Pembimbing:
dr. Rodiani , M.Sc, Sp.OG
Penyaji:
dr. Felicya Rosari Hasianna Sirait
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. W
Usia : 28 thn
Suku/ Bangsa : Lampung / Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Gedong Tataan
MRS : 27 November 2017
Pukul : 22.00 WIB
ANAMNESIS
Keluhan Utama
• Ingin melahirkan
Keluhan Tambahan
• Demam sejak 5 hari sebelum masuk rumah
sakit, nyeri kepala, mual
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
5 hari SMRS 8 jam SMRS
• Perkawinan ke :1
• Selama
Riwayat • Riwayat Obstetrik
: 10 tahun
: G2P1A0 (lahir spontan, cukup
bulan)
Perkawinan • Riwayat Kontrasepsi : Menggunakan alat kontrasepsi
AKDR selama 6 tahun
Status Generalis
• Kepala : ca (-/-), si (-/-)
• Thoraks : cor : pembesaran (-) BJ I/II reguler
pulmo : ves +/+ rh -/- wh -/-
• Abdomen : striae gravidarum (+)
• Ekstremitas : edema -/-
PEMERIKSAAN OBSTETRI
Pemeriksaan Luar
• TFU : 3 jari dibawah proc xyphoideus (32 cm)
• Leopold 1 : Kesan bokong
• Leopold II : Kesan letak memanjang punggung
kiri.
• Leopold III : Kesan kepala
• Leopold IV : Divergen. Kesan kepala sudah
masuk PAP
• Penurunan : 3/5
• TBJ : 3255 gram
• HIS : 3 x 10’ 45”
• DJJ : 144 x/menit
PEMERIKSAAN OBSTETRI
Pemeriksaan Dalam:
Vaginal Toucher
2. Apakah penatalaksanaan
pada kasus ini sudah tepat ?
Anamnesis Teori
Dari anamnesis, didapatkan Gejala yang biasanya
pasien dengan G2P1A0 dijumpai pada demam tifoid
dengan usia kehamilan 39 adalah demam sore hari
minggu datang ke RS dengan serangkaian keluhan
Bhayangkara karena ingin
melahirkan disertai demam klinis, seperti anoreksia,
sejak 5 hari SMRS. Demam mialgia, nyeri abdomen, dan
dirasakan pasien meningkat obstipasi. Dapat disertai
pada sore dan malam hari dengan lidah kotor, nyeri
dan turun pada pagi harinya. tekan perut, dan
Selain itu juga pasien pembengkakan pada stadium
mengeluhkan mual serta sakit lebih lanjut dari hati atau
kepala yang hilang timbul. limpa atau kedua-duanya1,2
1. Apakah diagnosis pada kasus sudah tepat ?
Pemeriksaan Obstetri
• TFU : 3 jari dibawah proc. xypoideus (32 cm) 39 minggu
• Leopold I : memanjang
• Leopold II : punggung kiri JTH
• Leopold III : bagian terbawah kepala Preskep
• DJJ : 144 x/ menit. Inpartu
• VT : portio lunak, posterior, Ø 6 cm, ketuban (-) Kala I
Fase Aktif
1. Apakah diagnosis pada kasus sudah tepat ?
Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik Penunjang
Paracetamol 3 x500mg
R/ Partus Pervaginam
2. Apakah penatalaksanaan pada kasus sudah tepat ?
R/ Partus Pervaginam
Tabel 1. Penggolongan Antibiotik berdasarkan Food Drg Administration6,10
Amoxicillin Approved B L1
Cefadroxil Approved B L1
Cefotaxime Approved B L2
Ceftazidime Approved B L1
Ceftriaxone Approved B L2
Ciprofloxacin Approved C L3
Clindamycin Approved B L3
L1
Erythromycin Approved B L3 early
postnatal
Gentamicin Approved C L2
Kanamycin Approved D L2
Penicillin Approved B L1
Streptomycin Approved D L3
Sulbactam Approved – NR
Tetracycline Approved D L2
Trimethoprim/sulfamethoxazole Approved C L3
2. Apakah penatalaksanaan pada kasus sudah tepat ?
Paracetamol 3 x500mg
• Pemberian paracetamol pada ibu hamil termasuk kategori B
yang berarti studi pada binatang percobaan tidak
memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, namun belum
ada studi terkontrol pada wanita hamil, sehingga pemberian
paracetamol masih aman pada ibu hamil.7
R/ Partus Pervaginam
2. Apakah penatalaksanaan pada kasus sudah tepat ?
Paracetamol 3 x500mg
R/ Partus Pervaginam
• Pada pasien ini direncanakan partus pervaginam sesuai
dengan partograf.
3. Komplikasi apa yang dapat terjadi pada pasien ini?
Persalinan
Abortus
Prematur
Kematian
Sepsis
janin
Neonatal
intrauteri