekan (+), darah (+)
35
Hasil
11.8 mg/dL
33,7
3,82
30,8
88,4
34,9
8,49
320
14,7
5,61
Rujukan
13,00-16,00 (g/dL)
40-54 (%)
4,4-5,9 (10^6/l)
27,00-32,00 (pg)
76-96 (fL)
29,00-36,00 (g/dL)
3,8-10,6 (10^3/L)
150-400 (10^3/L)
11,60-14,80 (%)
4,00-11,00 (fL)
Keterangan
L
L
L
36
37
38
Tak tampak opasitas patologis pada cavum abdomen dan cavum pelvis
Jumlah udara usus meningkat
Tampak dilatasi usus
Masih tampak udara pada cavum pelvis dengan colon sigmoid masih tampak
mengembang
Tampak fecal material
Tak tampak free air
Pada proyeksi LLD tampak multiple air fluid level pendek pendek
Kesan
Sesuai gambaran ileus obstruksi letak rendah
Pemeriksaan X foto thorax AP (24 november 2015)
Klinis : pre op laparotomi ec ileus obstruksi
Cor :
CTR <50%
Bentuk dan letak normal
Pulmo :
Corakan bronkovaskuler meningkat
Tampak bercak pada lapangan bawah paru kiri
Hemidiafragma kanan setinggi costa 11 posterior
39
40
41
42
Klinis : Tumor Rectum 1/3 Tengah Curiga Ganas, Mohon Evaluasi Resectibilitas Dan Staging
Kesan :
Penebalan circumferensial asimetris ireguler pada regio sigmoid dengan tebal maksimal 1,58
cm, sampai anus(sepanjang 18,8cm) disertai penyempetan lumen pada level tersebut dan fat
strandingdisekitarnya serta tampak menempel dan sulit dipisahkan dengan prostat dan aspek
poterioinferior vesika urinaria. Terdapat multiple limfadenopati pada perirectal, presacral space,
mesentrial, inguinal kanan kiri dan parairta ukuran terbesar 2,38 x 1,29 cm pada paraaorta.
Mild hepatomegali dengan nodul hipodens soliter pada segmen 8 (diameter 2,07cm)
Massa Rectum T4bN2M1a
Tak nampak gambaran metastasis pada tulang yang terlihat
43
44
45
46
47
Tampak penebalan sirkumferensial asimetris (CT Number 26-45 HU) pada rectosigmoid
dengan tebal maksimal 1,4cm sepanjang 4,7 cm disertai penyempitan lumen setinggi
level tersebut tampak infiltrasi ke perirectal tissue. Tak tampak klasifikasi. Pada injeksi
kontras tampak enhancement (CT Number post kontras 42-68 HU)
Hepar ukuran dan bentuk normal, tepi reguler, sudut lancip. Tampak multipel nodul
dengan ukuran bervariasi pada segmen 8 (ukuran terbesar 0,8x0,8cm) vena porta dan
hepatika tak melebar
48
Kesan :
Massa intraluminer pada rectosigmoid dengan tebal maksimal 1,4 cm sepanjang 4,7
cm disertai penyempitan lumen setinggi level tersebut dan infiltrasi ke perirectal tissue
Multiple limfa denopati pada paraaorta kanan kiri sampai parailiaca kiri (ukuran terbesar
1,5cm)
Multiple nodul dengan ukuran bervariasi pada segmen 8 (ukuran terbesar 0,8x0,8cm)
Cenderung gambaran metastasis
T3N10M1b
MSCT scan abdomen dengankontras (16 Februari 2016), dibandingkandengan MSCT scan
abdomen dengankontras (29 Juli 2015)
49
50
51
52
53
Klinis : CA Recti
Masih Tampak penebalan sirkumferensial asimetris (CT Number 39-55 HU) pada
rectosigmoid dengan ukuran relatif sama dengan sebelumnya (ukuran saat ini
tebalmaksimal 1,9cm sepanjang 5,2 cm sebelumnya tebal maksimal 1,4cm
sepanjang 4,7 cm) disertai penyempitan lumen setinggi level tersebut. Paska injeksi
kontras tampak enhancement inhomogen (CT Number post kontras 71-89 HU)
54
Masih tampak multiple limfadenopati pada paraaorta kanan kiri, parailiaca kanan kiri
(ukuran terbesar 1,5cm x 0,9 cm pada paraaorta kiri)
Hepar ukuran dan bentuk normal, tepi reguler, sudut lancip. Tampak 2 buah nodul
hipodens pada segmen 4 dan 8 (ukuran terbesar 0,9 x0,8cm) vena porta dan hepatika
tak melebar
Duktus biliaris intra-ekstrahepatal tak melebar
Vesika fellea tak tampak membesar, dinding tak menebal, tak tampak batu
Lien ukuran normal, parenkim homogen, tak tampak nodul
Pankreas ukuran normal, parenkim homogen, duktus pankreatikus tak melebar.
Ginjal kanan ukuran dan bentuk normal, PCS tak melebar, tak tampak batu atau massa
Ginjal kiri ukuran dan bentuk normal, PCS tak melebar, tak tampak batu atau massa
Aorta tak melebar.
Prostat ukuran tak membesar tampak menempel dengan rectum
Vesika urinaria dinding tidak menebal permukaan sebagian reguler. Tak tampak batu /
massa0
Tak tampak cairan bebas intraabdomen
Tak tampak lesi titik maupun destruksi pada tulang yang terlihat
Pada lapangan paru yang terlihat
Tampak 2 buah nodl pada segmen 8 paru kiri (ukuran terbesar 0,4 cm)tampak infiltrat
pada segmen 8 paru kiri tampak efusi pleura kiri
Kesan :
Masi tampak massa intraluminer pada rectosigmoid dengan ukuran relatif sama
dibandingkan sebelumnya (ukuran saat ini tebalmaksimal 1,9cm sepanjang 5,2 cm
sebelumnya tebal maksimal 1,4cm sepanjang 4,7 cm) disertai penyempitan lumen
setinggi level tersebut
Multiple limfadenopati pada paraaorta kanan kiri sampai parailiaca kanan kiri (ukuran
terbesar 1,5cm x 0,9 cm pada paraaorta kiri)
Multiple nodul dengan ukuran bervariasi pada segmen 4 dan 8 hepar (ukuran terbesar
0,9 x 0,8cm)Cenderung gambaran metastasis
Multiple nodul pada 8 paru kiri (ukuran terbesar 0,4 cm) disertai infiltrat pada segmen 8
paru kiri Cenderung gambaran metastasis
Efusi pleura kiri
55
3.4 Diagnosis
Adenokarsinoma berdiferensiasi baik at regio rektum T4aN2bM1 ( Hepar)
3.5 Terapi
Pembedahan
Pasien sudah dilakukan kolostomi sementara
Kemoterapi
Pasien sudah menjalani kemoterapi sebanyak 12x sejak Mei 2015
Radiasi
Pasien mendapatkan program untuk eksternal radiasi
Lapangan Radiasi
Whole pelvis AP/PA : 40:60, Anus masuk lapangan radiasi
56
Dosis Terapi
TTD : 5000 cGy
Fraksinasi 200 cGy, dilakukan seminggu 5 kali, kemudian evaluasi setelah pemberian
terapi 1000 cGy.
Setelah itu dilakukan pemantauan pada hilangnya gejala dan munculnya tanda tanda
perbaikan, efek samping radiasi, perbaikan keadaan umum, pemantauan penyebaran dan
perkembangan tumor, serta laboratorium darah terutama hemoglobin, hematokrit, leukosit, dan
trombosit. Saat ini pasien akan diberikan eksternal radiasi yang ke 1.