Anda di halaman 1dari 2

ESSAY 1

Kematian sebagai Wisuda


Menarik didengarkan bagaimana kalangan sufi memaknai kematian. Mati adalah sebuah
wisuda, sebuah penantian lama untuk kembali menghadap Tuhan Sang Kekasih. Mati berarti
kembali ke rumah primordial, bak pulang mudik, suatu pristiwa emosional dan spiritual yang
menggairahkan, walaupun secara lahiriah tampaknya sakit. Mati berarti sebuah proses
metamorfosis, bagaikan kepompong yang mesti mengalami proses yang menyakitkan untuk
bisa menjelma menjadi kupu-kupu sehingga bisa mengepakkan sayapnya melihat dan
menikmati indah dan harumnya taman dengan daun, bunga, dan buahnya yang warna-warni
dalam terang matahari pagi.
Mati atau kematian adalah sebuah kata yang selalu menjadi pengingatku semenjak mengikuti
Camp Rohani Islam pada waktu SMP. Dimana salah seorang ustadz mengatakan studying
from the end of your life, belajarlah dari akhir hidupmu yaitu kematian. Hal ini senada
dengan Sabda Rasulullah, bahwa orang yang paling cerdas di dunia ini adalah yang paling
sering mengingat kematian dan mempersiapkan dirinya untuk kematian itu. Dengan
mengingat kematian aku selalu ingin memberikan yang terbaik dalam kehidupanku baik
untuk diri sendiri terlebih untuk orang banyak karena sejatinya manusia adalah khilafah di
muka bumi dan masih dengan sabda Rasulullah bahwa sebaik-baik manusia adalah manusia
yang paling bermanfaat untuk orang lain.
Berbicara mengenai peran yang telah dilakukan untuk Indonesia hal ini juga tidak bisa
dipisahkan dengan manfaat yang telah diberikan untuk orang lain. Dari semenjak SD di suatu
kampung dipelosok Sumatera Barat sampai pada suatu kota megah di Kepulauan Riau untuk
melanjutkan SMP dan SMA yaitu kota Batam dan kembali lagi ke Sumatera Barat untuk
kuliah di Universitas Andalas, setiap sekolah dan tempat yang kutinggalkan aku mencoba
untuk meninggalkan kesan yang baik. Pada saat SD aku berhasil mengharumkan nama SD 25
Koto Nopan dengan mendapat juara II lomba puisi dan juara III lomba cerdas cermat di
Kecamatan Rao Utara. Kemudian di SMP 25 Batam aku berhasil menjadi juara III lomba
pidato tingkat kota Batam dan juara I lomba cerdas cermat agama islam (CCI) di tingkat
provinsi dan membawa nama SMP 25 ke Tingkat Nasional di Bekasi. Di SMA 1 Batam aku
juga berhasil mendapat juara I CCI tingkat kota Batam dan membantu tim futsal SMA 1
menjadi juara II pada turnamen Juwita Cup. Pada saat kuliah di Jurusan Teknik Lingkungan
(TL) Universitas Andalas dengan beberapa kegiatan yang aku pimpin bisa membantu nilai

akreditasi Jurusan menjadi A pada Januari 2016. Kegiatan-kegiatan tersebut seperti Studi
Ekskursi Mahasiswa TL ke Jakarta dan Bandung 2015, HMTL Futsal Cup ke III 2014,
Pelatihan Daur Ulang Sampah. Selain itu skripsi yang kutulis juga bisa bermanfaat khususnya
bagi masyarakat Kota Sawahlunto dengan judul Analisis Konsentrasi Logam dalam PM 10 di
Udara Ambien Kota Sawahlunto pada saat Kabut Asap serta Perkiraan Risiko terhadap
Kesehatan. Kegiatan lain yaitu membantu Bapedalda Provinsi Sumatera Barat dalam
malakukan Evaluasi Kualitas Udara Perkotaan (EKUP) pada tahun 2014 dan 2015. Hal ini
semua alhamdulillah telah menjadi contoh bagi anak-anak, teman-teman dan orang tua
khususnya dikampungku untuk berani bermimpi besar walaupun dengan keadaan ekonomi
yang serba kekurangan.
Sedangkan kegiatan lain yang sedang kulakukan yaitu inventarisasi dan identifikasi sumber
pencemar air Kota Pariaman yang waktu kerjanya sampai agustus 2016. Selain itu, melihat
kondisi literasi bangsa Indonesia yang masih rendah aku mengajak beberapa teman di Teknik
Lingkungan untuk membuka perpustakaan online. Dimana kami mengumpulkan buku-buku
yang bermanfaat untuk dipinjamkan kepada orang lain melalui media sosial seperti whatsapp
dan BBM. Harapannya kegiatan tersebut menjadi cikal bakal menumbukan minat membaca
khususnya mahasiswa.
Untuk kedepannya, aku berharap suatu saat perpustakaan online ini akan berkembang
menjadi gerakan-gerakan yang massip untuk mengembangkan literasi bangsa indonesia dan
juga meningkatkan minat membaca. Aku juga bermimpi untuk mendirikan kampung
membaca dimana di kampung tersebut pada saat pagi dan sore hari kegiatan-kegiatan
masyarakatnya baik anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua adalah membaca. Selain itu
karena latar belakang pendidikanku adalah Teknik Lingkungan, aku ingin membuat
pemodelan penyebaran pencemar udara baik untuk pencemar PM 10 dan PM2,5 pada saat kabut
asap di Sumatera Barat. Sehingga pada saat kabut asap, pemerintah bisa cepat mengambil
keputusan apakah sekolah akan diliburkan dengan mengetahui bahaya pencemar dengan
model yang aku buat.
Tentu hal ini semua perlu dilakukan dengan kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan rasa
harap dan takut kepada Allah, dengan mengingat kematian sebagai wisuda.

Anda mungkin juga menyukai