Anda di halaman 1dari 10

RS KONFIDENSIAL

Kompleks Angkasa Permai no 234, Jl Kali Wader No 468 New


Yorkarto
telp 0724 554498 fax 0724 556644
Visum et Repertum
No : 021/2012
I. PROJUSTISIA
II. Pendahuluan
Berdasarkan surat permintaan penyidik nama AKP Handak Prakarsa, SIK,NRP
75030751,
Jabatan
Kepala
Kepolisian
Sektor
Mantrijeron
No.
B/213/SerseI/IV/2016 tanggal 13 April 2016 asal kepolisian Sektor Kedaton
maka telah dilakukan pemeriksaan luar pada hari Rabu tanggal Tiga Belas
April dua ribu enam belas mulai pukul tiga lebih lima belas menit WIB
sampai pukul empat nol lima menit WIB yang dipimpin oleh dokter
Felicya Rosari NIP 1118011043 jabatan dokter jaga Unit Forensik
terhadap:------------------------------------------------------------------------------Nama : Hatman Umur : 60 tahun,jenis kelamin ; Laki-laki, agama ; Islam
pekerjaan : Swasta, alamat : Raman Utara, Seputih Raman akibat peristiwa
korban ditemukan meninggal di dalam bangunan toko dengan luka lepuh
pada badan akibat kebakaran toko daerah Kedaton sekira pukul 01.15
WIB-------------Dengan hasil sebagai berikut :
III. Hasil pemeriksaan
III. 1 Pemeriksaan Luar
a.

Keadaan jenazah : Jenazah terlentang diatas meja otopsi, tertutup


kantong mayat berwarna biru oranye bertuliskan Badan Nasional
Penanggulangan Bencana. Jenazah menggunakan celana dasar warna
hitam tanpa merk tanpa ukuran dengan jumlah kantong depan kiri
atas satu, depan kanan atas satu, tanpa isi, belakang kanan atas satu,
tertutup, tanpa isi dan celana dalam warna biru muda, merk Loss
ukuran M. -------

b.

Bercak
jenazah
:
tidak
ada-------------------------------------------------------------------------------c.
Kaku jenazah :
tidak
ada-----------------------------------------------------------------------------------d.
Pembusukan:
tidak
ada-------------------------------------------------------------------------e.
Ukuran jenazah: panjang jenazah 160 centimeter, berat badan : 68
Kilogram------------f.
i.

ii.

iii.
iv.

v.
vi.

vii.

viii.

Kepala :
Pada belakang kepala sisi kiri, tiga senti meter garis pertengahan
belakang, lima senti meter diatas batas tumbuh rambut belakang,
terdapat memar warna kemerahan sekitar ukuran empat senti
meter kali tiga koma lima senti meter
Mata kanan dan kiri tertutup, selaput bening mata kanan dan kiri
keruh, teleng mata kanan dan kiri bulat dengan diameter lima
mili meter, warna tirai mata kanan dan kiri coklat, selaput bola
mata kanan dan kiri pucat, selaput kelopak mata kanan dan kiri
pucat-------------------------------------------------------------------------Hidung
dan
kedua
telinga
berbentuk
biasa
---------------------------------------------------Gigi - geligi : Rahang kanan atas gigi ke empat tidak ada, gigi ke
enam sampai ke delapan sisa akar. Rahang kanan bawah gigi ke
enam sampai ke delapan tidak ada. Rahang kiri atas gigi
pertama, ke dua, ke tiga, ke enam hingga ke delapan sisa akar.
Rahang kiri bawah gigi ke tiga sisa akar, ke empat sampai ke
delapan
tidak
ada.
Jumlah
gigi
empat
belas
gigi
---------------------------------------------------------------Mulut tertutup, lidah tidak terjulur dan tidak tergigit. Dari lubang
mulut, lubang hidung, lubang telinga tidak keluar apa-apa
--------------------------------------------------Pada belakang kepala sisi kiri, tiga senti meter garis pertengahan
belakang, lima senti meter diatas batas tumbuh rambut belakang,
teraba bengkak warna sama kulit sekitar ukuran empat senti
meter kali tiga koma lima senti meter---------------Pada dahi kiri, enam senti meter dari garis pertengahan depan,
tiga senti meter diatas sudut mata terdapat luka lecet tekan
dengan
ukuran
lima
mili
meter
kali
enam
mili
meter-------------------------------------------------------------------------------------Tepat pada alis kiri terdapat memar kemerahan ukuran satu senti
meter
kali
lima
mili
meter----------------------------------------------------------------------------------------------

ix.

Pada hidung sisi kiri terdapat luka lecet jenis tekan dengan
ukuran
enam
milimeter
kali
tiga
mili
meter---------------------------------------------------------------------x.
Pada bibir atas sisi kiri satu koma lima senti meter dari garis
pertengahan depan, empat koma lima senti meter di bawah sudut
mata bagian dalam terdapat luka lecet dengan ukuran lima mili
meter kali tiga mili meter----------------------------------xi.
Pada bibir atas sisi kiri bagian dalam tepat garis pertengahan
depan, terdapat memar kemerahan ukuran dua koma lima senti
meter
kali
satu
koma
lima
senti
meter--------------------------------------------------------------------------------------------------g.
Leher
:
tidak
ditemukan
tanda-tanda
kekerasan
pada
leher--------------------------------------h.
Badan :
--------------------------------------------------------------------------------------------------------i. Pada dada kanan tiga belas senti meter dari garis pertengan depan
dua puluh tiga senti menter dari puncak bahu, tampak melepuh
kulit ari mengelupas-------------------ii.
Pada seluruh punggung kanan mulai dari puncah bahu sampai
dengan pinggang kanan tampak luka lepuh kulit ari mulai
mengelupas------------------------------------------i.
Anggota gerak: pada lengan kanan atas sisi belakang tampak kulit
ari mengelupas -------III.2 Pemeriksaan dalam: tidak dilakukan berdasarkan permintaan
penyidik No. B / 213 / Serse / IV / 2016 tanggal 13 April 2016 asal
kepolisian Sektor Kedaton-------------------------------------III.3
Pemeriksaan
penunjang:
------------------------------------------------------------------

IV.

tidak

dilakukan

Kesimpulan :
1. Jenazah laki-laki, panjang jenazah 160 centimeter, berat badan : 68
Kilogram,
gigi
geligih
tidak
utuh
(III.1e,III.1f.iii)----------------------------------------------------------------------------------2. Terdapat luka lepuh punggung kanan, lengan kanan serta dada kanan
akibat
kekerasan
fisika
(III.1h,
III.1i)---------------------------------------------------------------------------------------------

3. Terdapat lecet jenis tekan pada dahi kiridan hidung sisi kiri akibat
kekerasan
tumpul
(III.1f.vi,
III.1f.viii)--------------------------------------------------------------------------------------------4. Terdapat luka memar pada belakang sisi kiri, bibir atas sisi kiri dan bibir
atas sisi kiri bagian akibat kekerasan tumpul (III.1f.i, III.1f.ix,
III.1f,x)-------------------------------------------5. Kelainan poin 2 dan 3 dapat menyebabkan kematian korban tanpa
mengesampingkan sebab kematian lain karena tidak dilakukan
pemeriksaan dalam (III.2)------------------------6. Perkiraan saat kematian korban adalah satu sampai dua jam dari saat
sebelum
pemeriksaan
(III.1b,
III.1c,
III.1d)--------------------------------------------------------------------------Penutup
Demikian visum et repertum ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk
digunakan sebagaimana mestinya dengan mengingat sumpah jabatan dan
berdasar UU no 8 tahun 1981 serta Lembaran Negara no 350 tahun
1937.---------------------------------------------------------------------

Mengetahui,
Direktur RS Konfidensial

dokter pemeriksa

Dr. dr. Sarah Carolin, MARS

dr. Felicya Rosari

ANALISIS KASUS

1. Analisis tentang perhitungan perkiraan saat kematian dari hasil pemeriksaan


tanatologis nya
Kematian adalah suatu proses yang dapat dikenal secara klinis pada seseorang
berupa tanda kematian, yaitu perubahan yang terjadi pada tubuh mayat. Perubahana
tersebut dapat timbul dini pada saat meninggal atau beberapa menit kemudian,
misalnya kerha hantung dan peredaran darah berhenti, pernapasan berhenti, refleksi
cahaya dan reflex kornea mata hilang, kulit pucat dan relaksaasi otot. Setelah
beberapa waktu timbul perubahan pasca mati yang jelas yang memungkinkan
diagnosis kematian lebih pasti. Tanda-tanda tersebut dikenal sebagai tanda pasti
kematian berupa lebam mayat (hipostasis atau lividitas pasca mati), kaku mayat
(rigor mortis), penurunan suhu tubuh, pembusukan, mumifikasi dan adiposera.
1. Tanda kematian tidak pasti
1. Pernafasan berhenti, dinilai selama lebih dari 10 menit (inspeksi, palpasi,
auskultasi).
2. Terhentinya sirkulasi, dinilai selama 15 menit, nadi karotis tidak teraba.
3. Kulit pucat, tetapi bukan merupakan tanda yang dapat dipercaya, karena
mungkin terjadi spasme agonal sehingga wajah tampak kebiruan.
4. Tonus otot menghilang dan relaksasi. Relaksasi dari otot-otot wajah
menyebabkan kulit menimbul sehingga kadang-kadang membuat orang
menjadi tampak lebih muda. Kelmasan otot sesaat setelah kematian
disebut relaksasi primer. Hal ini mengakibatkan pendataran daerahdaerah yang tertekan, misalnya daerah belikat dan bokong pada mayat
yang terlentang
5. Pembuluh darah retina mengalami segmentasi beberapa menit setelah
kematian. Segmen-segmen tersebut bergerak kearah tepi retina dan
kemudian menetap.
6. Pengeringan kornea menimbulkan kekeruhan dalam waktu 10 menit yang
masih daoat dihilangkan dengan meneteskan air.
2. Tanda pasti kematian
1. Lebam mayat (livor mortis). Setelah kematian klinis maka eritrosit akan
menempati tempat terbawah akibat gaya tarik bumi (gravitasi), mengisi
vena dan venula, membentuk bercak warna merah ungu (livide) pada
bagian terbawah tubuh, kecuali pada bagian tubuh yang tertekan alas

keras. Darah tetap cair karena adanya aktivitas fibrinolisin yang berasal
dari endotel pembulu darah. Lebam mayat biasanya mulai tampak 20 -30
menit pasca mati, makin lama intensitasnya bertambah dan menjadi
lengkap dan menetap setelah 8 12 jam. Sebelum waktu ini lebam mayat
masih hilang (memucat) pada penekanan dan dapat berpindah jika posii
mayat diubah. Memucatnya lebam akan lebih cepat dan lebih sempurna
apabila penekanan atau perubahan posisi tubuh tersebut dilakukan dalam 6
jam pertama setelah mati klinis. Tetapi walaupun setelah 24 jam, darah
masih tetap cukup cair sehingga sejumlahh darah masih dapat mengalir
dan membentuk lebam mayat di tempat terendah baru. Kadang-kadang
dijumpai bercak perdarahan berwarna biru kehitaman akibat pecahnya
pembuluh darah. Menetapnya lebam mayat dapat disebabkan oleh
bertimbunnya sel-sel darah dalam jumlah cukup banyak sehingga sulit
berpindah lagi. Selain itu kekakuan otot-otot dinding pembuluh darah ikut
mempersulit perpindahan tersebut.
2. Kaku mayat (rigor mortis). Kelenturan otot setelah kematian masih
dipertahankan karena metabolism tingkat seluluer masih berjalan berupa
pemecahan cadangan glikogen otot yang menghasilkan energi. Energy ini
digunakan untuk mengubah ADP menjadi ATP. Selama masih terdapat
ATP maka serabut aktin dan myosin tetap lentur. Bila cadangan glikogen
dalam otot habus, maka energy menjadi tidak terbentuk lagi, aktin dan
myosin menggumpal dan otot menjadi kaku. Kaku mayat dibuktikan
dengan memeriksa persendian. Kaku mayat mulai tampak kira-kira 2 jam
setelah mati klinis, dimulai dari luar tubuh (otot-otot kecil) kea rah dalam
(sentripetal). Teori lama menyebutkan bahwa kaku maya ini menjalar
kraniokaudal. Setelah mati klinis 12 jam kaku mayat menjadi lengkap,
dipertahankan selama 12 jam dan kemudian menghilang dalam urutan
yang sama. Kaku mayat umumnya tidak disertai pemendekan serabut otot,
tetapi jika sebelum terjadi kaku mayat otot berada dalam posisi teregang,
maka saat kaku mayat terbentuk akan terjadi pemendekan otot.

3. Penurunan suhu tubuh (algor mortis) . penurunan suhu tubuh terjadi


karena proses pemindahan panas dari suatu benda ke benda yang lebih
dingin, melalui cara radiasi, konduksi, evaporasi dan konveksi.
4. Pembusukan (decomposition, putrefaction). Pembusukan adalah proses
degradasi jaringan yang terjadi akibat autolysis dan kerja bakter. Autolysis
adalah pelunakan dan pencairan jaringan. Pembusukan baru tampak kirakira 24 jam pasca mati berwarna kehijauan pada perut kanan bawah, yaitu
daerah sekum yang isinya lebih cair dan penuh dengan bakteri serta
terletak dengan dinding perut.
5. Adiposera atau lilin mayat. Adiposera adalah terbentuknya bahan yang
berwarna keputihan, lunak atau berminyak, berbau tengik yang terjadi di
dalam jaringan lunak tubuh pasca mati. Dulu disebut saponifikasi, tetapi
istilah adiposera lebih disukai karena menunjukan sifat-sifat diantara
lemak dan lilin.
6. Mumifikasi. Mumifikasi adalah proses penguapan cairan atau dehidrasi
jaringan yang cukup cepat sehingga terjadi pengeringan jaringan yang
selanjutnya dapat menghentikan pembusukan. Mumifikasi terjadi bila
suhu hangat, kelembapan rendah, aliran udara yang baik, tubuh yang
dehidrasi dan waktu yang lama (12 14 minggu). Mumifikasi jarang
dijumpai dalam cuaca yang normal
Berdasarkan penjelasan tanda-tanda pasti kematian diatas, perkiraan saat
kematian adalah 1- 2 jam dari sebelum pemeriksaan, karena tidak ditemukan
lebam mayat, hal ini bisa juga terjadi dikarenakan pada bagian tubuh terbawah
tertekan alas keras. Selain itu tidak ditemukan juga kaku mayat, dimana kaku
mayat mulai tampak 2 jam setelah mati klinis, dimulai dari luar tubuh (otototot kecil) kearah dalam (sentripetal). Teori lama menyebutkan bahwa kaku
maya ini menjalar kraniokaudal. Setelah mati klinis 12 jam kaku mayat
menjadi lengkap, dipertahankan selama 12 jam dan kemudian menghilang
dalam urutan yang sama.
2. Analisis tentang jenis luka dan kelainanmanakah yang menyebabkan kematian
menurut anda, beserta alasannya ( mekanisme)

Pada jenazah didapatkan 3 jenis luka yaitu:

Terdapat luka lepuh punggung kanan, lengan kanan serta dada kanan akibat
kekerasan fisika
Luka lepuh / luka bakar thermos adalah kelainan akibat kontak permukaan luar
dan dalam dari tubh dengan panas fisik. Penyebab luka bakar thermos ada 2 yaitu:
1. Luka bakar oleh panas kering (burns/dry heat) misalnya: sinar matahari, nyala
api, dan benda padat yang panas.
2. Luka bakar oleh panas basah (scalds/ moist heat).
Secara garis besar, perubahan-perubhan yang terjadi pada korban yang mengalami
luka bakar adalah sebagai berikut:
-

Panas akan menyebabkan permeabilitas kapiler darah meningkat, sehingga


cairan tubuh yaitu air, elektrolit (misalnya Na & Cl), protein akan keluar dari
jaringan intravaskuler ke jaringan interstitial. Untuk 1% dari luas luka bakar,
maka cairan tubuh yang keluar ke interstitial adalah 0,5% - 1% dari blood
volume. Bila blood volume hilang sampai 20% makan akan terjadi penurunan
tekanan darah sehingga berakibat terjadinya cardiac failure yang kemudian

akan berakhir dengan shock.


Eritrosit akan menjadi rapuh dan pecah karena panas
Dapat terjadi Acute Renal Failure oleh karena
o Shock
o Timbunan hemoglobin dan pecahnya eritrosit
Fapat terjadi curling ulcers pada lambung, juga terjadi akut dilatasi/paralise

usus
Rasa nyeri yang hebat dapat pula menyebabkan neurogenic shock
Udara panas/ sangat panas yang terhirup dapat menyebabkan larynx oedem

yang mengakibatkan asphyxia.


Dapat terjadi keracunan akut gas CO ataupun gas toksik lainnya.

Terdapat lecet jenis tekan pada dahi kiridan hidung sisi kiri akibat kekerasan
tumpul

Luka lecet adalah suatu kerusakan yang mengenai lapisan atas dari epidermis
akibat kekerasan dengan benda yang mempunyai permukaan yang kasar, sehingga
epidermis menjadi tipis, sebagian atau seluruh lapisannya hilang.
Ciri-ciri luka lecet:
a. Sebagian atau seluruh epitel hilang
b. Kemudian permukaan tertutup oleh exudasi dan mongering (crusta)
c. Timbul reaksi radang berupa penimbunan sek-sel PMN
d. Biasanya tidak meninggalkan jaringan parut
Luka lecet dapat terjadi ante mortem atau post mortem:
Ante mortem:
-

Waarna coklat kemerahan karena eksudasi


Mikroskopis terdapat sisa-sisa epithelium dan tanda-tanda intravital

Post mortem:
-

Tampak mengkilap, warna kekuningan


Mikroskopis epidermis terpisah sempurna dari dermis dan tidak ditemukan

tanda-tanda intra vital


Pada umumnya terjadi pada daerah penonjolan tulang

Perkiraan umur luka lecet :

Hari ke 1 sampai dengan 3 berwarna coklat kemerahan karena eksudasi darah

dan cairan limfe


2 atau 3 hari kemudian pelan-pelan bertambah suran dan lebih gelap
Setelah 1 2 minggu mulai terjadi pembentukan epidermis baru
Dalam beberapa minggu akan timbul penyembuhan lengkap

Terdapat luka memar pada kepala belakang sisi kiri, bibir atas sisi kiri dan bibir
atas sisi kiri bagian akibat kekerasan tumpul
Luka memar adalah kerusakan pada jaringan subkutan sehingga pembuluhpembuluh darah (kapiler) rusak dan pecah sehingga darah meresap ke jaringan
sekitarnya. Disini permukaan kulit tidak selalu mengalam kerusakan. Bagian
tubuh yang mudah mengalami luka memar adalah bagian yang mempunyai
jaringan lemak di bawahnya dan berkulit tipis.
Cara membedakan memar dan lebam mayat:

a. Lokasi luka memar disembarang tempat, sedangkan lebam mayat pada bagian
tubuh terendah
b. Luka memar disertai dengan pembengkakan dan tanda-tanda intravital
c. Bila ditekan atau diiris warna luka memar tidak menghilang, pada lebam
mayat warna menghilang jika diiris keluar darah.
Pada korban penyebab kematian yang dialami belum diketahui, seharusnya korban
dilakukan otopsi atau pemeriksaan dalam untuk mengetahui penyebab mati pada
korban.

Anda mungkin juga menyukai